Untuk yang kesekian kalinya PPM MBS menyelenggarakan Perkemahan Akbar untuk santri kelas 7, 8, takhasus, 10 dan 11, di Bumi Perkemahan Jasman Al Kindi Puslitbang Dikti Muhammadiyah dan Buper Girikaton Camping Ground. Ahad pagi (22/04/2018), tepatnya pukul 08.00 acara dimulai dengan Upacara Pelepasan Kontingen Kemah Akbar yang terdiri kurang lebih 1400 an peserta ini diadakan di kompleks putra dan putri. Ustadz Saefuddin melepas kontingen putra, sementara itu kontingen putri di lepas oleh Ustadz Muflikh Najib selaku kabag kemakhadan. Sesampainya di bumi perkemahan, kontingen putra yang menempati bumi perkemahan Jasman Al Kindi mendapatkan kesempatan terlebih dahulu untuk mengawali pembukaan acara. Berada di belakang gedung Museum Gunung Merapi (MGM), Ramanda Bazar Marzuki selaku Sekretaris umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah membuka upacara pembukaan Kemah Akbar dengan jumlah peserta putra sekitar 725.

Sementara itu, di tempat terpisah, peserta kemah akbar putri yang menempati bumi perkemahan Girikaton camping ground, baru mengawali acaranya bakda ashar. Dengan jumlah peserta kisaran 697 anak, Ramanda Bazar kembali membuka secara resmi acara kemah tahunan ini. Selesai upacara, satu demi satu kontingen berjalan rapi menuju bumi perkemahan (buper) yang terletak di lereng gunung merapi, dengan diiringi yel-yel andalan dari tiap-tiap kelompok, suasana panas pada sore hari itu berubah menjadi sejuk dan rindang. Setibanya di buper, seluruh peserta segera mendirikan tenda untuk tempat beristirahat pada malam harinya.

Ini adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh santri pecinta kegiatan Hizbul Wathan, karena disini mereka bisa bebas bersenang-senang, riang gembira menghilangkan semua kejenuhan yang mereka rasakan. Dari sini pula, jiwa  kemandirian, kemasyarakatan, cinta alam dan peduli terhadap sesama akan tumbuh pada diri tiap individu dari mereka, sehingga dikemudian hari, mereka dapat hidup mandiri dan menjadi orang yang selalu memberikan manfaat juga pengaruh positif terhadap masyarakat dimanapun mereka berada. Sesuai dengan agenda yang telah terjadwal, kegiatan kemah akbar santri ini akan berlangsung selama empat hari, dimulai sejak tanggal 23 dan berakhir hari kamis tanggal 26 April.

 

 

Sekitar 20 mahasiswa mancanegara yang sedang menempuh pendidikan di UNY melakukan kunjungan ke MBS, jum’at ( 20/04/2018 ). Mahasiswa yang tergabung dalam program BIPA ( Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing ) melalui Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan tiba di kampus PPM MBS Sleman Yogyakarta tepat pukul 09.00. Di bawah komando Fitri Alfarisy, M. Hum selaku staf Pengembangan Internasionalisasi Lembaga, rombongan mahasiswa asing ini langsung menuju ke kompleks masjid putri PPM MBS.

Mas Alfa, panggilan akrab beliau menyampaikan maksud tujuannya membawa 20 rombongan mahasiswa asing ke MBS. Dalam sambutannya, pria berkacamata ini menuturkan, 20 mahasiswa asing yang berkunjung ke MBS pada pagi ini adalah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia. Kedatangannya ke MBS adalah dalam rangka mengenalkan kepada mereka sebuah lembaga pendidikan yang berbasis pesantren, dimana pesantren ini menjadi salah satu aset yang tidak setiap negara memilikinya. Selain daripada itu, lanjut mas Alfa, pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai karakteristik khusus, mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan model pendidikan formal pada umumnya. Dari sini mereka akan mendapatkan pengalaman baru, ilmu baru, serta wawasan baru mengenai kehidupan khas 24 jam di lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren, terangnya.

