Berorganisasi adalah kegiatan yang memberikan manfaat bagi santri. Dalam berorganisasi, santri belajar untuk hidup dalam masyarakat dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta, santri mendapatkan fasilitas belajar berorganisasi lewat berbagai macam ekstrakurikuler dan juga IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah). Di MBS, IPM adalah bentuk lain dari OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

Masa bakti pengurus Pimpinan Ranting IPM MBS tahun 2023/2024 telah berakhir. Pengurus baru IPM Putra dan Putri periode 2024/2025 resmi dilantik oleh Pimpinan MBS, Kamis (05/09/2024).

Peraih medali emas ISMU in Arabic, Olympicad Bandung 2024, Jihan Ghaitsatul Arafah terpilih sebagai ketua IPM MBS Putri, sementara Hafizh Cahya Putra, yang baru saja dinobatkan sebagai santri teladan bagian Perkaderan IPM menjadi nahkoda baru IPM Putra periode 2024-2025. Proses pemilihan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh santri dan asatidz dalam memilih pemimpin yang akan mewakili mereka dalam menjalankan berbagai kegiatan dan inisiatif santri di pondok.

Jihan dan Hafizh berhasil memenangkan kepercayaan dan mendapatkan dukungan dari santri dan asatidz melalui visi-misi, program kerja yang inovatif, dan komitmen mereka untuk memperkuat semangat kepemimpinan, kebersamaan, dan memajukan organisasi di kalangan santri MBS.

Pada acara pelantikan dan serah terima jabatan tersebut, diikrarkan Janji Jabatan Pengurus IPM. Janji diucapkan oleh semua pengurus IPM baru. Setelah pembacaan janji selesai dilanjutkan taujih wal irsyaadaat oleh pimpinan ma’had.

Dalam amanat yang disampaikan di tempat berbeda, ustadz Fakih Udin, Lc maupun ustadz Didik Riyanta, S. Sos. I kompak menyampaikan terimakasih kepada pengurus IPM demisioner, ucapan selamat dan pesan-pesan untuk pengurus IPM yang baru. Kepada pengurus yang baru agar siap dipimpin dan siap memimpin. Dan apa yang baik di periode yang lalu dilanjutkan dan apa yang buruk buang jauh-jauh.

Selain itu, keduanya juga berpesan kepada pengurus IPM baru agar melakukan kolaborasi dan sinkronisasi kegiatan lintas bidang bersama asatidz untuk merealisasikan programnya. Termasuk program penguatan karakter ruhiyah dan jasadiyah santri harus menjadi prioritas.

Setelah pembacaan amanat selesai, dilanjutkan penyerahan panji IPM dari pengurus lama kepada pengurus baru. Dan juga penandatanganan Berita Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pengurus IPM.

Dengan kepemimpinan Hafizh dan Jihan, diharapkan IPM MBS Putra maupun putri dapat berperan aktif dan kreatif dalam mengatur dan melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk santri dan pesantren. Selamat kepada Hafizh dan Jihan atas pencapaian ini, semoga mereka dapat memimpin dengan bijaksana dan menginspirasi santri lainnya untuk peran aktif dalam kehidupan di pesantren.(ElMoedarries)

 

 

 

 

Menunaikan ibadah ditanah suci tentu menjadi mimpi bagi setiap muslim, Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang diberikan kemampuan. Seorang muslim pastinya memiliki cita-cita untuk pergi ke tanah suci Makkah dan Madinah sebagai pengejawantahan pelaksanaan ketaatan. Namun jika haji harus menunggu waktu cukup lama, maka seorang muslim bisa mengikuti ibadah umrah tanpa harus menunggu antrian.

Rasa syukur bercampur haru dan bahagia inilah yang dirasakan sejumlah pegawai MBS Yogyakarta, saat mendengarkan pengumuman tentang pemberian penghargaan bagi guru dan karyawan atas pengabdiannya, serta dedikasi dan loyalitas yang sudah diberikan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini MBS Yogyakarta memberi reward penghargaan kepada pegawai untuk bisa berangkat menunaikan ibadah umroh, serta bantuan pendaftaran ibadah haji.

