Rabu (22/1/2024), Perpustakaan UNISA Yogyakarta, bekerjasama dengan Perpustakaan UAD,UMT dan FPPTMA Korwil DIY Jateng Selatan, MPI PWM DIY, Dispussip Kabupaten Gunung Kidul, PD IPI DIY, dan Majelis Dikdasmen PDM Gunung Kidul menggelar Seminar Nasional dengan tema “Inovasi dan Sinergi Organisasi Profesi dalam Meningkatkan Kualitas Perpustakaan”.

Kegiatan ini dilakukan secara hybrid pagi hari hingga ba’da zuhur di Perpustakaan UNISA dan ruang virtual (zoom). Dalam kegiatan tersebut, Kepala Perpus MBS Yogya Ustazah Sri Wahyuni, SIP. menjadi pembicara bersama Zeni Istiqomah, SIP, M.A. (Ka Perpus. UNISA Yogyakarta dan Pengurus FPPTMA Korwil DIY & Jateng Selatan), dan Bapak Agus Subagyo, SE., S.I.Pust. (Ka Perpus. SMP Muh 2 Yk, Sekretaris PD IPI DIY, Sekjen PP ATPUSI).

Dalam kesempatan tersebut, Ustazah Sri Wahyuni yang juga diamanahi sebagai wakil ketua HIMPUSMA (Himpunan Pengelola Perpustakaan Muhammadiyah Aisyiah) memaparkan tentang inovasi perpustakaan dalam berbagai kurikulum pendidikan. Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga memaparkan “best practise” dan inovasi yang dilakukan oleh perpustakaan MBS Yogya.

Seminar tersebut diikuti oleh pegiat perpustakaan dan juga pengurus perpustakaan sekolah dan umum dari seluruh Indonesia, baik yang zoom maupun yang datang offline.

Ustazah Sri Wahyuni juga berharap apa yang disampaikan dalam seminar tersebut bermanfaat bagi perpustakaan sekolah di DIY khususnya dan secara nasional pada umumnya [A.Y]

 

IPM MBS Putri berkolaborasi dengan bagian kesiswaan Putri baru-baru ini mengadakan “FESTATRI” Festival Ekstrakurikuler Santriwati. Acara yang digelar pada 22 januari 2025 itu menampilkan dan mendemonstrasikan berbagai kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) yang ada di PPM MBS Yogyakarta.

Ketua IPM MBS Putri, Jihan Ghaitsatul Mu’arofah menjelaskan tujuan dari program ini. Jihan mengatakan FESTATRI diadakan dengan tujuan untuk memotivasi dan mengembangkan bakat santri MBS di luar bidang akademik. Kita harus menjadi santri yang tidak hanya bisa baca kitab kuning, menulis arab, dan membaca al-Qur’an. Tetapi juga mahir retorika; jago olahraga; dan bisa berbagai bidang lainnya” tandasnya dengan penuh semangat.

Beberapa Eksul yang ditampilkan di ajang FESTATRI yang digelar untuk kali pertama yaitu Paduan Suara, Angklung, Tata Boga, Panahan, KRM (Korps Relawan Muhammadiyah), Tapak Suci, Hizbul Wathan, language Club, Jami’atul Khitobah, Jami’atul Qiro’ah, dan kaligrafi.

Acara FESTATRI 2025 mendapat sambutan hangat dari para santriwati, dan ustadzah. Hal itu terlihat dari tepuk tangan yang riuh terdengar tiap kali para santri selesai tampil. Dengan semangat ini, MBS berusaha untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang memotivasi mereka untuk menggali potensi kreativitas para santri, menggabungkan pengetahuan agama dan pengetahuan umum, dan menjadi kontributor yang bermanfaat bagi masyarakat.(ElMoedarries)

Selasa (21/1/2025), PPM MBS Yogyakarta menggelar jalan sehat bersama guru karyawan dan santri PPM MBS Yogyakarta. Jalan sehat yang dimulai pagi hari dimulai  dari kompleks PPM MBS Yogyakarta berkeliling ke seputar pondok PPM MBS Yogyakarta.

