Sejak berdirinya SMA MBS Tahun 2012, belum pernah ada siswa SMA MBS yang berhasil menembus kampus Universitas Indonesia (UI), Tapi tahun ajaran (2022/2023) ini siswi SMA MBS mengukir sejarah yakni Lulus UI melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).  Ia adalah Sabrina Dzahabiyyah Ramdana, siswi dari SMA MBS, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Selama enam tahun menjadi siswi MBS, putri sulung pasangan Bapak Irfan Ramdana dan Ibu Rahimah Amin ini selalu semangat dan tekun belajar. Kini usahanya telah membuahkan hasil yang memukau. Sabrina menjadi siswi pertama dalam sejarah berdirinya SMA MBS, yang berhasil menembus UI melalui jalur SNBT dengan jurusan Sastra Daerah untuk Sastra Jawa.

Dikutip dari website ui.ac.id UI adalah salah satu universitas riset atau institusi akademik terkemuka di dunia dengan pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global. UI berada di peringkat kampus terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian lembaga pemeringkatan dunia.

Kepala SMA MBS, ustadz Roiq, Lc mengatakan sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh Sabrina. Keberhasilan Sabrina menembus UI membuktikan usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mendidik siswa telah berhasil dan ini juga membuktikan bahwa SMA MBS merupakan sekolah kader yang mampu mencetak generasi-generasi emas yang luar biasa dengan tenaga pendidik yang sudah mumpuni di bidangnya masing-masing.(ElMoedarries)

Santri MBS juarai Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat SMA/MA sederajat se-DIY. Dia adalah Furqon Darmawan Atasoge, santriwan kelas 10 E.

Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XII diselenggarakan oleh AMAYO (Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta) dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2024.

“Alhamdulillah anak kita dari MBS berhasil meraih juara pertama sekaligus membawa piala,” kata ustadz Indra Oktora pembina Tilawah MBS, Selasa (29/10).

Ia menambahkan Furqon menjadi juara pertama setelah berjuang mengalahkan sekitar 30 peserta dari SMA/MA se-DIY.

Sementara itu, Furqon, santriwan asal NTT mengaku sangat senang dan terharu atas perolehan prestasi yang diraihnya sehingga mampu mangalahkan peserta lainnya yang terdiri dari berbagai sekolah/madrasah yang ada di DIY.

”Alhamdulillah senang dan bangga bisa mempersembahkan prestasi juara MTQ untuk pondok tercinta,” ujar Furqon yang juga diamini oleh ustadz Eko Sugiarto selaku kordinator lomba MBS.

Kepala Sekolah SMA MBS menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian santri SMA MBS pada lomba MTQ tingkat SMA/MA se-DIY. Prestasi yang diraih menunjukkan bahwa santri MBS memiliki semangat yang tinggi baik pada aspek akademik maupun religiusitas.

“Selamat kepada Furqon Darmawan Atasoge, semoga prestasi ini dapat memberikan semangat kepada santri lainnya untuk terus mengukir prestasi, pakailah ilmu padi, semakin berisi semakin rendah hati,” tutur ustadz Roiq, Lc diruang kerjanya.(ElMoedarries)

 

Sebanyak 32 personel Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) MBS memadati Lapangan Paseban, Bantul dalam acara Apel Akbar KOKAM pada Ahad, 27 November, yang diselenggarakan untuk memperingati Milad KOKAM ke-59. Acara ini berlangsung meriah dengan beragam kegiatan yang menunjukkan semangat dan kekompakan para kader.

Apel Akbar tersebut tidak hanya menjadi ajang kumpul KOKAM, tetapi juga dihadiri oleh pejabat pemerintah setempat. Bupati Bantul, Forkopimda kabupaten Bantul, Komandan KODIM, Kapolres Bantul, ketua PW Pemuda Muhammadiyah Yogyakarta, Komandan KOKAM Wilayah, PDA , IPM, HW, TS, IMM, turut serta dalam apel akbar yang dihadiri ribuan kader KOKAM DIY tersebut.

