Lolos dan menjadi mahasiwa Fakultas Kedokteran (FK) bukan hal yang mudah mengingat keketatannya yang tinggi. Namun hal tersebut berhasil dibuktikan oleh Muhammad Faizi Akbar, Muhammad Faizi Agung dan Muhammad Faizi Amin, mahasiswa baru asal Brebes, Jawa Tengah tersebut berhasil diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta melalui jalur Ujian Mandiri.

Ketiganya adalah alumni pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta Angkatan ke-8. Saudara kembar tiga yang kerap disapa Akbar, Agung dan Amin tersebut mengaku bahwa keinginannya untuk menjadi dokter adalah cita-citanya sejak kecil dan juga support secara penuh kedua orangtua.

Amin mengaku bahwa ibunya Limaftukhah adalah seorang wiraswasta yang notabene bukan seorang tenaga kesehatan. Namun ayahnya, bapak Sukijan merupakan pensiunan tenaga medis yang bertugas sebagai seorang perawat gigi. Sementara itu Akbar mengaku, keinginannya menjadi dokter juga dilatarbelakangi meningkatkan kinerja tenaga medis di wilayah kecil, khususnya di Brebes yang merupakan tanah kelahirannya.

“Di Brebes jumlah dokter masih terbatas apalagi dokter spesialis, sehingga menjadi kendala dalam menangani pasien. Harapannya besok setelah lulus bisa terlibat dalam memberikan kontribusi di wilayah kesehatan,”ujar Akbar.

Senada dengan Akbar, Agung dan Amin memilih jurusan kedokteran karena ingin mempelajari terkait banyak penyakit yang nantinya dapat bermanfaat bagi lingkungan, keluarga dan dirinya sendiri. “Kami merasa sangat beruntung memiliki keluarga yang sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya, “tandas Amin.

Tidak seperti pada umumnya, tiga saudara kembar tersebut memiliki hobi yang berbeda. Si Akbar memiliki hobi badminton, sedangkan Agung menekuni bidang pencak silat. Sementara itu, Amin tertarik dengan dunia menggambar. Dalam hal pakaian dan makanan ketiganya juga memiliki selera yang mirip. Menurutnya sejak kecil ayah dan ibunya sering membelikan banyak buku salah satunya novel, sehingga keduanya memiliki ketertarikan yang tinggi terkait membaca. Ketiganya juga tidak pernah berbeda soal sekolah, dari jenjang TK hingga SMA.

Menurut pengakuannya, ada pengalaman unik yang pernah dilakukan oleh mereka. Saat mengikuti bimbel ketiganya pernah saling bertukar kelas, namun tidak ada orang yang sadar terkait hal tersebut. Pada saat itu mereka bertiga kompak masuk jurusan IPA di SMA MBS. Akbar duduk di kelas XII IPA 2, Agung di kelas XII IPA 3, dan terakhir Amin masuk di kelas XII IPA 1.

Mereka juga mengaku bahwa orang lain kerap kali salah panggil akan dirinya, lantaran tidak bisa membedakan. Waktu menjadi santri di MBS, ketiganya sering mengikuti kejuaraan lomba baik dari tingkat Kabupaten hingga Provinsi. Tak hanya itu, Akbar, Agung dan Amin juga aktif di organisasi pesantren MBS yang bernama IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah).

Akbar bercerita, kala itu dirinya mendapatkan amanah menjadi anggota bagian KDI, sementara si Agung dipercaya menjadi anggota bagian Perkaderan. Sedangkan Amin bertugas menggerakan bahasa di bagian bahasa.

Menurut pengakuan Amin saat duduk di bangku SMA, ia pernah mendapatkan medali emas Tapak Suci Seni Beregu Jogjakarta Championship 4 tingkat nasional, ia juga kerap menjadi koordinator dalam agenda-agenda besar.