Dalam gelaran jalan sehat kali ini, dilepas langsung oleh pendiri PPM MBS Yogyakarta K.H. Nashirul Ahsan, Lc. Beliau mengajak agar MBS di usianya yang ke-17 bisa melangkah semakin mantab dan terus maju. Jalan sehat ini juga diikuti oleh ribuan santri PPM MBS Yogyakarta.

Selepas jalan sehat, MBS menggelar nyoto bersama guru dan karyawan. Tidak kurang 500-an guru dan karyawan turut bergabung dalam acara ini.

Sekitar pukul 10.00 Wib, acara dilanjutkan dengan sarasehan Milad ke-17 PPM MBS Yogyakarta. Acara tasyakuran sederhana sekaligus refleksi digelar di Masjid Al-Bir PPM MBS Yogyakarta.

Hadir dalam acara tersebut memberikan taujihad wal irsyadat, Ketua BPP PPM MBS Yogyakarta, Ustaz H. Amir Fauzi, Ketua PCM Prambanan Ustaz H. Oemar Indroyono, Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I, Ustaz Fauzan Yakhsya, S.Hum, dan Ustaz Fakih Udin,Lc.

Dalam rangkaian kegiatan ini, pendiri PPM MBS Yogyakarta, K.H Nasirul Ahsan, Lc memberikan taujihad wal irsyadat kepada guru dan karyawan PPM MBS Yogyakarta. Beliau menekankan pentingnya setiap stake holder memahami dan menginternalisasi visi MBS.

Selepas taujihad wal irsyadat, rangkaian acara milad ditutup dengan pemberian reward kepada guru dan karyawan PPM MBS Yogyakarta [A.Y]

Senin (20/1/2025) menjadi hari yang istimewa bagi PPM MBS Yogyakarta. Pasalnya PPM MBS Yogyakarta sedang mensyukuri 17 tahun kelahirannya. PPM MBS Yogyakarta telah melahirkan ribuan alumni dari seluruh Indonesia.

PPM MBS Yogyakarta dalam agenda milad ke 17 menyelenggarakan tabligh akbar di Kompleks PPM MBS Yogyakarta. Hadir dalam agenda tabglih akbar tersebut sebagai pembicara Prof. Dr. Muhajir Effendy ketua PP Muhammadiyah Majelis Ekonomi, Bisnis dan Industri Halal.

Acara Milad dan Peresmian Warung Makan Mbah Moeh HBC dimulai sejak pagi hari dengan penampilan santriwati PPM MBS Yogyakarta dengan menampilkan pertunjukan angklung. Serta penampilan grup nasyid yang membawakan acapella serta penampilan anak-anak dari SD Muhammadiyah MBS Prambanan. Penampilan ditutup dengan penampilan santriwati MBS yang membawakan Tari Saman.

Dalam sambutannya, Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I menyampaikan, “MBS telah berkontribusi bagi masyarakat dengan meluluskan ribuan alumni dan juga kadernya di seluruh dunia. Diantaranya, Mesir, Afrika, Sudan, Libya, LIPIA, dan Saudi Arabia.”

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta juga menyampaikan bahwa pendaftar MBS saat ini sudah mencapai ribuan.

Ustaz Didik juga berharap MBS bisa memberikan pelayanan terbaik kepada santrinya di tataran internal sampai internasional.

Dewan Pakar LP2 Muhammadiyah, Ustaz Asep Purnama Bahtiar juga menyampaikan rasa bangga dan penuh berkat pada Milad ke-17 PPM MBS Yogyakarta.

“Kami menyambut gembira penuh syukur dan bangga. Berdasarkan pengamatan kami, LP2  PP Muhammadiyah, MBS mengapa bisa cepat berkembang karena dua hal, pertama karena keunikannya, kedua karena kontinunya.”