Pengumuman reward bagi pegawai disampaikan langsung oleh Ketua BPP Ustadz H. Amir Fauzy, S.Ag dalam kegiatan Kajian Akbar Pegawai bersama keluarga MBS pada Ahad 1 September 2024 yang lalu. Ribuan jamaah yang hadir di Masjid Komplek Pesantren AR Fakhrudin putra seolah menjadi saksi atas kebahagiaan pegawai yang namanya disebutkan untuk mendapatkan kesempatan berangkat ke tanah suci.

Sebanyak 8 orang pegawai yang beruntung terbagi menjadi 2 kategori penghargaan.  4 orang pegawai diberi bantuan pendaftaran haji,  dan 4 pegawai diberangkatkan umroh. Bantuan pendaftaran ibadah haji diberikan kepada ustadzah Mardiyah Hayati, ustadzah Kartika Canggah Octavia, ustadzah Sri Nur Rahmi dan ustadz Sajad Noor Akmal. Sedangkan pegawai yang diberangkatkan umroh yaitu bapak Sunyoto, ustadz Agus Muallim , ibu Sri Susanti dan ibu Alfiyah.

Pegawai yang menerima reward berasal dari berbagai bagian, selain sebagian adalah para guru pengajar di MBS,  sebagian lagi memiliki penugasan sebagai karyawan di unit ekonomi Hasbuna Bisnis Center, ada juga dari pegawai dapur, dan driver (supir) kendaraan pesantren.

Saat menyampaikan pengumuman, ustadz Amir Fauzy menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan salah satu bentuk reward bagi pegawai atas keikhlasan berjuang, kinerja yang bagus, loyalitas dan dedikasi terbaik di MBS. “Semua pegawai MBS memiliki kesempatan yang sama, semoga selanjutnya kita bisa memberangkatkan lebih banyak lagi pegawai ke tanah suci” ujarnya.  Ustadz Amir juga berharap agar bentuk penghargaan ini bisa menjadi penyemangat bagi pegawai lainnya agar terus bekerja dengan ikhlas, mengabdi tanpa batas.

Bapak Sunyoto, salah satu pegawai yang menerima reward umroh mengaku sangat bahagia dan bersyukur. Baginya penghargaan ini seperti mimpi, pegawai yang sudah 10 tahun mengabdi di MBS sebagai driver (supir) kendaraan dinas ini  tidak menyangka dirinya akan menerima reward dan bisa berangkat ke tanah suci. “Ini seperti mimpi, karena selama ini saya tidak membayangkan bisa berangkat ke mekah, alhamdulillah, saya bersyukur dan berterimakasih kepada MBS” tuturnya terharu sambil berkaca-kaca.

Sebagai pesantren modern yang terus berkembang, MBS Yogyakarta rutin memberikan penghargaan bagi para pegawainya. Keberangkatan ibadah Haji dan Umroh menjadi reward sepesial bagi setiap guru dan karyawan.  Hal ini tentu menjadi kesyukuran bagi setiap pegawai yang terus berjuang dalam pengabdian untuk membesarkan pesantren. (moc)

Kabar menggembirakan datang dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta.

Pasalnya, sepuluh siswa dari beberapa sekolah Persyarikatan Muhammadiyah lolos seleksi dan ditetapkan sebagai penerima beasiswa pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir tahun 2024.

Kesepuluh siswa yang mendapatkan beasiswa, 4 diantaranya berasal dari PPM MBS Yogyakarta, mereka adalah :

  1. Azizah Qoirunnisa (alumni Angkatan 11)
  2. Rizqy Faturrahman (alumni Angkatan 9)
  3. Aura Salwa Wijianto (alumni Angkatan 11)
  4. Naifa Zana Qotrunnada (alumni Angkatan 11)

Ini adalah bentuk nyata dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen yang telah ditunjukkan selama proses seleksi.

Diharapkan para peserta yang lolos tidak hanya bisa mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, berwawasan tinggi dan bisa membawa perubahan positif bagi masyarakat kedepannya.

Akan tetapi, lebih jauh lagi untuk memperkuat semangat keislaman dan nilai-nilai Muhammadiyah yang telah menjadi landasan dalam pendidikan.

Semoga mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan, serta berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa di masa depan, karena hanya segelintir orang yang bisa mendapatkannya.

Teriring doa dan harapan terbaik bagi seluruh penerima beasiswa agar selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan kemudahan. Selamat kepada semua penerima beasiswa, semoga keberhasilan ini menjadi awal dari perjalanan akademik dan profesional yang gemilang.(ElMoedarries)

 

 

 

 

 

 

 

 

Tim atletik PPM MBS Yogyakarta yang turun di nomor estafet 4×400, berhasil meraih juara 3 pada ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Atletik Se-DIY yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Olahraga Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LPO PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DIY.

