Berorganisasi adalah kegiatan yang memberikan manfaat bagi santri. Dalam berorganisasi, santri belajar untuk hidup dalam masyarakat dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta, santri mendapatkan fasilitas belajar berorganisasi lewat berbagai macam ekstrakurikuler dan juga IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah). Di MBS, IPM adalah bentuk lain dari OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

Masa bakti pengurus Pimpinan Ranting IPM MBS tahun 2023/2024 telah berakhir. Pengurus baru IPM Putra dan Putri periode 2024/2025 resmi dilantik oleh Pimpinan MBS, Kamis (05/09/2024).

Peraih medali emas ISMU in Arabic, Olympicad Bandung 2024, Jihan Ghaitsatul Arafah terpilih sebagai ketua IPM MBS Putri, sementara Hafizh Cahya Putra, yang baru saja dinobatkan sebagai santri teladan bagian Perkaderan IPM menjadi nahkoda baru IPM Putra periode 2024-2025. Proses pemilihan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh santri dan asatidz dalam memilih pemimpin yang akan mewakili mereka dalam menjalankan berbagai kegiatan dan inisiatif santri di pondok.

Jihan dan Hafizh berhasil memenangkan kepercayaan dan mendapatkan dukungan dari santri dan asatidz melalui visi-misi, program kerja yang inovatif, dan komitmen mereka untuk memperkuat semangat kepemimpinan, kebersamaan, dan memajukan organisasi di kalangan santri MBS.

Pada acara pelantikan dan serah terima jabatan tersebut, diikrarkan Janji Jabatan Pengurus IPM. Janji diucapkan oleh semua pengurus IPM baru. Setelah pembacaan janji selesai dilanjutkan taujih wal irsyaadaat oleh pimpinan ma’had.

Dalam amanat yang disampaikan di tempat berbeda, ustadz Fakih Udin, Lc maupun ustadz Didik Riyanta, S. Sos. I kompak menyampaikan terimakasih kepada pengurus IPM demisioner, ucapan selamat dan pesan-pesan untuk pengurus IPM yang baru. Kepada pengurus yang baru agar siap dipimpin dan siap memimpin. Dan apa yang baik di periode yang lalu dilanjutkan dan apa yang buruk buang jauh-jauh.

Selain itu, keduanya juga berpesan kepada pengurus IPM baru agar melakukan kolaborasi dan sinkronisasi kegiatan lintas bidang bersama asatidz untuk merealisasikan programnya. Termasuk program penguatan karakter ruhiyah dan jasadiyah santri harus menjadi prioritas.

Setelah pembacaan amanat selesai, dilanjutkan penyerahan panji IPM dari pengurus lama kepada pengurus baru. Dan juga penandatanganan Berita Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pengurus IPM.

Dengan kepemimpinan Hafizh dan Jihan, diharapkan IPM MBS Putra maupun putri dapat berperan aktif dan kreatif dalam mengatur dan melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk santri dan pesantren. Selamat kepada Hafizh dan Jihan atas pencapaian ini, semoga mereka dapat memimpin dengan bijaksana dan menginspirasi santri lainnya untuk peran aktif dalam kehidupan di pesantren.(ElMoedarries)

 

 

 

 

Ahad, [18 Agustus 2024], pagi hari, PPM MBS Yogyakarta menggelar kegiatan bertajuk “Edukasi Pesantren Nyaman dan Aman”. Kegiatan ini diikuti oleh santri PPM MBS Yogya baik putera maupun puteri. Kegiatan ini mengangkat tema “Jadilah Asyik Tanpa Mengusik, Jadi Kuat Makanlah Sehat”. Kegiatan digelar di Masjid At-tanwir putera dan Masjid Putri Kompleks PPM MBS Yogyakarta.

Dalam sambutannya pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I menyampaikan, “Pondok ingin agar santrinya sehat jiwanya, sehat pikirannya, serta berharap agar santrinya menjadi santri yang unggul dan Islami. Dengan kegiatan ini, semoga anak-anak nantinya menjadi santri yang sehat jiwa dan pikirannya, raganya dan menjadi santri yang berprestasi tanpa mengusik teman-temannya.” Ia juga berharap MBS Yogyakarta menjadi pelopor gerakan “Anti Bullying” yang saat ini marak di dunia pendidikan.

