MBS TV Media Promosi PPM MBS Sleman Yogyakarta

Selasa (21/1/2025), PPM MBS Yogyakarta menggelar jalan sehat bersama guru karyawan dan santri PPM MBS Yogyakarta. Jalan sehat yang dimulai pagi hari dimulai  dari kompleks PPM MBS Yogyakarta berkeliling ke seputar pondok PPM MBS Yogyakarta.

Dalam gelaran jalan sehat kali ini, dilepas langsung oleh pendiri PPM MBS Yogyakarta K.H. Nashirul Ahsan, Lc. Beliau mengajak agar MBS di usianya yang ke-17 bisa melangkah semakin mantab dan terus maju. Jalan sehat ini juga diikuti oleh ribuan santri PPM MBS Yogyakarta.

Selepas jalan sehat, MBS menggelar nyoto bersama guru dan karyawan. Tidak kurang 500-an guru dan karyawan turut bergabung dalam acara ini.

Sekitar pukul 10.00 Wib, acara dilanjutkan dengan sarasehan Milad ke-17 PPM MBS Yogyakarta. Acara tasyakuran sederhana sekaligus refleksi digelar di Masjid Al-Bir PPM MBS Yogyakarta.

Hadir dalam acara tersebut memberikan taujihad wal irsyadat, Ketua BPP PPM MBS Yogyakarta, Ustaz H. Amir Fauzi, Ketua PCM Prambanan Ustaz H. Oemar Indroyono, Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I, Ustaz Fauzan Yakhsya, S.Hum, dan Ustaz Fakih Udin,Lc.

Dalam rangkaian kegiatan ini, pendiri PPM MBS Yogyakarta, K.H Nasirul Ahsan, Lc memberikan taujihad wal irsyadat kepada guru dan karyawan PPM MBS Yogyakarta. Beliau menekankan pentingnya setiap stake holder memahami dan menginternalisasi visi MBS.

Selepas taujihad wal irsyadat, rangkaian acara milad ditutup dengan pemberian reward kepada guru dan karyawan PPM MBS Yogyakarta [A.Y]

Senin (20/1/2025) menjadi hari yang istimewa bagi PPM MBS Yogyakarta. Pasalnya PPM MBS Yogyakarta sedang mensyukuri 17 tahun kelahirannya. PPM MBS Yogyakarta telah melahirkan ribuan alumni dari seluruh Indonesia.

PPM MBS Yogyakarta dalam agenda milad ke 17 menyelenggarakan tabligh akbar di Kompleks PPM MBS Yogyakarta. Hadir dalam agenda tabglih akbar tersebut sebagai pembicara Prof. Dr. Muhajir Effendy ketua PP Muhammadiyah Majelis Ekonomi, Bisnis dan Industri Halal.

Acara Milad dan Peresmian Warung Makan Mbah Moeh HBC dimulai sejak pagi hari dengan penampilan santriwati PPM MBS Yogyakarta dengan menampilkan pertunjukan angklung. Serta penampilan grup nasyid yang membawakan acapella serta penampilan anak-anak dari SD Muhammadiyah MBS Prambanan. Penampilan ditutup dengan penampilan santriwati MBS yang membawakan Tari Saman.

Dalam sambutannya, Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I menyampaikan, “MBS telah berkontribusi bagi masyarakat dengan meluluskan ribuan alumni dan juga kadernya di seluruh dunia. Diantaranya, Mesir, Afrika, Sudan, Libya, LIPIA, dan Saudi Arabia.”

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta juga menyampaikan bahwa pendaftar MBS saat ini sudah mencapai ribuan.

Ustaz Didik juga berharap MBS bisa memberikan pelayanan terbaik kepada santrinya di tataran internal sampai internasional.

Dewan Pakar LP2 Muhammadiyah, Ustaz Asep Purnama Bahtiar juga menyampaikan rasa bangga dan penuh berkat pada Milad ke-17 PPM MBS Yogyakarta.

“Kami menyambut gembira penuh syukur dan bangga. Berdasarkan pengamatan kami, LP2  PP Muhammadiyah, MBS mengapa bisa cepat berkembang karena dua hal, pertama karena keunikannya, kedua karena kontinunya.”

