Kamis (14/03/2024), BPPH Al-Azhar berkunjung di PPM MBS Yogya. Mereka lima orang BPPH disambut Direktur PPM MBS Yogya, Ustaz Fajar Shadik beserta Sekretaris PPM MBS Yogya Ustaz Sahman, Lc serta Kepala SMA MBS Yogya Ustaz Roiq, Lc di ruang meeting Mudir. Rombongan tiba pukul 09.00 Wib.
Drs. Bashori Muhammad, M.M selaku Wakil Kepala Bidang Kesekretariatan BPPH Al-Azhar menyampaikan, “Alhamdulillah, kami bisa hadir di MBS untuk pertama kalinya, kami mengucapkan “kulonuwun” sekaligus mengucapkan “terimakasih” karena sudah diterima dengan baik di PPM MBS Yogya ini.”
Pak Bashori menambahkan, “Kami mendengar MBS ini santrinya selalu meluap. Kami mengikuti perkembangan MBS ini, kami mohon informasi agar kami dapat kiat-kiat yang bisa kami contoh dan kembangkan di Al-Azhar.”
Direktur PPM MBS Yogya, Ustaz Fajar Shadik menyambut baik kunjungan dari BPPH Al-Azhar. “Alhamdulillah kami senang sekali dikunjungi Al-Azhar ini, karena sesama lembaga pendidikan Islam, mari kita sharing bersama saja.”
Ustaz Fajar Shadik menyampaikan, “secara umur, MBS ini lebih muda dari Al-Azhar. Kita MBS mulai dari level SMP, SMA kemudian SD. Secara total kita sudah memiliki 3.000 lebih santri dari SD sampai SMA.”
Direktur PPM MBS Yogya juga berbagi cerita kesuksesan MBS Yogya dari awal hingga sekarang. MBS mengusung konsep keseimbangan dalam pendidikan, antara kurikulum nasional dan pesantren terintegrasi. Sementara itu, dari segi manajemen dan pengelolaan MBS mengacu sistem kesatuan antar lembaga, yakni dalam kesatuan manajemen pesantren.
PPM MBS Yogya juga terus mengembangkan sistem keuangan pesantren dengan melakukan pengembangan dan inovasi salah satunya dengan adanya Sakutren.
Untuk menopang keuangan pondok agar tidak selalu mengandalkan SPP santri, pondok juga mengembangkan unit usaha melalui Wakaf Center, ada 12 unit usaha yang dikembangkan di PPM MBS Yogya yang muaranya semua ke kemandirian pesantren.
Ustaz Fajar Shadik juga menyampaikan keunggulan MBS salah satunya dengan program khusus yang didesain untuk santri Timur Tengah. “Targetnya, kita ke depan ada 70-80 santri, karena kita sudah muadalah dengan UIM dan Universitas Al-Azhar Mesir.”
Dalam sesi dialog, Pak Dwi A Yuliantoro, Ph.D selaku Direktur Bidang Pengembangan dan Kerjasama BPPH Al-Azhar menanyakan, “Bagaimana sistem di MBS ini mampu mencetak alumni, santri yang berakhlak, dan memiliki kompetensi bidang agama yang baik?
Ustaz Fajar Shadik memberi gambaran bahwa MBS didesain tidak hanya mengurusi persoalan akademik saja. “Kalau kita hanya ngurus akademik saja, maka salah jalurnya bukan di pesantren.”
MBS menargetkan lulusannya tuntas ibadah, tuntas qur’an, akidah, ibadah dan akhlak. “Semua itu terintegrasi dalam pembelajaran dan pembiasaan sehari-hari anak di pesantren. Dari sisi disiplin dan dari kegiatan harian. Anak-anak juga melihat qudwah atau teladan langsung dari segala aktivitas di pondok.”
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi hingga menjelang zuhur. [Arif Yudistira]