Kegiatan Edukasi ini menghadirkan pembicara, Dr. Hardi Santosa, M.Pd dan Nor Eka Noviani, S.Gz, MPH.

Dalam penyampaiannya, Dr. Hardi Santosa, M.Pd menyampaikan, di pondok memang penuh dengan tantangan, masalah. Namun bila kita sebagai santri mampu melepaskan dan mengatasi masalah kita, kita akan sukses. Ia pun mengibaratkan masalah kita seperti bullpen yang dipegang sebentar tidak akan terasa berat, tetapi kalau dipegang sampai sepuluh bulan, akan semakin berat. Sama seperti masalahmu bila tidak dielpaskan akan semakin berat.

Dr. Hardi Santosa menyampaikan materi pada Edukasi Pesantren Nyaman dan Aman [18.8.2024] di PPM MBS Yogyakarta

Pembicara juga mencontohkan kisah-kisah orang terdahulu yang juga di bully. Bilal misalnya, bahkan hingga Rasulullah pun pernah di bully. Kondisi ini tidak menjadikan mereka lemah, tetapi semakin kuat. Karena mereka orang-orang terdahulu punya visi. Kita pun mesti demikian harus punya visi dan juga kuat mentalnya untuk visi kita ke depan. Tetapi ini bukan alasan kita untuk menjadi pembully.

Ustaz Hardi Santosa juga mencontohkan bahaya-bahaya bully yang terjadi di Indonesia sampai saat ini. Penyakit dan tekanan mental yang terus menerus dan bertubi-tubi bisa membahayakan mental dan Kesehatan kita di masa mendatang. Kegiatan ini berakhir sebelum salat zuhur tiba [A.Y]

 

 

 

 

Santri kelas 12 PPM MBS Yogyakarta menggelar tirakatan dalam rangka menumbuhkan semangat kemerdekaan dengan mengadakan kegiatan membaca Al-Qur’an bersama di Masjid At-Tanwir malam 17 Agustus. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, di mana para santri dengan penuh kekhusyukan melantunkan ayat-ayat suci sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia.

Acara dimulai setelah shalat Isya, diawali dengan sambutan dari pembina yang mengingatkan pentingnya mengenang perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an pun mengalun merdu di dalam masjid, menambah kekhidmatan suasana malam yang penuh makna ini. Para santri mengikuti kegiatan ini dengan semangat, menyadari bahwa membaca Al-Qur’an tidak hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai refleksi diri untuk menjadi generasi yang berakhlak mulia dan cinta tanah air.

Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini, menekankan pentingnya momentum seperti ini untuk menumbuhkan semangat nasionalisme yang berakar pada spiritualitas. “Membaca Al-Qur’an bersama dalam suasana tirakatan bukan hanya untuk memperkuat iman, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan ini adalah berkah yang harus disyukuri dan dijaga. Kita sebagai generasi penerus harus selalu ingat bahwa perjuangan tidak hanya dilakukan dengan senjata, tetapi juga dengan doa dan tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai keislaman,” tuturnya. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini dapat mempererat solidaritas di antara para santri, mengajarkan pentingnya saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan menuntut ilmu dan beribadah, sehingga mereka dapat tetap istiqomah hingga lulus dan seterusnya.

Senada dengan itu, pembina kegiatan, mengungkapkan bahwa tirakatan ini diharapkan dapat menjadi tradisi yang melekat di hati para santri, sebagai sarana untuk menghayati nilai-nilai kemerdekaan dalam perspektif spiritual. “Tirakatan ini mengajarkan kepada para santri bahwa kemerdekaan adalah anugerah yang harus disyukuri melalui penguatan iman dan takwa. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen refleksi bagi kita semua, untuk terus memperjuangkan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari dengan berpegang teguh pada ajaran agama. Semangat kebersamaan dan solidaritas yang terjalin di antara santri dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi modal berharga bagi mereka untuk tetap istiqomah, baik dalam belajar maupun dalam kehidupan setelah lulus nanti,” ujarnya. Dengan kegiatan ini, diharapkan para santri dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam spiritualitas, solidaritas, dan cinta tanah air.

Kegiatan tirakatan ini kemudian dilanjutkan dengan doa bersama, memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kedamaian, persatuan, dan kesejahteraan. Suasana yang penuh kehangatan dan kekeluargaan tampak jelas saat para santri bersama-sama berdoa dan merenung, menghayati makna kemerdekaan yang sesungguhnya.