MBS menurut kami merupakan model ketiga dari pengembangan pesantren yang dimiliki Muhammadiyah. Pertama Mu’alimin, kedua Darul Arqam, dan ketiga, MBS. Ustaz Asep Purnama Bahtiar juga berpesan kepada MBS, tinggal menjaga keberlanjutannya. 17 tahun adalah masa ABG. “Mudah-mudahan MBS makin berkembang dan memberi manfaat untuk masyarakat baik secara unikumnya,maupun kontinumnya.”

Acara Tabligh Akbar dalam rangka 17 tahun PPM MBS Yogyakarta juga dihadiri Bupati Sleman, Ibu Kustini. Bupati Sleman juga menyampaikan selamat kepada MBS yang terus berkembang dan mewarnai Sleman. Ia berharap MBS bisa memberikan kontribusi pendidikan terbaik untuk Indonesia yang lebih maju.

Dalam acara Tabligh Akbar, Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji menyampaikan keunikan dakwah Muhammadiyah. Ia mencontohkan tanpa adanya dakwah dan pendidikan Muhammadiyah, tidak ada pejuang seperti Jenderal Soedirman. Meski Kiai Dahlan sendiri belum pernah kita dengar berperang.

Dakwah tegasnya, memerlukan strategi yang cerdas dan berpikir panjang serta sabar. Ia menukil surat Al’Asr yang memerintahkan kita sabar. Sabar disini dalam tafsir Jalalain dimaknai sebagai berpikir jitu dan strategik.

Selepas mengisi tabligh akbar, Ketua PP Muhammadiyah, sekaligus penasihat khusus Presiden meresmikan Warung Makan Mbah Moeh, HBC. Selepas salat zuhur berjamaah, Prof Muhajir diajak makan bersama di Warung Makan Mbah Moeh.

Prof Muhajir menyampaikan, “Ini adalah keputusan yang berani. Di sini juga merupakan kawasan wisata. Semoga, warungnya tambah maju dan mampu menopang ekonomi pesantren” [A.Y]

Santri MBS Yogyakarta kembali memperoleh prestasi di ajang kompetisi Internasional. Kabar prestasi santri kali ini datang dari ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) tahun 2024. Lomba ini digelar secara daring dan luring yang berpusat di ITS, bulan Desember kemaren 2024.  

Dalam ajang I2ASPO ini, diikuti oleh berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, Philipina, Malaysia, Turkey dan berbagai negara lainnya.  

Para santri ini mendapatkan sertifikat dan medali dari kejuaraan ini. Santri merasa senang karena mendapatkan hasil yang maksimal setelah proses perjuangan yang tidak mudah. 

Ustaz Eko Sugiarto, S.Pd selaku kesiswaan PPM MBS Yogyakarta berharap “semoga makin banyak muncul prestasi di bidang lain selain sains yang akan berjaya di ajang internasional”. 

Ketiga santri yang memperoleh medali emas di ajang I2ASPO tersebut diantaranya, Gilar Ircham Wibisono kelas XII MIPA I, Anggit Afkari Winayaka, kelas XI MIPA II, dan Nail Zufar Arrijal kelas XII MIPA I.  

Semoga prestasi tersebut membawa keberkahan dan manfaat bagi PPM MBS Yogyakarta. Selamat. [A.Y]  

 

PPM MBS Yogyakarta dikenal sebagai pondok modern yang dimiliki Muhammadiyah. Selain mendidik karakter dan juga penguatan ruhiyah Islamiyah, PPM MBS Yogyakarta juga tidak berhenti mendidik santrinya untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

Melalui dari pencarian bibit unggul, hingga pembinaan santri yang tiada henti, MBS berhasil memperoleh ratusan medali baik di tingkat SMP maupun SMA.

Di tahun ajaran 2024/2025, pada semester gasal kali ini, PPM MBS Yogyakarta di tingkat SMP, telah memperoleh total 76 medali. Sementara itu, di tingkat SMA, sudah terkumpul 110 medali.

