Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah atau yang biasa disingkat PR IPM MBS Sleman Yogyakarta adakan upgrading pengurus periode 2019, kamis (5/9). Kegiatan upgrading yang diadakan di pantai Indrayanti, Gunungkidul ini berlangsung selama dua hari. Disampaikan oleh ustadz Fajar Shadik selaku direktur MBS, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, kekompakan, kerjasama dan komitmen seluruh pengurus IPM agar selalu kompak dalam menjalankan setiap program kerja yang akan direalisasikan dalam periode kepengurusannya.
Sebuah organisasi, lanjut ustadz Fajar memiliki visi dan misi, serta adanya peran anggota dalam misi yang dicanangkan. Visi dan misi harus dipahami oleh setiap anggota IPM, bukan hanya oleh ketuanya saja.”Jangan sampai ada organisasi yang anggotanya banyak, tetapi yang bekerja hanya satu dua orang saja, ucapnya. Lebih lanjut, direktur berharap agar IPM bisa menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. “Adanya upgrading ini merupakan langkah awal untuk dapat melakukan perubahan ke depannya, dan mudah-mudahan IPM tahun ini menjadi yang terbaik, harapnya.
Kegiatan upgrading yang diadakan di Joglo Assalaam, kompleks pantai trenggole, Indrayanti Gunungkidul ini berlangsung dua hari. Pada hari pertama IPM putra mendapatkan kesempatan lebih awal. Sementara itu IPM putri, di tempat yang sama mendapatkan gilirannya di hari kedua.
“Mewujudkan pribadi unggul dan bertanggung jawab”adalah tema yang diusung dalam kegiatan upgrading kali ini. Dalam kesempatan ini disajikan beberapa materi terkait keorganisasian yang dibagi ke dalam empat pembahasan. Diantaranya materi tentang manajemen pelayanan yang disampaikan oleh ustadz Jamaludin Ahmad, dilanjutkan dengan ustadzah Repa Sepnita yang menyampaikan materi leadership. Sementara itu, ustadz Sahman memberikan materi tentang problem solving.
Dalam materinya, ustadz jamal memberikan tips kepada peserta upgrading mengenai Standar Operasional Prosedur pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dari seluruh bagian. Sementara itu ustadzah Repa yang menyampaikan materi leadership mengangkat prophetic leadership.
Pemimpin menurutnya adalah seorang yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang lain, melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain, melihat sebelum yang lainnya melihatnya. Lebih dalam ustadzah Repa menjelaskan bahwasannya seorang pemimpin itu bukan hanya memerintah tapi menjadi tauladan, bukan hanya didengarkan namun mampu mendengarkan, bukan hanya menanggung beban tapi mampu menebar semangat, bukan hanya menampung keluh tapi juga memiliki hati yang luas, karena hakikatnya pemimpin adalah ia yang mampu memimpin dan dipimpin, tukas ustadzah yang mempunyai lisensi training for trainer ini.
Ustadz Odjie Samroji yang mendapatkan sesi terakhir didapuk membacakan pakta integritas kepada para pengurus IPM. Pakta integritas yang menyatakan ikrar pengurus IPM terkait kesiapannya mengemban dan menjalankan tugas dan amanahnya dengan baik dibacakan dan ditandatangani secara serentak oleh seluruh pengurus yang hadir. Pernyataan kesanggupan atau pakta integritas ini kita lakukan dalam rangka mengingatkan kepada para pengurus tentang komitmen yang telah disepakati bersama untuk mengemban amanah selama satu tahun ke depan, ujar ustadz Odjie.
Di tempat lain, Haneef Ahsana Fadh Alharis, pengurus IPM bagian Perkaderan (PKD) mengaku dengan diadakannya upgrading ini pengurus IPM bisa ter upgrade kemampuannya, wabilkhusus di bidang organisasi. Selain itu, kita bisa tahu dari awal program-program IPM satu tahun ke depan dari awal, beber santriwan asal batang ini.
Selain diberikan materi tentang keorganisasian, seluruh pengurus IPM mendapat pelatihan kekompakan yang diwujudkan dalam beberapa kegiatan seperti outbond dan permainan beregu lainnya yang bermanfaat untuk membangun kekompakan tim. Follow up dari kegiatan upgrading ini adalah Rencana Tindak Lanjut yang berupa monitoring, evaluasi dan peningkatan program yang sudah ada.(ElMoedarries)
Comments are closed.