Keikutsertaan santri MBS mengikuti muqobalah atau seleksi tes masuk di Universitas Islam Madinah untuk yang kesekian kalinya menjadi nilai lebih bagi pondok pesantren MBS. Pasalnya, pondok pesantren kebanggaan warga Muhammadiyah ini tergolong masih sangat belia. Di usianya yang masih seumur jagung, MBS sudah mampu mengantarkan alumninya untuk bisa menimba ilmu di beberapa perguruan tinggi di timur tengah, diantaranya Universitas Islam Madinah.

Kali ini adalah Renaldi Seva Perdana, santriwan kelas akhir mencoba peruntungannya mengikuti tes seleksi di Universitas Islam Madinah. Berangkat bersama rombongan umroh keluarga besar MBS, santri asal kota lumpia ini optimis menyusul tiga kakak kelasnya yang sudah lebih dulu diterima di UIM. Meskipun terbilang cukup sulit untuk bisa lolos seleksi, namun tidak menyurutkan niat santri yang bercita-cita menjadi ahli fiqih ini. Berbicara masalah peluang, setiap peserta memiliki peluang yang sama untuk diterima. Kedatangan saya langsung kesini menjadi bukti keseriusan saya untuk bisa melihat dan bertemu langsung dengan para masayikh penguji, tegasnya.

Seperti diketahui, pesantren MBS hampir tiap tahun mengirimkan santri-santrinya untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi di beberapa universitas ternama di timur tengah. Ditanya tentang resep keberhasilan pesantrennya, direktur MBS, ustadz Fajar Shadik sedikit berbagi cerita.

Selain dari pendidikan, beliau menilai bahwa pengarahan dan perhatian pihak pesantren terhadap para santri yang hendak mengikuti dauroh muqobalah sebagai salah satu pendorong keberhasilan. Selain itu, tambah beliau, MBS juga aktif menyambangi beberapa Universitas timur tengah dalam rangka kerjasama MoU dalam bidang pendidikan. Diantaranya dalam bentuk mu’adalah dan pemberian kuota, seperti yang belum lama ini  dilakukan di Universitas Islam Sudan, Al Azhar Kairo dan Universitas Islam Madinah.

“Harapan kami adalah agar mereka bisa kembali dengan membawa disiplin ilmu yang berbeda-beda. Ada yang ahli di bidang fiqih, dakwah, aqidah, bahasa dan seterusnya. Namun, harapan terbesar kami tentu saja adalah agar mereka bisa memberikan faedah dan manfaat bagi persyarikatan dan kaum muslimin, tutup beliau. Harapan Ustadz Fajar tentu saja menjadi harapan kaum muslimin semuanya, mudah-mudahan terealisasi. (ElMoedarries)

 

Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (PPM MBS) Prambanan Yogyakarta memberangkatkan 1070 santriwan-santriwatinya kelas 9, 10, dan 11 ke Desa Ngandagan, Pituruh, Purworejo, Jawa Tengah dengan iring-iringan 20 bus pada tanggal 15 Desember 2019 untuk kegiatan Amal Bakti Santri (ABAS). Mereka akan tinggal di rumah-rumah penduduk setempat sekitar 150 KK selama 5 hari dari tanggal 15 – 20 Desember 2019.  Berbaur dan merasakan kehidupan di desa, beramal dan mengimplementasikan teori pelajaran yang telah mereka pelajari di pondok kepada masyarakat.

         

Amal Bakti Santri (ABAS) dilakukan MBS setiap tahun. Abas ke-11 kali ini bertema “Merajut Sinergi demi Membangun Keharmonisan Sosial”. Yang berbeda dari tahu sebelumnya, tahun ini ada Cek kesehatan gratis dan tentunya lingkungan yang setiap tahunya berbeda-beda, dan juga jumlah santri yang berpartisipasi lebih banyak, jelas ustadz Kahar, selaku ketua panitia sekaligus pendamping Abas tahun ini.

Pelaksana kegiatan ini santri kelas 11, dengan ketua Abas putra  Ipmawan Affan Rizwanda Adib dan Amalia Amirotush Sholihah untuk Abas putri. Rangkaian acara ABAS 11 kali ini menyuguhkan beberapa kegiatan, diantaranya, pasar murah – ABAS Ceria – Jalan Sehat – Penyuluhan dan Cek Kesehatan Gratis – Peremajaan Lingkungan – dan puncaknya Tabligh Akbar.