Suasana masjid putri semakin bertambah meriah ketika mas Alfa memberikan kesempatan kepada 20 mahasiswa asing yang dibawanya untuk memperkenalkan diri kepada ratusan santriwati yang memadati masjid. ‘Nama saya Xiomara Ana Romero Mendoza, panggilan saya Ani, asal saya dari Peru, terimakasih. Menggunakan bahasa Indonesia yang bercampur logat khas amerika latin membuat semua yang hadir tertawa. Tepukan meriah juga membahana ketika mahasiswa asing asal negeri ginseng, Jae Yong Jang memperkenalkan diri. Nama saya Jae Yong Jang, asal saya dari Korea Selatan, panggilan saya Jaka, sontak membuat seisi masjid yang hadir menjadi gerrrrrrrr seketika.

Setelah sesi perkenalan, acara berlanjut dengan pembagian kelompok diskusi dan dialog mahasiswa asing UNY dengan santriwati MBS. Berjalannya sesi dialog ini sangat menarik, karena santriwati MBS berani tampil dengan menggunakan bahasa inggris berbicara dan menjelaskan aktivitas sehari-hari di MBS dengan mahasiswa asing.

Mengisi kemeriahan acara pada kesempatan tersebut, grup nasyid acapella putri kelas takhasus unjuk kebolehan dengan membawakan lagu we will not go down. Selain nasyid, 20 mahasiswa asing yang hadir di MBS juga disuguhi tampilan seni beladiri tapak suci yang diperagakan dengan ciamik ukhti Niru dan kawan-kawan. Sebelum akhirnya, bakda Jum’at 20 mahasiswa asing yang sedang menimba ilmu di UNY itu pamit undur diri untuk melanjutkan aktivitasnya.

 

Faidza Faraghta Fanshob, kira-kira seperti itu ungkapan yang layak disematkan kepada santri MBS kelas niha’i atau kelas akhir di penghujung aktivitas akademiknya. Setelah selesai menempuh rentetan ujian, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun pondok, kini santri yang sebentar lagi akan mendapatkan predikat sebagai alumni ma’had ini kembali disibukkan dengan ujian. Kali ini mereka harus menyelesaikan target hafalan wajib yang harus disetorkan.

Bertempat di kompleks Islamic Center Muhammadiyah Prambanan, di masjid Al Birr tepatnya, sebanyak 69 santriwan tampak terlihat sangat serius dengan mushaf di tangan sambil mulut melantunkan kalam ilahi. Disamping menghafalkan 5 juz alquran sebagai batas minimal setoran, santri juga dituntut untuk menghafalkan terjemahannya, tutur ustadz Faris Abdurrasyid selaku kordinator kegiatan. Selain itu, menurut ustadz Faris, kegiatan dauroh ini akan berlangsung selama dua pekan. Jika memungkinkan, santri bisa setor setiap harinya minimal dua setengah lembar. Ustadz yang juga pernah mengkhatamkan 30 juz alquran dalam waktu satu bulan dalam dauroh tahfidz yang pernah diikutinya ini kembali menuturkan, dengan satu hari dua setengah lembar, maka  untuk menghafalkan satu juz diperlukan waktu empat hari lamanya. Karena standard satu juz alquran untuk mushaf utsmani, terdiri dari sepuluh lembar, tandas ustadz yang juga alumni PPM MBS Sleman ini.

Selain itu, kegiatan dauroh tahfidz kali ini juga mendatangkan pengampu dari ITMAM. Ustadz Anwar Sholihul Hadi dan Ustadz Abdul Muslih, keduanya dari solo akan membantu ustadz Faris dan kawan-kawan untuk menerima setoran hafalan dari santri putra. Sementara itu di tempat terpisah, santriwati kelas XII juga tidak luput dari kegiatan wajib tahunan ini. Bertempat di dusun Dinginan, Madurejo sebanyak 58 santriwati beraktivitas membaca, menghafalkan dan juga menyetorkan hasil hafalannya. Didampingi Ustadzah Sri Nurrahmi, Istianah, Nishfi dan Chika, mereka akan mendampingi dan membersamai anak-anak selama empat belas hari ke depan. Dengan kegiatan dauroh tahfidz ini diharapkan anak-anak mampu menyelesaikan setoran hafalannya, anak-anak mampu mengetahui sejauh mana dirinya mampu menghafal alquran dalam sehari. Selain daripada itu yang lebih penting daripada setoran itu sendiri adalah menciptakan pembiasaan untuk berinteraksi dengan alquran. Hingga menjadi habit yang puncaknya melekat pada diri masing-masing santri predikat hafidz wa ‘aamilulqur’an, seorang penghafal dan pengamal alquran.

