Berorganisasi adalah kegiatan yang memberikan manfaat bagi santri. Dalam berorganisasi, santri belajar untuk hidup dalam masyarakat dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta, santri mendapatkan fasilitas belajar berorganisasi lewat berbagai macam ekstrakurikuler dan juga IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah). Di MBS, IPM adalah bentuk lain dari OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

Masa bakti pengurus Pimpinan Ranting IPM MBS tahun 2023/2024 telah berakhir. Pengurus baru IPM Putra dan Putri periode 2024/2025 resmi dilantik oleh Pimpinan MBS, Kamis (05/09/2024).

Peraih medali emas ISMU in Arabic, Olympicad Bandung 2024, Jihan Ghaitsatul Arafah terpilih sebagai ketua IPM MBS Putri, sementara Hafizh Cahya Putra, yang baru saja dinobatkan sebagai santri teladan bagian Perkaderan IPM menjadi nahkoda baru IPM Putra periode 2024-2025. Proses pemilihan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh santri dan asatidz dalam memilih pemimpin yang akan mewakili mereka dalam menjalankan berbagai kegiatan dan inisiatif santri di pondok.

Jihan dan Hafizh berhasil memenangkan kepercayaan dan mendapatkan dukungan dari santri dan asatidz melalui visi-misi, program kerja yang inovatif, dan komitmen mereka untuk memperkuat semangat kepemimpinan, kebersamaan, dan memajukan organisasi di kalangan santri MBS.

Pada acara pelantikan dan serah terima jabatan tersebut, diikrarkan Janji Jabatan Pengurus IPM. Janji diucapkan oleh semua pengurus IPM baru. Setelah pembacaan janji selesai dilanjutkan taujih wal irsyaadaat oleh pimpinan ma’had.

Dalam amanat yang disampaikan di tempat berbeda, ustadz Fakih Udin, Lc maupun ustadz Didik Riyanta, S. Sos. I kompak menyampaikan terimakasih kepada pengurus IPM demisioner, ucapan selamat dan pesan-pesan untuk pengurus IPM yang baru. Kepada pengurus yang baru agar siap dipimpin dan siap memimpin. Dan apa yang baik di periode yang lalu dilanjutkan dan apa yang buruk buang jauh-jauh.

Selain itu, keduanya juga berpesan kepada pengurus IPM baru agar melakukan kolaborasi dan sinkronisasi kegiatan lintas bidang bersama asatidz untuk merealisasikan programnya. Termasuk program penguatan karakter ruhiyah dan jasadiyah santri harus menjadi prioritas.

Setelah pembacaan amanat selesai, dilanjutkan penyerahan panji IPM dari pengurus lama kepada pengurus baru. Dan juga penandatanganan Berita Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pengurus IPM.

Dengan kepemimpinan Hafizh dan Jihan, diharapkan IPM MBS Putra maupun putri dapat berperan aktif dan kreatif dalam mengatur dan melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk santri dan pesantren. Selamat kepada Hafizh dan Jihan atas pencapaian ini, semoga mereka dapat memimpin dengan bijaksana dan menginspirasi santri lainnya untuk peran aktif dalam kehidupan di pesantren.(ElMoedarries)

 

 

 

 

Pagi menjelang siang, tepat pukul 09.30 Wib, para santriwati berkumpul di Masjid At-Tanwir PPM MBS. Mereka hendak mengikuti Motivasi Santri yang diselenggarakan BK At-Tanwir dan Panitia Prestasi.

Hari Sabtu [31/8/2024], santri kelas XII mengikuti kegiatan Motivasi Santri. Dalam Motivasi Santri kali ini mengangkat tema “Menjadi pelajar berakhlak dan berprestasi.” Dalam sambutannya, Wakil Pimpinan I, Ustaz Rahmat  Susanto, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan, “Alhamdulillah hari ini kita bertemu. Pertemuan ini tidak bisa dilepaskan dari skenario Allah. Alhamdulillah kelas XII penuh dengan kegiatan yang padat. Padatnya kegiatan ini harus dimaknai sebagai sesuatu yang positif.”

Wakil Pimpinan I lebih lanjut mengatakan, “Kegiatan motivasi ini tidak terlepas dari visi dan misi MBS yaitu membina iman, akhlak dan ilmu. Kita menghadirkan Ustaz Afif agar kita punya motivasi dari dalam, yakni kemauan. Selamat belajar dan mudah-mudahan Allah membukakan pintu-pintu ilmu.”