Acara dimulai dengan penampilan drumband dari KOKAM Sanden, Bantul yang turut menghibur para peserta dan tamu yang hadir.

Ramanda Arba Riksawan Qomaru, SE, selaku pembina apel, dalam sambutannya menekankan pentingnya apel ini sebagai momentum untuk memupuk kembali semangat anggota KOKAM. “Harapan kami, apel akbar ini mampu mengembalikan semangat rekan-rekan KOKAM untuk terus berjuang bersama Muhammadiyah dalam semangat ta’awun,” ujar Ramanda Qomaru.

Ia juga menambahkan bahwa selain apa yang tertulis di dalam panduan KOKAM yang telah diterbitkan oleh PP Pemuda Muhammadiyah, diharapkan KOKAM tetap berada pada garda terdepan untuk menjaga manhaj dan ideologi Muhammadiyah, tambahnya dengan penuh semangat.

Selain itu, ketua PDM Bantul itu berharap agar seluruh anggota KOKAM senantiasa berada di garda terdepan untuk menjaga marwah dan aset Muhammadiyah baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang ada di setiap cabang dan ranting. “Peran KOKAM di cabang dan ranting sangat penting, di antaranya bekerjasama dengan siapapun, terlebih kepada pemerintah untuk bersinergi, sekaligus merawat ukhuwah Islamiyah sesuai dengan tugas dan fungsi KOKAM,” tutupnya.(ElMoedarries)

 

Industri kuliner semakin naik daun. Meski saat ini pengusaha kuliner terus bermunculan, manisnya peluang bisnis makanan masih terbuka lebar dan banyak sisi yang dapat dieksplor. Berinovasi dan cermat melihat trend kuliner adalah salah satu kunci keberhasilan untuk terus melaju di industri ini.

Pebisnis kuliner pun tak hanya muncul dari kalangan para investor dengan modal berlimpah, kini dari kalangan pebisnis dengan modal keyakinan dan akhirnya nekat pun mulai lahir sosok-sosok muda yang bergelut dalam bisnis kuliner. Salah satunya adalah Setya Rauf Ikhwanto dengan produk Sambal Nona Neni.

Berangkat dari kegelisahan dirinya, melihat jeritan para petani yang mengeluhkan ketidakstabilan harga panen yang diperparah dengan terus meningkatnya harga tanam yang mereka dapatkan.

Akhirnya membuat alumni PPM MBS Yogyakarta Angkatan ke-5 itu ingin mengangkat marwah petani lokal dalam kancah bisnis kuliner. Dengan cara mengolah hasil pertanian lokal yang ada di desanya menjadi produk yang memiliki nilai jual dan daya tahan yang lebih tinggi untuk memakmurkan petani yang ada di daerah. Dan hal itu ia wujudkan lewat produk sambal Nona Neni.

“Usaha ini saya rintis mulai tahun 2022 dari modal nekat dan yakin, meski di awal ada keraguan  tapi syukur banyak teman yang support,” tutur pria yang kerab disapa Rauf.

Kini Rauf telah berhasil dan sukses menjalankan usahanya dengan memproduksi sambal. Menariknya, ia menamai produknya dengan nama “Nona NeNi” yang terinspirasi dari nama ibundanya.

“Asalkan yakin dan tekun pasti bisa. Selain itu, bahan-bahan yang digunakan juga harus segar agar konsumen nggak kabur karena rasanya tidak enak ataupun ikannya gak segar,” tuturnya.

Mengolah penganan berbahan dasar cabe, Rauf membutuhkan suplai dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Untuk menjamin pasokan bahan dasar terus terpenuhi, ia berupaya menjalin relasi dengan petani lokal sebagai supplier.

“Kami merangkul 35 petani lokal untuk memenuhi bahan baku yang kami butuhkan. Kami juga bekerjasama dengan desa untuk turut melakukan hilirisasai tehadap hasil panen yang dilakukan oleh petani yang ada di desa Caturharjo Sleman, Yogyakarta,” tuturnya.

Selain itu, dalam menjalankan bisnis sosial ini, pria 24 tahun yang punya kegemaran beladiri tersebut merangkul berbagai pihak seperti, stakeholders dari  akademisi dan juga masyarakat sekitar.

