Kamis pagi, PPM MBS Yogyakarta kedatangan tamu dari Yayasan Daarussalaam Sangatta, Kutai Timur Kalimantan Timur. Rombongan diterima di ruang meeting Mudir pada pukul 09.00 wib. Rombongan berjumlah lima orang dipimpin oleh Manager Pendidikan Yayasan Sangatta.

Kedatangan Yayasan Sangatta disambut oleh Pimpinan MBS, Ustaz Fajar Shodiq selaku Direktur MBS dan Ustaz Odjie Samrojie selaku bendahara umum MBS. Mereka bermaksud ingin belajar lebih jauh tentang boarding school (pesantren) dan sistem keuangan di MBS.

MBS  selalu menyambut baik tamu dari Yayasan maupun lembaga yang ingin belajar bersama tentang pesantren dan pendidikan. Ustaz Fajar pun menyambut baik rombongan dari Daarussalaam Sangatta. “Ahlan Wa Sahlan, selamat datang, silakan nanti apa yang dibutuhkan, kita siap berbagi.”

Direktur PPM MBS Yogyakarta juga menyampaikan “kita masuk tahun ke-8 menggunakan sistem keuangan yang nyaman.” Dalam paparannya, beliau juga menceritakan sejarah perkembangan MBS kala itu. “MBS ini nama pertama kali di Indonesia ya dari sini. Nama ini tidak kita patenkan, sekarang alhamdulillah banyak yang pakai nama itu.”

Perkembangan MBS yang cukup pesat ini dikelola dan dikembangkan menjadi milik persyarikatan Muhammadiyah. Nilai keikhlasan merupakan bagian dari nilai MBS. “Aset dan juga semua yang besar ini milik Muhammadiyah. Maka keikhlasan harus menjadi dasarnya. Kalau tidak ikhlas maka akan susah karena semua yang dirintis diperjuangkan di sini adalah milik persyarikatan.”

MBS ditopang oleh dua kaki, kaki pertama di bidang pendidikan yakni dipimpin oleh Direktur, sementara kaki kedua dipimpin oleh lembaga namanya Wakaf Center yang fokus di pengembangan bisnis. “kita ingin pesantren tegak berdiri, tidak harus mengandalkan terus dari santri.”

Ustaz Fajar menyampaikan banyak hal dari urusan tata kelola keuangan MBS yang terpadu, sampai dengan sistem cashless atau non tunai yang dipakai santri di MBS. Dalam pengembangan pesantren, MBS juga ditopang unit usaha yang memiliki omset miliaran per tahunnya. “Prinsipnya kita ingin uang berputar di dalam, kembali ke pesantren untuk mengembangkan pesantren.”

Dalam sesi diskusi, Manager Pendidikan Yayasan Daarussalam Pak Dedih Suryadi, M,Pd menanyakan “Apakah sistem cashless diterapkan di semuanya? Bagaimana kendalanya selama ini.”

Ustaz Fajar pun menjawab bahwa “sistem keuangan di MBS dibangun dari masalah yang ada di pondok. Evaluasi, dan buat sistem. Kita belajar dari wali santri.” Diskusi pun berlangsung menarik dan berkembang ke banyak topik yang berkaitan dengan sistem keuangan.

Ibu Umi Imawari, S.Ag. selaku bidang dana dan usaha Yayasan Daarussalaam Sangatta menyampaikan “Alhamdulillah kita melihat MBS ini sangat terkenal di Kalimantan. Karena banyak santri juga dari sana. Kita di sini Insha Allah mau melangkah ke Boarding, sudah ada lahannya. Nah untuk boarding nanti akan ada SMP dan SMA. Karena itulah, kita belajar ke MBS Yogyakarta.”

Rombongan kemudian melihat langsung kompleks MBS dan juga pembelajaran siswa serta belajar keuangan bersama bendahara umum Ustaz Odjie hingga menjelang salat asar. [Arif Yudistira]

Pada kamis malam (21/9) telah dilaksanakan orasi kandidat  calon ketua asrama di kompleks asrama putri PPM MBS Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk pergiliran kepemimpinan dilingkup asrama putri.