Kini setelah ketiganya menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta, mereka ingin membanggakan kedua orangtuanya dengan aktif di organisasi dan mendapatkan IPK yang bagus di setiap semesternya.

“Jadi mahasiswa kedokteran itu kan padat aktivitasnya, jadi semoga bisa membagi waktu dengan sebaik-baiknya, dan yang paling penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai yang memuaskan,”pungkas kembar tiga yang lahir pada 10 September 2002 tersebut.(ElMoedarries)

PPM MBS Yogyakarta hari ini (Ahad,9/2/2025) menggelar tes Penerimaan Santri Baru (PSB) gelombang II. Tes PSB ini diselenggarakan di Kompleks PPM MBS. Sudah sejak pagi hari, orangtua dari seluruh Nusantara sudah bersiap untuk mengantar anaknya mengikuti tes PSB gelombang II.

Tes PSB ini adalah tahapan terakhir setelah sebelumnya santri PPM MBS Yogyakarta melakukan pendaftaran melalui link psb.mbs.sch.id. MBS Yogyakarta membuka penerimaan santri baru dengan dua gelombang. Kali ini, di gelombang II, calon santri PPM MBS Yogyakarta mengikuti tahapan tes di gelombang II (09/2/2025). Setelah tes nanti, santri akan mendapatkan pengumuman hasil ujian PSB pada (10/2/2025). Mereka dijadwalkan registrasi ulang pada tanggal (11/2/2025).

Berbondong-bondong para keluarga santri mengantarkan calon santri mengikuti tes di gelombang II kali ini. Mereka disambut oleh panitia PSB dan Ustaz- Ustazah. Setelah melakukan registrasi, mereka diantar para orangtua untuk menuju ke ruang tes. Dalam kegiatan tes PSB kali ini, orangtua turut mengikuti informasi-informasi dan serangkaian acara tes PSB di panggung utama yang berada di utara Masjid At-Tanwir. Pembukaan serangkaian acara PSB dibuka pukul 07.30 Wib.

Dalam acara Tes PSB Gelombang II Pimpinan PPM MBS Yogyakarta Ustaz Faqihudin, Lc menyambut baik orangtua dan calon santri PPM MBS Yogyakarta. Ustaz Faqih mengucapkan “Ahlan Wa Sahlan, di PPM MBS Yogyakarta, amal usaha di PCM Prambanan. Semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan kepada pondok ini. Kedua kami mengucapkan terimakasih atas niat dan kepercayaan bapak/ibu semua, tentu dengan tekad agar anak kita dapat menjadi generasi yang lebih baik di masa depan. Ketiga, terkait peserta ujian pada tes gelombang II hari ini, ada santri regular, takhasus, SMP dan SMA. Alur ujian sudah disampaikan, harapannya nanti setelah acara selesai, anak-anak akan diarahkan panitia untuk menuju ruang ujian masing-masing.”

Ketua BPP PPM MBS Yogyakarta, Ustaz H. Amir Fauzi, S.Ag, MAg,  dalam sambutannya mengatakan, “MBS yang pertama di Indonesia, Insha Allah akan menjadi pilihan utama. MBS insha Allah akan menjawab kegelisahan Bapak/Ibu semua, diajari mengaji, organisasi, kemandirian agar siap menghadapi masa depan.”

Dalam kegiatan PSB Gelombang II, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I menyampaikan bahwa MBS saat ini sudah berusia 17 tahun. Alumni PPM MBS Yogyakarta sudah ada 2437 lulusan SMA dengan yang akan datang. MBS dibangun dengan spirit 0-rupiah, 0-km. Di pondok juga dididik pembiasaan karakter ibadah, kemandirian, kejujuran, kedisiplinan, kekeluargaan.

