“Sejatinya setiap dari kita adalah guru, tidak terikat tempat dan waktu.”

Guru. Yang kita tahu, guru adalah seorang yang berilmu yang akan memberikan ilmunya kepada kita selama di sekolah. Mengajarkan banyak hal yang tidak kita mengerti. Tapi, apakah benar jika kita semua adalah guru? Bayangkan jika kita adalah petani yang sukses, maka kita akan menjadi guru, menjadi contoh untuk para petani yang lain. Dan jika kita adalah pedagang yang berhasil, maka konsep itu akan berlaku pula. Oleh karena itu, setiap dari kita adalah guru untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, PPM MBS Yogyakarta membuat sebuah program di mana para santrinya akan merasakan betapa susahnya menjadi seorang guru atau mu’alim. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebagaimana yang para santri pikirkan. Karenanya, para santri dibimbing untuk harus berani ‘belajar mengajari’ adik tingkatnya dalam kegiatan ‘Amaliyah Tadris kelas 12’. Yang di mana kegiatan ini bertujuan untuk mengajari para santri bagaimana cara mengajar di kelas pada jam KBM seperti biasa.

Dengan dibantu oleh para guru pembimbing, para santri diminta untuk melakukan beberapa persiapan berupa; penyiapan I’dad Tadris atau acuan dari metode dan materi pengajaran, juga kesiapan dalam perform ketika ujian dimulai.

Sebagai contoh, setiap angkatan akan dipilih dua orang terbaik oleh panitia Amaliyah Tadris untuk memberikan contoh praktik mengajar kepada teman-teman satu angkatannya. Dua santri tersebut akan memberikan contoh dalam mengajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dengan materi yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum kegiatan Amaliyah Tadris perdana dimulai.

Untuk perwakilan Amaliyah Tadris Bahasa Inggris, akhi M. Mu’tashim Billah dipilih untuk menyampaikan materi untuk kelas 2 SMA berupa; Asking and Giving Opinion. Dan untuk perwakilan Amaliyah Tadris Bahasa Arab, akhi Rahmat Kurniawan dipilih untuk menyampaikan materi untuk kelas 3 SMP berupa; mahfudzat.

Kegiatan Amaliyah Tadris kali ini dimulai pada hari Sabtu, (11-01-25) dan akan berlangsung hingga hari Kamis mendatang. Kegiatan ini akan berlangsung, menyesuaikan dengan jadwal KBM (kegiatan belajar mengajar) seperti biasanya. Oleh karena itu, santri yang mendapatkan jadwal ujian praktik benar-benar akan menggantikan peran guru di dalam kelas selama satu jam pelajaran. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib bagi kelas 12 sebagai salah satu syarat kelulusan.

Pada pelaksanaan Amaliyah Tadris Perdana yang di wakilkan oleh akhi Mu’tashim dan akhi Rahmat mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Berupa nilai pada Amaliyah Tadris Bahasa Inggris sebesar; 95 point. Dan nilai pada Amaliyah Tadris Bahasa Arab sebesar; 90 point. Kedua santriwan tersebut diminta untuk menampilkan yang terbaik di hadapan para guru pembimbing, guru pengampu mata pelajaran, dan beberapa jajaran pimpinan, karena nilai kedua santri tersebut akan menjadi acuan untuk para santri yang lain dalam menjalankan ujian Amaliyah Tadris.(gravenza)

 

Santri MBS Yogyakarta kembali memperoleh prestasi di ajang kompetisi Internasional. Kabar prestasi santri kali ini datang dari ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) tahun 2024. Lomba ini digelar secara daring dan luring yang berpusat di ITS, bulan Desember kemaren 2024.  

Dalam ajang I2ASPO ini, diikuti oleh berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, Philipina, Malaysia, Turkey dan berbagai negara lainnya.  

Para santri ini mendapatkan sertifikat dan medali dari kejuaraan ini. Santri merasa senang karena mendapatkan hasil yang maksimal setelah proses perjuangan yang tidak mudah. 

Ustaz Eko Sugiarto, S.Pd selaku kesiswaan PPM MBS Yogyakarta berharap “semoga makin banyak muncul prestasi di bidang lain selain sains yang akan berjaya di ajang internasional”. 

Ketiga santri yang memperoleh medali emas di ajang I2ASPO tersebut diantaranya, Gilar Ircham Wibisono kelas XII MIPA I, Anggit Afkari Winayaka, kelas XI MIPA II, dan Nail Zufar Arrijal kelas XII MIPA I.  