Para kandidat calon ketua asrama diambil dari santriwati kelas 10 di masing-masing asrama. Malam yang menegangkan bagi para kandidat untuk saling memaparkan visi misi berkemajuan yang akan meyakinkan para anggota asrama sebelum dilakukannya pemungutan suara.

Persiapan mengenai orasi telah disiapkan jauh hari sebelum malam puncak tiba. Dimulai dari persiapan mental, fisik dan visi misi serta tujuan yang akan mereka terapkan ketika terpilih di kemudian hari.“Persiapan orasi ini cukup mendebarkan, makanya saya minum es teh sebagai penenang sebelum orasi dimulai”, ujar Kinan Kanaya salah satu kandidat calon ketua asrama Fatimah 23/24.

Orasi calon ketua asrama sudah menjadi program pengkaderisasian di PPM MBS Yogyakarta. Dengan ini, akan melatih sikap kepemimpinan, amanah dan  bertanggungjawab santriwati kelas 10 serta sarana belajar membimbing, mengayomi anggota asrama dan memimpin berjalannya program kerja pokok di lingkup asrama, sehingga terciptanya anggota asrama yang kompak dan solid.

“Adalah suatu pengalaman baru yang menjadikan kesan spesial di hidup saya karena dapat merasakan bagaimana pusingnya dan sulitnya membuat visi dan misi serta tujuan yang visioner. Dengan ini maka saya harap mudabbiroh menjadi tempat saya belajar berorganisasi di awal sebelum menuju IPM”, ujar Zahra Asma sebagai salah satu kandidat calon ketua asrama Fatimah ketika ditanya mengenai kesan dan pesannya pasca orasi.

Anggota kelas 10 yang telah melewati masa pemetaan bidang akan menjadi pertimbangan lanjutan dalam membentuk struktur kepengurusan asrama yang akan ditindaklanjuti sebagai anggota tetap bidang bidang terpilih dalam mudabbiroh meliputi, bidang Keamanan, bidang Bahasa dan bidang Kebersihan. Dengan itu maka, akan dilangsungkan pelantikan muddabiroh secepatnya setelah adanya orasi ketua asrama.(ipmpi)

Rabu, 20 September 2023, Tim Admisi MBS sudah sampai di Purwokerto. Dalam lawatan silaturahmi dan presentasinya, satu hari penuh Tim Admisi berada di Purwokerto. Pad pagi hari, tepat pada pukul 07.30 Wib, Tim Admisi sudah tiba untuk memotivasi dan membakar semangat siswa SD Muhammadiyah Pasir Kidul Purwokerto. Ustaz Wahyu, Ustaz Suko dan Ustaz Chabib kini siap untuk menjelajah Purwokerto dalam rangka PSB PPM MBS Yogyakarta.

Anak-anak di SD Muhammadiyah Pasir Kidul Purwokerto pun antusias dan bergembira saat Tim Admisi bertandang ke sana.

Setelah agak siang, Tim Admisi melanjutkan ke MIM Karanglewas Purwokerto dari pukul 08.30 Wib sampai pukul 09.15 mereka mengajak anak-anak bernyanyi, serta mensosialisasikan MBS ke MIM Karanglewas.

Tim berlanjut ke Sd Muhammadiyah Purwokerto. SD Muhammadiyah Purwokerto dikenal sebagai SD modern yang dimiliki kampus UMP. Setelah dari SD Muhammadiyah UMP, tim Admisi melanjutkan perjalanan ke SD Muhammadiyah Cipete dan SD Muhammadiyah 1 Purwokerto.

Tim Admisi mengakhiri lawatan di Purwokerto hingga menjelang ashar.

Ustaz Wahyu selaku ketua Admisi mengatakan “ Seru, anak-anak sangat antusias dan responsif ingin tahu lebih jauh tentang MBS”. Dalam kunjungannya kali ini Tim Admisi juga menggandeng alumni MBS yang berdomisili di Purwokerto. Ustaz Chabib yang juga Tim Admisi mengatakan “Kami menggandeng alumni Mas A’az Hibatul Wafie Angkatan V untuk berpartisipasi dan memberikan testimoni tentang MBS.”