Ustaz Didik juga berpesan agar tetap menjaga komunikasi dengan pondok. “Penting agar nanti putera puteri ananda bisa lancar mengikuti pendidikan di pesantren.” Kegiatan tes PSB Gelombang II usai bakda zuhur. Setelah santri selesai tes, calon santri dan wali santri diperkenankan kembali ke rumah masing-masing [A.Y]

Selasa (4/2/2025), PPM MBS Yogyakarta menggelar Outing Class 8. Kegiatan ini adalah kegiatan pembelajaran yang dikemas di luar kelas dengan tujuan ke tempat wisata dan budaya yang menambah wawasan siswa.

Kegiatan Outing Class 8 ini diadakan dengan tujuan ke beberapa objek wisata diantaranya Museum Dirgantara Mandala, Susur Situs Muhammadiyah di Kauman, dan Taman Pintar.

Ketua Panitia Outing Class 8, Ustaz Suko mengatakan, “tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuka wawasan baru bagi santriwan-santriwati. Selain itu juga memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan kontekstual.” Dirinya juga menambahkan, kegiatan ini juga untuk memberi jeda dari kesibukan santri yang cukup padat.

Outing Class 8 ini diikuti oleh wali kelas 8 sebagai pendamping dan juga 426 santriwan-santriwati. Ketika disinggung tentang harapan, Ketua Panitia Outing Class, Ustaz Suko berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan cinta Muhammadiyah. Alhamdulillah kegiatan Outing Class berjalan lancar dari pagi hingga usai [A.Y]

 

Dalam rangka memeriahkan Milad PPM MBS yang ke-17, ribuan santriwan dan santriwati, bersama dengan ustaz-ustazah, mengikuti kegiatan kerja bakti bersih desa pada hari Ahad (26/1/2024). Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat, mulai pukul 08.30 WIB hingga 10.30 WIB.

Para santri membawa aneka alat kebersihan untuk membersihkan berbagai lokasi sekitar pesantren, termasuk parit dan jalan kampung di sekitar kawasan PPM MBS, tepatnya di Kampung Bokoharjo dan beberapa kampung lain yang berada dekat dengan pesantren. Semangat gotong royong terlihat jelas di wajah para santri yang bekerja keras untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Selepas apel pagi yang diadakan di pesantren, para santri langsung bergerak menuju kampung-kampung yang ada di sekitar pesantren, melaksanakan kerja bakti dengan penuh antusiasme. Tidak hanya santri, tetapi juga ustaz-ustazah turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, memberikan contoh kebaikan kepada para santri.

Kepala Dukuh Cepit, Eko, menyambut baik dan merasa gembira dengan kegiatan ini. “Kami sangat senang dengan adanya kegiatan kerja bakti ini, semoga dapat semakin mempererat hubungan antara pesantren dan warga sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dukuh Dawung, Aris, juga mengungkapkan kebahagiaannya. “Semoga kebaikan yang dilakukan oleh para santri dan ustaz-ustazah ini dibalas oleh Allah SWT,” tuturnya dengan penuh harap.

Ustaz Abdi Fattah, Lc selaku ketua panitia kegiatan mengatakan, “kegiatan kerja bakti ini merupakan rangkaian Milad PPM MBS ke-17. Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk merekatkan silaturahim antara pesantren dan masyarakat sekitar, sekaligus menunjukkan kepedulian pesantren terhadap kebersihan lingkungan” [A.Y]

 

IPM MBS Putri berkolaborasi dengan bagian kesiswaan Putri baru-baru ini mengadakan “FESTATRI” Festival Ekstrakurikuler Santriwati. Acara yang digelar pada 22 januari 2025 itu menampilkan dan mendemonstrasikan berbagai kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) yang ada di PPM MBS Yogyakarta.

Ketua IPM MBS Putri, Jihan Ghaitsatul Mu’arofah menjelaskan tujuan dari program ini. Jihan mengatakan FESTATRI diadakan dengan tujuan untuk memotivasi dan mengembangkan bakat santri MBS di luar bidang akademik. Kita harus menjadi santri yang tidak hanya bisa baca kitab kuning, menulis arab, dan membaca al-Qur’an. Tetapi juga mahir retorika; jago olahraga; dan bisa berbagai bidang lainnya” tandasnya dengan penuh semangat.