Acara ini diakhiri dengan pesan-pesan moral dari para ustadz yang mengingatkan para santri untuk terus menjaga semangat kemerdekaan, tidak hanya dalam bentuk peringatan, tetapi juga dalam tindakan nyata sehari-hari. Dengan demikian, kegiatan tirakatan ini bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat iman, ilmu, dan semangat kebangsaan terutama di kalangan santri baik dalam kehidupan pendidikan maupun dalam kehidupan bermasyarakat kelak.(IPMpa)

PPM MBS Yogyakarta menggelar peringatan hari kemerdekaan RI yang ke-79. MBS Yogyakarta menggelar peringatan upacara di beberapa tempat berbeda seperti ; Kompleks putera, kompleks puteri, Program Khusus AR Fachruddin. Sementara itu santri SMP PPM MBS Yogyakarta turut mewakili MBS dalam upacara HUT RI se-kecamatan Prambanan, di Lapangan Siwa Prambanan.

Sudah sejak pukul 07.00 Wib, upacara dimulai. Para santri putera sudah siap mengikuti upacara bendera. Ada yang menarik saat melihat kostum santri pada upacara kali ini. Santri memakai kostum cukup variative. Ada yang memakai kostum seragam MBS, ada yang memakai kostum ala santri berpakaian muslim berjubah dan memakai surban. Ada juga yang memakai baju adat. Selain menyimbolkan tentang perjuangan para santri, kostum ini juga mencerminkan Indonesia yang beraneka ragam adat dan budayanya.

 

Hadir sebagai Inspektur Upacara Bapak M. Mustofa dari Koramil Prambanan. Dalam upacara kali ini juga dihadiri segenap pimpinan PPM MBS Yogyakarta; Ustaz Fakih Udin, Lc, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I, serta Ustaz Fauzan Yakhsya,S. Hum dan jajaran guru PPM MBS Yogyakarta.

Dalam amanatnya, Inspektur Upacara mengingatkan bahwa kemerdekaan yang kita raih saat ini tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan bangsa. Sebagai generasi penerus bangsa, kita wajib mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif. Usai upacara, para santri menampilkan pertunjukan atraktif dari beberap perwakilan santri.

Sementara itu, di kompleks putri hadir sebagai pembina upacara Condro Sasmito dari Polsek Prambanan. Di kompleks putri para santri juga menampilkan pertunjukan angklung dan aneka pertunjukan lain usai upacara bendera [A.Y]

 

Thaharah (bersuci) dan sholat adalah perkara utama yang paling penting bagi seorang muslim muslimah. Thaharah menjadi syarat sahnya sholat kita, sedangkan sholat menjadi amal yang pertama kali dihisab oleh Allah ketika di yaumul mizan.

Sholat adalah ibadah spesial yang menjadi barometer kedekatan seorang hamba dengan Rabbnya. Maka, menjadi hal yang wajib agar memperhatikan apakah tatacara dan bacaan sholat kita sudah sesuai tuntunan Rasulullah atau belum, bahkan jangan sampai sholat kita hanya menjadi formalitas tanpa ada rasa kedekatan dengan Allah Ta’ala.

PPM MBS Yogyakarta tidak hanya menekankan pada sholat wajib saja, namun juga melatih seluruh santri untuk terbiasa dengan sholat sunnah lainnya, yaitu tahajud, dhuha, dan shunnah rawatib.

Ikhtiar dalam mewujudkan hal tersebut, PPM MBS Yogyakarta juga memberikan edukasi kepada santri baru dengan menyelenggarakan Dauroh Thaharah dan Kaifiyah Sholat, Ahad, 14 Juli 2024. Dauroh ini dilaksanakan selama satu hari, untuk santriwan di masjid Attanwir, sementara musholla Fatimah untuk santriwati. Diampu langsung oleh asatidz lulusan syar’i, ustadz Fendik, S. Pd dan ustadz Sahman, Lc.

Dalam dauroh ini, santri diajari tentang tatacara bersuci, tatacara sholat, bacaan serta pembatal sholat sesuai dalam buku Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah. Kemudian para santri akan menyetorkan bacaan dan tatacara sholat, serta thaharah yang telah dipelajari.