Ustaz Chabib juga berharap agar anak-anak tambah mantap dan yakin untuk bergabung ke MBS. [Arif Yudistira]

Selasa siang pukul 13.30 Wib, Direktur dan juga segenap pengurus Lembaga Studi Lanjut mengadakan rapat untuk menyiapkan suksesi belajar anak. Lembaga Studi Lanjut adalah lembaga yang dibentuk direktur untuk menguatkan sukses anak melanjutkan ke SMP maupun perguruan tinggi negeri maupun luar negeri seperti Timur Tengah.

Direktur menggarisbawahi, Studi lanjut ini dibentuk untuk dari SMP ke SMA dan dari SMA ke perguruan tinggi. Targetnya satu sukses anak-anak kita. “Kelas VII-XII,  Kalau bisa dari kelas  VII sudah terpetakan dari awal. Pengen ke Timur Tengah atau ke perguruan tinggi lain.”

Ustaz Fajar menambahkan, “Khusus tahun ini, semoga sebelum lulus, semoga kelas XII sudah bisa dipetakan anak-anak hendak kemana.”

Dalam pemaparannya Direktur juga meminta dukungan dan doa, “Semoga dalam waktu dekat ini deal antara MBS dengan UMY, UAD maupun UIN.” Direktur juga menekankan pentingnya kesatupaduan antara jam pagi dan jam siang yang berkaitan dengan studi lanjut.

“Di kurikulum atau di pendidikan saya berharap jam pagi sampai siang menjadi tanggungjawab bidang pendidikan, masih satu kesatuan tidak terpisahkan.”

Dalam forum rapat terbatas tersebut Direktur MBS menggarisbawahi tentang alasan kuat Lembaga Studi Lanjut dihadirkan. “Mengapa Tim Studi Lanjut dibuat struktural, karena tim ini tidak berhenti selama satu tahun tetapi lima tahun.”

Dalam rapat terbatas Lembaga Studi Lanjut, Ustazah Yunianti selaku koordinator Tim Studi Lanjut Umum memaparkan programnya diantaranya, “kita memiliki program Buku Saku Studi Lanjut, Pendampingan SNBT dan SPAN PTKIN dan PTKIM, Pendampingan beasiswa baik negeri maupun swasta. Pendampingan PTS maupun PTM”

Selain itu, divisinya juga memprogramkan update Info perkuliahan dua minggu sekali di mading, seminar beasiswa menggandeng alumni yang rencananya akan diadakan bulan Februari, serta melakukan pendampingan komunikasi dengan wali santri, dan membuat alur komunikasi dengan santri untuk pendaftaran ke universitas.

Tak lupa Tim Studi Lanjut Umum memaparkan keberhasilan pencapaian programnya. “Tahun 2023, naik 10,7% di jalur SNBP. Sementara di SNBT naik 20,1%”.

Ustaz Faqih selaku wadir bidang kema’hadan memberi tanggapan berkaitan masalah di Tim Studi Lanjut Umum. “Permasalahan dari tahun ke tahun sama yakni kendala mengakses informasi maupun penggunaan hape. Mohon nanti bisa diatur waktunya dan juga diatur agar tidak ada lagi waktu yang di luar jam akses untuk studi lanjut.”  Ustaz Faqih secara khusus meminta ada regulasi agar santri tidak menyalahgunakan komputer atau laptop di luar kepentingan studi lanjut. Berikutnya masalah komunikasi dengan orangtua, bisa dibuat aturan agar syarat pendaftaran yang berhubungan dengan orangtua bisa lancar.

Dalam rapat terbatas juga dipaparkan kesiapan Program Studi Lanjut Timur Tengah yang diketuai oleh Ustaz Mohammad Solikhin. Di bidang Asistensi timnya memprogramkan Bimbingan Belajar (Bimbel), TOAFL, konsultasi dan sosialisasi.

Sementara di bidang dauroh dan pemberkasan yang dipimpin Ustaz Umar Zaelani, S.Pd membawahi pengajaran dan asrama memprogramkan Coaching, Bimbel, sapa PCM Timur Tengah, konsultasi kampus dan jurusan, Dauroh Intensif Timur Tengah, serta Pemberkasan studi lanjut Timur Tengah.

Ustaz Taufiq juga memberi masukan perihal masalah pemberkasan santri bisa diminimalisir dan disiapkan lebih matang. “mohon santri dikondisikan untuk menyiapkan berkas-berkas ke Timur Tengah. Informasi pembuatan paspor kolektif bisa digali ke kantor Imigrasi sehingga menghindari siswa izin datang ke pondok karena alasan pemberkasan.”