Beberapa Eksul yang ditampilkan di ajang FESTATRI yang digelar untuk kali pertama yaitu Paduan Suara, Angklung, Tata Boga, Panahan, KRM (Korps Relawan Muhammadiyah), Tapak Suci, Hizbul Wathan, language Club, Jami’atul Khitobah, Jami’atul Qiro’ah, dan kaligrafi.

Acara FESTATRI 2025 mendapat sambutan hangat dari para santriwati, dan ustadzah. Hal itu terlihat dari tepuk tangan yang riuh terdengar tiap kali para santri selesai tampil. Dengan semangat ini, MBS berusaha untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang memotivasi mereka untuk menggali potensi kreativitas para santri, menggabungkan pengetahuan agama dan pengetahuan umum, dan menjadi kontributor yang bermanfaat bagi masyarakat.(ElMoedarries)

Selasa (21/1/2025), PPM MBS Yogyakarta menggelar jalan sehat bersama guru karyawan dan santri PPM MBS Yogyakarta. Jalan sehat yang dimulai pagi hari dimulai  dari kompleks PPM MBS Yogyakarta berkeliling ke seputar pondok PPM MBS Yogyakarta.

Dalam gelaran jalan sehat kali ini, dilepas langsung oleh pendiri PPM MBS Yogyakarta K.H. Nashirul Ahsan, Lc. Beliau mengajak agar MBS di usianya yang ke-17 bisa melangkah semakin mantab dan terus maju. Jalan sehat ini juga diikuti oleh ribuan santri PPM MBS Yogyakarta.

Selepas jalan sehat, MBS menggelar nyoto bersama guru dan karyawan. Tidak kurang 500-an guru dan karyawan turut bergabung dalam acara ini.

Sekitar pukul 10.00 Wib, acara dilanjutkan dengan sarasehan Milad ke-17 PPM MBS Yogyakarta. Acara tasyakuran sederhana sekaligus refleksi digelar di Masjid Al-Bir PPM MBS Yogyakarta.

Hadir dalam acara tersebut memberikan taujihad wal irsyadat, Ketua BPP PPM MBS Yogyakarta, Ustaz H. Amir Fauzi, Ketua PCM Prambanan Ustaz H. Oemar Indroyono, Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I, Ustaz Fauzan Yakhsya, S.Hum, dan Ustaz Fakih Udin,Lc.

Dalam rangkaian kegiatan ini, pendiri PPM MBS Yogyakarta, K.H Nasirul Ahsan, Lc memberikan taujihad wal irsyadat kepada guru dan karyawan PPM MBS Yogyakarta. Beliau menekankan pentingnya setiap stake holder memahami dan menginternalisasi visi MBS.

Selepas taujihad wal irsyadat, rangkaian acara milad ditutup dengan pemberian reward kepada guru dan karyawan PPM MBS Yogyakarta [A.Y]

Senin (20/1/2025) menjadi hari yang istimewa bagi PPM MBS Yogyakarta. Pasalnya PPM MBS Yogyakarta sedang mensyukuri 17 tahun kelahirannya. PPM MBS Yogyakarta telah melahirkan ribuan alumni dari seluruh Indonesia.

PPM MBS Yogyakarta dalam agenda milad ke 17 menyelenggarakan tabligh akbar di Kompleks PPM MBS Yogyakarta. Hadir dalam agenda tabglih akbar tersebut sebagai pembicara Prof. Dr. Muhajir Effendy ketua PP Muhammadiyah Majelis Ekonomi, Bisnis dan Industri Halal.

Acara Milad dan Peresmian Warung Makan Mbah Moeh HBC dimulai sejak pagi hari dengan penampilan santriwati PPM MBS Yogyakarta dengan menampilkan pertunjukan angklung. Serta penampilan grup nasyid yang membawakan acapella serta penampilan anak-anak dari SD Muhammadiyah MBS Prambanan. Penampilan ditutup dengan penampilan santriwati MBS yang membawakan Tari Saman.