Keempat santri ini diantaranya Hafiddin Mahdyvikia Anshori, Mahatma Anggardha Putra Prasetya, Muhammad Fauzan Ramadhan dan Fathan Azka Zufar, semuanya duduk di kelas 10 E.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 24-25 Agustus 2024 di stadion Mandala Krida, Yogyakarta tersebut diikuti sedikitnya 90 sekolah yang ikut berpartisipasi pada Kejurda Atletik Pelajar se-DIY ini, dengan rincian: 48 SD/MI, 17 SMP/MTs, 15 SMA/MA.

Kepala Sekolah SMA MBS, ustadz Roiq, Lc menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih, “kepada anak-anak kami, selamat atas prestasi yang diraih. Semoga ke depan kita mampu mengukir prestasi yang lebih baik lagi, dan kepada guru pembimbing terimakasih berkat kerja kerasnya mampu mengantarkan santri meraih peringkat 3” tuturnya.

Disamping itu, guru pembimbing, ustadz Fatkhul Amri Kemalsyah, S. Hum juga menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang diraih,”sebagai guru pembimbing tentunya saya bangga dengan pencapaian ini, berkat semangat yang luar biasa dari anak-anak kita memberikan penampilan terbaik. Semoga ke depan kita mampu mengukir prestasi yang lebih baik lagi, tidak hanya tingkat daerah tetapi bahkan nasional” pungkasnya.

Kejuaraan ini dibuka khusus untuk pelajar Muhammadiyah se-DIY dengan kategori lomba dari tingkat SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan prestasi olahraga siswa Muhammadiyah di DIY, baik di tingkat daerah maupun nasional.(ElMoedarries)

 

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh para santri SMP MBS Yogyakarta. Empat wakil MBS yang turun di cabang Pidato Putri, Cerdas Cermat Agama (CCA), Pidato Putra dan Cabang Khutbah berhasil meraih juara pertama dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kecamatan Korwil Sleman Timur yang digelar pada tanggal 20 Agustus 2024 di SMP Diponegoro, Depok, Sleman.

Keempat wakil SMP MBS juara MTQ tersebut, yaitu:

  • Aisyah Ramadhany Anshori (Kelas 8L) – Juara 1 Cabang Pidato Putri
  • Annaura Hawa Abidah (Kelas 8G), Raina Trea Tsurayya (Kelas 8G), Tanzela Pastika (Kelas 9J) – Juara 1 Cabang CCA
  • Faiz Farabby (Kelas 8C) – Juara 2 Cabang Pidato Putra
  • Faiq Emirsani Aljaen (Kelas 8D) – Juara 3 Cabang Khutbah

Berkat prestasi tersebut, mereka berhak mewakili Kecamatan Korwil Sleman Timur dalam MTQ tingkat Kabupaten Tahun 2024 pada bulan September mendatang.

“Alhamdulillah, kami bersyukur para santri kami berhasil mendapatkan peluang untuk meraih prestasi tingkat kabupaten,” terang Ustaz Eko Sugiarto, S. Pd selaku kordinator lomba.

Ustaz Eko menuturkan walaupun capaian ini belum maksimal dan masih jauh dari harapan, namun prestasi ini tentu menjadi kebanggaan bagi para guru dan juga motivasi bagi para santri lainnya untuk terus meningkatkan kemampuan mereka dalam membaca dan menghafal Al Quran.

“Kami berharap para santri dapat terus berlatih dan mempersiapkan diri dengan maksimal untuk MTQ tingkat kabupaten. Kami yakin mereka dapat memberikan hasil terbaik dan mengharumkan nama MBS di tingkat kabupaten,” imbuh Ustaz Eko.(ElMoedarries)

Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta memang tidak pernah habis stok atlet pencaksilat. Terbukti, pada seleksi Pra Popnas dua pesilat asal Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah tersebut berhasil lolos mewakili Provinsi DIY bulan November 2024 mendatang di Surakarta, Jawa Tengah.

Jika dulu ada sederet nama pesilat langganan juara seperti Zulfa Jihad Akbar, M. Ainul Yaqin, Javid Novean Noorcha, Imam Wahyudi, Syarif, dan beberapa pesilat muda lainnya. Kini Fiitauhidillah Javier Elsierazy dan Kurniawan Fariel Ramadhan menjadi bintang baru dari MBS yang akan mewakili Provinsi DIY di ajang Pra Popnas nanti.