Dalam Lembaga Studi Lanjut ada juga divisi Akselerasi yang dikoordinatori Ustazah Rulli. Ia memaparkan “pengembangan akselerasi ada di kelas XII dan di kelas X. Kalau kelas VII  saya setuju bisa dipetakan ke Syar’i atau umum dari awal.”

Bidangnya memprogramkan lima hal diantaranya;

  1. Review kurikulum akselerasi tahun lalu.
  2. Menyusun modul akselerasi.
  3. Penyusunan pembagian mengajar akselerasi.
  4. Sosialisasi program akselerasi ke guru pengampu
  5. Sosialisasi program akselerasi ke kelas XII (Januari)

Sementara itu untuk kelas X.

  1. Tes TOAFL
  2. Tes minat bakat
  3. Pengelompokan kelas X di kelas XI.
  4. Evaluasi dan LPJ kelas akselerasi

Rapat yang diadakan di Aula Ki Bagus Hadikusumo Lt.2 Kompleks PPM MBS itu berakhir bakda asar. Rapat tersebut diikuti kurang lebih 60 guru dan tim di bawah Lembaga Studi Lanjut.

Ustaz Fajar memberi penekanan bahwa “setiap usaha ini demi sukses anak, sukses santri belajar di MBS.” [Arif Yudistira]

Tim Admisi PPM MBS Yogyakarta tidak berhenti melakukan silaturahim dan presentasi ke seluruh Indonesia. Setelah sukses ke Jatim Raya, kini Tim Admisi bergerilya ke Jawa Tengah.

Ahad (17/09/2023) malam, Tim Admisi sudah berangkat menjelajah di Selatan Jawa Tengah. Senin, 18 September 2023, Tim sudah sampai di SD Muhammadiyah Kreatif Gombong. Dalam satu hari rencana Tim Admisi akan silaturahim ke SD Muhammadiyah Kebumen, MIM Sruweng dan SD Muhammadiyah 7 Karanganyar.

Tim yang berangkat adalah Ustaz Wahyu, Ustaz Suko dan Ust Chabib. Rata-rata sekolah yang dikunjungi berjumlah 75 anak di kelas VI. Masih dalam rangka mengenalkan MBS dan sosialisasi muadalah dengan Universitas Islam Madinah (UIM).

Setelah Jawa Tengah, Tim Admisi berencana untuk menjelajah ke Jakarta di bulan ini. [Arif Yudistira]

Siwa SMP MBS Yogyakarta pada hari Senin-Selasa (18-19/9/2023) saat ini sedang mengikuti ANBK. ANBK SMP ini digelar serentak di seluruh Indonesia. ANBK dilaksanakan dengan 3 instrumen sebagai bagian dari pemerintah dalam mengevaluasi dan meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia. Melalui AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) untuk mengukur literasi matematika (numerasi) murid, Survei Karakter yang mengukur sikap dan juga kebiasaan yang mencerminkan karakter murid serta survey lingkungan belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar mengajar di lingkungan satuan Pendidikan.

Ustazah Uswatun Chasanah, S. Pd selaku ketua panitia ANBK mengatakan “ANBK ini akan diadakan selama dua hari, ada dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada pukul 07.30- 09.40, sementara sesi kedua akan dilaksanakan pada pukul 10.40-12.40 wib.”

Peserta ANBK kali ini sejumlah 45 siswa yang ikut dan 5 siswa sebagai cadangan. Dalam ANBK ini yang diambil adalah sampel sehingga tidak semua siswa ikut.

Saat disinggung tentang persiapan untuk menghadapi ANBK ini, Ustazah Uswatun menyampaikan “persiapan yang kita lakukan mulai dari santri. Kita membekali anak-anak dengan literasi dan numerasi seperti bimbingan belajar (bimbel). Kedua persiapan sarpras atau sarana dan prasarana seperti laboratorium, juga sinkronisasi atau menginstal aplikasi dan system ANBK ke computer”

Lebih lanjut Ustazah Uswatun mengatakan “persiapan ini sudah kita lakukan selama berbulan-bulan sejak bulan Juli.”