“Kami bekerjasama dengan stakeholder untuk melakukan perijinan dan legalitas terhadap produk yang kami miliki. Tidak cukup sampai disitu, kami juga menggandeng kalangan akademisi seperti dosen UNY untuk memantau dan menjaga kualitas dari sambal Nona Neni yang kami buat.

Untuk melancarkan usahanya, putra sulung pasangan Bapak Setya Robbanta dan Ibu Neni Koesnaeni ini juga menjalin mitra dengan mengajak 50 pemuda untuk ikut aktif dalam menjalankan bisnis ini.

Rauf menjelaskan, di bidang produksi dan penjualan dirinya memberdayakan 15 ibu rumah tangga di sekitar untuk mengolah limbah yang dihasilkan menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti vas bunga, rak bunga dan produk hantaran.

Kami juga mengolah limbah organik untuk menjadi pupuk untuk membantu petani dalam melakukan penanaman berikutnya, terangnya.

Ia mengakui, berbisnis kuliner dengan modal pas-pasan memiliki tantangan tersendiri. Adapun kendala yang kami hadapi sekarang adalah keterbatasan modal sehingga untuk proses packaging kami masih menggunakan peralatan sederhana, seperti menggunakan setrika dan hairdryer untuk menyegel kemasan yang kami miliki,”ungkapnya.

Bermain bisnis di lini sambal pun memerlukan keberanian. Mengingat beragamnya jenis sambal botol yang beredar di pasaran, yang juga tumbuh dari berbagai UKM dan produk lain skala rumah tangga.

Pun ketika menengok sosial media seperti Instagram misalnya, aneka jenis sambal ditawarkan dan dipromosikan dengan begitu apik. Meski begitu, peraih medali emas POPDA DIY cabang silat tahun 2017 tersebut tetap berusaha menciptakan pasarnya sendiri.

“Kami cukup berani mengambil segmen sambal, karena kami ingin menciptakan pasar kami sendiri dengan taste serta cita rasa nusantara, sehingga dapat diterima semua orang. Alhamdulillah produk kami hampir telah terjual di seluruh penjuru Indonesia dan beberapa negara tetangga seperti, Jepang, Korea, China dan Vietnam,”tukasnya.

Saat ini Sambal Nona Neni yang telah diproduksi alumni Tata Boga Universitas Negeri Yogyakarta ini memiliki 7 varian sambal, yaitu, bawang, teri, terasi, cumi ijo, cumi merah, ikan asap, dan juga sambal matah. Per bulannya bahkan menembus produksi hingga 700 sampai 1.600 botol.

Pria pemilik akun ig Sambal Nona Neni ingin menjadikan Sambal Nona Neni sebagai produk kuliner Sleman yang bisa go nasional dan internasional, serta menjadi perusahaan kuliner pertama yang memiliki produk yang mengangkat marwah petani lokal daerah Sleman, Yogyakarta.

Berkat visi inilah Setya Rauf Ikhwanto akhirnya mendapatkan predikat Pemuda Pelopor DIY bidang pangan dari kategori Boga. Rauf mengatakan melalui prestasi ini ia berharap dapat menginspirasi generasi muda Sleman untuk berkarya.

Baginya sebagai seorang wirausaha harus siap menghadapi tantangan, berani untuk memulai dan mencoba, serta fokus dalam menjalankan usahanya. Rauf pun bercita-cita memiliki sebuah pabrik yang dimana semua pekerjanya berasal dari pemuda desa Caturharjo sehingga  membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal setempat.

“Saya ingin membantu para pelaku UMKM agar dapat maju dan menghasilkan produk berkualitas skala nasional dan internasional,” tutupnya.(ElMoedarries)

Kontingen Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta yang menerjunkan 30 santri dan 4 pendamping, mengikuti Kemah Santri Muhammadiyah (KSM) Nasional untuk kali pertama yang dipusatkan di Kota Karanganyar, Jawa Tengah.

