Berita gembira hadir di tengah masa pandemi. Belum genap satu pekan di Sudan, ijroat atau kepengurusan berkas untuk penerimaan mahasiswa baru juga masih dalam proses, keluarga besar MBS kembali mendapatkan kabar bahagia. Pasalnya, sebanyak 10 santri MBS dinyatakan lolos seleksi muayyanah di International University of Africa Sudan. Lolosnya semua mahasiswa baru MBS dalam muayyanah di IUA Sudan ini menjadi sebuah prestasi yang membanggakan.
Salah satu mahasiswa baru IUA, Hajir Ahmad merasa terharu dan sangat bersyukur dengan kelulusan 10 santri MBS dalam muayyanah di IUA. “Alhamdulillah, ini kabar bahagia untuk seluruh keluarga besar MBS. Allah memberikan kemudahan dan kelancaran, sehingga perjuangan kami dan rekan-rekan berbuah manis.
Menurut Hajir, muayyanah atau semacam tes pra kuliah ini sebagai penentu apakah mahasiswa akan masuk kelas bahasa terlebih dahulu satu tahun atau langsung masuk kuliah. Apabila muayyanah ini lolos, itu artinya kita bisa langsung masuk kuliah tanpa harus masuk kelas bahasa, tuturnya.
Hajir juga menyebut materi yang diujikan dalam muayyanah meliputi kecakapan berbahasa arab atau muhadatsah, nahwu shorof dan hafalan. Selain materi di atas, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam membaca kitab, ta’ahud tholib menjadi salah satu instrument tes yang diujikan. “Alhamdulillah, kami semua berhasil melewati semua materi ujian tersebut dengan lancar dan dinyatakan lolos, jelas santri asal Sulawesi Tengah ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Lutfi Retno Wulan, santriwati asal Wonogiri tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh dewan guru dan asatiz yang telah membimbing dan membina para santri dengan penuh semangat keikhlasan. Baginya, capaian ini bukanlah hal yang mudah, tetapi melalui tahapan dan proses penggemblengan yang panjang di pesantren. “Kami sangat bahagia dan bersyukur atas capaian ini. Atas nama alumni MBS, kami berterima kasih kepada seluruh dewan guru dan asatiz yang telah gigih dan ikhlas membimbing dan membina kami, ujarnya.
Sementara itu, Direktur MBS, ustaz Fajar Shadik berharap semoga prestasi ini akan menjadi motivasi bagi para santri yang lain agar bersungguh-sungguh dalam belajar. Ustaz Fajar juga berdoa semoga para santri yang akan melanjutkan studinya ke timur tengah diberikan kemudahan, kesuksesan dan keberkahan dalam ilmunya. Beliau juga berharap setelah lulus nanti bisa kembali lagi ke pesantren dan berbagi ilmunya dengan santri-santri yang lain.
“Semoga antum semuanya sukses dan bisa mengembangkan ilmunya di pesantren setelah lulus kelak dan kembali ke Indonesia,”harapnya.(ElMoedarries)
Comments are closed.