Setiap kali Tahun Ajaran Baru, di sekolah pasti diawali dengan MPLS. Tapi, apa itu MPLS? Tentu MPLS kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. MPLS adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Dulu, istilah ini namanya MOS atau Masa Orientasi Siswa. Tetapi saat ini menjadi MPLS. Tentu, MPLS merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para siswa baru.
Hanya saja, MPLS tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan siswa ikut pembelajaran daring. Atau kegiatan tatap muka di kelas ditiadakan. Tak heran jika banyak sekolah menyelenggarakan MPLS secara daring atau online.

Seperti yang dilakukan Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Prambanan.
Di Pesantren dengan jumlah santri ribuan ini kegiatan MPLS atau yang familiar dengan istilah FORTASI (Forum Ta’aruf dan Orientasi Santri ) baru ini berlangsung secara virtual.

Sekitar 1000 lebih santri baru MBS yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia dari jenjang kelas 7, kelas 10, Takhassus dan santri ARF mengikuti FORTASI secara serentak, Senin ( 13/7/2020). Tak terkecuali santri baru kelas 7 asal Taiwan, turut serta mengikuti kegiatan awal tahun yang dilakukan secara online atau dalam jaringan

Pembukaan FORTASI disiarkan secara langsung melalui live streaming di kanal Youtube MBSTV. Sekretaris Pondok PPM MBS Prambanan Sleman, Ustadz Sahman, Lc mengapresiasi upaya panitia FORTASI untuk tetap menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah ini secara daring di tengah keterbatasan akibat pandemi. Sebab kegiatan MPLS atau yang di MBS lebih dikenal dengan FORTASI ini penting untuk mendukung kelancaran belajar mengajar.

“Saya memandang FORTASI ini sangat penting untuk digelar. Untuk mengenalkan lingkungan sekolah baru kepada santri,” tutur ustadz Sahman usai membuka FORTASI daring di aula masjid Attanwir MBS. “Pengenalan lingkungan baru akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis santri baru. Bersosialisasi dengan ustadz/ustadzah baru, teman baru, tata cara belajar baru dan juga lingkungan baru akan menjadi langkah awal dalam belajar,”imbuhnya.

 

Ditemui secara terpisah, ketua panitia FORTASI, ustadzah Arien Rahini, S. Pdi menyebut kegiatan FORTASI kali ini sangat spesial. Dikatakannya, ini adalah pengalaman perdana bagi kami mengadakan FORTASI daring dimasa pandemi. Beliau menambahkan, wali kelas santri baru, bagian IT dan multimedia semua turut ambil bagian dalam kegiatan FORTASI ini. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk bekerja secara maksimal memberikan pelayanan yang terbaik bagi santri baru demi mendapatkan informasi seputar pondok, pungkasnya.

Kegiatan FORTASI yang rencana digelar selama tiga hari ini mengenalkan materi tentang kepondokan atau kemakhadan dan keMuhammadiyahan. Alhamdulillah, respon positif datang dari beberapa walisantri yang mendampingi putra-putrinya mengikuti FORTASI daring. “Terima kasih kepada pihak MBS yang telah menggelar FORTASI online, dengan uraian materi ini, kami semakin mantap menitipkan putri kami di MBS, tutur salah satu walisantri. (ElMoedarries)