Pemateri Seminar Motivasi, Ustaz Afif Hidayatullah, S,E,S.Pd., Mak.C.Ht, C.NNLP. dalam materinya menyampaikan, “Anak pondok harus punya dua mental. Mental pertama yakni Innamal yusri yusro, sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Mental kedua adalah fabiayyi aaalaaairobbikumaa tukadzzibaan.

Ustaz Afif memaparkan bagaimana santri pondok tidak boleh memiliki mental yang lemah, cengeng dan gampang menyerah. Ustaz Afif juga menegaskan santri perlu memiliki “mental believe system”, tapi juga perlu “afirmasi positif”. Saya adalah santri yang berharga, saya adalah santri penghafal qur’an, saya adalah santri yang percaya diri, saya adalah santri yang tangguh.  

Ustaz Afif memberi penekanan, apa yang sering kita ucapkan, akan menjadi memori bawah sadar otak kita dan akan menjadi kebiasaan kita. Itulah mengapa santri perlu memiliki afirmasi positif setiap waktu.

Di sesi motivasi kali ini Ustaz Afif mengajak santri PPM MBS Yogyakarta untuk menulis  surat untuk Tuhan. Tuhan saya ingin [sukses] bantu saya. [A.Y]

Kabar menggembirakan datang dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta.

Pasalnya, sepuluh siswa dari beberapa sekolah Persyarikatan Muhammadiyah lolos seleksi dan ditetapkan sebagai penerima beasiswa pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir tahun 2024.

Kesepuluh siswa yang mendapatkan beasiswa, 4 diantaranya berasal dari PPM MBS Yogyakarta, mereka adalah :

  1. Azizah Qoirunnisa (alumni Angkatan 11)
  2. Rizqy Faturrahman (alumni Angkatan 9)
  3. Aura Salwa Wijianto (alumni Angkatan 11)
  4. Naifa Zana Qotrunnada (alumni Angkatan 11)

Ini adalah bentuk nyata dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen yang telah ditunjukkan selama proses seleksi.

Diharapkan para peserta yang lolos tidak hanya bisa mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, berwawasan tinggi dan bisa membawa perubahan positif bagi masyarakat kedepannya.

Akan tetapi, lebih jauh lagi untuk memperkuat semangat keislaman dan nilai-nilai Muhammadiyah yang telah menjadi landasan dalam pendidikan.

Semoga mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan, serta berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa di masa depan, karena hanya segelintir orang yang bisa mendapatkannya.

Teriring doa dan harapan terbaik bagi seluruh penerima beasiswa agar selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan kemudahan. Selamat kepada semua penerima beasiswa, semoga keberhasilan ini menjadi awal dari perjalanan akademik dan profesional yang gemilang.(ElMoedarries)

 

 

 

 

 

 

 

 

Tim atletik PPM MBS Yogyakarta yang turun di nomor estafet 4×400, berhasil meraih juara 3 pada ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Atletik Se-DIY yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Olahraga Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LPO PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DIY.

Keempat santri ini diantaranya Hafiddin Mahdyvikia Anshori, Mahatma Anggardha Putra Prasetya, Muhammad Fauzan Ramadhan dan Fathan Azka Zufar, semuanya duduk di kelas 10 E.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 24-25 Agustus 2024 di stadion Mandala Krida, Yogyakarta tersebut diikuti sedikitnya 90 sekolah yang ikut berpartisipasi pada Kejurda Atletik Pelajar se-DIY ini, dengan rincian: 48 SD/MI, 17 SMP/MTs, 15 SMA/MA.

Kepala Sekolah SMA MBS, ustadz Roiq, Lc menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih, “kepada anak-anak kami, selamat atas prestasi yang diraih. Semoga ke depan kita mampu mengukir prestasi yang lebih baik lagi, dan kepada guru pembimbing terimakasih berkat kerja kerasnya mampu mengantarkan santri meraih peringkat 3” tuturnya.

Disamping itu, guru pembimbing, ustadz Fatkhul Amri Kemalsyah, S. Hum juga menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang diraih,”sebagai guru pembimbing tentunya saya bangga dengan pencapaian ini, berkat semangat yang luar biasa dari anak-anak kita memberikan penampilan terbaik. Semoga ke depan kita mampu mengukir prestasi yang lebih baik lagi, tidak hanya tingkat daerah tetapi bahkan nasional” pungkasnya.