Direktur  PPM MBS, ustadz Fajar Shadik, berpesan kepada santri-santrinya saat pelepasan, untuk tetap menjaga adab dan tingkah laku dalam masyarakat, membantu warga sekitar, dan meninggalkan kesan yang baik bagi warga.  Tujuan dari pada ABAS sendiri ialah menjadikan santri-santri MBS tahu bagaimana kehidupan yang sebenarnya dari masyarakat yang “ekonomi mengah kebawah”, kemudian yang ke-2 adalah tentu ini salah satu bagaimana MBS membangun pendidikan karakter yang menjadikan santri-santri ikhlas berbagi menyambung ukhuwah Islami. Yang ke-3 santri dapat mengetahui bagaimana berinteraksi dengan sopan-santun terhadap yang lebih tua. Yang ke-4 menyebarkan nilai-nilai religiusitas terhadap masayarakat yang masih awam akan Islam, jelanya.

Para santri bersemangat dalam mengikuti abas meskipun dalam keadaan yang cukup panas dan penuh perjuangan. Dari laporan yang kami dapat Alhamdulillah warga sangat antusias dengan kegiatan ABAS 11 ini, artinya mereka senang, bahkan banyak dari pada warga meminta penpanjangan waktu. Kesan abas tahun ini berbeda dengan abas-abas sebelumnya, karena biasanya di dataran tinggi dan cenderung tempat dingin dan baru tahun ini abas berada di tempat dataran rendah dan minim air, jadi santri tahu gimana rasanya perjuangan susah cari air, padahal  kegiatan rumah harus segera diselesaikan.

Amalia Amirotush Sholihah, Ketua Abas Putri berharap ABAS ini dapat memperkenalkan kepada para santri bagaimana kehidupan warga di luar yang membutuhkan bantuan dan juga melatih bermasyarakat kepada para santri sehingga membuat para santri menjadi orang yang bermanfaat bagi nusa, bangsa, serta agama. Tidak hanya pandai dalam materi, tetapi juga pandai dalam akhlakul karimah. Semoga ABAS selanjutnya bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelum nya.(KR)

 

Untuk yang kesekian kalinya MBS kembali memberangkatkan rombongan umroh. Tahun ini 23 jama’ah ikut bergabung dalam rombongan keluarga besar MBS. Berangkat pada hari ini, Jum’at, 20 Desember 2019, rombongan umroh resmi dilepas direktur PPM MBS Sleman, Ustadz Fajar Shadik. Dalam sambutannya Ustadz Fajar mendoakan jama’ah agar senantiasa diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menjalankan segala runtutan aktivitas ibadah umroh dari wajib, rukun serta sunah-sunahnya serta diberikan ma’unah dari Allah hingga bisa kembali lagi dengan selamat.

Selain Ustadz Fajar, penasehat MBS sekaligus Rois Safar Ustadz H.M. Nashirul Ahsan, Lc yang juga ikut tergabung dalam rombongan berkesempatan memberikan taushiyahnya, beliau berpesan agar senantiasa menjaga niat, karena ibadah umroh ini merupakan sebuah nikmat dari Allah yang harus dijaga, dengan mengikhlaskan niat insya Allah ibadah umroh yang kita kerjakan menjadi umroh maqbulan. Acara pelepasan ini diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin ustadz Fajar Shadik.