Semoga prestasi tersebut membawa keberkahan dan manfaat bagi PPM MBS Yogyakarta. Selamat. [A.Y]  

 

PPM MBS Yogyakarta masih berusia muda. Namun, perkembangan dan percepatan gerakannya begitu cepat. Untuk menopang dan mendorong kemajuan pesantren, MBS terbuka bekerjasama dengan pemerintah dan institusi swasta lainnya untuk kemajuan dan perkembangan pesantren.

Senin (6/1/2024), PPM MBS Yogyakarta bersama dengan Himpinan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I) menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Kegiatan ini dilaksanakan di ruang senat IPB. Dalam kerjasama tersebut, P2I termasuk MBS Yogyakarta sepakat melakukan kerjasama di berbagai bidang.Kerjasama tersebut adalah bidang pengembangan SDM dan pangan.

Dalam bidang pengembangan SDM, IPB sepakat memberikan beasiswa bagi kader pesantren. Rektor IPB sebagaimana dilansir Republika (6/1/2025), Prof Arif Satria mengatakan, “IPB sudah sering kerjasama dengan pesantren, tetapi baru kali ini MoU program beasiswa.”

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Faqihudin, Lc turut hadir dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan IPB.

Ustaz Faqih juga berharap, MoU ini semakin membawa kemajuan dan bermanfaat bagi santri PPM MBS Yogyakarta nantinya.  Sementara itu, Rektor IPB Prof. Arif Satria berharap, kader pesantren yang memperoleh beasiswa nanti, diharapkan kembali ke pesantren dan mengembangkan almamaternya [A.Y]

PPM MBS Yogyakarta dikenal sebagai pondok modern yang dimiliki Muhammadiyah. Selain mendidik karakter dan juga penguatan ruhiyah Islamiyah, PPM MBS Yogyakarta juga tidak berhenti mendidik santrinya untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

Melalui dari pencarian bibit unggul, hingga pembinaan santri yang tiada henti, MBS berhasil memperoleh ratusan medali baik di tingkat SMP maupun SMA.

Di tahun ajaran 2024/2025, pada semester gasal kali ini, PPM MBS Yogyakarta di tingkat SMP, telah memperoleh total 76 medali. Sementara itu, di tingkat SMA, sudah terkumpul 110 medali.

Ketika disinggung, resep atau rahasia apa yang dilakukan MBS bisa mencapai prestasi sedemikian banyak, Ustaz  Eko Sugiarto, S.Pd selaku kesiswaan PPM MBS mengatakan, pertama, kita melakukan kurasi minat dan bakat yang dimiliki santri. Kedua, kita melakukan pembinaan kepada santri agar bisa mencapai prestasi yang maksimal.

Medali itu berasal dari aneka lomba seperti; MTQ, sains, olahraga, pencaksilat, atletik, penelitian, dan banyak jenis lainnya.

Total medali itu diperoleh semenjak bulan juli- Desember 2024.

Ustaz Eko Sugiarto juga berharap, di tahun 2025, akan mendapat medali yang lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya. Perolehan medali ini menjadi bukti kualitas pendidikan pesantren khususnya di bidang akademik.

Semoga perolehan medali ini bisa menambah kesyukuran dan berkah bagi PPM MBS Yogkarta [AY]

 

 

PPM MBS Yogyakarta dikenal sebagai pondok kader. Sebagian besar lulusannya kini menjadi pimpinan di persyarikatan Muhammadiyah baik di tingkat ranting hingga pimpinan pusat Muhammadiyah. Hal ini tidak terlepas dari pendidikan perkaderan di PPM MBS Yogyakarta.

Salah satu perkaderan yang dilakukan adalah menyediakan ragam ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Hizbul Wathan Muhammadiyah menjadi salah satu ekstrakurikuler wajib di PPM MBS Yogyakarta.

Setiap tahun rutin, HW PPM MBS Yogyakarta menggelar Jaya Melati I. Kegiatan Jaya Melati I ini merupakan kegiatan pendidikan HW dan juga perkaderan di kepanduan Hizbul Wathan.

Pelatihan Jaya Melati I, saat ini sudah memasuki Angkatan ke-IX tahun 2025. Kegiatan ini diadakan dua sesi. Sesi pertama, Kamis-Sabtu (2-4/1/2025). Setelah itu, dilanjutkan sesi perkemahan pada hari Ahad-Selasa (5-7/1/2025). Kegiatan sesi pertama diadakan di Kompleks PPM MBS Yogyakarta, sementara kegiatan perkemahan diadakan di Bumi Perkemahan Pusbang Kaliurang.