Seperti kita ketahui Bersama, ANBK muncul sebagai pengganti UN yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Dalam ANBK ini ada juga sulingjar atau survey lingkungan belajar. Hasil atau output ANBK nanti dalam bentuk raport Pendidikan. Dari raport Pendidikan itulah sekolah bisa mengevaluasi dan meningkatkan pencapaian dari sekolah.

Dalam ANBK kali ini, hadir pengawas dari luar sekolahan. “Pengawas ada dua, dari SMP N 4 Prambanan, dan juga SMP Muhammadiyah Prambanan”. Sementara itu, SMP MBS juga mengirimkan pengawas ke SMP lain yakni Ustazah Okta Arianti ke SMPIT Baitussalam, dan Ustaz Marwadien Abdul Majid ke SMP Muhammadiyah Prambanan, tutur Ustazah Uswatun.”

Ketika disinggung tentang persiapan ANBK ini, Ustazah Uswatun mengatakan sudah 100%. Ustazah Uswatun juga berharap semoga mendapatkan hasil terbaik untuk kebaikan SMP MBS ke depan.(Arif)

 

 

Pada hari Ahad (17/9/2023), Ponpes Muhammadiyah Tahfidzul Quran Srumbung Magelang melakukan kunjungan studi tiru ke PPM MBS Yogyakarta. Rombongan berjumlah 8 orang tiba di MBS pada pukul 10.15 wib. Rombongan diterima oleh jajaran pimpinan MBS  di ruang meeting.

Ustaz Sahman selaku sekretaris umum MBS menemani rombongan berdialog, berbincang tentang perkembangan perguruan Muhammadiyah di Magelang.

Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Tahfidzul Quran Srumbung Magelang Pak Zaenal mengatakan “kunjungan ini dalam rangka belajar lebih jauh tentang pondok pesantren mulai kepengurusan, unit usaha dan sebagainya”

Ustaz Odjie, menyampaikan maaf karena Ustaz Fajar belum bisa bergabung dikarenakan ada kegiatan di PWM Yogya. “Kami menyampaikan selamat datang, ahlan wa sahlan.”

Dalam presentasinya Ustaz Odjie menyampaikan bahwa perkembangan MBS tidak bisa dilepaskan dari spirit “0 rupiah 0 km”. MBS ini didukung penuh oleh PCM. “Kalau ada pondok lain yang dekengane pusat, kita dekengane cabang”, sontak disambut tawa para hadirin.

Berkaitan denyan sistem kepegawaian, MBS memakai sistem manajemen terpadu. Di sini guru SD, SMP dan SMA memakai sistem kesatuan yakni guru pondok. ” Ini kita lakukan agar tidak terkotak-kotak dalam sistem manajemen”. Sistem ini juga termasuk dalam sistem keuangan, tutur Ustaz Odjie.

Sementara dalam sistem kurikulum, kita memakai kurikulum terpadu. “SD sudah memakai sistem kurikulum berbasis pesantren sehingga siap melanjutkan ke pondok.”

Di sela-sela diskusi, Ustaz Fajar Shodiq bisa hadir dalam forum dan menyampaikan bahwa perkembangan pesantren Muhammadiyah saat ini begitu pesat. “Saat ini ada 440 pesantren di seluruh Indonesia. Muhammadiyah itu gerakan dakwah, karena itu perlu ada isinya. Pesantren Muhammadiyah itu perlu  pengembangan SDM, termasuk kita sudah melangkah memikirkan itu.”

Ustaz Fajar mengatakan, “apapun bentuk pesantrennya maka perlu konsep. Sehingga siapapun penerusnya konsep sudah ada.”

Misal kita membuka konsep pesantren khusus Timur Tengah, AR Fakhrudin “Hafalannya bagus, pendidikannya baik sehingga berhasil ke Timur Tengah dengan pengelolaan SDM yang baik”.

Ustaz Muhyuri selaku ketua BPP menanggapi “Pondok ini berjalan selama 4 tahun. Kami merupakan panitia pendiri PPMTQ jadi belum tahu bagaimana pengelolaan dan sistemnya. Kami ingin memiliki kader-kader di kecamatan Srumbung. Kami juga berharap tidak hanya MTS atau SMP saja tapi berlanjut ke tingkat SMA.”

