Rabu (6/12/2023), guru SD Se-Kapanewon Prambanan menghadiri “Penguatan Ideologi Muhammadiyah” di aula Ki Bagus Hadikusumo lantai 2 PPM MBS Yogya. Acara ini diadakan oleh Majelis Dikdasmen PCM Prambanan.

Dalam kegiatan tersebut, hadir ratusan guru karyawan SD Muhammadiyah Se-kapanewon Prambanan. Acara dimulai ba’da zuhur hingga menjelang Asar.

Dalam sambutannya, Ustaz Fajar Shadik selaku tuan rumah sekaligus Mudir PPM MBS Yogya mengatakan, “Semoga yang antum semua lakukan dapat menjadi wasilah untuk kita semua di akhirat.” Ia juga menambahkan, “memang para guru harus terus dikuatkan, ideologinya dan semangatnya agar tidak kalah dari guru yang sudah bersertifikasi.”

Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen PCM Prambanan, Ustaz Agus Yulianto, M.Pd mengingatkan pesan yang sudah dicetuskan Kiai Dahlan, “jangan sekali-kali menduakan Muhammadiyah.” Ia juga memaparkan wacana terbaru yang muncul di Muhammadiyah saat ini, “Kini semua pegawai tidak ada lagi yang pegawai amal usaha, tetapi semua pegawai Muhammadiyah bukan pegawai amal usaha. Untuk itu kita harus menguatkan diri berjuang di Muhammadiyah.”

Ia juga menghaturkan terimakasih kepada PPM MBS Yogya yang sudah memberi fasilitas tempat dan lain sebagainya.

Ustaz Muhammad Isnawan mengawali ceramahnya, mengucap doa untuk Ustaz-Ustazah guru SD Se kapanewon Prambanan, “Semoga Anda semua bapak Ibu guru masuk surga duluan. Aamin. Tidak ada ilmu guru SD yang tidak bermanfaat. Membaca misalnya akan dipakai anak sampai mati.”

Penguatan Ideologi Muhammadiyah (Rabu, 6/12/2023)

Dalam paparannya ia menunjukkan slide foto foto perjuangan Muhammadiyah dulu dan sekarang. Ia juga menjelaskan perjuangan Muhammadiyah tidak seperti dulu. Perkembangan Muhammadiyah itu tidak bisa dilepaskan dari peran Kiai Dahlan di masa itu.

“Kiai Dahlan itu ujung tombak dan ujung tombok.” Tidak mungkin ada sekolah Muhammadiyah kalau tidak ada Kiai Dahlan yang menyumbangkan dan menjual perhiasannya untuk mendirikan sekolah Muhammadiyah.

Ia juga berpesan bahwa guru Muhammadiyah tidak boleh sambat (mengeluh). “Kalau mau mengeluh ingat Palestina, Insha Allah hilang sambatnya (mengeluhnya)”. Ingat Palestina kita bisa memperbanyak Syukur, tuturnya.