Kegiatan Jaya Melati I ini diikuti santriwan dan santriwati kelas XII MBS AR Fackhrudin dan MBS Yogyakarta. Total keseluruhan santriwan santriwati  sebanyak 362 peserta.

Ketua Panitia Jaya Melati Ustazah Laluna Hilwa Imtitsal mengatakan, tujuan kegiatan ini ada tiga hal yakni ; menciptakan kader penerus yang ahli dalam kepanduan, mencetak pelatih HW, dan melatih skill kepanduan.

Panitia berharap setelah ini, santri dapat menjalankan RTL (Rencana Tindak Lanjut) kegiatan ini dan menjadi pelatih HW yang kompeten. Kegiatan Jaya Melati I ini merupakan kegiatan wajib bagi kelas XII dan merupakan syarat kelulusan santri.

Santriwan santriwati nampak antusias meski kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore hari. Mereka juga menantikan kegiatan perkemahan yang akan menjadi kegiatan kemah santri terakhir sebelum mereka lulus dari MBS [A.Y]

 

Kegiatan Family Gathering menjadi sangat penting untuk dilakukan dalam rangka membangun ikatan emosional dan kekeluargaan antar pimpinan dan karyawan, antar karyawan ataupun antar anggota keluarga dalam suatu lingkungan kerja. Tanpa terkecuali bagi keluarga besar Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta.

Ledok Sambi Eco Playground, yang terletak di dusun Pakembinangun, Sleman menjadi saksi kebersamaan keluarga besar PPM MBS Yogyakarta dalam acara Family Gathering tahunan yang berlangsung meriah pada Senin, 30 Desember 2024.

“Trust Each Other, Empower One Another”, demikian tema dalam kegiatan yang diikuti pimpinan, seluruh asatidz dan karyawan PPM MBS Yogyakarta menciptakan momen berharga untuk mempererat tali silaturahmi.

Family Gathering ini teramaikan oleh 372 peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin relasi dan kerjasama agar terjalin sinergi dan kebersamaan.

“Alhamdulillah, kegiatan outbond ini seru dan kompak. Inilah salah satu nilai korelasi kerjasama untuk mencapai satu tujuan”, demikian kata ustadz Suko Nugroho, S. Pd selaku ketua panitia menyampaikan di sela-sela permainan.

Ustadz Suko menjelaskan bahwa kegiatan ini mengandung pembelajaran, baik itu kebersamaan, kekompakan, kemandirian dan tanggung jawab. Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa semua ini sesuai dengan tema family gathering, yaitu “Trust Each Other, Empower One Another”. “Semoga kegiatan positif ini bisa memupuk semangat dan kerja keras kita ke depannya”, pungkasnya.

Acara dibuka dengan sambutan penuh semangat dari pimpinan MBS, ustadz M. Fauzan Yakhsya, S, Hum. Dalam sambutannya, ustadz Fauzan menyampaikan rasa syukur atas kekompakan keluarga besar MBS dan mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan kepada suluruh civitas akademika dan karyawan MBS

“Semoga dengan kegiatan ini, yang awalnya belum pernah mengenal, akan saling mengenal, yang sebelumnya sudah saling mengenal, akan semakin akrab. Dengan demikian, akan terbentuk keakraban dan rasa kekeluargaan yang tinggi di antara kita semua. Rasa kekeluargaan dan keakraban yang tinggi dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman. Dengan suasana kerja yang nyaman, kitapun pasti akan mencapai hasil kerja yang sangat baik”, tutur Beliau.

Kehangatan dan kebersamaan semakin terasa ketika muassis MBS, KH. M. Nashirul Ahsan, Lc membuka acara outbond. Suasana khidmat merayakan kehadiran seluruh keluarga besar PPM MBS Yogyakarta, yang membawa semangat kebersamaan yang luar biasa.

Aura kegembiraan terpancar di wajah para asatidz dan pakdhe budhe saat memulai kegiatan outbond di alam terbuka yang alami dan penuh kesejukan dipandu para instruktur yang professional.

Pada kegiatan tersebut, seluruh peserta melakukan berbagai kegiatan game yang telah disiapkan tim instruktur. Mereka terlihat sangat senang. Hal itu dapat dilihat dari antusias mereka, karena kegiatan disana sangat mengasyikkan dan seru. Hampir semua games yang diberikan lebih banyak bertajuk pengolahan emosi individu dan kerjasama tim serta mentalitas keberanian. Aura kegembiraan sangat terlihat di wajah para asatidz, sejenak menghilangkan beban pikiran dan tugas-tugas sekolah.