Semoga Allah Ta’ala membimbing kita dan menjadikan kita istiqomah dalam ibadah dan amal shalih kita. Aamiiin(ElMoedarries)

Ratusan santri kelas XII berkumpul di Masjid Al-Bir Kompleks PPM MBS Yogyakarta. Mereka berkumpul dalam acara “Taujihat wal Irsyadat” untuk wali santri kelas XII. Tepat pukul 09.30 Wib acara dimulai.

Dalam acara Taujihat Wal Irsyadat, pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Faqih Udin, Lc menyampaikan, “Alhamdulillah kita bisa bertemu kembali dalam acara motivasi wali santri kelas XII. Semoga dengan kehadiran bapak/ibu semua, anak-anak ke depan akan menjadi lebih baik lagi. Selamat datang kembali wali santri setelah liburan, terimakasih atas kedatangan bapak/ibu semua,yang telah meluangkan waktunya pagi ini.”

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta juga menyampaikan, “tujuan dari pertemuan pagi ini adalah menyamakan persepsi kita kepada wali santri khususnya kelas XII. Di pesantren ini, anak-anak menjadi santri yang paling lama, mereka paling banyak ilmunya. Namun, dari pengalaman kita selama ini, justru masih ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan kelas XII. Oleh karena itu, kita mohon dukungan bapak/ibu semua, kita mohon doa.”

Tirakat bapak/ ibu semua sangat berpengaruh kepada kesuksesan anak bapak ibu. Kita bermohon agar anak kita menjadi qurrota a’yun. “Kami memohon agar bapak/ibu wali santri tidak memberi dukungan untuk melakukan pelanggaran di pesantren ini. Ini tentu tidak kami harapkan. Terakhir, dari kegiatan siang hari ini, akan ada penandatanganan pakta integritas agar menaati peraturan di MBS ini.”

Taujihat wal Irsyadat kali ini, menghadirkan pendiri PPM MBS Yogyakarta, K.H. Nashirul Ahsan, Lc sekaligus wali santri kelas XII PPM MBS Yogyakarta. Mengawali ceramahnya, Ustaz Nashir menanyakan kepada wali santri, “saya yakin bapak ibu menitipkan anak anda ingin agar anak kita solih dan solihah, pandai semua, betul?”, “Betul, kompak wali santri menjawab.”

Bapak ibu, anak-anak kelas XII mengalami problem yang sangat hebat. Sebagai senior mereka punya potensi kesempatan melanggar hukum. Anak-anak kelas XII itu berani kepada adik-adiknya, IPM saja ndak berani menghukum mereka.

Wali Santri Mengikuti Taujihat wal Irsyadat, Sabtu (13/7/2024)

Dalam ceramahnya, Ustaz Nashir juga mengingatkan bahwa anak solih solihah akan mengangkat derajat kita sebagai orangtuanya di akhirat kelak, sebagaimana diterangkan dalam Surah Ghofir ayat 8.

Dalam surah At-Tur ayat 21 juga diterangkan, “orang beriman dan keturunan orang beriman dipertemukan di surga. Mengutip Tafsir Ibnu Katsir, Ustaz Nashir menjelaskan, “orang yang amalannya berkurang, dari bapak/ibunya, maka akan diangkat oleh anaknya yang amalannya lebih.”

Mengutip kata pepatah, “orang boleh semakin tua, tetapi belum tentu semakin dewasa. Maka sebisa mungkin kita coba segala cara agar anak-anak kelas XII menjadi idaman orangtua, idaman calon mertua. Yang bisa mengangkat derajat kita ke surganya Allah kelak.”, tutur Ustaz Nashir.

Dalam motivasinya kepada wali santri kelas XII, Ustaz Nashir mengajak, “mari kita jadikan anak kit akelas XII husnul khotimah di PPM MBS Yogyakarta ini. Setuju?”, kompak dijawab wali santri dengan semangat, “Setuju!”

Acara ini usai pukul 11.00 Wib, ditandai dengan penandatanganan Pakta Integritas wali santri kelas XII sebelum pulang ke rumah masing-masing [AY]

 

 

Selasa (09/07/2024), siang hari, pimpinan baru PPM MBS Yogyakarta dan Pegawai struktural baru berkumpul di masjid AR Fakhrudin. Ratusan pegawai dan struktural baru mengikuti pengarahan dari pendiri  PPM MBS Yogyakarta, K.H. M. Nashirul Ahsan, Lc.