MBS menurut kami merupakan model ketiga dari pengembangan pesantren yang dimiliki Muhammadiyah. Pertama Mu’alimin, kedua Darul Arqam, dan ketiga, MBS. Ustaz Asep Purnama Bahtiar juga berpesan kepada MBS, tinggal menjaga keberlanjutannya. 17 tahun adalah masa ABG. “Mudah-mudahan MBS makin berkembang dan memberi manfaat untuk masyarakat baik secara unikumnya,maupun kontinumnya.”

Acara Tabligh Akbar dalam rangka 17 tahun PPM MBS Yogyakarta juga dihadiri Bupati Sleman, Ibu Kustini. Bupati Sleman juga menyampaikan selamat kepada MBS yang terus berkembang dan mewarnai Sleman. Ia berharap MBS bisa memberikan kontribusi pendidikan terbaik untuk Indonesia yang lebih maju.

Dalam acara Tabligh Akbar, Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji menyampaikan keunikan dakwah Muhammadiyah. Ia mencontohkan tanpa adanya dakwah dan pendidikan Muhammadiyah, tidak ada pejuang seperti Jenderal Soedirman. Meski Kiai Dahlan sendiri belum pernah kita dengar berperang.

Dakwah tegasnya, memerlukan strategi yang cerdas dan berpikir panjang serta sabar. Ia menukil surat Al’Asr yang memerintahkan kita sabar. Sabar disini dalam tafsir Jalalain dimaknai sebagai berpikir jitu dan strategik.

Selepas mengisi tabligh akbar, Ketua PP Muhammadiyah, sekaligus penasihat khusus Presiden meresmikan Warung Makan Mbah Moeh, HBC. Selepas salat zuhur berjamaah, Prof Muhajir diajak makan bersama di Warung Makan Mbah Moeh.

Prof Muhajir menyampaikan, “Ini adalah keputusan yang berani. Di sini juga merupakan kawasan wisata. Semoga, warungnya tambah maju dan mampu menopang ekonomi pesantren” [A.Y]

Sebagai upaya menguatkan ekonomi pesantren, Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta yang berlokasi di dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kini resmi membuka restoran, Senin (20/1), ini adalah unit usaha yang ke-16 yang dimiliki oleh MBS.

Terletak kurang lebih satu kilometer dengan Pondok MBS, ditambah lagi, lokasinya dekat dengan exit tol Bokoharjo dan jalan masuk menuju kawasan wisata Candi Keraton Boko, membuat Resto yang diberi nama Mbah Moeh ini jadi rest area yang pas bagi wisatawan.

Grand Opening Resto Mbah Moeh yang dihadiri langsung ketua PP Muhammadiyah dan juga Staff khusus Presiden urusan Haji, Prof. Muhadjir Effendy, Pendiri PPM MBS Yogyakarta, K.H. M. Nashirul Ahsan, Lc, Bupati Sleman, Hj. Kustini Sri Purnomo, Dewan Pakar LP2 Muhammadiyah, Ustaz Asep Purnama Bahtiar dan ketua ITMAM, ustadz Yunus Muhammadiy ini menyuguhkan berbagai menu masakan khas tradisional Jawa, mulai dari sayur brongkos daging, sayur lombok, garang asem, hingga mangut lele, nila, dan banyak lagi.

Tak hanya masakan khas tradisional Jawa, Resto Mbah Moeh di Jalan Prambanan-Piyungan Sleman ini juga menyajikan minuman jadul seperti es dawet.

Berbagai menu masakan tradisional Jawa di Resto Mbah Moeh ini juga akan lebih memberikan kesan khas Jawa, karena bangunannya berarsitektur joglo dan limasan.

Bangunan Resto Mbah Moeh terdiri dari rumah joglo dan limasan, serta sejumlah gazebo terbuka yang luas. Di sekitarnya area persawahan yang luas di bawah perbukitan Bokoharjo yang hijau.