Acara dipungkasi dengan pembagian doorprize yang telah disiapkan tim panitia, melengkapi kegembiraan keluarga besar PPM MBS Yogyakarta pada moment tersebut.(ElMoedarries)

 

 

Sore hari menjelang petang, Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Republik Arab Mesir berkolaborasi dengan Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta (IKA MBS) Regional Mesir sukses menyelenggarakan Acara Bincang Santai & Temu Kader Edisi Keempat yang disampaikan oleh dua pembicara, yaitu Ustadz Fakih Udin, Lc., dan Ustadz H. Muhammad Taufiq, Lc., M.Pd. Keduanya merupakan Pimpinan PPM MBS Yogyakarta yang sedang berkunjung ke Mesir guna menyelesaikan beberapa urusan mengenai perpajangan masa berlaku ijazah mu’adalah dengan pihak Al Azhar.

Acara yang bertempat di Aula K.H. Ahmad Dahlan, Markaz Dakwah PCIM Mesir, Hayy Tasi’ Madinat Nasr, pada Selasa (10/12). Dan mengangkat tema “Refleksi Perkembangan Pontrenmu, Harapan dan Tantangan di Masa Mendatang” ini sangat membantu para Kader PCIM Mesir wabil khusus yang hadir dan diundang pada momen ini.

Mereka adalah yang menerima beasiswa dari Lembaga Zakat, Infak dan Sedekah Assalam fil Alamin, atau Lazis ASFA dan Lembaga Zakat, Infak dan Sedekah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, atau LazisMU Pusat. Acara ini diadakan untuk membangkitkan wawasan terkait peran alumni al Azhar di dunia pesantren nanti dan juga menggairahkan semangat belajar dan memperbarui niat para kader PCIM Mesir calon alumni al Azhar untuk terus berjuang sekuat tenaga agar bisa bermanfaat bagi semuanya terutama pasca kelulusan nya dari Universitas ini.

Ustadz Fakih Uddin dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa pontrenmu ini perkembangannya signifikan sekali dari awalnya hanya puluhan kini sudah ratusan, bahkan mencapai 500 pontrenmu hal ini menjadi sebuah kesyukuran dan kebanggaan tersendiri bagi kita warga persyarikatan, yang artinya gairah untuk mempelajari ilmu syar’i dengan basis Lembaga Pendidikan model pesantren kian berkembang.

“Pasca Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 2010 lalu berdirinya Ittihadul Ma’ahid Muhammadiyah atau yang lebih sering disebut ITMAM, perkembangan pontrenmu sudah jauh luar biasa, kini sudah mencapai 450 an pontrenmu, kini melalui Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau LP2M sudah berupaya untuk menekan laju pertumbuhan di titik yang sekarang dan meningkatkan mutu setiap pesantren agar keunggulan pontrenmu itu merata” ucapnya.

Namun, pasca perkembangan pontrenmu yang signifikan kini pontrenmu mengalami beberapa kendala diantaranya kekurangan asatidz dan asatidzah atau tenaga pendidik mata pelajaran ulum syar’iyyah yang lumayan banyak dan hal ini belum mampu tercukupi oleh semua pontrenmu, tak luput juga PPM MBS Yogyakarta, tambahnya.

Oleh karena itu, ustadz yang juga Pimpinan PPM MBS Yogyakarta ini, menekankan tentang pentingnya belajar yang giat, juga menguasai maharah lughawiyah atau kemampuan berbicara bahasa arab dengan lancar, agar nanti ketika melakukan pengajaran dan pembelajaran dengan santri pontrenmu tidak lagi terbata bata, walaupun sebenarnya mereka mampu untuk memahaminya.

Karena memang lingkungan di Mesir ini sangat bebas bahkan bisa jadi sebagian mahasiswa hanya mau berkomunikasi sehari hari dengan mahasiswa atau pelajar yang dari negara asalnya. Hal ini tentu jadi pantangan jika seorang mahasiswa ingin lancar berbicara dan berkomunikasi dengan bahasa arab yang fushah.

 Selain itu beliau juga menekankan pada sebuah pertanyaan sederhana, tapi mengandung arti yang syarat akan tantangan, pertaruhan semangat dan cita-cita, serta mengobarkan kembali tujuan para mahasiswa yang hadir, untuk apa mereka datang ke Mesir?!. Hal ini tentu sedikit mengetuk hati agar setiap mahasiswa untuk terus konsisten pada apa yang ia niatkan pada masa awal kedatangannya datang dan hidup di mesir hanya untuk belajar, bukan untuk yang lain.