“Kami masih bermodal tekad yang kuat saja sehingga kami ingin sharing dan belajar ke sini.”

Menanggapi hal tersebut, Ustaz Fajar Shodiq mengatakan, ” panjenengan semua ini belum resmi disebut pesantren. Karena belum punya Kiai, Kiai itu bersama murid atau santri selama sehari penuh, ini sekadar sharing.”

Selanjutnya, Ustaz Fajar menyarankan perihal perizinan dan kejelasan format. Serta pengurus atau sistem yang mengurusi kesantrian. “Siapa yang mengurus anak atau santri kalau santri ada masalah?.”

Dialog dan diskusi berlangsung hangat sampai menjelang zuhur. Rombongan dari PPMTQ Srumbung menyampaikan problem dan kendala yang dihadapi pesantrennya. Sementara Ustaz Fajar juga menyampaikan perihal pengalamannya tentang kepesantrenan di Muhammadiyah dari sisi kelembagaan, sistem dan manajemen kepesantrenan.

Ustaz Muhyuri juga menyampaikan bagaimana murid atau santri banyak yang minta subsidi dan masih tergantung kepada donatur. “Kami juga ingin ada seksi pengembangan ekonomi yang bisa memback up tetapi belum tahu jalannya.”

Ustaz Fajar menanggapi perihal ekonomi pondok menyampaikan, “pesantren harus bisa mandiri mengelola ekonomi sendiri. Tidak hanya dari donatur. Semua harus diatur ditata agar bisa berjalan lancar.”

Rombongan dari PPMTQ pun berencana mengadakan workshop untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Rombongan kembali ke Magelang pukul 13.30 Wib.(Arif)

Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (KKN MAs) merupakan kegiatan KKN bersama antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung merupakan PTMA yang menjadi tuan rumah KKN MAs 2023 dengan tagline ‘Babel untuk Indonesia’. Acara Pembukaan Ceremonial dilaksanakan pada hari Senin, 31 Juli 2023 di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung dan kegiatan KKN di mulai pada tanggal 1 Agustus – 10 September 2023.

Panitia menyampaikan bahwa peserta mahasiswa KKN MAs berjumlah 753 dari 47 PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah), dengan jumlah mahasiswa yang terintegrasi PLP II sebanyak 293 dan KKN MAs reguler sebanyak 460 peserta. Masing-masing PTMA tentunya mengirimkan kader-kader terbaik untuk mengikuti kegiatan KKN MAs ini, salah satunya turut hadir Alumni Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta Hilmi Mustafa yang mewakili Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Nisa Kamila dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, serta Taufiq Adi Kurniawan, Ihyana Istiqomah, Zildan Al-Fatih, dan Amel dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Amika Wardana, Ph.D., merupakan salah satu yang hadir dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Kegiatan KKN MAs tahun ini berfokus untuk mendukung program pemerintah seperti penghijauan, reboisasi, dan merubah mindset mahasiswa dan masyarakat dengan tema “Penguatan Eduecotourism Berbasis Teknologi untuk Mendukung Konservasi Lingkungan di Bumi Serumpun Sebalai”. Kegiatan ini dilaksanakan di 5 kabupaten, yaitu Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung, dan Belitung Timur.

Penutupan KKN MAs 2023 dilaksanakan kembali di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung pada tanggal 11 September dan bersamaan dengan Expo KKN MAs 2023 hasil produk unggulan masing-masing desa.(Nisa)

Hari Sabtu (16/9/2023), PDM Sleman mengadakan Baitul Arqam Elementary di PPM MBS Yogyakarta. Acara pembukaan BA diselenggarakan di ruang Aula Ki Bagus Hadikusumo Lt.2 Kompleks MBS. Pada acara pembukaan Baitul Arqam kali ini dihadiri oleh Ketua Dikdasmen Sleman H. Surakhmad, S.Pd. Ketua MPKSID bapak Hendro Sucipto, M.Pd, dan juga Ketua PDM Sleman bapak Harjaka,S.Ag,M.A.