 

 

Healthy food, healthy mind, hygine life, manage time dan healthy social life, kurang lebih seperti itu pokok materi yang disampaikan dr. Nuclear Adiwena dalam acara yang bertajuk “Healthy Life Style” di masjid kompleks asrama putri PPM MBS Sleman Yogyakarta, Selasa ( 10/04/2018 ). Acara yang digagas bagian kemakhadan putri ini diikuti santri dari kelas 7,8 SMP dan 10,11 SMA.

Kegiatan pagi itu adalah rangkaian acara yang telah menjadi agenda bagian kemakhadan bekerjasama dengan IPM dalam rangka mengisi waktu rehat KBM bagi santri yang tidak mengikuti kegiatan UNBK dan USBN. Bersama dr. Nuclear yang tak lain juga jebolan dari pesantren ini memulai acaranya dengan penuh semangat. Diawali dengan kisahnya waktu nyantri dulu, menambah chemistry yang terjalin dengan santri yang hadir menjadi semakin akrab.

Pria yang berprofesi sebagai dokter di Rumah Sakit Jogja Internasional Hospital (JIH) ini menambahkan, sekarang banyak penyakit tidak menular yang menjangkiti sebagian besar orang zaman sekarang diakibatkan karena gaya hidup hedonis manusia modern. Kesibukan kerja dan aktivitas yang bejibun membuat mereka lupa akan hak yang harus ditunaikan terhadap tubuhnya. Makanan serba instan alias junk food terpaksa menjadi konsumsi rutin harian mereka. Hal itu diperparah dengan pola makan tidak teratur dan waktu istirahat yang kurang, resiko dan konsekuensi yang harus diterima ketika mereka abai dan mengorbankan kesehatan mereka sendiri demi ambisi dan nafsu yang tidak terkendali.

Tak ayal, tegasnya, banyak sekarang didapati jenis penyakit tidak menular yang menyerang manusia modern zaman now. Hipertensi atau orang sering menyebutnya darah tinggi, obesitas (kegemukan), diabetes militus (penyakit gula), jantung dan gagal ginjal menjadi peringkat pertama yang mendominasi pasien berobat di rumah sakit. Masih menurut dr. Adi, trend penyakit itu tidak hanya bersemayam di kalangan usia lanjut, tapi sekarang marak pula di kalangan anak baru gede yang terjangkit penyakit itu.

Maka, putus dr.Adi tips sederhana yang bisa kita lakukan untuk menghindari dan meminimalisir potensi segala jenis penyakit tersebut yang diakibatkan dari pola hidup tidak sehat diantaranya dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, selalu berpikir positif, membudayakan hidup bersih, manajemen waktu yang baik dan melibatkan diri dengan lingkungan sosial yang baik. dr. Adi menyarankan untuk senantiasa membiasakan pola hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, minimal sehari 30 menit. Pola makan yang teratur dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, diusahakan mengurangi ngemil dan sebisa mungkin menghindari junk food, tukas dokter alumnus Assalaam itu.

 

 

 

Para santri yang menjadi penonton dalam perhelatan laga persahabatan di lapangan futsal MBS bersorak gembira. Laga persahabatan yang mempertemukan antara tim futsal MBS putra melawan Pondok Baitussalaam ini berhasil dimenangkan tim MBS dengan skor 3-1. Pertandingan pada ahad sore itu (15/1439), adalah pertama kalinya tim futsal MBS menerima lawatan dari luar .