Pada sesi tanya jawab, Ustadz Fakih juga menekankan kepada mahasiswa untuk tidak berkutat dalam aktifitasnya dengan golongan saja, melainkan agar lebih terbuka atau berbaur dalam hal kerjasama maupun bergaul, sehingga jaringan kita akan semakin luas, tidak berkutat pada golongan itu-itu saja.

“jadikan prinsip bahwa kita bisa bergaul dengan siapa saja, sehingga itu penting, ketika kita pulang, kita bisa diterima dimana saja, tentu untuk pekerjaan juga tidak sulit, kita lebih berpeluang bekerja dimana saja,” tegasnya. Beliau juga mengingatkan untuk menerapkan prinsip open mind dalam kehidupan kita.

Tak cukup sampai di situ, dengan nada memotivasi peserta, Ustadz Fakih juga menyampaikan bahwa ‘ibrah atas itu bisa didapatkan di Al Azhar.

“Di Al Azhar itu antum semua dapat kesempatan untuk belajar dari ulama kaliber dunia dan semua fan ilmu ada disini, antum mau tafsir ada, antum mau hadis ada, antum mau ilmu-ilmu bahasa; balaghah, Sharaf, nahwu dan lain sebagainya ada semua di Al-Azhar.” ungkap sosok kelahiran kota Magelang ini.

Di akhir sesi, Ustadz Fakih menutup dengan berbagi pengalaman dan suka duka menjalani dunia kepesantrenan semenjak beliau lulus dari Imam Muhammad Ibn Su’ud University atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab atau LIPIA Jakarta pada tahun 2011.

Di sela-sela itulah beliau juga turut memberikan nasehat supaya untuk membekali diri baik secara keilmuan (ilmu dasar, lancar kuliah, dan penguasaan bahasa Arab) maupun juga secara sikap (punya passion, menjaga adab, dan doa).

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustadz Fakih Udin, Lc., akan meninggalkan Kairo pada Rabu dini hari (11/12), setelah sebelumnya melakukan berbagai kunjungan salah satunya ke Markaz Sholah Kamil, Qitho’ Ma’ahid Azhariyah, bertemu dengan Dr. Haitsam, kemudian ke Markaz Tathwir li Ta’lim Thullab Al Wafidin wal Ajanib, selanjutnya menemui Dr. Nahlah Shabri Sha’idy, dan berbagai macam kunjungan lainnya yang dilakukan beliau selama kurang lebih seminggu berada di Kairo.

Menurut Kunta Ulinnuha, Ketua Umum IKA MBS Mesir, “beliau melakukan kunjungan ke Mesir, yakni untuk menjalin silaturahmi antara Mesir dan Indonesia, karena PPM MBS Yogyakarta merasa perlu berinisiatif untuk melakukan kunjugan dalam rangka melebarkan relasi pesantren, serta membangun kerjasama antara lembaga-lembaga di Mesir dengan di Indonesia khususnya MBS itu sendiri,” tutur pria yang mengatur segala jadwal Para Pimpinan Pondok selama di Mesir ini.

“Kedatangan Beliau memang untuk membersamai keberangkatan para mahasiswa baru Universitas Al Azhar Kairo Mesir Alumni PPM MBS Yogyakarta sekaligus finalisasi urusan perpanjangan masa berlaku ijazah mu’adalah dengan pihak Al Azhar, Mesir,” tutupnya.(re)

 

Ikatan Keluarga Alumni Muhammadiyah Boarding School (IKA MBS) Yogyakarta di Mesir sukses menggelar Sapa Alumni Internasional &Takrim Mutafawwiqin Tahun 2024 pada Hari Ahad, 07 jumadal ula 1446 H / 08 desember 2024 M bertempat di Aula Kyai Haji Ahmad Dahlan, Markaz Dakwah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir.

Dalam kegiatan ini, dihadiri seluruh keluarga besar IKA MBS Mesir mulai dari angkatan kedatangan pertama hingga angkatan kesembilan yang tengah menempuh studi di Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Kegiatan ini kita adakan dalam rangka memeriahkan Kunjungan Pimpinan Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta yaitu Ustadz Fakih Udin, Lc. Dan Ustadz H. Muhammad Taufiq, Lc. M.Pd. yang datang dan berkunjung ke Mesir untuk mengantarkan kedatangan mahasiswa baru Universitas Al Azhar dari PPM MBS Yogyakarta sekaligus menyelesaikan beberapa urusan mengenai perpanjangan mu’adalah dengan Al Azhar, ujar Kunta Ulinnuha ketua IKA MBS Mesir.