Kontingen yang terdiri dari 2 regu putra dan 1 putri ini dilepas oleh Pimpinan MBS, ustadz Muhammad Fauzan Yakhsya, S. Hum, Ahad, (20/10). Dalam sambutannya, ustadz Fauzan berharap kontingen MBS mampu menunjukkan yang terbaik pada ajang yang digelar perdana tersebut.

Pada kesempatan ini, ustadz Fauzan berpesan kepada seluruh kontingen untuk memanfaatkan kesempatan kemah santri ini sebagai ajang untuk mengembangkan potensi diri, memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan sikap nasionalisme.

“Saat pelaksanaan kegiatan, tunjukkan kemampuan dan keterampilan antum dengan tetap menjunjung tinggi sportifitas serta mengedepankan akhlakul karimah, jaga kebersamaan dan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari budayakan perilaku bertegur sapa dan jaga kebersihan,” tegasnya.

“Apa yang selama ini diajarkan oleh ustadz dan ustadzah, di sanalah kita tunjukkan kepada semua yang hadir bahwa kita juga bisa menghadirkan yang terbaik,” kata ustadz Fauzan. Ia berharap, semua arahan para pendamping, ustadz dan ustadzah, dapat diterjemahkan dengan baik.

Ustadz Fauzan juga menyemangati para santri yang terpilih ke dalam ajang tersebut untuk menunjukkan identitas santri MBS dengan selalu takallam billughotil ‘arobiyyah  di area perkemahan.

“Tunjukkan kalau antum itu berbeda dengan kontingen lainnya, usahakan selalu berbahasa arab selama antum di perkemahan. Karena antum adalah santri-santri pilihan yang terpilih untuk mewakili pondok pesantren kita,” imbuhnya.

Untuk itu, ia berharap para santri yang ikut dalam kegiatan ini untuk memberikan yang terbaik demi nama baik pondok pesantren. “Ini kesempatan terbaik menunjukkan kemampuan kita,” ucapnya.

Diketahui, gelaran perdana Kemah Santri Muhammadiyah (KSM) Nasional ini sebagai rangkaian peringatan Hari Santri Nasional. Kegiatan ini akan berlangsung dari Ahad hingga Selasa, 20-22 Oktober 2024, di Bumi Perkemahan Kampung Karet, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.

Kemah Santri Nasional akan dihadiri oleh santri dari berbagai daerah di Indonesia. Tercatat sekitar 24 provinsi telah terkonfirmasi mengirimkan kontingen pesertanya di ajang Kemah Akbar tersebut.(ElMoedarries)

 

Nama Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta kembali berkibar dalam kancah nasional. Kali ini melalui prestasi salah satu santrinya yaitu Nail Zufar Arrijal kelas XII MIPA 1. Nail berhasil menembus babak final dalam dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2024 yang diselenggarakan oleh BPTI Kemendikbudristek.

Dibawah bimbingan asatidz MBS, Nail mengikuti OPSI dengan mengangkat judul penelitian “Ekstrak Propolis dari Lebah Tanpa Sengat (Stringless Bee) Sebagai Kandidat Antikanker Usus Besar”.

Makalah hasil penelitian terhadap daya hambat dan daya bunuh ekstrak propolis terhadap antikanker secara invitro yang didapatkan dari pengujian eksperimental tersebut memperoleh apresiasi yang sangat baik dari tim penilai.

Dikonfirmasi melalui pesan singkat, guru pendamping, ustadzah Frista Mufti Faisyah Dewanti, S. Pd, menyampaikan kesyukurannya atas hasil positif ini. Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa anak didiknya telah melalui tahap seleksi yang cukup panjang hingga ditetapkan sebagai salah satu dari 100 finalis yang mempresentasikan makalah di babak final.

Dimulai dari seleksi proposal penelitian dan alhamdulillah lolos ke tahap penelitian. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2024 dan direncanakan selama 5 bulan (selesai pada bulan Juni 2024) yang meliputi survei lokasi penelitian, pengujian di laboratorium, dan penulisan laporan penelitian, jelasnya.