Dalam sambutannya, Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I menyampaikan, “MBS telah berkontribusi bagi masyarakat dengan meluluskan ribuan alumni dan juga kadernya di seluruh dunia. Diantaranya, Mesir, Afrika, Sudan, Libya, LIPIA, dan Saudi Arabia.”

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta juga menyampaikan bahwa pendaftar MBS saat ini sudah mencapai ribuan.

Ustaz Didik juga berharap MBS bisa memberikan pelayanan terbaik kepada santrinya di tataran internal sampai internasional.

Dewan Pakar LP2 Muhammadiyah, Ustaz Asep Purnama Bahtiar juga menyampaikan rasa bangga dan penuh berkat pada Milad ke-17 PPM MBS Yogyakarta.

“Kami menyambut gembira penuh syukur dan bangga. Berdasarkan pengamatan kami, LP2  PP Muhammadiyah, MBS mengapa bisa cepat berkembang karena dua hal, pertama karena keunikannya, kedua karena kontinunya.”

MBS menurut kami merupakan model ketiga dari pengembangan pesantren yang dimiliki Muhammadiyah. Pertama Mu’alimin, kedua Darul Arqam, dan ketiga, MBS. Ustaz Asep Purnama Bahtiar juga berpesan kepada MBS, tinggal menjaga keberlanjutannya. 17 tahun adalah masa ABG. “Mudah-mudahan MBS makin berkembang dan memberi manfaat untuk masyarakat baik secara unikumnya,maupun kontinumnya.”

Acara Tabligh Akbar dalam rangka 17 tahun PPM MBS Yogyakarta juga dihadiri Bupati Sleman, Ibu Kustini. Bupati Sleman juga menyampaikan selamat kepada MBS yang terus berkembang dan mewarnai Sleman. Ia berharap MBS bisa memberikan kontribusi pendidikan terbaik untuk Indonesia yang lebih maju.

Dalam acara Tabligh Akbar, Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji menyampaikan keunikan dakwah Muhammadiyah. Ia mencontohkan tanpa adanya dakwah dan pendidikan Muhammadiyah, tidak ada pejuang seperti Jenderal Soedirman. Meski Kiai Dahlan sendiri belum pernah kita dengar berperang.

Dakwah tegasnya, memerlukan strategi yang cerdas dan berpikir panjang serta sabar. Ia menukil surat Al’Asr yang memerintahkan kita sabar. Sabar disini dalam tafsir Jalalain dimaknai sebagai berpikir jitu dan strategik.

Selepas mengisi tabligh akbar, Ketua PP Muhammadiyah, sekaligus penasihat khusus Presiden meresmikan Warung Makan Mbah Moeh, HBC. Selepas salat zuhur berjamaah, Prof Muhajir diajak makan bersama di Warung Makan Mbah Moeh.

Prof Muhajir menyampaikan, “Ini adalah keputusan yang berani. Di sini juga merupakan kawasan wisata. Semoga, warungnya tambah maju dan mampu menopang ekonomi pesantren” [A.Y]

“Sejatinya setiap dari kita adalah guru, tidak terikat tempat dan waktu.”

Guru. Yang kita tahu, guru adalah seorang yang berilmu yang akan memberikan ilmunya kepada kita selama di sekolah. Mengajarkan banyak hal yang tidak kita mengerti. Tapi, apakah benar jika kita semua adalah guru? Bayangkan jika kita adalah petani yang sukses, maka kita akan menjadi guru, menjadi contoh untuk para petani yang lain. Dan jika kita adalah pedagang yang berhasil, maka konsep itu akan berlaku pula. Oleh karena itu, setiap dari kita adalah guru untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, PPM MBS Yogyakarta membuat sebuah program di mana para santrinya akan merasakan betapa susahnya menjadi seorang guru atau mu’alim. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebagaimana yang para santri pikirkan. Karenanya, para santri dibimbing untuk harus berani ‘belajar mengajari’ adik tingkatnya dalam kegiatan ‘Amaliyah Tadris kelas 12’. Yang di mana kegiatan ini bertujuan untuk mengajari para santri bagaimana cara mengajar di kelas pada jam KBM seperti biasa.

