Assalamu’alaikum wa ramahtullahi wa barakatuh

Secara khusus, tujuan Koperasi adalah untuk mensejahterakan anggota. Begitu juga dengan Koperasi Muhammadiyah Boarding School (MBS). Tujuan didirikannya Koperasi MBS yang utama adalah untuk mensejahterakan anggota yang tidak lain adalah Ustadz/ Ustadzah/ Karyawan MBS. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Koperasi MBS mendirikan 3 Unit minimarket serta Kredit Syariah.

Sebagian modal yang diperoleh dari anggota melalui penjualan Sertifikat Modal Kepemilikan (SMK). Ke depan akan ditambah dengan Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib anggota. Hal ini menunjukkan bahwa Koperasi MBS adalah Milik Anggota. Sehubungan dengan status kepemilikan anggota tersebut, maka keberlangsungan hidup Koperasi MBS adalah tanggung jawab seluruh anggota, yang kemudian untuk menjalankan usaha dibentuk Pengurus, Dewan Pengawas, dan perekrutan karyawan.

 

Melalui tulisan ini, saya bermaksud menyampaikan tentang sejauh mana Koperasi MBS menerapkan prinsip Demokrasi. Makna dari Demokrasi di sini adalah bahwa Pengelolaan Koperasi MBS berasal dari Anggota, Oleh Anggota, dan Untuk Anggota. Tujuan akhir dari penerapan Demokrasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

 

Berikut saya sampaikan ulasan tentang penerapan Prinsip Demokrasi di Koperasi MBS:

  • Pengelolaan dari Anggota

Kekuasaan tertinggi di Koperasi MBS berada di tangan anggota yang dilaksanakan melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT). Adapun hasil dari RAT tersebut adalah pemilihan Pengurus dan Dewan Pengawas. Selain itu di dalam RAT juga diputuskan program kerja yang harus dilaksanakan dalam 1 periode ke depan.

  • Pengelolaan oleh Anggota

Program Kerja Koperasi MBS dijalankan oleh Pengurus dan diawasi oleh Dewan Pengawas. Pengurus dan Dewan Pengawas dipilih oleh anggota melalui RAT. Artinya Koperasi MBS pada dasarnya dikelola oleh anggota, yang pelaksanaannya dialankan oleh Pengurus serta dewan pengawas untuk memastikan jalannya Program Kerja MBS sesuai dengan keputusan RAT.

Selain hal tersebut, anggota juga diberikan hak untuk menitipkan barang dagang yang kuotanya telah diatur. Hal ini mencerminkan bahwa Koperasi MBS melibatkan partisipasi aktif anggota dalam pengelolaannya.

  • Pengelolaan untuk anggota

Semua program kerja dan struktur organisasi berikut pembagian tugas dan wewenangnya, tidak lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya. Kesejahteraan anggota tersebut diwujudkan melalui beberapa hal, antara lain :

  • Pendirian unit usaha yang sesuai dengan kebutuhan anggota
  • Fasilitas Kredit Syariah untuk anggota
  • SHU yang dibagikan setiap akhir tahun

Terakhir, saya meningatkan kepada seluruh anggota Koperasi MBS untuk lebih berperan aktif dalam Koperasi MBS melalui pengambilan keputusan, saran/ masukan yang membangun, dan tentunya dengan berbelanja di Unit Usaha yang sudah kita miliki. Kesejahteraan akan bisa meningkat seiring dengan partisipasi aktif anggota dalam Koperasi MBS.

 

 

Jazakumullah Khairan Katsiran

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Oleh : Muhammad Kharis ( Manager Koperasi PPM MBS )

 

Assalamu’alaikum wa ramahtullahi wa barakatuh,

“… hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil kecuali dengan perniagaan yang berlaku dengan suarela diantaramu…” (QS : An-Nissa’ ; 29)

Penggalan ayat di atas, melarang muslim untuk berniaga dengan cara yang bathil. Artinya ada prinsip-prinsip perniagaan yang harus dipenuhi sebagai muslim dalam bertransaksi. Ayat itulah yang kemudian dijadikan pegangan Koperasi MBS dalam memberikan layanan kepada segenap karyawan MBS serta karyawan koperasi MBS.

Mulai tahun 2017, Koperasi MBS membuka layanan baru melalui Unit Kopontren MBS. Layanan yang diberikan tentunya dengan mengkaji terlebih dahulu akad-akad Syar’i Bersama Dewan Syariah yang dalam hal ini adalah Direktur dan Pengawas Koperasi MBS.

Adapun layanan yang saat ini bisa dijalankan oleh Koperasi antara lain :

  • Simpanan Wadi’ah

Simpanan ini merupakan simpanan murni tanpa bunga/ jasa.