Selain futsal, tim Basket MBS juga mengantongi hasil positif ,juga dari lawatan tim Baitussalaam. Tim basket MBS dari tingkat SMP berhasil menggilas lawan dengan skor 16-8. Tim basket lebih patut berbangga diri lantaran pada pertandingan sebelumnya, tim basket MBS dari tingkat SMA juga berhasil menggulung Baitussalaam dengan skor 78-46, bedanya pertandingan ini terselenggara di kandang lawan.

Perwakilan tim basket MBS, Dimas Hanif Arkaan menuturkan, tujuan dari diselenggarakannya pertandingan persahabatan ini adalah guna meningkatkan silaturrahmi antar pondok pesantren, dan juga menyempurnakan program kerja dari ekstrakulikuler klub futsal dan basket. Pertandingan ini diharapkan agar menambah tabungan pengalaman bagi kedua klub tersebut agar tim-tim olahraga di MBS semakin maju dan berkembang.

MUBOSTA Basket Ball sebelumnya lebih dulu melakukan lawatan ke pondok Baitussalaam pada bulan maret. Lawatan pertandingan persahabatan dari Baitusalaam sendiri terlaksana lewat surat yang dilayangkan pihak tim futsal dan basket MBS pada hari rabu,28 maret 2018. Surat undangan yang mengatasnamakan IPM MBS Putra ini direspon positif oleh pihak Baitussalaam.

MUHBORSCH,  tim futsal MBS, telah berhasil menunjukan eksistensinya di ranah futsal antar pondok pesantren . Dua biji gol yang disarangkan Muhammad Zaidan Zain dan satu gol dari   .Selain mengantarkan kemenangan MUHBORSCH juga telah menyibak titik cerah bagi perkembangan tim futsal MUHBORSCH.

Lewat event ini, diharapkan akan semakin memotivasi tim-tim olahraga lainya di MBS seperti TTMC (Table Tennis Muhborsch Club) dan juga tim VBMC (Voley Ball Muhborsch Club) agar semakin meningkatkan kemampuan dan pengalaman supaya menjadi kebanggaan MBS Putra. Al aqlus saliim fii jismi saliim ( akal yang sehat ada pada raga yang sehat).

Presented by. ASBO ( Apresiasi Seni, Budaya dan Olahraga ) IPM Putra MBS Sleman-Yogyakarta

 

 

Kalimat ‘annadzofatu minal iman’ , sebuah pesan singkat mahfudzat yang sarat makna, mudah terucap dan dihafalkan namun sangat berat diamalkan. Ditambah pesan yang tersurat dalam wahyu ilahi surat Arrum ayat 41 yang artinya ‘telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)’. Isi kandungan ayat di atas membawa pesan moral yang sangat berharga, banyak kejadian bencana alam yang melanda negeri kita akhir-akhir ini terjadi akibat dari kelalaian dan ketidakpedulian sesosok makhluk hidup bernama manusia. Manusia yang telah menyatakan sanggup dan mampu memikul amanah menjadi khalifah di bumi yang tugasnya menjaga kelestarian dan keseimbangan alam semesta, malah bertindak kontraproduktif. Bencana banjir, tanah longsor, kebakaran hutan adalah bukti kecil ketidakpedulian manusia untuk merawat dan menjaga keseimbangan ekosistem alam. Alih-alih merawat, manusia justru punya andil besar menjadi penyebab utama bencana alam yang terjadi.

Atas dasar itulah, berbekal karung bekas dan kantong plastik, menyusuri aliran sungai dan memunguti sampah yang terbawa aliran sungai. Begitulah yang dilakukan anak-anak berseragam biru yang tergabung dalam wadah SAPALA MBS. Di bawah komando Ustadz Hemat, sedikitnya 62 santriwan diajak ‘menyapu’ dan menghilangkan ‘noda’ yang menempel di aliran sungai gejlik. Sungai gejlik yang dulunya nampak jernih dan menyegarkan sekarang sudah mulai keruh, hingga menghilangkan ‘pesonanya’.