Ketika disinggung, resep atau rahasia apa yang dilakukan MBS bisa mencapai prestasi sedemikian banyak, Ustaz  Eko Sugiarto, S.Pd selaku kesiswaan PPM MBS mengatakan, pertama, kita melakukan kurasi minat dan bakat yang dimiliki santri. Kedua, kita melakukan pembinaan kepada santri agar bisa mencapai prestasi yang maksimal.

Medali itu berasal dari aneka lomba seperti; MTQ, sains, olahraga, pencaksilat, atletik, penelitian, dan banyak jenis lainnya.

Total medali itu diperoleh semenjak bulan juli- Desember 2024.

Ustaz Eko Sugiarto juga berharap, di tahun 2025, akan mendapat medali yang lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya. Perolehan medali ini menjadi bukti kualitas pendidikan pesantren khususnya di bidang akademik.

Semoga perolehan medali ini bisa menambah kesyukuran dan berkah bagi PPM MBS Yogkarta [AY]

 

 

Selasa-Rabu (30-31/1/2024), Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta melalui Kabid Multimedia dan TV, Ustaz Noly Setiadi mengikuti Workshop Produksi Siaran TV-Mu. Workshop ini diadakan atas kerjasama LP2 Muhammadiyah dengan Tv-Mu dan Majelis Pustaka dan Informasi. Kegiatan ini diadakan di Aula Majid At Tanwir lantai 6 PP Muhammadiyah di Jakarta.

Workshop ini diikuti 50 pesantren dari seluruh Indonesia. Dalam workshop ini hadir sebagai pembicara dan pemateri antara lain; Dr. Maskuri, selaku Ketua LP2 Muhammadiyah, Direktur TV-Mu, Makroen Sanjaya, Tim Divisi dan Teknis TV-Mu, dan juga ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Prof Dr Dadang Kahmad MSi.

Ustaz Noly Setiadi, mengatakan “Workshop ini penting untuk membantu pembuatan konten MBS TV sesuai dengan produk TV Nasional, juga membantu promosi pondok MBS untuk dikenal di kalangan Muhammadiyah dengan menjadi kontributor TV-Mu”.

Workshop ini diharapkan menjadi sarana untuk membuat program TV bulan Ramadan, program bulanan berbentuk talk show, profil pesantren, ekstra kurikuler, prestasi maupun keunggulan dan diaspora pesantren, ungkap Ketua LP2, Dr. Maskuri [Arif Yudistira].

MBS Yogyakarta rutin menyelenggarakan kajian setiap hari Senin dan Kamis. Kajian yang sedianya dilaksanakan siang hari pukul 13.00 WIB ini, khusus Kamis ini (16/2/2023) dimajukan pada pukul 07.30 WIB.

Hal ini bertepatan dengan kehadiran Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Dr. Fahmi Salim, ke PPM MBS Yogyakarta. Dalam kesempatan ini, Dr. Fahmi Salim didapuk langsung sebagai pembicara sekaligus memberikan pembinaan pada seluruh guru dan karyawan MBS Yogyakarta.

Di depan para guru dan karyawan yang memadati ruangan masjid putra, Dr. Fahmi Salim menyampaikan beberapa hal. Salah satunya ialah mengenai adab dan etika santri dan guru dalam bersosialisasi di pesantren Muhammadiyah.

Dosen FAI UHAMKA Jakarta ini juga mengingatkan bahwa tugas guru bukan hanya menjadi pengajar, akan tetapi juga menjadi teladan dalam segi akhlak bagi santri. Begitu juga dalam keluarga, seorang guru menjadi contoh bagi anak dan istrinya dalam berbagai hal.

Guru, disampaikan Dr. Fahmi, bertanggung jawab memberikan contoh berakhlak, beretika, dan menanamkan nilai-nilai dalam mencari ilmu untuk bekal menjadi pemimpin di masa depan. Jangan sampai ada perilaku yang tidak terpuji terjadi di pesantren, paparnya.

Di era media sosial ini, guru mendapatkan kemudahan untuk menebarkan akhlak lewat berbagai platform. Oleh karena itu, Dr. Fahmi mengingatkan agar menggunakan media sosial tersebut sebagai media guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya terhadap dunia pendidikan, utamanya mengenai akhlak.