Jadi pihak koperasi sebagai penerima dana dan nasabah sebagai pemilik dana. Simpanan wadi’ah ini bisa diambil sewaktu-waktu. Selain dari setoran langsung nasabah, simpanan wadi’ah ini juga berasal dari setoran barang dagangan yang dititipkan di Hasbuna Mart

  • Kredit Syari’ah

Kredit Syari’ah yang dijalankan Koperasi MBS menggunakanan akad Murabahah (Jual beli). Yaitu Koperasi sebagai penjual/ penyedia barang dagangan, nasabah sebagai pembeli. Harga yang ditetapkan, dengan margin profit yang disepakati terlebih dahulu. Pembayaran bisa diangsur maksimal 10 kali angsuran.

Barang yang bisa disediakan untuk kredit Syari’ah ini meliputi barang elektronik (Handphone, Laptop, Televisi, dll), perlengkapan Rumah Tangga (Kulkas, lemari, dll), serta barang lain yang diizinkan oleh pengurus Koperasi MBS.

Harapan kami, semoga dengan akad-akad yang sesuai syari’at usaha yang kita lakukan bisa semakin berkembang dan barokah untuk semua pihak terkait.

 

Jazakumullah Khairan Katsiran

 

Oleh : Muhammad Kharis ( Manager Koperasi PPM MBS )

Jum’at 13 Oktober 2017 adalah hari spesial untuk Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (PPM MBS) Yogyakarta. Sebanyak 2500 ekor lele dipanen bersama oleh jajaran kementrian, pemerintah provinsi, dan kabupaten sleman, dan pimpinan pondok pesantren. Bantuan Bioflok yang diterima PPM MBS direncanakan dua tahap, untuk tahap pertama ini terdiri dari 12 kolam bantuan dengan jumlah lele sebanyak 32.000 ekor.  Panen direncanakan dilakukan bertahap dimana dilaksanakan setiap satu minggu sekali, dengan total panen diperkirakan mencapai 3,6 Ton.

Hadir dalam acara panen perdana lele adalah sekretaris Jendral Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Ir. Rifki Effendi Hadijanto, Direktur jendral perikanan budidaya Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si. , Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Drs. Sigit Sapto Rahardjo, MM, Bapak Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, M.SI, dan anggota DPD RI bapak Muhammad Afnan Hadikusumo.

Direktur PPM MBS Yogyakarta Ustad Fajar Shadik dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan dari kementrian kelautan dan perikanan. Beliau berharap usaha perikanan lele dapat meningkatkan konsumsi ikan, sehingga konsumsi protein dapat meningkat. selain itu juga dikharapkan kedepan sistem perikanan ini dapat menjadi tempat pembelajaran bagi santri.

Bapak Rifki Effendi dalam sambutanya mengapresiasi setinggi-tingginya atas komitmen dan tanggung jawab seluruh lapisan pondok MBS dalam mensukseskan program budidaya lele dengan sistem bioflok. Beliau juga berharap program perikanan budidaya lele yang baru ini dapat memberi dampak positif bagi peningkatan ekonomi pondok, pemenuhan suplai pangan berbasis ikan, dan juga sebagai sumber pembelajaran bagi santri.

Disela-sela panen lele direktur jendral perikanan budidaya bapak Slamet Soebjakto menyatakan panen perdana ini sangat memuaskan. Hasil positif seperti ini dipastikan sangat menguntungkan dan diharapkan dapat memicu kesinambungan usaha, sehingga dapat terus berkembang dan semakin besar.

Setelah selesai panen lele, seluruh tamu undangan beserta jajaran muspika dan juga awak media berkesempatan menikmati sajian yang sudah terhidang. Seluruh sajian di masak berbahan baku lele yang dihasilkan dari perikanan Bioflok. Cheff Aryo mengolah masakan lele menjadi sangat spesial untuk disantap seperti olahan mangut lele, lele crispy, lele bakar, sop Lele, Lele goreng, penyet lele dan aneka menu masakan lainnya.

 

Foto dan Berita: Dok. Humas PPM MBS Yogyakarta

Berita serupa bisa diakses di:

http://www.tribunnews.com/regional/2017/10/13/wow-baru-45-hari-budidaya-ikan-lele-sistem-bioflok-sudah-bisa-dipanen

https://economy.okezone.com/read/2017/10/14/320/1795326/perdana-hasil-panen-lele-bioflok-binaan-menteri-susi-tembus-3-6-ton