Bersama SAPALA MBS, Santri Pecinta Alam, sebuah nama yang identik dengan kegiatan tadabbur alam, penjelajahan ayat kauniyah, mendaki gunung, climbing, rappling dan hal-hal yang berbau petualangan, kali ini dibawa ke salah satu sungai yang dalam bahasa arab dinamakan ‘an nahru’, sebuah kata dalam alquran yang selalu bergandengan dengan kata ‘jannah’ yang sejatinya mustahil melekat padanya sifat kotor dan keruh.

Menurut Ustadz Hemat, apa yang dilakukan anak-anak adalah bentuk keprihatinan dan kepedulian kita terhadap alam, salah satunya sungai gejlik yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh dari pondok. Seandainya bisa bicara layaknya manusia, saya yakin sungai-sungai yang ditimbuni dan dilempari sampah oleh manusia pasti akan berteriak dan mengaduh. Bencana banjir yang terjadi kemungkinan besar adalah bentuk ‘demonstrasi’ besar-besaran yang dilakukan ‘komunitas’ air yang bergerak secara massif melakukan protes kepada manusia. Untuk itulah melalui SAPALA kita mencoba memulai sesuatu yang kecil, memunguti sampah dan kotoran yang terbawa aliran sungai. Harapannya dengan usaha dan upaya kita ini bisa di dengar dan dilihat ‘sungai’ dengan ‘mata’ dan ‘telinganya’, bahwasannya masih ada sekelompok manusia yang mau peduli, merawat dan menjaga kelestarian alam.

 

 

Harus punya ilmu, iman, amal, ikhlas dan istiqomah, begitulah isi taushiyah Ustadz Nashirul Ahsan, Lc pada rangkaian acara i’dad regenerasi tongkat estafet pengkaderan yang bertema Dimulai Dari Diri Sendiri, Jadilah Figur Sebelum Menegur dihadapan 146 santriwan kelas X di gedung lantai tiga kompleks KBM putra, Kamis (29/03/2018).

Ustadz Nashir, sapaan akrab beliau, menyampaikan pentingnya mendesain sosok pemimpin yang tangguh, yang mampu menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks. Syarat utama menjadi seorang pemimpin adalah harus punya ilmu. Sesuai dengan kaidah ‘al’ilmu qobla alqoul wal ‘amal’, sebelum melakukan sebuah tindakan ataupun amaliah, harus didasari dengan ilmu, agar segala aktivitas yang kita lakukan tetap on the track, tidak menyimpang dan terjerumus ke jurang ‘taqlid buta’ yang berakibat sia-sia segala amalan kita.

Ustadz Nashir melanjutkan, disamping punya ilmu, yang harus ada dan melekat pada sosok seorang pemimpin adalah ikhlas dan istiqomah. Ketika setiap pemimpin punya ke lima bekal tersebut, maka lanjut beliau, baik yang memimpin ataupun yang dipimpin akan bersinergi membentuk formasi barisan yang solid, tahan terhadap terpaan cobaan baik yang datang dari internal maupun eksternal.

Selain ustadz Nashir, acara yang digagas bagian Perkaderan IPM Putra MBS ini juga mengundang Ustadz Didik Riyanta, S. Sos.I sebagai pemateri. Memberikan bekal di hari kedua, Ustadz Didik dengan gaya khas nya yang berapi-api menyuntikkan motivasi di depan ratusan calon pemimpin bangsa. Dalam motivasinya, ayah tiga orang putra ini menyebutkan bahwasannya seorang pemimpin itu adalah bakat alami yang sudah ter install dalam software jiwa manusia. ‘Kullukum roo in, wa kullu roo in mas uulun ‘an ro’iyyatihi’ , setiap dari kalian adalah pemimpin, dan tiap-tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya.