“Saya bersyukur atas kerja keras mereka hasil terbaik ini dapat terwujud, dan semoga dengan lolosnya Javier dan Fariel dapat memotivasi pesilat-pesilat muda di MBS untuk terus giat berlatih demi prestasi nasional ke depan,” kata pelatih pencaksilat MBS, ustadz Bagus Dzaky Handy, Senin (19/08/2024).

Tambah ustadz Bagus, didampingi ustadz Eko Sugiarto, Javier yang tampil di kelas H putera dan Fariel di kelas I putera mampu membuktikan bahwa pembinaan prestasi pencaksilat MBS digarap secara serius.

“Lolosnya kedua atlet kami ini sekaligus membuktikan bahwa pembinaan prestasi olahraga pencaksilat kami melalui ekstrakurikuler Tapak Suci siap bersaing baik di level provinsi maupun nasional,” pungkas ustadz Bagus yang juga alumni MBS.

“Mohon doanya agar duta Pra Popnas DIY bisa meraih hasil terbaik dan lolos ke Popnas tahun depan,” tambah ustadz Eko.

Pra Popnas tahun 2024 di Kota Surakarta, Jawa Tengah ini merupakan ajang kualifikasi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025 yang akan dilaksanakan di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.(ElMoedarries)

 

Apel HUT RI ke 79 tahun 2024 sukses dilaksanakan di Lapangan Candi Siwa Kompleks Candi Prambanan (17/8/2024). Dalam suksesnya kegiatan ini ada turut andil 20 orang santri MBS yang ditunjuk Sebagai Pasukan Pengibaran Bendera (PASKIBRAKA).  Adapun nama – nama Paskibraka yang ditunjuk sebagai Petugas Pengibar Bendera Yaitu :

  1. Firstan Desta Syifa Ramadhan (10 A)
  2. Brian Ramadhan Filbert Krista (10 A)
  3. Faris Hamid Thufail (10 C)
  4. Dwi Fadlan Asona (10 D)
  5. Fathan Abida Muhammad (10 E)
  6. Dimas Pandu Pratama (11 Sosial 2)
  7. Fachri Cahya Roseno (11 Sosial 2)
  8. Wiwit Ramadhan (11 Sosial 2)
  9. Muhammad Rafan Setya Pratama (11 Sosial 2)
  10. Muhammad Faizi Hibban (11 Sains 1)
  11. Muhammad Attha Alvatar Putra Utama (11 Sains 2)
  12. Gustaf Wahyu Saputra (11 Sains 2)
  13. Muhammad Gustav Dhafa (11 Sains 2)
  14. Ibnu Rasya Ramadhan (11 Sains 3)
  15. Muhammad Fadli Al Faruq (11 Sains 3)
  16. Muhammad Amir Latif (11 Sains 3)
  17. Bukhari Fadhlurrohman (11 Sains 4)
  18. Faris Athar Kaysa (11 Sains 4)
  19. Hendy Al Maulana (11 Sains 4)
  20. Muhammad Pugar Wicaksono (11 Sains 4)

Keduapuluh santri-santri hebat ini telah sukses dalam mengibarkan Sang saka Merah Putih. Kerutinan dan kegigihan mereka dalam melakukan latihan dari awal seleksi sampai pada Hari Upacara, dengan kerja keras dan disiplin tinggi akhirnya  membuahkan hasil yang memuaskan.

Selain itu turut andil juga bapak-bapak TNI dari Koramil yang melatih dan membina anggota Paskib sehingga bisa sukses menjalankan tugas yang diberikan. Dengan sabarnya mereka melatih dari Tahap Dasar, Gerakan, Mental, Kekuatan Fisiki, Formasi dan Lainnya. Dengan kemampuan dan pengalaman yang mereka punya, mereka dengan tidak ragunya membina sampai suksesnya pengibaran dan penurunan Sang Saka Merah Putih.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada antum yang sudah menjalankan tugas dengan baik, dan perjuangan antum bukan hanya sampai disini saja, masih panjang perjalanan yang harus antum tempuh. Ingtlah bagaimana susahnya para pahlawan kita yang berjuang untuk memerdekaan negara kita, sekarang tugas antum adalah melanjutkan tongkat estafet dengan mengisi kemerdekaan ini dengan prestasi, ucap ustadz Marwadin selaku kordinator paskibra MBS.