Kejuaraan ini dibuka khusus untuk pelajar Muhammadiyah se-DIY dengan kategori lomba dari tingkat SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan prestasi olahraga siswa Muhammadiyah di DIY, baik di tingkat daerah maupun nasional.(ElMoedarries)

 

Keseimbangan Ilmu Agama dan Umum menjadi konsep keunggulan di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta. Melalui pendidikan yang holistik MBS berupaya mengembangkan seluruh potensi siswa secara harmonis, meliputi potensi intelektual, emosional, phisik, sosial, estetika, dan spiritual.  Para santri MBS mendapat bekal keilmuan yang seimbang, sehingga pasca menyelesaikan pendidikan pesantren, santri diharapkan mampu memiliki bekal yang cukup guna menempuh perguruan tinggi manapun sesuai yang diharapkan.

Sejalan dengan hal tersebut, Pesantren MBS Yogyakarta menggelar sosialisasi Bimbingan Belajar untuk persiapan study lanjut bagi santri jenjang akhir kelas 12. Acara yang digelar secara daring melalui Zoom ini diikuti oleh para orang tua santri.  Acara berlangsung pagi hingga menjelang siang pada Ahad 25 Agustus 2025, diawali dengan sambutan dari Pendiri Pesantren K.H. Nashirul Ahsan, Lc dilanjutkan dengan sosialisasi Bimbingan Belajar dari divisi Study Lanjut.

Dalam sambutannya ustadz Nashir menekankan pentingnya konsep keseimbangan pendidikan di MBS. Beliau juga mengharapkan agar wali santri MBS mempertimbangkan kelanjutan santri baik ilmu agama maupun umum. Konsep keseimbangan di MBS ini telah terbukti mampu menghantarkan anak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi terbaik, baik kampus dalam negeri maupun luar negeri. Beliau juga menyampaikan berbagai peluang santri untuk bisa mengambil perkuliahan di timur tengah melalui program beasiswa.

“Saya berharap jurusan Agama melalui ilmu-ilmu syar’i jangan dijadikan sebagai jurusan kelas buangan, namun juga menjadi orientasi utama bagi santri. Mari kita jadikan pendidikan anak-anak kita juga bisa mengangkat derajat kita mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat” tegas beliau.

Sementara itu Pimpinan MBS ustadz M. Fauzan Yakhsya, S.Hum dalam sambutannya menyampaikan pentingnya bagi Orang tua wali santri untuk ikut serta memberi pemahaman kepada santri tentang pilihan mereka dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.  Jurusan ke timur tengah punya banyak peluang, berharap Bapak Ibu turut memberi pendampingan sekaligus pemahaman kepada putra-putrinya”.

Dalam perkembangannya MBS Yogyakarta telah menerima program penyetaraan study lanjut timur tengah melalui program muadalah di Universitas Al Azhar Mesir dan Univeristas Islam Madinah. Hal ini tentu menjadi peluang bagi santri memilih study lanjut khususnya pada jurusan ilmu-ilmu syar’i.  Peluang study santri ke luar negeri akan terus dioptimalkan oleh MBS sebagai upaya mengirimkan sebanyak-banyaknya kader. Semua santri MBS dapat mengambil jurusan apapun untuk study ke Mesir, bukan hanya jurusan syar’i tapi juga keilmuan umum. Beragam upaya akan terus dilakukan oleh MBS untuk menjalin kerjasama agar peluang beasiswa dan kemudahan dapat diperoleh oleh santri melanjutkan studynya.

Sebagai salah satu upaya program study lanjut bagi santri, saat ini MBS menggandeng lembaga eksternal untuk membantu para santri mendukung peningkatan kualitas belajar santri. Lembaga ini memberi layanan pendampingan belajar hingga study lanjut santri pasca lulus dari MBS. Lembaga Quiper School dipilih sebagai lembaga bimbingan belajar untuk mendukung program studi lanjut santri. Pravesta Clara selaku perwakilan dari Quipper menyampaikan persiapan-persiapan yang harus dilakukan untuk santri dalam menentukan study lanjutnya. “Kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi santri diantaranya adalah mengetahui bakat dan minat ananda,  Quipper akan berusaha mendampingi santri untuk setiap langkah hingga sampai pada tahap akhir” ujarnya.

