Pelatihan Karya Ilmiah Remaja (KIR) bagi siswa sekolah cukup penting dalam rangka mengembangkan penalaran dan kemampuan siswa dalam menyusun karya tulis untuk kepentingan pengembangan dirinya dalam mata pelajaran maupun untuk kepentingan mengikuti kompetensi karya tulis ilmiah. Karya Ilmiah merupakan kegiatan yang menjadi tolok ukur kualitas sekolah sehingga kegiatan KIR mestinya terus dikembangkan untuk mendongkrak kualitas pendidikan. Siswa yang tekun dan rajin dengan pelatihan KIR akan bersemangat dan bagus dalam menyalurkan hobi mereka.

Demikian yang dijumpai pada para santri MBS yang tergabung dalam komunitas KIR yang pada Senin (20/2/2023) mengikuti kegiatan pelatihan KIR yang diselenggarakan di perpustakaan MBS Putri. Sebanyak 30 santriwati nampak antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan yang mengundang pakar KIR yang juga peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), DR. Ema Damayanti, M. Biotech. Salah satu pembimbing KIR ustadzah Rahayu Saraswati, SE, M.Ek, memandu dan menghantarkan acara tersebut agar efektif.

“Dengan adanya kegiatan ini kami berharap akan muncul peneliti muda yang mampu memunculkan inovasi yang kreatif di berbagai bidang, “ ujar ustadzah Saras. Yang paling utama adalah untuk melatih peneliti berpikir kritis, komprehensif, dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan yang baru, imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, peserta dibagi menjadi dua sesi. Hari ini untuk kelompok santriwati, sementara besok, tanggal 27 Februari giliran kelompok KIR putra dengan jumlah yang sama, yaitu 30 peserta.

Selama kegiatan berlangsung seluruh peserta terlihat antusias mengikuti  kegiatan, salah satu diantaranya adalah Naila Syakura Azra siswa kelas 9F yang aktif melakukan dialog dengan narasumber. Siswi yang baru kelas 9 tersebut menggunakan kesempatan menanyakan hal-hal detail tentang isi karya tulis bab per bab. “Alhamdulillah dengan penjelasan dari Bu Ema, saya semakin paham dan bersemangat membuat karya ilmiah,” tutur Anggi.

“Kegiatan ini makin membuka wawasan saya bahwa seorang peneliti ternyata harus peka terhadap keadaan sekitar dan menjadikannya sebuah masalah penelitian “ungkap Yasya sumringah. Yasya Khalinatu yang baru setahun menjadi anggota KIR MBS berharap penelitian bidang science yang dilakukannya mampu menembus ajang kompetisi tingkat nasional. Di luar itu semua, seorang peneliti muda haruslah membuka wawasan dan pikiran melalui membaca. Dengan memperbanyak bacaan berarti wawasan kelimuan makin bertambah dan sensitivitas terhadap realita kehidupan pun makin terasah.(ElMoedarries)