Divisi Studi lanjut Timur Tengah yang di gawangi ustadz Naufal Raihan dan tim sedang berjibaku menyelesaikan penyusunan modul pegangan santri. Selama kurang lebih dua hari, divisi studi timur tengah yang berada di bawah kordinasi tim prestasi akan uzlah, menggodok materi dauroh timur tengah.

Modul ini hadir sebagai penunjang pemahaman santri terhadap materi-materi daurah, ungkap ustadz Raihan. Selain itu, lanjut ustadz Raihan, modul ini kita buat untuk memfasilitasi santri yang ingin melanjutkan pendidikannya ke timur tengah. Memudahkan proses belajar santri sekaligus sebagai pegangan santri dalam mengikuti dauroh studi lanjut.

“Modul ini insya allah sudah siap digunakan tahun depan,” terang ustadz Roid Umami, Lc, ketua kurikulum mata pelajaran syar’i MBS. Secara kelembagaan, hadirnya modul ini merupakan upaya memperkuat serta memperkaya khazanah bahasa yang ada di MBS, wabilkhusus bahasa arab. Secara substansi, kehadiran modul ini dalam kerangka meningkatkan kualitas peserta didik dalam hal ini adalah santri MBS, agar tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni, tetapi juga santri paham betul dengan karakteristik materi-materi dauroh yang sering muncul.

Modul ini disusun bersama oleh para asatidz pengampu Bahasa arab dan melibatkan kurikulum syar’i yang berjumlah tujuh orang. “Penggabungan antara beberapa buku bahasa arab dan metode praktis terkait penguatan Bahasa arab ini diharapkan menghasilkan modul yang efektif dan terukur”terangnya.

Dari penyusunan modul ini dihasilkan kurang lebih enam buku pegangan yang meliputi materi nahwu, shorof, balaghoh, Tarikh adab, fiqh dan kumpulan soal tes masuk LIPIA, Mesir dan Madinah yang telah terkodifikasi. (ElMoedarries)

 

3 replies

Comments are closed.