SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathemathics (SEAQIM) adalah lembaga regional di bawah Southeast Asian Ministers of Education Organization SEAMEO. Sejak resmi diluncurkan pada 2009 silam, SEAQIM telah melaksanakan beberapa kegiatan baik dalam skala nasional maupun internasional dalam peningkatan mutu guru-guru dan tenaga kependidikan matematika di Asia Tenggara.

Tugas pokok SEAQIM adalah meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan matematika di lingkup negara anggota SEAMEO (Brunei Darussalaam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam).

Sehubungan dengan tugas pokok tersebut pada tahun 2020 SEAQIM memiliki beberapa program dalam rangka mendukung peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan bidang Matematika pada semua jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA dan SMK).

Sempat vakum selama kurang lebih tiga tahun akibat pandemi covid-19, kini SEAQIM kembali menggelar beberapa program kegiatan untuk menjawab kebutuhan para guru-guru dan tenaga kependidikan di lapangan. Bertajuk Regular Course  on Differentiated Instruction in Mathematics Education for Senior High School Mathematics Teachers. Acara yang diadakan selama dua pekan, (16-29 Juni 2022) ini diikuti oleh 36 peserta dari 8 negara ASEAN.

Nama Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta, salah satu sekolah berasrama (pesantren) yang menggunakan dua bahasa dalam proses kegiatan pembelajarannya, kerap kali menjadi rujukan beberapa instansi atau lembaga pemerintah dalam berbagai acara.

Salah satunya adalah SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathemathics (SEAQIM). Bermitra dengan MBS sejak 2018 silam, SEAQIM kembali mempercayakan MBS sebagai tempat praktek pembelajaran pada paket-paket pelatihan. Kali ini, SMA MBS menjadi tempat praktek”real teaching session” bagi para pegiat matematika se Asia Tenggara.

Hari ini agenda kita adalah real teaching atau praktek mengajar setelah dua pekan diklat di SEAQIM, terang Lely Dian Puspita, S.S. salah satu panitia kegiatan. Praktek mengajar ini adalah bentuk implementasi ke sekolah mitra yang ditunjuk SEAQIM. Leli menambahkan, dipilihnya MBS karena MBS merupakan sekolah mitra dari SEAQIM yang telah berkomitmen lama, paparnya.

Acara yang digelar pada hari Selasa, 28/6 di kompleks kampus putri ini dihadiri oleh direktur SEAQIM, DR. Sumardyono, Wadir 1 bidang pendidikan, ustadz Rahmat Susanto, S. Pd., dan Kepala Sekolah SMA MBS ustadz Roiq, Lc. Ustadz Rahmat menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta dan terimakasih kepada SEAQIM yang telah mempercayakan MBS sebagai tempat praktek bagi para partisipan. “Alhamdulillah, kegiatan praktek SEAQIM kembali diadakan di MBS. Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak positif dan inovasi baru kepada pengampu matematika dan para santri pada khususnya”.

Sementara itu, Direktur SEAMEO for QITEP in Mathematics, DR. Sumardyono menyampaikan kegiatan ini merupakan satu langkah awal bagi SEAQIM untuk memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan masalah di bidang pendidikan baik di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara, tuturnya.

Pria yang pernah mengajar di pesantren ini menambahkan, kegiatan semacam ini wajib untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kalau belajar tanpa ada kendala itu namanya bukan belajar. Jatuh bangun itu hal biasa. Setiap orang punya jalan suksesnya sendiri. Untuk itu buatlah sejarah sukses untuk diri kita masing-masing, pungkasnya penuh semangat.

Salah satu partisipan, Randha Ayu Nurlianadewi mengungkapkan rasa senangnya punya pengalaman mengajar di SMA MBS. Pengampu matematika di SMA Negeri 1 Karangkobar, Jawa Tengah ini mengaku excite bertemu dengan siswa yang luar biasa. “Mereka sangat menikmati pembelajaran matematika. Santriwati di kelas ini antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran”, ungkapnya.

Selaras dengan itu, peserta asal Surabaya, Havidz Masnurillah juga merasakan hal yang sama.”Alhamdulillah, saya dan beberapa partisipan yang sudah terseleksi berkesempatan untuk menerapkan ilmu yang sudah kami pelajari disini. Masuk di kelas XI MIPA 5 membawakan materi program linear. Melihat atensi yang luar biasa dari anak-anak, jadi feedback positif bagi kami untuk lebih semangat dari mereka. Mudah-mudahan, pengalaman belajar bersama ini membawa manfaat bagi kami maupun bagi para santri dan guru MBS”, ungkap pengampu matematika SMA Al Hikmah ini dengan sumringah.

Kegiatan yang sedianya dihadiri partisipan dari delapan Negara Asia Tenggara ini urung terlaksana. Sebanyak 16 pegiat matematika tersebut batal hadir dikarenakan terkendala masalah regulasi dan perijinan dari Negara asalnya. (ElMoedarries)