Disamping bakat alami, Ustadz Didik kembali memberikan rumusnya, sosok pemimpin seyogyanya tidak ada pada dirinya melekat sifat sombong ataupun angkuh. Sombong yang mempunyai definisi ‘batharulhaq wa ghamtunnas’ menolak kebenaran dan merendahkan manusia akan selalu menghalangi manusia untuk mendapatkan nasehat maupun masukan. Seorang pemimpin yang mempunyai sifat sombong akan selalu mengedepankan ego dan kepentingan dirinya sendiri dan cenderung mengabaikan kepentingan dan kemaslahatan bersama.  Kebalikan dari sifat sombong, seorang pemimpin harus mempunyai kecakapan ataupun sifat rendah hati dan periang. Karena dengan kedua sifat tersebut seorang pemimpin bisa mengayomi dan memberikan kesejukan bagi rekan-rekan yang dipimpinnya, pungkasnya.

Pembagian angket, wawancara peserta i’dad dan materi problem solving menutup rangkaian acara yang dikomandoi akhi M. Syahrul Falah. Dari kegiatan ini akhi Syahrul selaku kordinator PKD berharap generasi IPM yang akan menggantikan tongkat estafet kepemimpinan tahun depan bisa lebih baik dan lebih solid dalam menjalankan amanah yang akan diembannya.

 

Masih ingat dengan seleksi Duta Lingkungan Hidup desember lalu??Ya…rentetan seleksi tersebut berhasil menyaring sekitar 50 santri terbaik dari berbagai kalangan kelas dan mengumpulkannya ke dalam satu forum yang sama.

Terik matahari turut membakar semangat 50 santri anggota baru DLH pada saat prosesi pelantikan yang berlangsung pada Jum’at (23/3) pagi itu. Pelantikan yang bertempat di halaman belakang sekolah PPM MBS Sleman kompleks putri ini dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.

Bacaan basmalah membuka prosesi pelantikan pagi itu. Setelah acara dibuka, dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua duta lingkungan hidup, Aniq Jauharunnisa (XI IPA 4) dan Resta Dhuhrotun Nisak (XI IPS 4), selaku ketua umum PR IPM PPM MBS Putri Sleman.

Arahan dari ustadz Didik Riyanta, S. Sos. I selaku wadir I bidang pendidikan sekaligus pembina DLH pun membuka rentetan pelantikan pagi itu. Dalam arahannya, ustadz Didik pun berharap agar lingkungan sekolah menjadi lebih bersih dan hijau. Ustadz Didik juga memberikan kepercayaan kepada para anggota baru DLH agar menjadi pelopor hijau dan bersihnya lingkungan sekolah.

Pelantikan secara simbolis dilakukan dengan pemberian slayer yang berlogo Duta Lingkungan Hidup MBS Sleman. Setelah mereka resmi dilantik, acara dilanjutkan dengan prosesi foto bersama anggota baru DLH. Anggota baru DLH ini merupakan generasi pertama, mengingat DLH sendiri juga merupakan forum baru di MBS putri.

Acara tak berakhir sampai disitu, setelah resmi dilantik, anggota baru DLH pun langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penghijauan lingkungan sekolah. Dengan arahan  Pak Kardi selaku kepala bagian kebersihan MBS, mereka memulai menanam rumput di halaman samping Hasbuna Resto. Tanpa takut kotor, mereka bahu membahu menanam rumput siang itu.

Adanya Duta Lingkungan Hidup sendiri juga merupakan langkah penghijauan lingkungan sekolah dalam rangka persiapan lomba Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan tingkat Provinsi yang akan berlangsung pada bulan November 2018 mendatang.

 

Ditulis oleh : Zidna Navela Kamelia, IPM Putri Bagian Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)

 

 

Bidang kajian dakwah Islam (KDI) kembali menggelar acara triwulannya, yakni Muhadhoroh Kubro per angkatan. Kali ini menjadi giliran bagi angkatan 7 atau kelas 4 sebagai pengisi acara. Dilaksanakan pada hari kamis (22/3) malam, acara ini dibuka dengan puisi berbahasa arab dan inggris. Kemeriahan acara berlanjut dengan masuknya 3 MC dengan 3 bahasa yang berbeda.