Pendiri PPM MBS Yogyakarta KH Muhammad Nashirul Ahsan Lc, mengatakan semua bahan masakan di Resto Mbah Moeh ini berasal dari hasil bumi warga sekitar.

“Begitu pula dengan tenaga kerja di sini, juga memberdayakan warga setempat,” katanya usai peresmian resto.

Pun begitu pula dengan permodalan, yang menurutnya dimiliki oleh banyak orang. Mulai dari beberapa pegiat pergerakan, pengurus Muhammadiyah, dan sejumlah guru serta pegawai PPM MBS Yogyakarta.

“Resto ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti ruang pertemuan, mushola, toilet, taman bermain, dan spot foto yang menarik,” katanya.

KH Muhammad Nashirul Ahsan Lc mengatakan lagi, Resto Mbah Moeh sengaja didirikan di lokasi strategis di kawasan wisata Prambanan.

Selain itu juga sebagai upaya penunjang kemajuan pondok pesantren melalui bidang usaha ekonomi bisnis kuliner.

Sementara itu Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, juga mengaku mengapresiasi inisiatif dibukanya usaha kuliner Resto Mbah Moeh.

Menurut mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu, unit usaha bisa menopang pembiayaan pondok pesantren sehingga tidak harus bergantung pada para santri.

Muhadjir Effendy yang juga Ketua PP Muhammadiyah bidang ekonomi, bisnis, dan industri halal, mengaku selalu mendorong adanya income center yang bisa mendukung pembiayaan pesantren dan lembaga pendidikan.(ElMoedarries)

 

“Sejatinya setiap dari kita adalah guru, tidak terikat tempat dan waktu.”

Guru. Yang kita tahu, guru adalah seorang yang berilmu yang akan memberikan ilmunya kepada kita selama di sekolah. Mengajarkan banyak hal yang tidak kita mengerti. Tapi, apakah benar jika kita semua adalah guru? Bayangkan jika kita adalah petani yang sukses, maka kita akan menjadi guru, menjadi contoh untuk para petani yang lain. Dan jika kita adalah pedagang yang berhasil, maka konsep itu akan berlaku pula. Oleh karena itu, setiap dari kita adalah guru untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, PPM MBS Yogyakarta membuat sebuah program di mana para santrinya akan merasakan betapa susahnya menjadi seorang guru atau mu’alim. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebagaimana yang para santri pikirkan. Karenanya, para santri dibimbing untuk harus berani ‘belajar mengajari’ adik tingkatnya dalam kegiatan ‘Amaliyah Tadris kelas 12’. Yang di mana kegiatan ini bertujuan untuk mengajari para santri bagaimana cara mengajar di kelas pada jam KBM seperti biasa.

Dengan dibantu oleh para guru pembimbing, para santri diminta untuk melakukan beberapa persiapan berupa; penyiapan I’dad Tadris atau acuan dari metode dan materi pengajaran, juga kesiapan dalam perform ketika ujian dimulai.

Sebagai contoh, setiap angkatan akan dipilih dua orang terbaik oleh panitia Amaliyah Tadris untuk memberikan contoh praktik mengajar kepada teman-teman satu angkatannya. Dua santri tersebut akan memberikan contoh dalam mengajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dengan materi yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum kegiatan Amaliyah Tadris perdana dimulai.

Untuk perwakilan Amaliyah Tadris Bahasa Inggris, akhi M. Mu’tashim Billah dipilih untuk menyampaikan materi untuk kelas 2 SMA berupa; Asking and Giving Opinion. Dan untuk perwakilan Amaliyah Tadris Bahasa Arab, akhi Rahmat Kurniawan dipilih untuk menyampaikan materi untuk kelas 3 SMP berupa; mahfudzat.

