Setiap kali Tahun Ajaran Baru, di sekolah pasti diawali dengan MPLS. Tapi, apa itu MPLS? MPLS adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Dulu, istilah ini namanya MOS atau Masa Orientasi Siswa. Tetapi saat ini menjadi MPLS. Tentu, MPLS merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para siswa baru.

Seperti yang dilakukan Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Prambanan Yogyakarta. Di pesantren dengan jumlah santri ribuan ini kegiatan MPLS atau yang familiar dengan istilah FORTASI (Forum Ta’aruf dan Orientasi Santri ) tahun ini berlangsung secara tatap muka.

Sekitar 1000 lebih santri baru MBS yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia dari jenjang kelas 7, kelas 10, Takhassus dan santri ARF mengikuti FORTASI secara serentak. Kegiatan ini berlangsung  selama empat hari. Mulai dari hari senin s/d kamis, 9-13 Juli 2023.

Pembukaan acara di kompleks hall putri dibuka oleh Wakil Direktur II Bidang Kemakhadan, Ustadz Faqihuddin, Lc, sementara di tempat terpisah Wakil direktur I Bidang Pendidikan, ustadz Rahmat Susanto, S. Pd membuka acara di kompleks santriwan.

“Saya memandang FORTASI ini sangat penting untuk digelar. Untuk mengenalkan lingkungan sekolah baru kepada santri,” tutur ustadz Faqih usai membuka FORTASI di kompleks santri putri. “Pengenalan lingkungan baru akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis santri baru. Bersosialisasi dengan ustadz/ustadzah baru, teman baru, tata cara belajar baru dan juga lingkungan baru akan menjadi langkah awal dalam belajar, karena ini adalah gerbang awal mengetahui seluk beluk pesantren,” imbuhnya.

Kegiatan FORTASI di MBS ini benar-benar menjadi masa membentuk karakter individu yang terintegrasi sejalan dengan visi dan misi di lembaga pendidikan. Ini bisa dilakukan mulai dengan latihan dan penanaman sikap disiplin diri, tanggung jawab, mengenali potensi diri dan menemukan motivasi diri dalam belajar, melatih ketaatan keislaman dan kepekaan  sosial, terang ustadz Umar Zaelani, S. Pd selaku ketua FORTASI.

Dengan agenda kegiatan yang sudah direncanakan oleh segenap panitia seperti; penyampaian materi sejarah MBS, pengenalan lingkungan pondok, materi Kemuhammadiyahan, materi kle-IPM-an, motivasi, kesadaran berbangsa dan bernegara, materi soft skill kehidupan pondok, outbond dan di tutup dengan pentas seni, diharapkan santri akan lebih percaya diri, memahami potensi diri.

Dengan tujuan dan sasaran yang jelas, maka santri bisa lebih fokus dalam belajar, sehingga santri benar-benar berkembang dan meraih cita-citanya berguna bagi agama, nusa dan dan bangsa. Awal yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula untuk berikutnya, dengan FORTASI yang baik, pungkasnya.(ElMoedarries)