Mengangkat tema “Menjadi Generasi Zaman Now Dalam Menghadapi Globalisasi”, panitia acara menampilkan berbagai macam penampilan yang mendukung tema tersebut. Seperti hiburan yang menampilkan perbedaan zaman dulu dan zaman sekarang.

Menuju acara inti yakni khitobah 3 bahasa. Muncul nama Luthfi Retno sebagai penyampai pidato bahasa inggris. Santriwati kelas X MIA 3 ini berbicara akan pentingnya waktu sebagai generasi zaman now. Ia juga memaparkan bagaimana seharusnya para remaja mengatur waktunya. Kemudian tampil Ratu Azmy dengan pidato bahasa arabnya. Ia melengkapi pidato sebelumnya dengan tema “Laa ilaaha illallah”, dimana pidato yang disampaikannya mengungkap akan pentingnya kekuatan iman dalam diri tiap remaja di kehidupan sehari-hari.

Terakhir, pidato bahasa indonesia yang disampaikan Syifa Haulina, ‘Berhati-hatilah menjadi seorang wanita’, diangkat sebagai materi utama. Santriwati asal Brebes ini memaparkan kelebihan wanita sebagai makhluk Allah yang apabila tak dibarengi penjagaan lisan dan pakaian menjadi sia-sia.

Tak hanya berisi khitobah, beberapa hiburan juga ditampilkan. Ada Shadow Show dan nasyid yang menarik perhatian ratusan santriwati PPM MBS Putri Sleman. Muhadhoroh Kubro ini dipungkasi dengan evaluasi acara oleh Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI).

Ditulis oleh : Zidna Navela Kamelia, IPM Putri Bagian Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)

Pada dasarnya evaluasi bertujuan untuk mengukur dan menilai keammpuan peserta didik. Evaluasi bisa dijadikan tolok ukur pemahaman santri terhadap materi tertentu. Untuk bisa memahami materi dengan lebih baik, perlu adanya ujian praktek yang merupakan implementasi ilmu yg dipelajari di kelas.

Pada tanggal 8 dan 15 Maret 2018 diselenggarakan ujian praktek ekonomi untuk kelas 12 IPS. 8 Maret 2018 untuk santri putra, 15 Maret 2018 untuk santri putri. Dalam ujian praktek ini, santri dibagi ke dalam 5 kelompok dan masing-masing kelompok melakukan observasi untuk tema yang berbeda. Berikut pembagian tema untuk masing-masing kelompok :

Kelompok 1 : Manajemen Produksi

Kelompok 2 : Manajemen Pemasaran

Kelompok 3 : Manjemen  Keuangan

Kelompok 4 : Manajemen Sumber Daya Manusia

Kelompok 5 : Manajemen Administrasi dan akuntansi

Observasi dilakukan di Hasbuna Group yang notabene adalah unit usaha yang dimiliki MBS Sleman Yogyakarta. Kelompok 1 mengobservasi proses produksi di hasbuna bakery. Kelompok 2 mengobservasi strategi pemasaran Hasbuna Group. Kelompok 3 mengobservasi pengeloaan uang di Hasbuna Group. Kelompok 4 mengobservasi pengelolaan SDM di Koperasi MBS. Kelompok 5 mengobservasi administrasi dan pembukuan Hasbuna Group.

Setelah observasi selesai, santri ditugaskan untuk mempresentasikan hasil observasi dan terakhir mengumpulkan laporan observasi.

Manfaat yang bisa diambil dari model evaluasi di atas antara lain :

  • Santri bisa melihat langsung manajemen yang diberlakukan di Hasbuna Group yang ilmu itu bisa dijadikan bekal setelah lulus untuk membuka usaha atau bekerja di perusahaan yang diminati
  • Santri lebih memahami manajemen Hasbuna Group yang diharapkan akan menambah kecintaan dan kebanggaan terhadap MBS Sleman Yogyakarta
  • Presentasi berguna untuk mengasah percaya diri santri. Dimana percara diri adalah salah satu modal untuk meraih sukses.

Jazakumullah khairan katsiran

Presented by : Muhammad Kharis, Manager Koperasi PPM MBS Sleman-Yogyakarta