Dengan dibantu oleh para guru pembimbing, para santri diminta untuk melakukan beberapa persiapan berupa; penyiapan I’dad Tadris atau acuan dari metode dan materi pengajaran, juga kesiapan dalam perform ketika ujian dimulai.

Sebagai contoh, setiap angkatan akan dipilih dua orang terbaik oleh panitia Amaliyah Tadris untuk memberikan contoh praktik mengajar kepada teman-teman satu angkatannya. Dua santri tersebut akan memberikan contoh dalam mengajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dengan materi yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum kegiatan Amaliyah Tadris perdana dimulai.

Untuk perwakilan Amaliyah Tadris Bahasa Inggris, akhi M. Mu’tashim Billah dipilih untuk menyampaikan materi untuk kelas 2 SMA berupa; Asking and Giving Opinion. Dan untuk perwakilan Amaliyah Tadris Bahasa Arab, akhi Rahmat Kurniawan dipilih untuk menyampaikan materi untuk kelas 3 SMP berupa; mahfudzat.

Kegiatan Amaliyah Tadris kali ini dimulai pada hari Sabtu, (11-01-25) dan akan berlangsung hingga hari Kamis mendatang. Kegiatan ini akan berlangsung, menyesuaikan dengan jadwal KBM (kegiatan belajar mengajar) seperti biasanya. Oleh karena itu, santri yang mendapatkan jadwal ujian praktik benar-benar akan menggantikan peran guru di dalam kelas selama satu jam pelajaran. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib bagi kelas 12 sebagai salah satu syarat kelulusan.

Pada pelaksanaan Amaliyah Tadris Perdana yang di wakilkan oleh akhi Mu’tashim dan akhi Rahmat mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Berupa nilai pada Amaliyah Tadris Bahasa Inggris sebesar; 95 point. Dan nilai pada Amaliyah Tadris Bahasa Arab sebesar; 90 point. Kedua santriwan tersebut diminta untuk menampilkan yang terbaik di hadapan para guru pembimbing, guru pengampu mata pelajaran, dan beberapa jajaran pimpinan, karena nilai kedua santri tersebut akan menjadi acuan untuk para santri yang lain dalam menjalankan ujian Amaliyah Tadris.(gravenza)

 

Santri MBS Yogyakarta kembali memperoleh prestasi di ajang kompetisi Internasional. Kabar prestasi santri kali ini datang dari ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) tahun 2024. Lomba ini digelar secara daring dan luring yang berpusat di ITS, bulan Desember kemaren 2024.  

Dalam ajang I2ASPO ini, diikuti oleh berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, Philipina, Malaysia, Turkey dan berbagai negara lainnya.  

Para santri ini mendapatkan sertifikat dan medali dari kejuaraan ini. Santri merasa senang karena mendapatkan hasil yang maksimal setelah proses perjuangan yang tidak mudah. 

Ustaz Eko Sugiarto, S.Pd selaku kesiswaan PPM MBS Yogyakarta berharap “semoga makin banyak muncul prestasi di bidang lain selain sains yang akan berjaya di ajang internasional”. 

Ketiga santri yang memperoleh medali emas di ajang I2ASPO tersebut diantaranya, Gilar Ircham Wibisono kelas XII MIPA I, Anggit Afkari Winayaka, kelas XI MIPA II, dan Nail Zufar Arrijal kelas XII MIPA I.  