Sedianya rombongan umroh yang tergabung dalam MBS Tour & Travel ini akan menjalani rangkaian ibadah di tanah suci selama kurang lebih delapan hari. Direncanakan akan tiba di tanah air pada hari Senin, 30 Desember 2019. Mudah-mudahan rangkaian ibadah umroh keluarga besar MBS tahun ini mendapatkan ridho dari Allah dan mendapatkan predikat sebagai jama’ah umroh yang mabrur dan mabruroh, aamiin. (ElMoedarries)

Tanggal 25 November menjadi hari yang istimewa bagi para pendidik, para pejuang penggerak pendidikan memperingati Hari Guru, sebagai salah seorang pendidik tentu momentum ini bukan sekedar kita jadikan sebagai hari spesial yang dibanggakan, tidak lantas hanya sekedar menerima segala ucapan selamat, juga menuliskan status kata-kata indah di media sosial untuk mengenang jasa-jasa guru-guru kita. Lebih dari itu, saya ingin mengajak rekan-rekan guru untuk sejenak bermuhasabah. Bayangkan, semisal esok dipagi hari, seorang siswa anda bergegas menuju sekolah, bersemangat masuk ke kelasnya, jantungnya berpacu diantara harapan dan keragu-raguan. Antara semangat dan khwatir. Dan saat mendekati ruang kelas, berbagai rasa, suara dan perasaan membanjiri pikirannya. Dia bertanya-tanya, “hari ini akan seperti apa ya?” apakah seperti sekolah seperti biasanya?, ataukah dia akan menemukan pengalaman baru, dengan guru yang hebat, ditempat menyenangkan penuh ketakjuban, kegairahan, daya pikat dan penghormatan. Dia akan mengenang pembelajaran dikelas guru sepesialnya, mata pelajaran Anda, gaya mengajar Anda, apakah kelas akan terasa membosankan, atau menyenangkan.

Guru hebat adalah guru yang memiliki daya pikat, para siswa akan memiliki kesan yang mendalam melalui daya pikat yang kita miliki. Yang saya maksudkan daya pikat bukan berarti guru harus memiliki paras menawan, bukan guru yang cantik atau tampan. Karena guru bukanlah aktor yang mengandalkan kecantikan dan ketampanan wajah untuk menarik pesona bagi para penggemarnya. Daya pikat guru juga bukan ditentukan oleh banyaknya harta atau kendaraan yang dimiliki seperti para pengusaha yang memiliki kekayaan berlebih. Bukan pula karena jabatan atau pangkat yang tingi seperti jenderal berbintang. Hubungan yang terjalin dengan siswa kita harus terbangun dengan emosi penuh, dengan rasa simpati dan saling mengerti. Karena hubungan yang terbangun dengan baik akan menjadi jembatan awal keberhasilan suasana pembelajar kita.
Sejatinya daya pikat seorang guru terletak pada kepribadian yang tergambar dari sikap dan perilaku yang menghiasi diri dalam hidupnya. Keteladanan yang sungguh mempesona inilah menjadi daya pikat seorang guru dan mampu mengambil hati para siswanya. Bagaimana seorang guru mampu memotivasi siswa dengan daya pikatnya, sehingga menjadikan semua anak bersemangat mengejar cita-cita menggapai impian kebahagiaan dunia dan akhirat. Guru hebat berdaya pikat akan menjadi idola bagi semua siswa, melalui tutur kata dan nasehatnya, melalui bagaimana memperlakukan siswanya, dan kehadirannya dikelas akan selalu dinantikan. Nasehat dan dan perilakunya dicontoh oleh para siswanya. Sang guru tampil sebagai sosok idola yang dicintai anak didiknya sepanjang masa.

Semua guru tentu berkeinginan menjadi guru idola, memiliki daya pikat sebagai kemampuan yang menarik dan mampu mengambil hati para siswa. Menebarkan rasa senang dan bergembira dalam setiap pembelajaran. Menjadi pribadi seperti ii tentu tidak bisa dilakukan dengan mudah. Perlu ada strategi dan cara yang harus dilakukan oleh guru. Seorang guru yang ingin berusaha memiliki daya pikat harus belajar teknis Selling Skill (keterampilan menjual) Ibarat berdagang, dunia pendidikan membutuhkan strategi jualan. Mengajar sama prosesnya dengan menjual produk. Betapa hebat dan bagusnya kualitas sebuah produk, namun jika tidak pandai menjualnya maka produk tersebut tidak akan laku di pasaran. Dengan keterampilan menjual seorang seseorang dapat meyakinkan siapa pun untuk membeli produk dengan senang hati meskipun harganya mahal. Sama halnya dengan seorang guru, sebagus apa pun materi pelajaran yang ingin disampaikan, sebagus apa pun nasehat yang diucapkan tidak akan bisa masuk dan sulit dinikmati oleh anak-anak didik jika tidak dikemas dengan keterampilan mengajar. Justru yang terjadi adalah anggapan bahwa pelajaran dianggap sulit dan tidak diminati oleh siswa.
Sahabat Guru hebat, milikilah selling skill sebagai guru yang berdaya pikat tinggi. Untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan mengajar perlu kita kuasai berbagai metode pembelajaran. Dengan berbagai inovasi dan kreativitas yang didukung dengan kemampuan teknologi memanfaatkan media pembelajaran. Dengan pembelajaran yang menarik dan penuh variatif didukung dengan multimedia maka ini bisa menjadi salah satu daya pikat guru sehingga anak didik merasa senang belajar bersama. Secara teknis memang banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam berinovasi agar pembelajaran dikelas menjadi lebih menarik. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan sarana yang ada saat ini, guru dimudahkan untuk terus berkreasi.