Ustadzah Frista menambahkan, ekstraksi propolis dan analisis kandungan senyawa dilakukan di Laboratorium Layanan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Gunungkidul, sedangkan pengujian antikanker dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Setelah itu dilakukan seleksi laporan penelitian dan alhamdulillah lolos ke tahap finalis, tegas guru pengampu mapel Biologi tersebut.

Di tempat berbeda ustadz Eko Sugiarto, S. Pd selaku kordinator lomba mengatakan, saat ini, Nail beserta 10 tim peneliti dari sekolah SMA/MA di DIY yang lolos sebagai finalis, sedang mengikuti pembekalan oleh DISDIKPORA DIY untuk kemudian mewakili kontingen provinsi DIY di tingkat nasional pada tanggal 3-9 November di Jakarta.

Doa terbaik adalah energi positif yang sangat dibutuhkan Nail dalam menghadapi tantangan dan meraih prestasi. Kami berharap dukungan dan support dari para asatidz, Nail bisa tampil percaya diri dan membawa pulang prestasi yang membanggakan dari final OPSI 2024 tahun ini, pungkasnya penuh harap.(ElMoedarries)

 

 

 

 

 

MBS Yogyakarta terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan terhadap santri. Pelayanan tersebut tidak hanya pada kenyamanan dan keamanan santri, tapi juga pada kesehatan santrinya. Sebagai pondok modern yang telah memiliki ribuan santri, MBS berupaya dan terus menjaga kesehatan santrinya.

Baru-baru ini marak sebaran virus Japanese Enchepalitis. Pada hari Kamis [12/9/2024] PPM MBS Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Puskesmas Prambanan dengan Poskestren menggelar vaksinasi Virus JE.

Kegiatan vaksinasi ini diadakan untuk kelas VII, VIII, IX dan sebagian kelas X dan takhasus. Sebelum melakukan vaksinasi, MBS terlebih dahulu meminta persetujuan wali murid berkaitan dengan kesediaan anaknya divaksin.

Vaksinasi berjalan dari pagi hingga siang hari. Virus JE ini bisa menyebabkan radang otak. Virus ini menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi virus JE sehingga bisa membahayakan manusia. Selain melalui nyamuk, virus ini bisa menular melalui Babi dan Burung Air. Selama ini, 30-50% korbannya mengalami gangguan saraf permanen.

Sebagai wujud kepedulian MBS terhadap kesehatan dan keselamatan santrinya, MBS melakukan tindakan preventif dengan menggelar vaksin JE. Kepala Poskestren Ustazah Vani mengatakan, “tujuan dari kegiatan ini adalah mencegah virus JE sampai ke anak-anak. Sampai saat ini, virus ini belum ditemukan obatnya. Kepala Poskestren menambahkan, kegiatan ini sekaligus menjaga lingkungan pondok tetap dalam keadaan sehat terutama bagi santri dan penghuni pondok secara luas.” [AY]

 

 

Para santri SMP dan SMA PPM MBS Yogyakarta kembali mencetak prestasi, kali ini dalam ajang Olimpiade Bahasa Arab (OBA) Nasional ke-7 2024 tingkat Kabupaten Sleman yang diadakan secara online oleh Forum MGMP Bahasa Arab Nasional dan diikuti hampir seluruh madrasah dan sekolah Islam,  pada tanggal 24 Agustus 2024 lalu.

Setelah mengikuti berbagai tahapan lomba yang dilaksanakan melalui media Zoom, akhirnya sebanyak 6 santri MBS dari jenjang SMP dan SMA berhasil meraih prestasi dari sekitar ratusan lembaga dan ribuan lebih peserta Olimpiade Bahasa Arab ke-7 Nasional dari pelbagai macam kategori.

Keenam santri yang mengharumkan nama MBS pada OBA itu adalah :

Jenjang SMP

  1. Muhamad Chanif, kelas 9L (juara 1)
  2. Mughni Arfadullah, kelas 9L (juara 2)
  3. Aileen Sabilillah, kelas 9M (juara 3)

Jenjang SMA

  1. Bagas Adi Satya, kelas 10K (juara 1)
  2. Faiz Hilmi Aminudin, kelas 11 IPS 5 (juara 2)
  3. Indira Prathista Hastoro, kelas 10L (juara 3)

Capaian ini membuktikan bahwa para santri MBS tidak hanya berprestasi di bidang sains, tapi juga hebat dalam penguasaan bahasa arab.