Semoga prestasi tersebut membawa keberkahan dan manfaat bagi PPM MBS Yogyakarta. Selamat. [A.Y]  

 

Sore hari menjelang petang, Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Republik Arab Mesir berkolaborasi dengan Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta (IKA MBS) Regional Mesir sukses menyelenggarakan Acara Bincang Santai & Temu Kader Edisi Keempat yang disampaikan oleh dua pembicara, yaitu Ustadz Fakih Udin, Lc., dan Ustadz H. Muhammad Taufiq, Lc., M.Pd. Keduanya merupakan Pimpinan PPM MBS Yogyakarta yang sedang berkunjung ke Mesir guna menyelesaikan beberapa urusan mengenai perpajangan masa berlaku ijazah mu’adalah dengan pihak Al Azhar.

Acara yang bertempat di Aula K.H. Ahmad Dahlan, Markaz Dakwah PCIM Mesir, Hayy Tasi’ Madinat Nasr, pada Selasa (10/12). Dan mengangkat tema “Refleksi Perkembangan Pontrenmu, Harapan dan Tantangan di Masa Mendatang” ini sangat membantu para Kader PCIM Mesir wabil khusus yang hadir dan diundang pada momen ini.

Mereka adalah yang menerima beasiswa dari Lembaga Zakat, Infak dan Sedekah Assalam fil Alamin, atau Lazis ASFA dan Lembaga Zakat, Infak dan Sedekah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, atau LazisMU Pusat. Acara ini diadakan untuk membangkitkan wawasan terkait peran alumni al Azhar di dunia pesantren nanti dan juga menggairahkan semangat belajar dan memperbarui niat para kader PCIM Mesir calon alumni al Azhar untuk terus berjuang sekuat tenaga agar bisa bermanfaat bagi semuanya terutama pasca kelulusan nya dari Universitas ini.

Ustadz Fakih Uddin dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa pontrenmu ini perkembangannya signifikan sekali dari awalnya hanya puluhan kini sudah ratusan, bahkan mencapai 500 pontrenmu hal ini menjadi sebuah kesyukuran dan kebanggaan tersendiri bagi kita warga persyarikatan, yang artinya gairah untuk mempelajari ilmu syar’i dengan basis Lembaga Pendidikan model pesantren kian berkembang.

“Pasca Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 2010 lalu berdirinya Ittihadul Ma’ahid Muhammadiyah atau yang lebih sering disebut ITMAM, perkembangan pontrenmu sudah jauh luar biasa, kini sudah mencapai 450 an pontrenmu, kini melalui Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau LP2M sudah berupaya untuk menekan laju pertumbuhan di titik yang sekarang dan meningkatkan mutu setiap pesantren agar keunggulan pontrenmu itu merata” ucapnya.

Namun, pasca perkembangan pontrenmu yang signifikan kini pontrenmu mengalami beberapa kendala diantaranya kekurangan asatidz dan asatidzah atau tenaga pendidik mata pelajaran ulum syar’iyyah yang lumayan banyak dan hal ini belum mampu tercukupi oleh semua pontrenmu, tak luput juga PPM MBS Yogyakarta, tambahnya.

Oleh karena itu, ustadz yang juga Pimpinan PPM MBS Yogyakarta ini, menekankan tentang pentingnya belajar yang giat, juga menguasai maharah lughawiyah atau kemampuan berbicara bahasa arab dengan lancar, agar nanti ketika melakukan pengajaran dan pembelajaran dengan santri pontrenmu tidak lagi terbata bata, walaupun sebenarnya mereka mampu untuk memahaminya.

Karena memang lingkungan di Mesir ini sangat bebas bahkan bisa jadi sebagian mahasiswa hanya mau berkomunikasi sehari hari dengan mahasiswa atau pelajar yang dari negara asalnya. Hal ini tentu jadi pantangan jika seorang mahasiswa ingin lancar berbicara dan berkomunikasi dengan bahasa arab yang fushah.