Guru hebat adalah guru yang dicintai oleh para siswanya, guru yang bisa dekat dan menyenangkan ketika bersama siswa. Menjadi pendidik dengan hati yang tulus, mencintai pekerjaan, dan banggalah dengan profesi mulia ini. Mari perbaiki terus kualitas sebagai guru hebat. Menebar ilmu bukan sekedar mengajar memberi materi pelajaran di dalam kelas, namun jadilah guru yang menghantarkan para siswanya menyambut cerahnya masa depan mereka dengan karater unggul. Bayangkan kedepan anak-anak yang saat ini kita dampingi, menjadi pemimpin berkarakter penuh berkreatifitas membawa bangsa ini berkemajuan. Dan yakinlah, kelak mereka akan mengenang kita sebagai salah satu orang yang berjasa menghantarkan mereka di puncak kesuksesanya. Selamat Hari Guru !

Odjie Samroji
Pendidik di PPM MBS Yogyakarta,
Penulis Buku “Cara Dahsyat Menjadi Guru Hebat”

Pondok pesantren Muhammadiyah Boarding school Sleman Yogyakarta terpilih menjadi salah satu nominator pilot project Pesantren Sehat tingkat nasional  dalam Lokakarya Pesantren dan Santri Sehat 2019. Tak kurang 80 pengurus dan santri hadir dalam kegiatan yang digelar Yayasan jaringan Pesantren Nusantara dan Pusat Promosi Kesehatan dan Pengembangan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Bertempat di Griya Persada Hotel and Resort, Sleman dengan mengusung misi santri hebat pasti sehat, Rabu, 16/10/2019.

Pihak Direktorat Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat yang diwakili Pak Bambang menegaskan, bahwa untuk tahun ini hanya 60 pesantren termasuk di dalamnya PPM MBS, PUTM Hamidiyyah dan PP Alqodir yang akan ditunjuk sebagai pilot project pesantren sehat dari total sekitar 33.000 pesantren di tanah air.

Terpilihnya MBS sebagai salah satu nominator pesantren sehat tahun ini diawali dari hasil presentasi Tim MBS yang diwakili santri PMR MBS Putra dan Putri. Dalam pemaparannya, Fauzan Hakami dan M. Hanan Insani menyampaikan konsep pesantren sehat guna terwujudnya pesantren sehat.  Sampai detik ini masih banyak masyarakat kita yang masih beranggapan bahwasannya pesantren itu selalu kumuh dan rentan terhadap penyakit. Stigma negatif yang melekat pada pesantren yang kumuh dan rentan terhadap penyakit sudah tidak relevan di zaman sekarang ini. Di MBS, lanjut Fauzan melalui IPM bagian PMR dan Duta Lingkungan Hidup mampu menjadi ujung tombak dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat pesantren yang didominasi  santri dalam masalah kesehatan dan kepedulian lingkungan hidup, ungkapnya.