Ustadz Septian Kashogi menyebut perolehan prestasi dari OBA ke-7 menjadi kesan yang luar biasa. Sebab keenam anak didiknya memiliki semangat yang tak pantang surut, bahkan selalu fokus dan disiplin dalam menjalani proses pembinaan dan pelatihan sampai pelaksanaannya.

Tak heran, jika mereka akhirnya bisa lanjut untuk berkompetisi pada Olimpiade Bahasa Arab tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan 5 Oktober 2024 mendatang, papar pembimbing lomba OBA itu.

“Selamat dan terima kasih tak terhingga kepada guru pembimbing yang selama ini bekerja dengan optimal sehingga menorehkan prestasi pada ajang Olimpiade Bahasa Arab 2024 ini,” ucap ustadz Fakih Udin, Lc.

Ustadz Fakih berharap kemenangan tersebut menjadi awal yang baik di tahun 2024 untuk MBS yang lebih baik ke depannya. Sebab, ia optimis semua pihak di lembaganya yakin bahwa esok pasti lebih baik.

“Semoga juga setiap tahunnya MBS bisa selalu mendelegasikan peserta didiknya ikut serta dalam Olimpiade Bahasa Arab dan bisa memenangkan Olimpiade tersebut kembali maupun olimpiade-olimpiade  di bidang lainnya, baik di tingkat lokal, regional dan nasional,” ujar Pimpinan MBS itu.

“Tidak berlebihan rasanya ke depan jika MBS siap menjadi sekolah yang selalu produktif melahirkan “Sang Juara”,” sambung ustadz Fakih, optimis.

Kegiatan Olimpiade Nasional Bahasa Arab merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (F-MGMP) Bahasa Arab se-Indonesia.

Melalui Olimpiade Nasional Bahasa Arab ini diharapkan potensi dan bakat pelajar dan pengajar Bahasa arab Indonesia dapat dimotivasi dan difasilitasi sehingga berkembang dengan baik dan dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan.(ElMoedarries)

 

 

 

 

 

 

 

 

Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta yang terletak di dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman Yogyakarta telah melahirkan banyak alumni yang tersebar di Indonesia. Para alumni yang tersebar di berbagai daerah itu berkiprah di masyarakat dengan berbagai profesi dan berbagai bidang kegiatan.

Lulusan pesantren tidak semuanya akan menjadi ustadz atau kiai, seleksi alam akan membawa santri masuk ke dalam berbagai profesi yang berbeda, satu di antaranya di bidang militer, bahkan santri sangat berpotensi berkarir di dunia militer karena kebiasaan disiplin sudah diterapkan di pesantren.

Serda MAR Iqbal Awwaludin Amrulloh, demikian alumni Ponpes MBS Yogyakarta angkatan ke- VII (Speranza) yang kerap disapa Iqbal saat ini menjadi anggota TNI Angkatan Laut sebagai Bintara Penghubung Batalyon Roket 1 Marinir. Itu memang sudah cita-citanya sedari dulu, “Ini memang cita-cita sejak kecil. Saya ingin membanggakan orang tua dan mengabdi kepada NKRI,” tutur putra sulung dari pasangan Bapak Kartono dan Ibu Kopipah.

Ketika menjadi santri, pria kelahiran Brebes, 4 April 2002 dengan hobi lari dan kepanduan Hizbul Wathan ini pernah menjadi bagian keamanan dan kedisiplinan di organisasi IPM. Bagi Iqbal, sapaan akrabnya,  pendidikan pesantren turut banyak mempengaruhi dalam membentuk kepribadian dan perilakunya ke arah yang lebih baik.

“Pendidikan pesantren sangat berpengaruh kepada kehidupan saya, menjadi pribadi yang lebih baik ketika berkiprah di masyarakat sesuai dengan tuntunan agama Islam yang merupakan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari,” ujar pria dengan postur tinggi dan tegap itu.

