MBS bersama Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Muhammadiyah Surakarta bekerjasama mengembangkan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) atau yang akrab dikenal dengan UKS menjadi Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).

Ustadz Fajar (Direktur MBS) menyambut baik kegiatan ini dan berharap dengan adanya kegiatan ini pelayanan kesehatan semakin baik sehingga rasa aman dan nyaman seiring semakin baiknya penanganan kesehatan santri, bisa semakin meningkat. Pernyataan senada disampaikan juga oleh Ustadz Syamsul Bakri, S. IP, MM (ketua BPH) berharap dengan adanya pendampingan dari UMS maka fungsi Poskestren bisa dioptimalkan.

Inisiasi pengembangan Poskestren ini didasari Ponpes Modern MBS dengan 2.500 santri membutuhkan pelayanan kesehatan yang secara cakupannya tentu lebih luas dari sekadar UKS.

Kegiatan PkM ini diawali dengan penelitian, dilanjutkan dengan workshop dan diteruskan pendampingan intensif sampai benar-benar Poskestren bisa berjalan optimal.

Workshop Poskesteren sendiri telah dilaksanakan dua kali 10 dan 17 September 2022 dan dihadiri oleh jajaran pimpinan, BPH, dan kepala bagian kesehatan pondok.

Narasumber workshop ada;

  1. Prof. Dr. Apt. Muhammad Da’i, M.Si.
  2. Dr. Mutalazimah,SKM., MKes
  3. Ibu Okti Sri Purwanti, S.Kep, Ns,M.Kep,Sp.Kep.M.B
  4. Bapak H. Toto Suharto, SKM., M.Kes.

Prof. Dai menekankan pentingnya peran sumberdaya dalam pendirian Poskestren untuk peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar. Mulai dari SDM sampai sarana prasarana, ruang lingkup kegiatan dan manfaat bagi warga pesantren yang dalam prosesnya harus dilakukan secara bertahap.

Ibu Dr. Mutalazimah,SKM, MKes (Ketua PKm P2DAI UMS)  berharap “Dengan poskestren, dapat memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, agar kesehatan warga pesantren dan sekitarnya lebih terjamin, Dengan dikembangkannya poskestren, diharapkan pondok dapat memberikan pelayanan kesehatan yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Jenis pelayanannya yang lebih komprehensif sehingga status kesehatan warga pesantren dan sekitarnya terjamin. “Mengingat pentingnya hal tersebut, maka UMS melakukan pendampingan selama enam bulan ke depan dan akan berlanjut sampai tuntas,’’ jelasnya.

Tim PkM diketuai oleh Ibu Mutalazimah dan beranggotakan lima dosen multidisiplin ilmu. Follow up kegiatan akan terus dilakukan melalui pendampingan pengurusan perizinan, konseling desain bangunan, konseling fasilitas pendukung, serta pelatihan pengelolaan dan pelayanan bagi tenaga pelaksana teknis poskestren. (red)