Ia juga mengulas singkat tokoh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Kegigihan dan keuletan dakwahnya di Muhammadiyah semestinya menjadi teladan bagi warga Muhammadiyah, khususnya para guru dan karyawan MBS.

Sebagai pungkasan, Dr. Fahmi pun mengajak para guru dan karyawan MBS Yogyakarta untuk menjaga nama baik lembaga pendidikan Muhammadiyah. Hal ini terkait dengan misi dakwah Muhammadiyah untuk menyebarkan nilai-nilai wasathiyah dalam Islam, membiasakan berakhlak dan beretika sehingga menjadi kultur dalam masyarakat. (fit)

Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta telah menjadi kebanggaan Muhammadiyah, bukan hanya di DIY tetapi bahkan tingkat nasional. Kebanggan ini diungkapkan langsung oleh Prof Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Buya Haedar hadir dan meresmikan langsung gedung kelas putra terpadu PPM MBS Yogyakarta. Dalam kesempatan yang sama, Buya Haedar turut menandatangani Serat Darmajati HPT yang disusun menggunakan aksara Jawa oleh guru Bahasa Jawa dan santri PPM MBS, serta menandatangani modul akselerasi saintek, sosial humaniora dan Timur Tengah.

Buya Haedar mengucapkan selamat dan mengapresiasi capaian MBS, utamanya dalam rencana pembangunan gedung yang cukup megah. Ia menuturkan, bahwa semangat kemandirian yang dimiliki MBS tersebut menjadi cermin hebatnya Muhammadiyah.

“Etos, semangat, prestasi yang dicapai MBS ini sebagaimana dicapai oleh lembaga pendidikan Muhammadiyah, dan amal usaha serta seluruh gerakan Muhammadiyah, tidak lain memang melekat pada karakter Muhammadiyah,” tutur cendekiawan Indonesia ini.

Prof Haedar juga menyinggung perihal kata “Modern” yang ada pada nama lembaga pendidikan MBS ini melekat pada Muhammadiyah dan lembaga Muhammadiyah. Sebab Muhammadiyah yang didirikan Kiai Dahlan ini melekat pada gerakan Islam pembaharuan.

Belum usai atas rasa bangganya terhadap PPM MBS, Buya Haedar juga mengungkapkan kebanggaannya atas tersebarnya kader-kader Muhammadiyah dari PPM MBS di perguruan tinggi luar Negeri.

Pasalnya beberapa waktu lalu ia mendapat laporan bahwa sejumlah alumni MBS Yogyakarta diterima melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar. Hal itu tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pesyarikatan Islam pembaharuan ini.

“Saya mendapat laporan 22 lulusan MBS diterima di Al-Azhar (Mesir), kemudian 10 di Sudan, ini merupakan capaian luar biasa. Tentu kedepan akan lebih banyak lagi. Tetapi ingat, di dalam negeri pun jangan kecil hati karena sama berkualitasnya,” kata Prof Haedar, saat meresmikan gedung baru kelas putra di PPM MBS Yogyakarta, Sabtu (21/1/2023).

Kebanggaan Muhammadiyah ini menyusul adanya prestasi universitas Muhammadiyah di beberapa daerah yang menempati rangking atas, dalam penilaian universitas Islam terbaik.

“PTN, PTM (Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah) di Indonesia sudah berada di papan atas, baik nasional maupun internasional. Bahkan kalau membaca dari Islamic University, UM Malang, UMS, berada di posisi paling atas dari Universaitas Islam Internasional,” ujar Prof Haedar.

Menurut Buya Haedar, yang menjadi permasalahan seringnya hanya soal rasa, dan itu soal biasa. Prof Haedar mengibaratkan bahwa rumput hijau milik sendiri tampak kuning, sementara rumput kuning lebih hijau karena sering dilihat, maka banyak yang pindah ke rumput tetangga.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa agama mengajarkan tawasuth (sikap di tengah-tengah). Oleh karena itulah, Buya Haedar mengingatkan agar objektifitas sebagai sunatullah tetap harus menjadi milik kita.