Kegiatan Amaliyah Tadris kali ini dimulai pada hari Sabtu, (11-01-25) dan akan berlangsung hingga hari Kamis mendatang. Kegiatan ini akan berlangsung, menyesuaikan dengan jadwal KBM (kegiatan belajar mengajar) seperti biasanya. Oleh karena itu, santri yang mendapatkan jadwal ujian praktik benar-benar akan menggantikan peran guru di dalam kelas selama satu jam pelajaran. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib bagi kelas 12 sebagai salah satu syarat kelulusan.

Pada pelaksanaan Amaliyah Tadris Perdana yang di wakilkan oleh akhi Mu’tashim dan akhi Rahmat mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Berupa nilai pada Amaliyah Tadris Bahasa Inggris sebesar; 95 point. Dan nilai pada Amaliyah Tadris Bahasa Arab sebesar; 90 point. Kedua santriwan tersebut diminta untuk menampilkan yang terbaik di hadapan para guru pembimbing, guru pengampu mata pelajaran, dan beberapa jajaran pimpinan, karena nilai kedua santri tersebut akan menjadi acuan untuk para santri yang lain dalam menjalankan ujian Amaliyah Tadris.(gravenza)

 

Santri MBS Yogyakarta kembali memperoleh prestasi di ajang kompetisi Internasional. Kabar prestasi santri kali ini datang dari ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) tahun 2024. Lomba ini digelar secara daring dan luring yang berpusat di ITS, bulan Desember kemaren 2024.  

Dalam ajang I2ASPO ini, diikuti oleh berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, Philipina, Malaysia, Turkey dan berbagai negara lainnya.  

Para santri ini mendapatkan sertifikat dan medali dari kejuaraan ini. Santri merasa senang karena mendapatkan hasil yang maksimal setelah proses perjuangan yang tidak mudah. 

Ustaz Eko Sugiarto, S.Pd selaku kesiswaan PPM MBS Yogyakarta berharap “semoga makin banyak muncul prestasi di bidang lain selain sains yang akan berjaya di ajang internasional”. 

Ketiga santri yang memperoleh medali emas di ajang I2ASPO tersebut diantaranya, Gilar Ircham Wibisono kelas XII MIPA I, Anggit Afkari Winayaka, kelas XI MIPA II, dan Nail Zufar Arrijal kelas XII MIPA I.  

Semoga prestasi tersebut membawa keberkahan dan manfaat bagi PPM MBS Yogyakarta. Selamat. [A.Y]  

 

PPM MBS Yogyakarta masih berusia muda. Namun, perkembangan dan percepatan gerakannya begitu cepat. Untuk menopang dan mendorong kemajuan pesantren, MBS terbuka bekerjasama dengan pemerintah dan institusi swasta lainnya untuk kemajuan dan perkembangan pesantren.

Senin (6/1/2024), PPM MBS Yogyakarta bersama dengan Himpinan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I) menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Kegiatan ini dilaksanakan di ruang senat IPB. Dalam kerjasama tersebut, P2I termasuk MBS Yogyakarta sepakat melakukan kerjasama di berbagai bidang.Kerjasama tersebut adalah bidang pengembangan SDM dan pangan.

Dalam bidang pengembangan SDM, IPB sepakat memberikan beasiswa bagi kader pesantren. Rektor IPB sebagaimana dilansir Republika (6/1/2025), Prof Arif Satria mengatakan, “IPB sudah sering kerjasama dengan pesantren, tetapi baru kali ini MoU program beasiswa.”

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Faqihudin, Lc turut hadir dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan IPB.

Ustaz Faqih juga berharap, MoU ini semakin membawa kemajuan dan bermanfaat bagi santri PPM MBS Yogyakarta nantinya.  Sementara itu, Rektor IPB Prof. Arif Satria berharap, kader pesantren yang memperoleh beasiswa nanti, diharapkan kembali ke pesantren dan mengembangkan almamaternya [A.Y]

PPM MBS Yogyakarta dikenal sebagai pondok modern yang dimiliki Muhammadiyah. Selain mendidik karakter dan juga penguatan ruhiyah Islamiyah, PPM MBS Yogyakarta juga tidak berhenti mendidik santrinya untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

Melalui dari pencarian bibit unggul, hingga pembinaan santri yang tiada henti, MBS berhasil memperoleh ratusan medali baik di tingkat SMP maupun SMA.

