Kaderisasi mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) dengan konsep keseimbangan ilmu agama dan ilmu umum yang mumpuni telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Ponpes yang berada di Dusun Marangan Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan itu saat ini sudah memiliki ribuan santri yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

Keberhasilan dalam peningkatan kualitas santri menjadi kader persyarikatan terbaik tak lepas dari kerja keras dan bimbingan para pengajar dan pengasuh pondok. Ponpes yang didirikan sejak 15 tahun lalu itu kini telah memiliki sebanyak 2500 lebih santri.

MBS berkomitmen bahwa pesantren ke depan bakal berkontribusi mencetak kader persyarikatan yang bermanfaat bagi umat dan bangsa.

Hal itu dibuktikan, saat ini ada empat alumni MBS yang terpilih dan dikukuhkan menjadi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, periode 2022-2027.

Pertama, yakni Herlambang Dwi Prasetyo, S. Sos yang menjadi anggota bidang kaderisasi dan pengembangan kader berbasis masjid dan komunitas. Sebelum menduduki posisi tersebut, alumnus MBS angkatan 3 yang sekarang tengah melanjutkan studi S2 nya di jurusan Interdisciplinary Islamic Studies UIN Sunan Kalijaga tersebut aktif di berbagai ortom Muhammadiyah. Tercatat dirinya telah berkecimpung di PK IMM FISHUM UIN Sunan Kalijaga, PC IMM Sleman, Tapak Suci UIN Sunan Kalijaga, PC IPM Piyungan, PD IPM Sleman, dan PCPM Piyungan.

Selain Herlambang, ada juga Zulfikar Yusuf, S.E, M.E yang kini duduk di PWM DIY. Pria kelahiran Ujung Pandang,  20 April 1998 ini menjadi anggota divisi dakwah sekolah dan kampus.

Zulfikar adalah alumnus MBS angkatan 3, darah muda yang juga kaya pengalaman berorganisasi di ortom Muhammadiyah. Sebelum di PWM DIY, lulusan S1 Ilmu Ekonomi UMY dan S2 Ekonomi Syari’ah UIN Sunan Kalijaga terlibat aktif di DPD IMM DIY dan sampai sekarang masih menjabat sebagai Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman.

Alumni ketiga yang mendapatkan amanah di PWM DIY adalah lulusan Timur Tengah. Dia adalah Mouhan Akhyar Kho’ad, Lc, alumnus MBS angkatan ke-4. Kemampuan berorganisasinya sudah terlihat semenjak menjadi santri. Selain pandai berorasi, pria asli Pemalang, Jawa Tengah tersebut juga pernah mencicipi atmosfer lomba Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) tingkat nasional di Jepara. Pengalaman organisasinya juga tak kalah mentereng. Sekretaris Umum PCIM Mesir, Redaktur Majalah Sinar Muhammadiyah, Aktivis kajian astronomi AFDA, Pengurus LKP (Lembaga Konsultan Pendidikan) Fustat, dan Pengurus LPMD (Lembaga Pengelola Markaz Dakwah) pernah dilakoni mahasiswa Syariah Islamiyah, Universitas Al Azhar Kairo tersebut. Di PWM DIY, dirinya mendapatkan amanah di lembaga pengembangan cabang dan ranting.

Terakhir, ada Baiq Sukma Cholifia Setyaningrum, S.K.M. Alumnus MBS angkatan ke-4 yang menjadi anggota bidang advokasi, humas dan kerjasama.

Satu-satunya perempuan yang menjadi wakil alumni di PWM DIY. Terakhir aktif di Ketua Umum PC IMM Djazman Alkindi Kota Yogyakarta. Perguruan tingginya di Universitas Ahmad Dahlan, jurusan Kesehatan Masyarakat.

Sekali lagi, selamat kepada para alumni MBS, kader terbaik persyarikatan yang telah terpilih dan dikukuhkan menjadi PWM DIY periode 2022-2027. Teriring doa semoga amanah yang diemban dapat dilaksanakan dengan baik dan membawa keberkahan untuk organisasi, umat dan bangsa.(ElMoedarries)