Dalam kesempatan itu, Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustadz Fakih Udin, Lc menyampaikan, “Amanah itu berat, maka mari mohon kepada Allah agar kita selalu dikuatkan.”

Ustadz Nashirul Ahsan, Lc, memberikan nasihat kepada Pegawai Struktural Baru, dengan mengingatkan kita pada Surah kedelapan dalam Al-Quran. Melalui spirit Surat Al Anfal ayat 24, Beliau mengajak para asatidz untuk bersyukur karena telah ditempatkan di MBS, tempat yang aman dan nyaman, “ini sangat mahal”, kata beliau.

Pendiri MBS sekaligus direktur pertama MBS tersebut juga meminta untuk bersegera saat diseru kepada kebaikan. “Kita itu lemah, maka butuh penguat, tegas kyai lima putra tersebut.

Di penghujung tausiyah, ustadz Nashir berpesan agar senantiasa menerima dengan ikhlas terhadap setiap amanah yang diberikan pondok. “Terhadap jabatan, mohon diterima dengan seikhlasnya, semua untuk kemaslahatan semuanya. Tugas yang diembankan semua dari Allah, dan akan dipertanggung jawabkan juga kepada Allah. Untuk pegawai struktural yang baru, tolong diterima dengan lillahi ta’ala agar kita ditolong Allah”, menutup pengarahannya. [AY]

 

 

 

PPM MBS Yogyakarta menggelar Baitul Arqam guru dan karyawan baru. Kegiatan ini diadakan pada hari Selasa-Kamis (9-11/7/2024). Kegiatan ini dilakukan di ruang kelas 212 Kompleks PPM MBS Yogya. Ada serangkaian materi yang wajib diikuti guru dan karyawan baru dalam Baitul Arqam ini. Selasa (9/7/2024), Ketua BPP PPM MBS Yogyakarta menyampaikan pentingnya kita bekerja dengan “Ikhlas, kerja cerdas dan kerja tuntas”. MBS selalu menekankan guru dan karyawan untuk menerapkan prinsip itu dalam bekerja. Sementara itu, Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I dalam sesi perkenalan menyampaikan, “Saat ini saya dipercaya menjadi pimpinan yang turut mengurusi bidang pendidikan dan kema’hadan yang fokus mendidik para santri.” Sementara itu, Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Fauzan Yakhsya,S.Hum juga turut menyampaikan bahwa beliau saat ini mengurusi bidang HRD (Guru dan Karyawan). Para guru dan karyawan baru dikenalkan dengan pimpinan PPM MBS Yogyakarta agar mengerti dan mengenali lebih jauh PPM MBS Yogyakarta.

Ketua BPP H. Amir Fauzi, S.Ag memberi sambutan dalam kegiatan Baitul Arqam Guru dan Karyawan Baru PPM MBS Yogyakarta

MBS Tempat Berjuang

Pendiri PPM MBS Yogyakarta, K.H. Nasirul Akhsan, Lc dalam materi “Seputar MBS dan Nilai Perjuangan MBS” menekankan kepada guru dan karyawan baru untuk serius bekerja dan menjiwai peran dan pekerjaan di PPM MBS Yogya.

“Kalau orang tidak menjiwai tidak akan berhasil di MBS. Saya ingat saat punya teman pelukis saya minta buat lukisan tidak langsung mengiyakan karena menunggu menjiwai lukisannya. Sama seperti guru dan karyawan kita harus menjiwai kemana kapal MBS ini harus dibawa kemana.”

Ustaz Nasir juga mengisahkan suka duka perjuangan pendirian PPM MBS Yogya. Beliau juga menuturkan bahwa, “penting bagi kita memperhatikan passive income.” Penting bagi kita untuk menjaga spirit dakwah.  Beliau juga berpesan, “jangan menyerahkan urusan rezeki kepada pondok, kalau demikian anda akan kecewa. Tetapi serahkan urusan rezeki pada Allah. Insha Allah, Allah akan membuka jalan.”

“Jalan yang menjadikan kita ke puncak adalah berkelok dan mendaki, artinya tidak ada puncak kesuksesan tanpa ujian dan tantangan, tutur Ustaz Nasir.