Pesantren MBS Yogyakarta, selama  dipandang sebagai pesantren yang berhasil meluluskan santri yang mampu menembus seleksi perguruan tinggi terbaik nasional, baik negeri maupun swasta. Selain itu didukung kemampuan bahasa arab yang baik juga menjadi penyebab ratusan santri berhasil masuk ke perguran tinggi di beberapa negara timur tengah diantaranya Mesir, Libya, Yaman, Saudi Arabia dan negara-negara lainnya.  Dengan jumlah santri yang mencapai lebih dari 3000, MBS Yogyakarta menjadi salah satu pesantren besar milik Persyarikatan Muhammadiyah yang terus tumbuh berkembang. Saat ini MBS telah membuka pendaftaran santri baru untuk tahun pelajaran 2025/2026, pendaftaran bisa dilakukan secara online melalui portal : https://psb.mbs.sch.id  (MOC)

 

 

 

Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta memang tidak pernah habis stok atlet pencaksilat. Terbukti, pada seleksi Pra Popnas dua pesilat asal Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah tersebut berhasil lolos mewakili Provinsi DIY bulan November 2024 mendatang di Surakarta, Jawa Tengah.

Jika dulu ada sederet nama pesilat langganan juara seperti Zulfa Jihad Akbar, M. Ainul Yaqin, Javid Novean Noorcha, Imam Wahyudi, Syarif, dan beberapa pesilat muda lainnya. Kini Fiitauhidillah Javier Elsierazy dan Kurniawan Fariel Ramadhan menjadi bintang baru dari MBS yang akan mewakili Provinsi DIY di ajang Pra Popnas nanti.

“Saya bersyukur atas kerja keras mereka hasil terbaik ini dapat terwujud, dan semoga dengan lolosnya Javier dan Fariel dapat memotivasi pesilat-pesilat muda di MBS untuk terus giat berlatih demi prestasi nasional ke depan,” kata pelatih pencaksilat MBS, ustadz Bagus Dzaky Handy, Senin (19/08/2024).

Tambah ustadz Bagus, didampingi ustadz Eko Sugiarto, Javier yang tampil di kelas H putera dan Fariel di kelas I putera mampu membuktikan bahwa pembinaan prestasi pencaksilat MBS digarap secara serius.

“Lolosnya kedua atlet kami ini sekaligus membuktikan bahwa pembinaan prestasi olahraga pencaksilat kami melalui ekstrakurikuler Tapak Suci siap bersaing baik di level provinsi maupun nasional,” pungkas ustadz Bagus yang juga alumni MBS.

“Mohon doanya agar duta Pra Popnas DIY bisa meraih hasil terbaik dan lolos ke Popnas tahun depan,” tambah ustadz Eko.

Pra Popnas tahun 2024 di Kota Surakarta, Jawa Tengah ini merupakan ajang kualifikasi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025 yang akan dilaksanakan di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.(ElMoedarries)

 

Apel HUT RI ke 79 tahun 2024 sukses dilaksanakan di Lapangan Candi Siwa Kompleks Candi Prambanan (17/8/2024). Dalam suksesnya kegiatan ini ada turut andil 20 orang santri MBS yang ditunjuk Sebagai Pasukan Pengibaran Bendera (PASKIBRAKA).  Adapun nama – nama Paskibraka yang ditunjuk sebagai Petugas Pengibar Bendera Yaitu :

  1. Firstan Desta Syifa Ramadhan (10 A)
  2. Brian Ramadhan Filbert Krista (10 A)
  3. Faris Hamid Thufail (10 C)
  4. Dwi Fadlan Asona (10 D)
  5. Fathan Abida Muhammad (10 E)
  6. Dimas Pandu Pratama (11 Sosial 2)
  7. Fachri Cahya Roseno (11 Sosial 2)
  8. Wiwit Ramadhan (11 Sosial 2)
  9. Muhammad Rafan Setya Pratama (11 Sosial 2)
  10. Muhammad Faizi Hibban (11 Sains 1)
  11. Muhammad Attha Alvatar Putra Utama (11 Sains 2)
  12. Gustaf Wahyu Saputra (11 Sains 2)
  13. Muhammad Gustav Dhafa (11 Sains 2)
  14. Ibnu Rasya Ramadhan (11 Sains 3)
  15. Muhammad Fadli Al Faruq (11 Sains 3)
  16. Muhammad Amir Latif (11 Sains 3)
  17. Bukhari Fadhlurrohman (11 Sains 4)
  18. Faris Athar Kaysa (11 Sains 4)
  19. Hendy Al Maulana (11 Sains 4)
  20. Muhammad Pugar Wicaksono (11 Sains 4)

Keduapuluh santri-santri hebat ini telah sukses dalam mengibarkan Sang saka Merah Putih. Kerutinan dan kegigihan mereka dalam melakukan latihan dari awal seleksi sampai pada Hari Upacara, dengan kerja keras dan disiplin tinggi akhirnya  membuahkan hasil yang memuaskan.