 Selain itu beliau juga menekankan pada sebuah pertanyaan sederhana, tapi mengandung arti yang syarat akan tantangan, pertaruhan semangat dan cita-cita, serta mengobarkan kembali tujuan para mahasiswa yang hadir, untuk apa mereka datang ke Mesir?!. Hal ini tentu sedikit mengetuk hati agar setiap mahasiswa untuk terus konsisten pada apa yang ia niatkan pada masa awal kedatangannya datang dan hidup di mesir hanya untuk belajar, bukan untuk yang lain.

Pada sesi tanya jawab, Ustadz Fakih juga menekankan kepada mahasiswa untuk tidak berkutat dalam aktifitasnya dengan golongan saja, melainkan agar lebih terbuka atau berbaur dalam hal kerjasama maupun bergaul, sehingga jaringan kita akan semakin luas, tidak berkutat pada golongan itu-itu saja.

“jadikan prinsip bahwa kita bisa bergaul dengan siapa saja, sehingga itu penting, ketika kita pulang, kita bisa diterima dimana saja, tentu untuk pekerjaan juga tidak sulit, kita lebih berpeluang bekerja dimana saja,” tegasnya. Beliau juga mengingatkan untuk menerapkan prinsip open mind dalam kehidupan kita.

Tak cukup sampai di situ, dengan nada memotivasi peserta, Ustadz Fakih juga menyampaikan bahwa ‘ibrah atas itu bisa didapatkan di Al Azhar.

“Di Al Azhar itu antum semua dapat kesempatan untuk belajar dari ulama kaliber dunia dan semua fan ilmu ada disini, antum mau tafsir ada, antum mau hadis ada, antum mau ilmu-ilmu bahasa; balaghah, Sharaf, nahwu dan lain sebagainya ada semua di Al-Azhar.” ungkap sosok kelahiran kota Magelang ini.

Di akhir sesi, Ustadz Fakih menutup dengan berbagi pengalaman dan suka duka menjalani dunia kepesantrenan semenjak beliau lulus dari Imam Muhammad Ibn Su’ud University atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab atau LIPIA Jakarta pada tahun 2011.

Di sela-sela itulah beliau juga turut memberikan nasehat supaya untuk membekali diri baik secara keilmuan (ilmu dasar, lancar kuliah, dan penguasaan bahasa Arab) maupun juga secara sikap (punya passion, menjaga adab, dan doa).

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustadz Fakih Udin, Lc., akan meninggalkan Kairo pada Rabu dini hari (11/12), setelah sebelumnya melakukan berbagai kunjungan salah satunya ke Markaz Sholah Kamil, Qitho’ Ma’ahid Azhariyah, bertemu dengan Dr. Haitsam, kemudian ke Markaz Tathwir li Ta’lim Thullab Al Wafidin wal Ajanib, selanjutnya menemui Dr. Nahlah Shabri Sha’idy, dan berbagai macam kunjungan lainnya yang dilakukan beliau selama kurang lebih seminggu berada di Kairo.

Menurut Kunta Ulinnuha, Ketua Umum IKA MBS Mesir, “beliau melakukan kunjungan ke Mesir, yakni untuk menjalin silaturahmi antara Mesir dan Indonesia, karena PPM MBS Yogyakarta merasa perlu berinisiatif untuk melakukan kunjugan dalam rangka melebarkan relasi pesantren, serta membangun kerjasama antara lembaga-lembaga di Mesir dengan di Indonesia khususnya MBS itu sendiri,” tutur pria yang mengatur segala jadwal Para Pimpinan Pondok selama di Mesir ini.

“Kedatangan Beliau memang untuk membersamai keberangkatan para mahasiswa baru Universitas Al Azhar Kairo Mesir Alumni PPM MBS Yogyakarta sekaligus finalisasi urusan perpanjangan masa berlaku ijazah mu’adalah dengan pihak Al Azhar, Mesir,” tutupnya.(re)