“Sehingga nanti baik yang diterima di perguruan tinggi Muhammadiyah dalam negeri—kita sudah punya satu di University Muhammadiyah Malaysia, maupun yang diterima di perguruan tinggi negeri lain, di swasta bahkan di luar negeri, itu ekuivalen memiliki tingkat kualitas yang tidak jauh beda bahkan relatif sama,” paparnya.

Ketum yang kembali terpilih dalam Munas Muktamar Muhammadiyah di Solo ini juga menegaskan bahwa pada akhirnya, semuanya akan tergantung pada siswa-siswi itu sendiri. Hal ini penting agar kebanggan itu hidup pada setiap jiwa alumni MBS Yogyakarta, di mana pun ia ada dan diterima.

Kebanggan itu, kata Prof Haedar yang menjabat hingga 2027 mendatang, akan memunculkan NAC (Net for Achivement) atau niat yang berlipat ganda. Bahwa kita bisa berprestasi dan khoirunnas anfahumlinnas di mana pun kita berada.

Kuncinya pada motivasi terbaik kita yang selalu hidup di dalam diri. Dengan itu diharapkan diaspora—penyebarluasan lulusan dari madrasah, sekolah dan pesantren dari seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah dasar dan menengah—menjadi semakin luas dengan kualitas, militansi semangat, orientasi berfikir, tindakan dan uswah hasanahnya semua relatif sama. (ft)

MBSTV sebagai lembaga penyiaran resmi Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta turut berpartisipasi memberikan informasi seputar Muktamar dengan melakukan siaran selama pelaksanaan muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48.

Pelaksanaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang dipusatkan di kota Surakarta menjadi ajang pembuktian bagi tim jurnalis MBSTV yang digawangi ustadz Noly Setyadi dkk.

Sebanyak delapan jurnalis yakni Muhammad Tajuddin Kusuma (12 MIPA 3), Alfian Fakhrurazi (12 MIPA 1), Sabili Ainul Kafur (12 MIPA 2), Rahmat Kurniawan (10 MIPA 1), Mahfudza Ruwaida (11 MIPA 4), Aura Salwa Widianto (11 IPS 3), Adibba Zikrina Qonita (12 MIPA 5) dan Muharromah Attahira (10 IPS 3) melakukan inovasi liputan. Mereka bertugas melakukan On The Spot (OTS) di empat titik yang berbeda.

Mereka bergantian melakukan liputan dengan pembagian tugas reportase di lapangan maupun di studio.

Menurut ustadz Noly, liputan on the spot ini dilakukan mulai tanggal 18-20 November 2022 dengan mengerahkan reporter dari para santri. “Kita telah memberikan liputan yang berbeda. Liputan kita lakukan dengan bilingual menggunakan bahasa arab dan bahasa inggris,” kata ustadz Noly.

Disampaikan ustadz Noly, dalam melakukan siaran, MBSTV  menggunakan platform penyiaran yang dimiliki saat ini. “Yaitu  streaming melalui media sosial YouTube MBSTV “terang ustadz Noly.

Dengan penuh percaya diri, para santri besutan ustadz Okta Dihartoni, S.S dan ustadz Kamal Ikhsan, Lc yang bertugas menjadi reporter melaporkan jalannya rangkaian kegiatan Muktamar.

Mahfudza mengungkapkan bahwa liputan on the spot ini merupakan yang perdana.  “Hari ini menjadi sejarah pribadiku. Kegiatan yang berlangsung di tempat terbuka dengan disaksikan banyak orang merupakan tantangan tersendiri,” ungkap santriwati kelas 11.

Menurut ustadz Kamal Ikhsan, Lc selaku pembimbing santri, mengatakan tim reportase melakukan persiapan selama satu pekan.

“Tim latihan sebanyak empat kali. Bisa dikatakan persiapan yang sangat mepet. Namun, ketika kegiatan berlangsung terbukti mental diuji,” tutur ustadz Kamal.