Selain itu turut andil juga bapak-bapak TNI dari Koramil yang melatih dan membina anggota Paskib sehingga bisa sukses menjalankan tugas yang diberikan. Dengan sabarnya mereka melatih dari Tahap Dasar, Gerakan, Mental, Kekuatan Fisiki, Formasi dan Lainnya. Dengan kemampuan dan pengalaman yang mereka punya, mereka dengan tidak ragunya membina sampai suksesnya pengibaran dan penurunan Sang Saka Merah Putih.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada antum yang sudah menjalankan tugas dengan baik, dan perjuangan antum bukan hanya sampai disini saja, masih panjang perjalanan yang harus antum tempuh. Ingtlah bagaimana susahnya para pahlawan kita yang berjuang untuk memerdekaan negara kita, sekarang tugas antum adalah melanjutkan tongkat estafet dengan mengisi kemerdekaan ini dengan prestasi, ucap ustadz Marwadin selaku kordinator paskibra MBS.

Pemerintah Kapanewon Prambanan juga memberikan pelayanan dan persiapan baik konsumsi, perlengkapan kepada PASKIBRAKA untuk membantu proses suksesnya tugas yang akan diberikan ketika melaksanakan Apel HUT RI Ke 79.(ElMoedarries)

Rasa bahagia begitu dirasakan Ibu Fitnarita Lanin orang tua salah satu Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) HUT RI ke-79 di Kabupaten Sleman.

Ibu Fitnarita tidak mampu membendung air matanya. Ia segera mendekap Bakas Dwi Dafitra sesaat menunaikan tugas mengibarkan bendera di lapangan Denggung, Kompleks Pemda Sleman, Sabtu (17/8).

Bakas merupakan siswa kelas XI SMA MBS. Dalam pasukan, Bakas bertindak sebagai tim 17.

Kepada tim, Ibu Fitnarita bercerita bahwa perjuangannya hingga sampai ke lapangan Denggung, Sleman cukup berat. Demi menyaksikan sang buah hati  tampil menjadi pasukan paskibra, ia rela terbang dari Lampung ke Yogyakarta.

“Betapa tidak haru, saya dari Lampung ke sini, tapi Alhamdulillah pengibarannya sukses,” katanya.

Di balik terpilihnya Bakas sebagai salah satu Paskibra, Ibu Fitnarita mengaku bangga anaknya bisa terpilih sebagai salah satu pasukan dari ribuan pelajar lainnya.

“Bahagia sekali rasanya anak kami bisa menjadi salah satu pasukan pengibar bendera,” tuturnya.

Ibu Fitnarita, seorang aktivis dan kader Aisyiyah Bakauheni, Lampung tersebut mengungkapkan, menjadi Paskibra merupakan salah satu upaya anaknya untuk mengabdi kepada negara. Ia menyebut, Bakas bercita-cita masuk di Akademi Kepolisian (Akpol).

“Bakas bercita-cita masuk Akpol. Semoga cita-cita ini terwujud, kami akan selalu mendukung,” katanya.

Diketahui, prosesi pengibaran bendera di lapangan Denggung, Sleman berlangsung sukses dan khidmat.(ElMoedarries)

Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Kabupaten Sleman telah usai. Upacara sakral tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Usai berhasil mengibarkan sang merah putih tepat pukul 08.30, para anggota Paskibraka diselimuti rasa haru dan bangga, setelah berhasil mengibarkan sang Merah Putih di lapangan Denggung komplek Pemda Sleman, Sabtu (17/8/2024).

Termasuk salah satunya adalah M. Bakas Dwi Dafitra, santri MBS kelas XI yang ditunjuk menjadi salah satu pasukan pengibar bendera, mengungkapkan rasa haru dan bangganya, hingga meneteskan air mata dan kesulitan untuk merangkai kata-kata.