Selain bertemunya para alumni, kegiatan kita isi dengan sharing, merefleksikan masa-masa di pesantren yang lalu, masa mahasiswa, hingga upaya alumni mewarnai dinamika perkuliahan dan dunia mahasiswa Indonesia di Mesir, ungkapnya.

Mahasiswa semester 4 fakultas syari’ah wal qanun jurusan syari’ah islamiyyah Universitas Al Azhar Kairo ini menambahkan, IKA MBS Mesir merupakan rumah besar bagi alumni MBS yang sedang menempuh study di Mesir, selain tentu PCIM Mesir, apapun masalah dan problema yang berlangsung dapat mengkonsultasikan dengan sesama alumni dalam keluraga besar IKA.

Alhamdulillah, kegiatan ini berlangsung dengan sukses dan diharapkan membawa kebermanfaatan bagi semua anggota IKA MBS, terangnya.

Kunta berharap, dari kegiatan ini alumni yang tergabung dalam wadah IKA Mesir ini bisa merefleksikan perjuangan setiap dari mahasiswa baru untuk sampai di Mesir ini dan terdaftar sebagai mahasiswa baru universitas al Azhar yang tentu tidak mudah. Yang tidak kalah penting, tambah Kunta adalah untuk mempererat ukhuwah antar alumni, tegasnya. Insya Allah IKA MBS Mesir ke depan akan berupaya melakukan konsolidasi dan pendataan lebih lanjut kepada alumni MBS sudah datang ke mesir ini sekaligus melakukan pendampingan yang lebih intensif bagi mereka, pungkasnya.

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustadz Fakih Udin, Lc. mengatakan jumlah alumni yang sudah datang dan sedang menempuh study di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir sudah mencapai lebih dari 100 orang dari berbagai angkatan. Ustadz Fakih mengingatkan kembali, tujuan kedatangan para mahasiswa ini yang merupakan alumni MBS sendiri, hanya dan untuk selalu belajar tanpa terpikirkan hal yang lain, fokus untuk belajar sendiri merupakan tantangan bagi mahasiswa Indonesia di Mesir, di tengah realita kehidupan masisir yang memang menggiurkan untuk bermacam kegiatan, ujarnya.

Diantara amanat yang menggugah hati ialah, ustadz Fakih mengingatkan kembali tentang amanat ilmu di yang pundak setiap mahasiswa, bukan lagi perkara mudah untuk mewujudkan pandangan orang orang mengenai alumni kampus di timur tengah, oleh karenanya beliau mewanti-wanti untuk terus bersungguh-sungguh dalam belajar dan tidak ada tujuan lain kecuali untuk hal tersebut, tambahnya.

Materi yang berbeda disampaikan oleh Kepala Kerumahtanggaan PPM MBS Sleman Yogyakarta, Ustadz H. Muhammad Taufiq, Lc., M.Pd. belaiu berpesan untuk para mahasiswa alumni MBS agar memperluas jaringan ke berbagai lini dan belajar dari semua peristiwa yang terjadi di Mesir ini, tekannya.

Sungguh setiap yang kita lihat, setiap yang kita dengar, dan setiap kita rasakan adalah pelajaran berharga bagi diri kita, yang tidak kita dapatkan di ruang kuliah, ucapnya.

Beliau yakin dari hati terdalam, bahwa alumni MBS Yogyakarta mampu bersaing dengan mahasiswa yang lain untuk menjadi mahasiswa unggul. Beliau menyoroti realita yang terjadi di masyarakat tentang krisis kepemimpinan yang dianggapnya tak lain juga punya andil masyarakat itu sendiri. Oleh karenanya, alumni MBS yang juga kader muda persyarikatan dan bangsa harus mampu menyiapkan diri untuk menjadi kader pemimpin di masa yang akan datang, maka janganlah bosan-bosan untuk terus berdinamika di berbagai lini kehidupan baik di organisasi maupun di tempat yang lain, tambahnya.

Acara diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dan cinderamata dari struktural IKA MBS Mesir yang di wakili oleh Kunta Ulinnuha, Ketua Umum IKA MBS Regional Mesir kepada pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustadz Fakih Udin, Lc. beruapa sweater bertuliskan bangga jadi alumni, dan dilanjutkan dengan acara ramah tamah keluarga besar IKA MBS Mesir, yang disuguhi sajian berupa semur ayam dan oseng sayur, disantap dengan cara jama’i atau berbarengan dan disiapkan oleh tim dapur komsumsi IKA MBS Mesir.