Di tahun ajaran 2024/2025, pada semester gasal kali ini, PPM MBS Yogyakarta di tingkat SMP, telah memperoleh total 76 medali. Sementara itu, di tingkat SMA, sudah terkumpul 110 medali.

Ketika disinggung, resep atau rahasia apa yang dilakukan MBS bisa mencapai prestasi sedemikian banyak, Ustaz  Eko Sugiarto, S.Pd selaku kesiswaan PPM MBS mengatakan, pertama, kita melakukan kurasi minat dan bakat yang dimiliki santri. Kedua, kita melakukan pembinaan kepada santri agar bisa mencapai prestasi yang maksimal.

Medali itu berasal dari aneka lomba seperti; MTQ, sains, olahraga, pencaksilat, atletik, penelitian, dan banyak jenis lainnya.

Total medali itu diperoleh semenjak bulan juli- Desember 2024.

Ustaz Eko Sugiarto juga berharap, di tahun 2025, akan mendapat medali yang lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya. Perolehan medali ini menjadi bukti kualitas pendidikan pesantren khususnya di bidang akademik.

Semoga perolehan medali ini bisa menambah kesyukuran dan berkah bagi PPM MBS Yogkarta [AY]

 

 

PPM MBS Yogyakarta dikenal sebagai pondok kader. Sebagian besar lulusannya kini menjadi pimpinan di persyarikatan Muhammadiyah baik di tingkat ranting hingga pimpinan pusat Muhammadiyah. Hal ini tidak terlepas dari pendidikan perkaderan di PPM MBS Yogyakarta.

Salah satu perkaderan yang dilakukan adalah menyediakan ragam ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Hizbul Wathan Muhammadiyah menjadi salah satu ekstrakurikuler wajib di PPM MBS Yogyakarta.

Setiap tahun rutin, HW PPM MBS Yogyakarta menggelar Jaya Melati I. Kegiatan Jaya Melati I ini merupakan kegiatan pendidikan HW dan juga perkaderan di kepanduan Hizbul Wathan.

Pelatihan Jaya Melati I, saat ini sudah memasuki Angkatan ke-IX tahun 2025. Kegiatan ini diadakan dua sesi. Sesi pertama, Kamis-Sabtu (2-4/1/2025). Setelah itu, dilanjutkan sesi perkemahan pada hari Ahad-Selasa (5-7/1/2025). Kegiatan sesi pertama diadakan di Kompleks PPM MBS Yogyakarta, sementara kegiatan perkemahan diadakan di Bumi Perkemahan Pusbang Kaliurang.

Kegiatan Jaya Melati I ini diikuti santriwan dan santriwati kelas XII MBS AR Fackhrudin dan MBS Yogyakarta. Total keseluruhan santriwan santriwati  sebanyak 362 peserta.

Ketua Panitia Jaya Melati Ustazah Laluna Hilwa Imtitsal mengatakan, tujuan kegiatan ini ada tiga hal yakni ; menciptakan kader penerus yang ahli dalam kepanduan, mencetak pelatih HW, dan melatih skill kepanduan.

Panitia berharap setelah ini, santri dapat menjalankan RTL (Rencana Tindak Lanjut) kegiatan ini dan menjadi pelatih HW yang kompeten. Kegiatan Jaya Melati I ini merupakan kegiatan wajib bagi kelas XII dan merupakan syarat kelulusan santri.

Santriwan santriwati nampak antusias meski kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore hari. Mereka juga menantikan kegiatan perkemahan yang akan menjadi kegiatan kemah santri terakhir sebelum mereka lulus dari MBS [A.Y]