Ada satu faktor pendukungnya adalah ketika mondok di MBS. Pertama, santri terbiasa hidup mandiri. Kedua adalah gemblengan mental, ini penting sekali. Sehingga santri mau berjuang tapi tawadhu’.

“Saya bangga menjadi alumni MBS Yogyakarta, karena banyak pelajaran dan ilmu selama nyantri,” tutur putra Brebes ini.

 Iqbal berpesan, jika ingin masuk TNI maka jangan pantang menyerah, utamanya adalah aspek fisik dan mental, “Jatuh bangun itu sudah biasa. Yang penting tetap usaha dan doa. Jangan menyerah!” Ia berharap makin banyak santri yang masuk TNI agar bisa bersama-sama menjaga NKRI.(ElMoedarries)

 

 

Berorganisasi adalah kegiatan yang memberikan manfaat bagi santri. Dalam berorganisasi, santri belajar untuk hidup dalam masyarakat dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta, santri mendapatkan fasilitas belajar berorganisasi lewat berbagai macam ekstrakurikuler dan juga IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah). Di MBS, IPM adalah bentuk lain dari OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

Masa bakti pengurus Pimpinan Ranting IPM MBS tahun 2023/2024 telah berakhir. Pengurus baru IPM Putra dan Putri periode 2024/2025 resmi dilantik oleh Pimpinan MBS, Kamis (05/09/2024).

Peraih medali emas ISMU in Arabic, Olympicad Bandung 2024, Jihan Ghaitsatul Arafah terpilih sebagai ketua IPM MBS Putri, sementara Hafizh Cahya Putra, yang baru saja dinobatkan sebagai santri teladan bagian Perkaderan IPM menjadi nahkoda baru IPM Putra periode 2024-2025. Proses pemilihan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh santri dan asatidz dalam memilih pemimpin yang akan mewakili mereka dalam menjalankan berbagai kegiatan dan inisiatif santri di pondok.

Jihan dan Hafizh berhasil memenangkan kepercayaan dan mendapatkan dukungan dari santri dan asatidz melalui visi-misi, program kerja yang inovatif, dan komitmen mereka untuk memperkuat semangat kepemimpinan, kebersamaan, dan memajukan organisasi di kalangan santri MBS.

Pada acara pelantikan dan serah terima jabatan tersebut, diikrarkan Janji Jabatan Pengurus IPM. Janji diucapkan oleh semua pengurus IPM baru. Setelah pembacaan janji selesai dilanjutkan taujih wal irsyaadaat oleh pimpinan ma’had.

Dalam amanat yang disampaikan di tempat berbeda, ustadz Fakih Udin, Lc maupun ustadz Didik Riyanta, S. Sos. I kompak menyampaikan terimakasih kepada pengurus IPM demisioner, ucapan selamat dan pesan-pesan untuk pengurus IPM yang baru. Kepada pengurus yang baru agar siap dipimpin dan siap memimpin. Dan apa yang baik di periode yang lalu dilanjutkan dan apa yang buruk buang jauh-jauh.

Selain itu, keduanya juga berpesan kepada pengurus IPM baru agar melakukan kolaborasi dan sinkronisasi kegiatan lintas bidang bersama asatidz untuk merealisasikan programnya. Termasuk program penguatan karakter ruhiyah dan jasadiyah santri harus menjadi prioritas.

Setelah pembacaan amanat selesai, dilanjutkan penyerahan panji IPM dari pengurus lama kepada pengurus baru. Dan juga penandatanganan Berita Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pengurus IPM.

Dengan kepemimpinan Hafizh dan Jihan, diharapkan IPM MBS Putra maupun putri dapat berperan aktif dan kreatif dalam mengatur dan melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk santri dan pesantren. Selamat kepada Hafizh dan Jihan atas pencapaian ini, semoga mereka dapat memimpin dengan bijaksana dan menginspirasi santri lainnya untuk peran aktif dalam kehidupan di pesantren.(ElMoedarries)