Banyak pujian datang ke MBS Yogya, namun Ustaz Nasir menegaskan bahwa “MBS harus berhenti kompetisi dengan saingan, kita baru memulai. Kita harus bisa berkompetisi dengan situasi, dengan begitu kita akan mendapatkan kinerja yang jauh lebih baik.”

Pendiri  PPM MBS Yogya menutup dengan menerangkan 6 nilai perjuangan MBS yaitu; “Keikhlasan, kejujuran, disiplin, kebersamaan, kekeluargaan, kemandirian.”

Ustaz Nasir menegaskan, keikhlasan itu dimaknai bahwa gaji bukan yang utama, tetapi Ikhlas berjuang itu yang utama. Ikhlas itu juga mau diatur seperti saat salat. Kita juga harus tawaquh, tidak membenarkan dan tidak menyalahkan. “Guru dan karyawan baru, jangan banyak protes, ikuti saja sami’na waato’na, tanya kepada para senior, tukasnya.” [Arif Yudistira]

Sleman- Yogya, Ahad,7/7/2024, bertepatan dengan 1 Muharram 1446 H, PPM MBS Yogya mengadakan acara serah terima santri baru PPM MBS Yogya tahun pelajaran 2024/2025. Sebanyak 948 santri baru berdatangan mengikuti serah terima santri baru. Terdiri dari santri tingkat SMP sebanyak 435, SMA 392, takhasus 121. MBS saat ini telah memiliki total santri sebanyak tiga ribuan bersama SD MBS Prambanan. Acara ini diadakan di halaman PPM MBS Yogya. Dalam kegiatan serah terima santri baru ini, diikuti satu perwakilan wali dan juga santri baru.

Sudah sejak pagi tadi, sekitar pukul 07.00 Wib, santri dan wali santri baru sudah memasuki pondok, melihat kamar dan membawa barang-barang keperluan untuk mondok. Santri baru mulai hari ini sudah berkegiatan dan beraktivitas di pondok.

Dalam sambutannya, ketua PCM Prambanan menyampaikan, “Selamat datang Bapak/Ibu Wali santri baru di PPM MBS Yogya, kami berpesan mari jaga komunikasi, dan kerjasama agar santri kita bisa sukses belajar di pondok ini dan kelak bisa menggapai apa yang kita niatkan saat mereka lulus dari pondok nanti.” PCM Prambanan juga turut mendukung dan terus mengupayakan memberikan pelayanan terbaik kepada santri MBS Yogya.

Dalam acara serah terima yang diwakili oleh Wali santri Prof. Assoc. Dr. H.Zulfi Mubaraq, M.Ag, beliau menyampaikan, “Saya kaget dan terperanjat, mengapa diantara 900 santri, saya yang dipilih menjadi wakil dari santri ini. Perkenalkan, saya masuk MBS sejak anak saya masuk ke SMA MBS, namanya Dyah Audya Sawaluna. Waktu itu saya belum banyak mengenal apa itu MBS. Anak saya empat semua di MBS. Min Khaitsu laa yakhtasib, alhamdulillah anak saya yang pertama bisa masuk ke Mesir. Setelah ini karena saya mewakili bapak ibu, saya serahkan anak saya, bapak ibu menyerahkan anak bapak ibu sendiri-sendiri.”

Pimpinan PPM MBS Yogya, Ustaz Faqih Udin, Lc dalam sambutannya menyampaikan mewakili Pimpinan PPM MBS Yogya, “Ahlan Wa sahlan di kampus PPM MBS Yogya.” Kami juga mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu yang telah mempercayakan menitipkan putra putrinya kepada kami.”

Ini menjadi renungan bapak ibu, di surah Anisa ayat 9 yang artinya, “Hendaknya kamu khawatir meninggalkan putra putrinya yang lemah generasinya, lemah imannya, lemah fisiknya.” Mudah-mudahan kekhawatiran itu tidak ada ketika bapak ibu menitipkan putra/putrinya di MBS Yogya.”

Kami juga memohon dukungannya kepada bapak/ibu, dengan menaati aturan dari pesantren. “Mohon bapak ibu anak panjenengan jangan ditelepon, jangan dihubungi dulu selama satu bulan pertama.” Terakhir, Semoga bapak/ibu, santriwan-santriwati diberi kekuatan untuk mengikuti pendidikan di MBS ini.