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3683551/budidaya-lele-ala-susi-panen-perdana-berapa-jumlahnya?_ga=2.178400420.1801500519.1507962590-1317162575.1507962590

http://news.kkp.go.id/index.php/panen-perdana-lele-bioflok-di-ponpes-mbs-sleman-memuaskan/

http://jogja.tribunnews.com/2017/10/13/budidaya-ikan-lele-lebih-menguntungkan-menggunakan-sistem-bioflok

https://jogja.antaranews.com/berita/349003/ponpes-mbs-panen-perdana-lele-sistem-bioflok

https://m.kaskus.co.id/lastpost/59e0e3f7dad77037178b456b

http://www.antarafoto.com/bisnis/v1507886414/panen-budidaya-lele-bantuan-kkp

http://www.suarakarya.id/detail/47655/Panen-Perdana-Lele-Bioflok-KKP-Optimis-Tingkatkan-Ekonomi-Umat

https://www.gatra.com/ekonomi/makro/290235-panen-perdana-lele-bioflok-kkp-optimis-tingkatkan-ekonomi-umat

http://www.pubinfo.id/beritapub-budidaya-lele-ala-susi-panen-perdana-berapa-jumlahnya.html

http://www.suaramerdeka.com/news/detail/3745/Budidaya-Ikan-Sistem-Bioflok-Dikembangkan-di-168-Pesantren

 

 

 

Pondok pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta berdiri tanggal 20 januari 2008 di atas tanah pinjaman Sultan Ground. Dengan bermodal tekad dan semangat para pemuda, berbekal Rp. 0 dan 0 Meter persegi, MBS berdiri. MBS belajar dari Al- Azhar Kairo, yaitu sebuah perguruan yang mampu bertahan lebih dari 1000 tahun di sebuah negara yang boleh dibilang tidak maju dari sisi Ekonomi, hal ini bisa terjadi karena al- Azhar sangat bagus dalam mengelola pendidikan dan kaderisasi serta pengembangan Ekonomi dan wakafnya yang luar biasa sampai- sampai dikatakan al- Azhar lebih kaya dari Negara Mesir sendiri

Keikhlasan dalam mengelola Pesantren adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar namun kebutuhan materi bagi pesantren dan pengelola adalah suatu hal yang tidak bisa dipungkiri

Berkiblat pada al- Azhar ternyata pengembangan wakaf dan ekonominya menjadi  salah satu faktor penting dalam menjaga stabilitas dan eksistensinya sampai 1000 tahun lebih, maka pengembangan ekonomi di pesantren adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi di era modern ini

PPM MBS Yogyakarta menyadari bahwa pesantren harus tegak berdiri dengan penopang dari unit usaha ekonomi pesantren (mandiri).

Untuk menuju kemandirian pesantren tersebut, upaya yang dilakukan adalah :

  1. Pendirian koperasi pesantren
  2. Membentuk divisi ekonomi

Pengelolaan Ekonomi Pesantren terpisah dengan Pendidikan.  Dengan ditunjuknya Wakil Direktur Bidang Ekonomi untuk mengelola dan mengembangkan ekonomi di pesantren, yaitu Divisi ekonomi PPM MBS yang dikelola oleh Wadir IV yang khusus membidangi Ekonomi.

Modal  ekonomi berasal dari anggaran pondok pesantren dan saham dari pegawai tetap dan pengelola ekonomi dengan batasan – batasan yang ditetapkan oleh pondok (unit usaha tertentu yang sahamnya di buka untuk pegawai, untuk saat ini hanya satu unit yang disahamkan)

Amal usaha Pesantren PPM MBS Yogyakarta yang dikelola oleh koperasi adalah Hasbuna Mart sebanyak 3 unit sedangkan yang dikelola oleh devisi ekonomi pesantren adalah:

  1. Toko bangunan
  2. Grosir Hasbuna
  3. Laundry Hasbuna
  4. Home Stay
  5. Kolam Lele
  6. Kantin / Resto
  7. Produksi Roti
  8. Tokomu Hasbuna
  9. Mini market
  10. Catering
  11. Bengkel Las

Beberapa lembaga kerjasama dibidang ekonomi PPM MBS Yogyakarta diantaranya:

  • Bank Indonesia
  • Bank Syariah Mandiri
  • Kementerian Perikanan dan Kelautan
  • Universitas Ahmad Dahlan
  • Kementerian Lingkungan Hidup
  • Lazis Muhammadiyah, dll

Beberapa kontribusi bidang ekonomi untuk pondok pesantren, diantaranya untuk:

  1. Kemandirian Pesantren, Biaya Operasional pondok yang ditopang dari Ekonomi adalah 70 % Ihsan (Gaji Guru Karyawan)
  2. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Pesantren Tenaga Kerja (khusunya Karyawan) diambil dari masyarakat sekitar
  3. Efesiensi Biaya Pengembangan Pesantren dalam Pembangunan, dll

Sumber : Wadir IV bagian Ekonomi Nashirul Ahsan, Lc