Sapa Alumni Internasional & Takrim Mutafawiqin ini sekaligus memiliki tujuan untuk menghilangkan rasa canggung antara alumni, mempererat silaturahmi dan kekeluargaan diantara kami serta menjadi wadah untuk tarhib mahasiswa baru universitas al Azhar Mesir dari PPM MBS  Yogyakarta yang berangkat pada awal bulan desember ini.(re)

 

Adapun 25 nama penerima penghargaan Takrim Mutafawiqin IKA MBS Mesir Tahun 2024 adalah sebagai berikut:

 

  1. Akmal Al Ahadi, Lc., Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid Jiddan ma’a Martabat Syaraf
  2. Luthfi Hamdan Rafindra Ma’ruf, Lc., Mahasuswa Tingkat Akhir Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid Jiddan
  3. Arbiter Hasanashov, Lc., Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  4. Abu Ammar Tajuddi Al Azizy, Lc., Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  5. Anhar Azzumta, Lc., Mahasiswa Tingakat Akhir Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah dan Filasat, dengan predikat Jayyid
  6. Muhammad Habib Saputra, Mahasiswa Tingkat Tiga Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid Jiddan
  7. Muhammad Amin Alwan, Mahasiswa Tingkat Tiga Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  8. Muhammad Rifqi Zuhair Maulana, Mahasiswa Tingkat Tiga Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  9. Hanif Adilah, Mahasiswa Tingkat Tiga Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  • Muhammad Faqihuddin El Hijri, Mahasiswa Tingkat Tiga Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Al Qur’an dengan predikat Jayyid
  • Aushaf Nabila Farahdhiya, Mahasiswa Tingkat Tiga Fakultas Dirasat Islamiyyah, Jurusan Lughah Arabiyah dengan predikat Jayyid Jiddan
  • Rifa’atul Mahmudah, Mahasiswa Tingkat Tiga Fakultas Dirasat Islamiyyah, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid Jiddan
  • Nadya Kamila, Mahasiswa Tingkat Tiga Fakultas Dirasat Islamiyyah, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid Jiddan
  • Salila Ardiyah Nailatul Aliyah, Mahasiswa Tingakat Tiga Fakultas Dirasat Islamiyyah, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  • Daffa Alamsyah, Mahasiswa Tingkat Dua Fakultas Lughah Arabiyah, Jurusan Lughah Ammah, dengan predikat Jayyid
  • Kunta Ulinnuha, Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid Jiddan
  • Fahmi Zubair Khalid, Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  • Nafis Anwal Bahy, Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  • Damar Bangun Sangsoko, Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  • Zarfa Fardah Sajidi, Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  • Muhammad Rayyan, Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Syari’ah wal Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  • Nurul Kahirunnisa, Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Dirasat Islamiyyah, Jurusan Syari’ah Islamiyyah, dengan predikat Jayyid
  • Fadhila Husna Azzhara, Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Dirasat Islamiyyah, Jurusan Lughah Arabiyyah, dengan predikat Jayyid
  • Baghiza Ainuna Hermawan, Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Dirasat Islamiyyah, Jurusan Ushuluddin, dengan predikat Jayyid
  • Tazkia Madina Sophia, Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Dirasat Islamiyyah, Jurusan Ushuluddin, dengan predikat Jayyid

Diantara serba serbi kegiatan pimpinan pesantren MBS selama lawatannya di Mesir, selain resmi ke beberapa instansi, beliau memanfaatkan waktu mengunjungi beberapa masayikh serta tokoh-tokoh penting di Mesir.

Dr. Nahla Al-Saeedi termasuk salah satu tokoh yang disowani pimpinan MBS. Dr. Nahla adalah putri dari ulama Al Azhar Syeikh Sabry Qutb El Saidy. Beliau adalah penasihat Syeikh Al Azhar untuk urusan ekspatriat. Dr. Nahla menjadi wanita pertama yang memegang peran penasihat dalam sejarah 1000 tahun Al Azhar.

Dia sebelumnya memegang dua posisi di Al Azhar, sebagai otoritas agama tertinggi dalam islam sunni, Dekan Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan Islam untuk Ekspatriat dan kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Mahasiswa Internasional. Ia juga pernah diangkat sebagai Wakil Dekan Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab untuk Perempuan di Kairo dan Dekan Fakultas Ilmu Islam untuk Pelajar Asing di Nasr City pada januari 2019.