K.H. Nasirul Akhsan, Lc. memberi tausiyah dalam Serah Terima Santri Baru PPM MBS Yogya [7/7/2024]

Dalam tausiyahnya, Ustaz KH Nasirul Akhsan, Lc pendiri utama PPM MBS Yogya mengingatkan, “Untuk apa kita ke sini? kita ingin masuk surga bersama putra puteri kita? Betul?Aamin. Kita meniru apa yang dilakukan Nabi Ibrahim, as. Artinya ” Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati.” Nabi Ibrahim dulu meninggalkan anak tidak ada tanaman, sama seperti kita saat ini. Saat saya menjadi direktur pertama kali, saya turut mensurvey, 84% anak yang tidak kerasan di pondok, rumahnya sekitar Yogya pada saat saya menjadi Direktur PPM MBS pertama kali. Kita berharap anak kita kerasan semua di MBS nanti.

Saat Nabi Ibrahim meninggalkan anaknya, cukup lama, agar anaknya mendirikan salat. Karena itu, serahkan putra putri, percayakan kepada kami, orang tua ideologis. Kita akan tanamkan anak-anak agar berbuat baik, mendirikan salat. Di sini ada adek kelas, ada kakak kelas, kita berharap anak-anak dewasa menghormati yang lebih besar dan menyayangi yang lebih kecil.

“Ibarat telur, santri kita dierami oleh pakde bude, oleh pembina 24 jam, oleh wali kelas, pembina asrama, oleh Ustaz-Ustazah. Kami berharap bapak/ibu menyerahkan kepercayaan kepada kami.”

Terakhir saya berharap dan berpesan kepada wali santri. Pertama bayar SPP. Kedua, mendoakan anak diberi kelancaran dalam pendidikan di MBS, didoakan ustaz-Ustazahnya. Ketiga, kalau ada masalah diselesaikan baik-baik.” Kegiatan serah terima usai ba’da zuhur. Dan wali santri masih diberi kesempatan untuk bersua bersama anaknya hingga sore nanti [Arif Yudistira]

 

 

Pada hari Kamis-Sabtu (5-7/2024), sebanyak 500 lebih guru dan karyawan mengikuti Rapat Kerja Tahunan PPM MBS Yogya. Rapat kerja Tahunan ke XVI kali ini membahas agenda-agenda penting PPM MBS ke depan.Dalam agenda raker ke XVI hadir Pimpinan PPM MBS Yogya, Ustaz Faqih Udin, Lc, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I, dan Ustaz Fuazn Yakhsya, S.Hum dan juga Manajer HBC Ustazah Mardiyah Hayati.

Selain membahas agenda penting dan rancangan kegiatan satu tahun PPM MBS Yogya, pada rapat kerja ke XVI kali ini menghadirkan sesi seminar yang dibawakan oleh Ustaz Dr. Muhammad Ali Bakri, S.Sos, M.Pd dari Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara di hari pertama dan Ustaz Dr. Muhammad Fahri, S.Ag dari Malang.

KH Dr. Pahri, menjadi Pembicara dalam acara Raker ke- XVI PPM MBS Yogyakarta

Materi dari Dr. Muhammad Ali Bakri,S.Sos, M.Pd dan dari Ustaz Dr. Muhammad Fahri,S.Ag turut menjadi pemantik dan motivasi peserta raker.

Pada raker ke XVI kali ini, juga dihadiri oleh KH. Nasirul Akhsan,Lc selaku pendiri Pondok PPM MBS Yogya. Ustaz Nasir menjelaskan bahwa MBS Yogya didirikan untuk tujuan tiga hal ; pertama mengatasi kelangkaan atau krisis ulama. Kedua, mencetak kader ulama, dan ulama intelektual. Ketiga, membaur dalam hidup sosial kemasyarakatan.

Dalam Raker PPM MBS Yogya ke XVI, ditutup dengan pesan dari pendiri PPM MBS Yogya dan sosialisasi peraturan dari Badan Pembina Pesantren PPM MBS Yogya. Semoga Allah SWT senantiasa meridoi dan menyertai dalam langkah perjuangan MBS ke depan agar semakin maju, mantap melangkah ke depan menyinari dakwah peryarikatan Muhammadiyah [Arif Yudistira]