Peserta Baitul Arqam pada angkatan pertama ini dihadiri guru se kabupaten Sleman. Hadir sekitar 160 guru yang mengikuti kegiatan Baitul Arqam kali ini. Baitul Arqam Elementary ini akan diadakan dari tanggal 16-17 September 2023. Peserta Baitul Arqam kali ini adalah guru dan pegawai tidak tetap yang berasal dari AUM di Muhammadiyah.

Dalam sambutannya di pembukaan Baitul Arqam, Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Sleman H Surakhmad,S.Pd mengatakan, “Saya bahagia sekali nanti harapannya setelah Baitul Arqam ini, para guru akan masuk dapodik dan mendapatkan NUPTK.” Pak Surakhmad juga berharap “pasca BA ini, bapak ibu bisa tenang berjuang di persyarikatan dan anak-anak didik kita akan menjadi anak solih dan solihah dan mengetahui lebih jauh tentang Muhammadiyah.”

Setelah menyampaikan sambutannya, Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Sleman Surakhmad, S.Pd menyerahkan secara simbolik kepada Ketua MPKSDI kabupaten Sleman Bapak Hendro Sucipto,M.Pd.

Setelah penyerahan peserta Baitul Arqam kepada Ketua MPKSDI, acara dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan oleh Ketua PDM Sleman Pak Harjaka, S.Ag, M.Pd,M.A. Dalam sambutannya Ketua PDM Sleman mengatakan, “BA merupakan dasar untuk penggemblengan dan pemantapan dalam bermuhammadiyah.” Ia pun bercerita tentang riwayat asal nama Baitul Arqam. “Waktu itu Nabi Muhammad menggembleng para kader terbaik pertamanya di rumah sahabatnya Arqam. Itulah mengapa disebut Baitul Arqam”.

Dengan memohon Ridha Allah, Baitul Arqam angkatan I, tingkat dasar ini mudah-mudahan berjalan dengan baik. “dengan mengucap basmalah BA angkatan pertama dibuka”.

Setelah membuka Baitul Arqam Pak Harjaka, kemudian memberikan materi tauhid sebagai materi pertama dalam Baitul Arqam ini [Arif Yudistira].

Empat santri SMP MBS, meraih juara pada ajang MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) Pelajar tingkat Kabupaten Sleman tahun 2023, yang pelaksanaannya diselenggarakan pada Kamis (14/09/2023) di SMPN 3 Sleman.

Dari enam santri yang maju dalam kejuaraan tersebut, empat santri berhasil menyabet juara untuk beberapa bidang lomba, yakni, Tilawah, Tartil dan Adzan.

Keempat santri berprestasi ini, Furqon Darmawan Atasoge (9D), juara 1 Adzan, Iftiha Syifaul Albi (9F), juara 1 MTtQ Putri, Muhammad Rofiq Al-Qushoyyi (9L), juara 3 MTtQ Putra dan Syahidna Rouchillah (9L), juara 3 MTQ Putra.

Atas prestasi yang diraih anak didiknya itu, Kepala SMP MBS, ustadz Fauzan Yakhsya, S. Hum mengaku sangat bangga. Dirinya sangat mengapresiasi atas capaian prestasi tersebut.

Melalui kordinator lomba MBS, ustadz Eko Sugiarto, S. Pd disampaikan, bahwa secara umum pihaknya merasa sudah maksimal dalam usahanya mendidik santrinya, terutama dalam ajang tahunan MTQ pelajar kali ini.

“Kami sudah mendidik anak-anak kami, generasi kami, terutama pendidikan karakter melalui pelatihan bacaan Al Qur’an, Tahfiz Al Qur’an, sehingga target pendidikan akhlak anak tercover untuk melengkapi pendidikan-pendidikan di bidang akademik,” ujar ustadz Eko.

Program MTQ ini, menurut ustadz Eko, sangat perlu untuk pendidikan karakter anak. Dan SMP MBS sebagai institusi pendidikan yang berciri khas Islam siap akan terus membimbing peserta didiknya dalam pendidikan karakter.

“Komitmen kami, dengan sekian banyak fasilitas yang sudah kami punyai, kita akan coba membangun generasi yang sesuai visi misi kami, yakni, mencetak ulama intelektual, dan intelektual ulama,” pungkas ustadz Eko.(ElMoedarries)

https://mwa.ipb.ac.id/-/slot-gacor/ https://sipil.ft.uns.ac.id/wp-content/plugins/