“Saya sangat bangga, ini merupakan kesempatan berharga untuk saya dapat berkontribusi dalam perayaan HUT RI, ini merupakan titik puncak bagi saya,” ujar Bakas dengan haru.

Putra asli Lampung tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada pelatih, purna paskibraka, dan rekan-rekan paskibraka yang telah sama-sama berjuang dalam mensukseskan kegiatan tersebut.

“Dengan kerja sama yang baik, akhirnya kami dapat melaksanakan tugas ini dengan sukses. Saya bangga dengan diri saya,” ucapnya.

Disampaikan Bakas, meskipun terdapat beberapa kekurangan saat latihan, namun hari ini mereka berhasil memberikan persembahan terbaik dalam upacara sakral tersebut.

Dan semoga, ujar Bakas, di HUT RI ke – 79 ini, Kabupaten Sleman semakin unggul serta berprestasi. Bakas juga menyampaikan harapannya, agar Indonesia semakin maju dan jaya ditahun-tahun yang akan datang.(ElMoedarries)

 

 

 

 

Santri kelas 12 PPM MBS Yogyakarta menggelar tirakatan dalam rangka menumbuhkan semangat kemerdekaan dengan mengadakan kegiatan membaca Al-Qur’an bersama di Masjid At-Tanwir malam 17 Agustus. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, di mana para santri dengan penuh kekhusyukan melantunkan ayat-ayat suci sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia.

Acara dimulai setelah shalat Isya, diawali dengan sambutan dari pembina yang mengingatkan pentingnya mengenang perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an pun mengalun merdu di dalam masjid, menambah kekhidmatan suasana malam yang penuh makna ini. Para santri mengikuti kegiatan ini dengan semangat, menyadari bahwa membaca Al-Qur’an tidak hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai refleksi diri untuk menjadi generasi yang berakhlak mulia dan cinta tanah air.

Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini, menekankan pentingnya momentum seperti ini untuk menumbuhkan semangat nasionalisme yang berakar pada spiritualitas. “Membaca Al-Qur’an bersama dalam suasana tirakatan bukan hanya untuk memperkuat iman, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan ini adalah berkah yang harus disyukuri dan dijaga. Kita sebagai generasi penerus harus selalu ingat bahwa perjuangan tidak hanya dilakukan dengan senjata, tetapi juga dengan doa dan tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai keislaman,” tuturnya. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini dapat mempererat solidaritas di antara para santri, mengajarkan pentingnya saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan menuntut ilmu dan beribadah, sehingga mereka dapat tetap istiqomah hingga lulus dan seterusnya.

Senada dengan itu, pembina kegiatan, mengungkapkan bahwa tirakatan ini diharapkan dapat menjadi tradisi yang melekat di hati para santri, sebagai sarana untuk menghayati nilai-nilai kemerdekaan dalam perspektif spiritual. “Tirakatan ini mengajarkan kepada para santri bahwa kemerdekaan adalah anugerah yang harus disyukuri melalui penguatan iman dan takwa. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen refleksi bagi kita semua, untuk terus memperjuangkan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari dengan berpegang teguh pada ajaran agama. Semangat kebersamaan dan solidaritas yang terjalin di antara santri dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi modal berharga bagi mereka untuk tetap istiqomah, baik dalam belajar maupun dalam kehidupan setelah lulus nanti,” ujarnya. Dengan kegiatan ini, diharapkan para santri dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam spiritualitas, solidaritas, dan cinta tanah air.

Kegiatan tirakatan ini kemudian dilanjutkan dengan doa bersama, memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kedamaian, persatuan, dan kesejahteraan. Suasana yang penuh kehangatan dan kekeluargaan tampak jelas saat para santri bersama-sama berdoa dan merenung, menghayati makna kemerdekaan yang sesungguhnya.

Acara ini diakhiri dengan pesan-pesan moral dari para ustadz yang mengingatkan para santri untuk terus menjaga semangat kemerdekaan, tidak hanya dalam bentuk peringatan, tetapi juga dalam tindakan nyata sehari-hari. Dengan demikian, kegiatan tirakatan ini bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat iman, ilmu, dan semangat kebangsaan terutama di kalangan santri baik dalam kehidupan pendidikan maupun dalam kehidupan bermasyarakat kelak.(IPMpa)