Pemerintah Kapanewon Prambanan juga memberikan pelayanan dan persiapan baik konsumsi, perlengkapan kepada PASKIBRAKA untuk membantu proses suksesnya tugas yang akan diberikan ketika melaksanakan Apel HUT RI Ke 79.(ElMoedarries)

Rasa bahagia begitu dirasakan Ibu Fitnarita Lanin orang tua salah satu Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) HUT RI ke-79 di Kabupaten Sleman.

Ibu Fitnarita tidak mampu membendung air matanya. Ia segera mendekap Bakas Dwi Dafitra sesaat menunaikan tugas mengibarkan bendera di lapangan Denggung, Kompleks Pemda Sleman, Sabtu (17/8).

Bakas merupakan siswa kelas XI SMA MBS. Dalam pasukan, Bakas bertindak sebagai tim 17.

Kepada tim, Ibu Fitnarita bercerita bahwa perjuangannya hingga sampai ke lapangan Denggung, Sleman cukup berat. Demi menyaksikan sang buah hati  tampil menjadi pasukan paskibra, ia rela terbang dari Lampung ke Yogyakarta.

“Betapa tidak haru, saya dari Lampung ke sini, tapi Alhamdulillah pengibarannya sukses,” katanya.

Di balik terpilihnya Bakas sebagai salah satu Paskibra, Ibu Fitnarita mengaku bangga anaknya bisa terpilih sebagai salah satu pasukan dari ribuan pelajar lainnya.

“Bahagia sekali rasanya anak kami bisa menjadi salah satu pasukan pengibar bendera,” tuturnya.

Ibu Fitnarita, seorang aktivis dan kader Aisyiyah Bakauheni, Lampung tersebut mengungkapkan, menjadi Paskibra merupakan salah satu upaya anaknya untuk mengabdi kepada negara. Ia menyebut, Bakas bercita-cita masuk di Akademi Kepolisian (Akpol).

“Bakas bercita-cita masuk Akpol. Semoga cita-cita ini terwujud, kami akan selalu mendukung,” katanya.

Diketahui, prosesi pengibaran bendera di lapangan Denggung, Sleman berlangsung sukses dan khidmat.(ElMoedarries)

Pria dengan balutan pakaian dinas militer itu tampak gagah. Badannya tinggi dan kekar. Gayanya santai sembari menggandeng tangan ibunya. Pandangannya tajam, penuh optimisme. Sebuah foto yang mengundang kagum.

Dia adalah Faisal Ihkam Zaki. Alumni Ponpes Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta Angkatan ke-7. Saat ini dirinya telah menyelesaikan pendidikan Bintara di Rindam II Sriwijaya.

Putra asli Tulang Bawang Barat, kelahiran Metro, 31 januari 2001 itu menjadi satu dari 408 siswa Bintara TNI. Selama pendidikan, ia ditempa dan dididik menjadi prajurit TNI yang berani dan tangguh.

Kini, Faisal Ihkam Zaki, putra pertama pasangan Bapak Slamet, S. Pd dan Ibu Ayunda Wulansari telah berhasil menggapai citanya dengan sukses menjadi Prajurit TNI berpangkat Sersan Dua (Serda) di Batalyon Infanteri 144 Jaya Yudha, Sumatera Selatan.

Dengan menyandang jabatan Danru Radio Tonkom Yonif 144 Jaya Yudha, dirinya mendapat kepercayaan untuk mengemban misi mulia dengan bertugas di daerah konflik Pegunungan Bintang, basis OPM terbesar di Papua.

Faisal mengakui menjadi seorang pasukan yang ditugaskan di daerah konflik menjadi kebanggan tersendiri baginya. Pria yang tergabung di corp Perhubungan/Elektronika dan Cyber tersebut baru dapat mengaplikasikan kemampuannya saat bertugas di daerah konflik.

Keberhasilan santri itu menjadi abdi negara tidak terlepas dari jasa dan gemblengan di MBS. Faisal dan santri lainnya sudah dididik dengan kedisiplinan tinggi sejak mondok.

“Selama mondok, kami selalu dididik dengan disiplin. Tidak hanya disiplin waktu, tapi juga disiplin ilmu atau akademik serta yang paling penting katanya disiplin ibadah,” ungkap Faisal.