Demikian pula dengan Syaikh Aiman Abdul Ghani. Kepala Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Al Azhar. Di Majelis Qitho’ Ma’ahid Al Azhariyah pimpinan MBS melakukan silaturahmi dan beberapa penawaran kerjasama lanjutan. Diantaranya program penerapan kurikulum Al Azhar (termasuk diktat) dan pengiriman tenaga pengajar dari Al Azhar ke pondok serta program-program lainnya.

Delegasi MBS juga melakukan pertemuan dengan para intelektual Mesir. Diantaranya: Prof. Dr. Muhammad Sayyid Biebers, Direktur Eksekutif Pusat Studi Ekonomi Islam Sholeh Kamil Al-Azhar University.

Demikianlah sekelumit serba-serbi kunjungan delegasi MBS kepada para ulama dan tokoh penting di Mesir. Semoga membawa manfaat bagi dunia pesantren dan umat secara keseluruhan.(ElMoedarries)

Prestasi gemilang 16 santri MBS Angkatan ke-11 dengan diterima di prodi kedokteran telah memberikan suasana positif dan semangat baru bagi dunia pendidikan, wabilkhusus pesantren.

Keberhasilan yang luar biasa ini menimbulkan rasa bangga bagi seluruh pihak terkait, termasuk sekolah, guru, orang tua, serta santri yang telah berhasil meraih pencapaian gemilang ini. Prestasi ini diharapakan dapat menjadi awal dari pencapaian yang lebih besar di masa depan.

Menanggapi hasil tersebut, Kepala SMA MBS, ustadz Roiq, Lc merasa bangga dan bersyukur atas pencapaian yang begitu luar biasa. Ia mengapresiasi semua pihak yang telah mengantarkan siswanya tembus ke prodi kedokteran.

‘’Selamat dan sukses atas pencapain tersebut. Harapan kami prestasi ini menjadi motivasi untuk santri yang lainnya dan terus bertambah di tahun yang akan datang,’’ ucapnya.

Ustadz Roiq mengungkapkan, prestasi itu adalah cerminan dari dedikasi, kerja keras, dan ketekunan yang telah ditanamkan dalam proses pendidikan di Pondok Pesantren MBS. Pihaknya sangat bahagia dan bersyukur atas pencapaian tersebut.

‘’Keberhasilan santri kami ini juga menjadi bukti nyata bahwa pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai keagamaan dan akademik yang kokoh akan melahirkan generasi yang unggul dan berkualitas,’’ tukasnya.

Ustadz Roiq pun mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh santri yang telah mengharumkan nama almamater. Prestasi yang telah diraih bukanlah akhir dari perjalanan, namun merupakan awal dari perjalanan yang lebih panjang dan berliku.

‘’Kami berharap prestasi ini akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi santri-santri lainnya untuk terus berprestasi di masa yang akan datang,’’ tuturnya.

Alumni LIPIA itu juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mendorong perjalanan pendidikan di SMA MBS. Dia berharap agar kerja sama yang baik itu akan terus berlanjut dan semakin memperkuat posisi MBS dalam menghasilkan generasi penerus yang berkualitas.(ElMoedarries)

Berikut ini daftar santri PPM MBS Yogyakarta yang diterima di Fakultas Kedokteran tahun  2024:

  1. M. Cikal Rayhan Putra Nada -FKIK Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
  2. Rico Firman Rasyid – FK Unisa
  3. Syifa Aulia Rachma – FK Unsoed
  4. ⁠Jihan Aqila Najwa Ulayya-FK UAD
  5. ⁠Firdaus Alimuddin-FK UAD
  6. ⁠Arullah Raihan Aria Mukti-FK UAD
  7. Muhammad Abdul Aziz Bagaskara-FK Universitas Muhammadiyah Surabaya
  8. ⁠Belvana Putri Bahira – FK UMY
  9. Yumna Afifah ma’ruf – FK UMY
  10. Aliyah Is’adiyah-FK Universitas Muhammadiyah Surabaya
  11. Felicia Suyitno – FK UMM
  12. Naila Fauzia Alfurosia – FK UMP
  13. Annisa Nadiya Rahma Utami – FK Universitas Muhammadiyah Semarang
  14. Zaya Latuf Royah M – FK Universitas Muhammadiyah Semarang
  15. ⁠Jihan Aulia An’nur – FK Universitas Tadulako
  16. Mahfudja Ruwaida – FK Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin