Pagi itu sangat cerah, secerah perasaan santriwan dan santriwati MBS yang akan kembali melaksanakan gelaran kemah akbar dan berharap cuaca bagus ini bertahan sampai pelaksanaan kegiatan ini selesai. Iya, Ahad pagi, sedikitnya 58 truk mulai berdatangan siap untuk membawa rombongan peserta kemah akbar santri MBS ke Bumi Perkemahan.
Benar saja, setelah menunggu sekian purnama, agenda tahunan yang sempat terhenti kurang lebih dua tahun lamanya kembali digelar. Selama empat hari tiga malam, Ahad-Selasa (3-6 Juli 2022), seluruh Santri Pondok Pesantren MBS Yogyakarta melaksanakan kegiatan Kemah Akbar. Mengusung tema “Unggul Dalam Moral Cakap Dalam Berkarya Dan Terdepan Dalam Pengabdian”, kegiatan tahunan ini diselenggarakan di Bumi Perkemahan Girikaton (putra) dan Lembah Merapi (putri), Kaliurang.
Kegiatan Kemah Akbar ini adalah kegiatan tahunan bagi santri MBS, setelah sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi covid,”ujar pembina kemah, ustadz Faris Abdurrasyid. Kegiatan perkemahan akbar ini diikuti oleh seluruh santri MBS, mulai dari kelas VIII MBS 1 dan 2, Takhassus, kelas X dan XI.
“Peserta adalah seluruh santriwan dan santriwati MBS dengan jumlah seluruhnya 1764 santri, tuturnya. Jumlah tersebut, tambah ustadz Faris, terdiri dari 853 santriwan dan 911 santriwati yang telah kita ploting menjadi 76 kelompok putra dan 88 kelompok putri, “tandasnya.
Mendapatkan kesempatan lebih awal untuk berangkat. Kontingen putra memulai acara pelepasan yang dilakukan secara terpisah dan berbeda waktu itu tepat pukul 07.30. Dilepas secara langsung oleh Direktur MBS dengan mengenakan seragam HW atribut lengkap, ustadz Fajar berpesan kepada seluruh peserta kemah agar senantiasa menjaga adab dan mengedepankan akhlakul karimah sebagai santri dimanapun dan dalam kondisi apapun.
“Jaga nama baik pondok, ikuti semua rangkaian kegiatan kemah ini dengan semangat, taati semua peraturan dan tata tertib yang ditentukan panitia. Jangan lupa jaga kesehatan, pegang teguh sportivitas, jauhi ananiyah utamakan kekompakan dan komitmen sebagai seorang santri sejati,”pesan ustadz Fajar.
Ustadz Fajar menambahkan kepada seluruh peserta untuk bisa memanfaatkan moment kemah santri ini sebagai ajang untuk mengembangkan potensi diri. “Gunakan kesempatan ini sebagai bentuk pembelajaran di luar kelas, meningkatkan rasa ukhuwah, solidaritas sosial, melatih kemandirian dan keterampilan hidup berdampingan dengan alam terbuka serta memupuk rasa persaudaraan diantara sesama peserta,”imbuhnya.
Pesan yang sama juga disampaikan direktur MBS saat melepas kontingen putri. Mengutip poin pertama dan terakhir dari janji pandu Hizbul Wathan, dihadapan ratusan santriwati, ustadz Fajar kembali menekankan pentingnya menjaga adab dan akhlaknya. “Santri itu harus suci dalam pikiran, perbuatan dan perkataan. Maka dari itu, jangan ada stigma negatif kalau santri itu berperilaku buruk ketika sudah berada di luar pondok,”tandasnya. Ustadz Fajar juga mewanti-wanti agar santri tetap menaati peraturan yang berlaku walaupun berada di luar lingkungan pondok. Amanat kali ini ditutup dengan beberapa tagline yang dipimpin langsung oleh beliau, “Semboyan HW…!!!!Fastabiqul khoirooot…….,Fastabiqul khoiroot!!!!Allahu Akbarrrr……” untuk simbolis agar santriwati semakin semangat dalam mengikuti kegiatan ini.
Dalam kemah akbar ini, berbagai kegiatan dikemas secara menarik baik yang berkaitan dengan materi kepanduan, keagamaan maupun game-game. Misalnya, panitia memberikan materi kepemimpinan, kebersamaan, kemandirian dan sebagainya. Selain itu juga ada pentas seni kreatifitas santri dan acara puncak kobar api unggun pada malam Rabunya. (ElMoedarries)