Dari didikan itu, mantan qismu nadhofah (bagian kebersihan) IPM Putra MBS itu bahkan mengaku tidak terlalu terkendala ketika mengikuti tes masuk TNI. Apalagi, ia juga santri yang aktif dalam berbagai kegiatan olahraga selama di MBS.

Bekal yang dibawa Faisal dari MBS juga sangat berguna ketika pendidikan. Latihan dan didikan yang berat terasa sedikit ringan. Hal itu buah dari didikan disiplin nyantri di MBS.

“Di MBS kan pernah merasa beratnya proses pendidikan. Mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, semuanya diatur dan serba disiplin. Dari tempaan itu saya merasa proses pendidikan ini agak lebih ringan jika dibandingkan dengan teman-teman yang tidak berasal dari Pondok Pesantren,” kisahnya.

Pendidikan di Ponpes MBS memang meninggalkan bekas bagi prajurit yang punya motto “man jadda wajada” itu. Selama menempuh pendidikan, Ia dibentuk menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak, kuat dan disiplin.

Nyaris sama dengan santri lainnya ketika mondok, awalnya Faisal mengaku juga cukup berat. Waktu itu ia merasa terkungkung dalam lingkungan pondok dengan seabreak rutinitas yang tidak bisa ditinggalkan.

“Awal-awalnya memang berat menjadi santri, namun lama kelamaan terasa manfaatnya. Apalagi motivasi-motivasi dari asatidz luar biasa. Dari terpaksa, kemudian terbiasa dan akhirnya bisa,” tutur pria 24 tahun yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya tersebut penuh semangat.

“Terimakasih MBS, tanpa didikan MBS maka saya tidak akan menjadi pribadi yang seperti ini. Semoga Ponpes MBS kian maju dan menjadi harapan untuk pendidikan bagi generasi muda,” ujarnya.

Semasa mondok, Faisal dikenal sebagai santri yang biasa saja. Ia tak terlalu menonjol, namun semua kegiatan dan agenda selalu diikuti. Tapi, ia sosok yang amat senang dengan dunia otomotif. Bongkar pasang mesin motor kerap ia lakukan ketika menghabiskan waktu liburannya di rumah.

Setidaknya, kerja keras dan jalan hidup Faisal mematahkan paradigma banyak orang. Alumni pondok pesantren bisa berkiprah di mana saja, termasuk mengabdi di dunia militer dan di bidang lainnya.(ElMoedarries)

 

Kabar tentang prestasi santri MBS seolah terus mengalir. Santri MBS kerap menjuarai kejuaraan baik bidang akademik maupun non akademik. Kali ini kabar prestasi santri MBS datang dari lomba akademik. Santri PPM MBS Yogyakarta kembali menjuarai di ajang Ki Hajar STEM. KI Hajar STEM adalah lomba yang diadakan oleh KEMENDIKBUDRISTEK dalam rangka mendukung Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Ki Hajar STEM merupakan wadah eksplorasi untuk peserta didik dari tingkatan SD hingga SMA/SMK. Lomba ini diadakan untuk melatih berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi dan berkomunikasi dalam mengembangkan proyek berbasis STEM.

Lomba ini diadakan dalam bentuk daring. Para peserta mengikuti lomba di Laboratorium di Kompleks MBS pada  Sabtu [10/8/2024]. Tim MBS mengirimkan tim terbaiknya pada level basic dan lolos ke babak selanjutnya. Anak-anak tim yang lolos pada level basic ini diantaranya adalah Syafiq Nur Falah ( XI sains 2), Hisbul Faqih Wicaksono ( XI sains 1)
M Sulhan Rasyid Fachrudin  ( XI sains 3).

Ustaz Wahyu Hidayat, S.Pd.Si. selaku pembina dan pendamping lomba mengaku  senang dan bangga atas prestasi santrinya. Ia berharap semoga anak-anak nanti lolos ke babak selanjutnya dan memberikan hasil terbaiknya. “Saya mendoakan yang terbaik untuk tim dari MBS, mudah-mudahan bisa memberikan hasil terbaik.”

Ditemui terpisah, Ustaz Eko Sugiarto, S.Pd mengaku turut gembira dengan prestasi santrinya. Semoga ke depan santri MBS bisa lolos ke tingkat nasional dan mengharumkan almamater. [AY]