Para pakar dari berbagai disiplin ilmu, khususnya dari kalangan dunia pendidikan cenderung memiliki pendapat yang senada, bahwa ujung tombak kemajuan atau kemunduran suatu bangsa sangat tergantung pada kualitas pendidikan yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Oleh karena itu, terwujudnya pendidikan yang bermutu baik dari sisi perencanaan, proses, evaluasi dan keluarannya merupakan kebutuhan yang sangat penting, dan tidak dapat dibantah lagi dalam kehidupan manusia pada zaman sekarang. Jika pendidikan suatu bangsa dapat menghasilkan manusia yang berkualitas lahir batin, otomatis bangsa tersebut akan maju, damai, dan tenteram. Sebaliknya jika pendidikan suatu bangsa mengalami stagnasi, maka bangsa itu juga akan terbelakang di segala bidang.

Itu yang disampaikan motivator dan pemerhati anak, Ustadz Ismail Hermana, dalam Training Motivasi santri MBS Sleman Yogyakarta bertema “ Be A Great Person In The Future”yang disiarkan secara langsung melalui channel youtube MBSTv pada hari Rabu, ( 23/12/2020).

Pria asli Majalengka ini menambahkan, dalam kondisi yang seperti ini, mentalitas berprestasi yang dilandaskan pada penghayatan religiusitas atau spiritual merupakan suatu kebutuhan tetapi pada saat yang sama masih menjadi sesuatu yang cukup langka. Padahal, ada hubungan yang erat antara spiritualitas dengan prestasi seseorang.

Menurutnya, bahwa kecerdasan moral (kecerdasan spiritual) juga memegang peranan sangat penting bagi kesuksesan seseorang selain kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan intelelektual (IQ). Untuk itulah etos spiritual harus hadir agar hati ini tertata. Kalau belajar landasannya bukan Allah, maka kacau hasilnya. Ini yang dinamakan ritual tidak konek dengan spiritual, sebut ustadz Ismail.

Ustadz Ismail melanjutkan, ada tiga kunci yang harus digunakan dalam menggapai kesuksesan lahir bathin. Beliau menyebut kunci pertama adalah pahami tentang waktu. Dikatakannya masa remaja adalah kesempatan terbaik untuk menguatkan ilmu, keahlian, iman dan akhlak. Barang siapa banyak menanam kebaikan di masa mudanya, maka akan banyak menuai keberhasilan di masa depannya. “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran,” sebut ustadz Ismail mengutip QS Al Ashr 1-3.

Kunci ke dua menurut beliau adalah perbesar tekad dan keyakinan diri. Dengan tekad dan keyakinan dirilah perjalanan hidup untuk meraih cita-cita terasa indah dan optimis walaupun banyak rintangan menghadang. Dan kunci  terakhirnya yaitu selektif dalam memilih Lembaga Pendidikan atau sekolah yang mengantarkan tercapainya harapan diri dan harapan orang tua.

Maka, putus ustadz Ismail, cara terbaik untuk membentuk kepribadian anak yang dirindukan seperti di atas adalah dengan cara mendapatkan pendidikan terbaik di sekolah dan di rumahnya yang sesuai dengan perkembangan pribadinya,”tukas Founder FAST Institute Indonesia dan owner Kulindo Bertama itu. (ElMoedarries)