Hasbuna Mina pondok pesantren MBS Sleman Jogjakarta terus berbenah terutama dalam kemandirian dalam penyediaan pakan lele sebagai penunjang keberhasilan pengelolaan perikanan lele dengan konsep Bioflok. Hasbuna Mina dari minggu pertama semenjak bantuan dari kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) di serah terimakan ke Pondok pesantren MBS Sleman Jogjakarta telah berhasil melakukan panen lele sebanyak 71 kali pananen. Jumlah minggu evektif dari bulan 08 tahun 2017 sampai bulan 01 tahun 2019 ada 72 minggu, melihat fakta tersebut berarti konsep panen dari bioflok yang di proyeksikan mingguan telah berhasil di capai oleh Hasbuna Mina Pondok MBS.

Ditemui di sela-sela aktifitas pengelolaan lele, bapak Jumadi (penanggungjawab hasbuna mina) menuturkan bahwa semenjak budidaya lele bioflok dijalankan telah dilaksanakan panen sebanyak 71 kali panen dengan jumlah total ekor lele adalah 78.349 ekor dengan nilai ekonomi sebesar Rp.  126.736.26. Target kedepan menurut beliau setiap masa panen minimal 2000-2500 ekor lele, hal ini insyaalah bisa diwujudkan karena total 24 kolam bantuan KKP kedepan sudah bisa dimaksimalkan. Untuk mewujudkan hal diatas belau tidak sendirian dalam mengelola hasbuna mina, di bawah menejerial wakaf Center bagian unit ekonomi pondok pesantren beliau senantiasa mendapatkan bimbingan baik teknis maupun non teknis dari menejer wakaf Center Ustadz Nasirul Ahsan Lc. Selain itu juga ada evaluasi mingguan pelaksanaan pengelolaan lele dari kabag catering dan resto yang membawahi langsung hasbuna mina.

Selain itu juga peran dinas perikanan kabupaten Sleman dan juga bimbingan langsung dari Kementrian Kelautan dan perikanan sangat penting dalam keberhasilan pengelolaan bioflok ini. Keberadaan teman-teman komunitas ternak lele juga sangat membantu untuk sharing dan juga tukar informasi dan pengalaman dalam hal pengelolaan lele. Tak kalah penting dari pada hal diatas adalah kegigihan dan keuletan dan juga doa kepada ALLAH SWT  menjadi faktor kunci keberhasilan dalam merintis usaha.