Ada 4 lokasi siaran  selama pelaksanaan muktamar, yaitu di Stadion Manahan Solo saat pembukaan, di GOR UMS dan Gedung Edutorium UMS sebagai tempat sidang Aisyiyah dan Muhammadiyah serta di De Tjolomadoe. “Selain melakukan liputan selama muktamar, MBSTV juga melakukan wawancara eksklusif dengan Direktur MBS, ketua timses Muktamar MBS dan beberapa alumni MBS yang menjadi perwakilan peserta Muktamar dari PCIM Mesir dan Sudan yang dilakukan di stand MBS,” ujar ustadz Kamal. (ElMoedarries)

Pondok pesantren tidak pernah ketinggalan untuk menyambut dan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus. Sebagaimana lazimnya institusi yang lain, pesantren juga menggelar upacara pengibaran Bendera Merah Putih pada detik-detik Proklamasi.

Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School, MBS Yogyakarta mengadakan upacara peringatan  Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-77, Rabu (17/8/2022).

Dengan tema “Aktualisasi Diri Santri Dalam Mengisi Kemerdekaan”. Upacara dilakukan di area kompleks halaman utama kampus putri Pesantren MBS dengan peserta upacara seluruh santriwati, dewan asatidzah dan mahasiswa PPL UAD.

Direktur MBS, ustadz Fajar Shodiq selaku inspektur upacara menyampaikan beberapa pesan dalam amanatnya. Di antaranya mengajak seluruh peserta untuk merayakan HUT RI Ke-77 dengan penuh semangat kepahlawanan dengan cara meningkatkan ilmu pengetahuan di jenjang pendidikan sekolah, dengan perjuangan nyata yaitu belajar sungguh-sungguh untuk meraih kejayaan di masa depan.

Ustadz Fajar mengungkapkan, bicara kemerdekaan adalah bicara perjuangan dan pengorbanan, spirit inilah yang harusnya dimiliki oleh anak-anak karena mereka,  hari ini mereka baru berjuang mengorbankan semuanya demi masa depan yang lebih baik.

Disamping rasa nasionalisme terhadap negara, seorang santri tidak boleh melupakan sejarah bahwa merdekanya bangsa Indonesia ini diliputi oleh perjuangan dari para pejuang yang mengorbankan semuanya. Tidak hanya harta benda tapi juga nyawa mereka korbankan untuk kemerdekaan. Bahkan, lanjut ustadz Fajar, kalau kita bicara sejarah Islam dikisahkan bahwa tidak ada kemenangan tanpa perjuangan. Dan itu sudah dibuktikan oleh para Nabi dan Rasul dan Para Sahabat, katanya.

Oleh karena itu, ustadz Fajar menegaskan bahwa sebagai seorang santri sudah seyogyanya mengambil hikmah dari kemerdekaan dalam perjuangan dan pengorbanan ini. Santri harus memiliki cita-cita yang tinggi atau keinginan akan masa depan yang lebih baik maka harus di buktikan dengan berkorban dimulai dari pesantren ini dengan perjuangan nyata yaitu belajar dengan sungguh-sungguh, untuk meraih kejayaan di masa depan, pungkasnya.

Turut hadir Direktur, Wadir 1, Kepala Sekolah SMA, Bendahara Umum dan Pelatih Paskibra Bapak Jumirin. Semoga dengan dilaksanakannya upacara ini dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme santri dan semangat dalam mengabdikan diri pada agama dan bangsa. Amiin…

Merdeka…!!! merdeka…!!! Merdeka….(ElMoedarries)

Pondok Pesantren Modern MBS Sleman Yogyakarta mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya acara Seminar Motivasi dengan tema ” Be a Great Person In The Future”.  Hadir sebagai pembicara utama adalah Ustadz Ismail Hermana. Beliau adalah motivator pendidikan dan pemerhati anak.

Acara tersebut berlangsung dari pukul 09.00 – 11.00 wib. Pondok pesantren berharap kegiatan tersebut bisa memberikan pencerahan dan penyemangat kepada seluruh santri pondok MBS Sleman Yogyakarta yang saat ini sedang menjalani pendidikan secara daring di rumah. (red)