Sementara itu ustadz Lalu Wahyu Pratama, S. Kep NS dan ustadzah Vani Anindya Amd.Kep yang mendampingi tim MBS dalam acara tersebut bersyukur dengan terpilihnya MBS sebagai salah satu nominator pesantren sehat. Alhamdulillah, dengan kerja keras seluruh elemen yang ada di pesantren, hari ini MBS terpilih menjadi nominator pilot project pesantren sehat. Kita berharap, ke depan MBS bisa jadi role model percontohan dalam perilaku hidup bersih dan sehat di pondok pesantren. Lebih dari itu bisa mengimbas dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas, tuturnya. Dengan terpilih menjadi nominator pesantren sehat, secara otomatis nama MBS akan masuk sistem informasi kesehatan pondok pesantren (Simkestren ) Kemenkes RI.

Di akhir acara dilaksanakan ikrar pesantren dan santri sehat untuk masyarakat sehat. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama untuk mnyehatkan pesantren dan lingkungan. Diharapkan kegiatan ini menjadi role model bagi pesantren nusantara dan berlangsung lagi tahun depan. (ElMoedarries)

Kafilah MTQ Pelajar SMA PPM MBS Sleman Yogyakarta berhasil mempertahankan juara umum gelaran MTQ Pelajar SMA korwil sleman timur setelah menyumbang 10 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Hasil ini menjadikan kafilah SMA MBS menjadi kontingen yang berhasil mempertahankan juara umum selama empat tahun berturut-turut.

Disamping berhasil menjadi juara umum, raihan 10 emas yang didapatkan kali ini sekaligus memperbaiki rekor atas nama MBS sendiri. Setelah pada tahun sebelumnya, kafilah MTQ SMA MBS membukukan 9 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Raihan 10 emas yang menghantarkan kafilah MTQ MBS menjadi juara umum tersebut berasal dari cabang CCA, khutbah jum’at, MTQ pa, MTtq pi, adzan, pidato pa, pidato pi, MSQ, nasyid dan kaligrafi pa. Sementara medali perak dan perunggu diraih dari cabang MTtq pa dan MHQ pa.

Gelaran MTQ pelajar tingkat SMA korwil sleman timur yang digelar di SMK Penerbangan Ardya Gharini Adi Sucipto, kamis (11/9) ini menjadi ajang pembuktian bagi santri MBS. Mendominasi dan unggul di hampir semua cabang lomba dengan perolehan 10 emas dari 14 cabang perlombaan yang ada, membuat dewan hakim MTQ Pelajar SMA tingkat korwil sleman timur  menetapkan kafilah SMA MBS sebagai juara umumnya.

Kepala balai DIKMEN kabupaten Sleman, Drs. Tio Santoso, MM yang didapuk membuka MTQ, dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa penyelenggaraan MTQ ini merupakan salah satu bentuk pembinaan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah umat islam, khususnya dalam membaca, memahami dan menghayati kitab suci Alquran. Kegiatan ini juga merupakan wujud syiar islam yang sangat bermanfaat, tidak saja bagi umat islam, tetapi juga bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa sekolah umum akan termotivasi untuk membaca, mempelajari dan melaksanakan ajaran-ajaran yang terdapat di dalam Alquran, pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga ikut hadir ketua Yasarini cabang Lanud Adisutjipto, Ny. Imel Bob Henry Panggabean. Beserta para pengurus, bu Imel menyempatkan diri untuk hadir sekaligus membuka gelaran MTQ Pelajar SMA/SMK korwil Sleman Timur tahun 2019 yang dilaksanakan di lapangan upacara SMK Penerbangan AAG Adisutjipto.

Sedangkan Bapak Muh. Arwan Munif, M. Pd melaporkan bahwa tujuan MTQ tersebut untuk meningkatkan ketrampilan baca tulis alquran serta pendalaman isinya, memupuk rasa cinta alquran, meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama islam dalam kehidupan sehari-hari, serta menumbuh kembangkan bakat, minat, kemampuan peserta didik di bidang keagamaan.

Prestasi ini menjadi modal berharga bagi kafilah MTQ SMA MBS, setelah berhasil mempertahankan juara umum sekaligus memperbaiki perolehan medali. Didampingi Ust. Agus Mu’alim, S. Ud mengatakan, “ ini modal kami menuju Kabupaten, untuk itu anak-anak saya harapkan untuk tidak cepat puas dengan hasil ini. Kita akan berusaha, berlatih dan bekerja lebih keras agar mampu meraih hasil yang lebih tinggi. Hasil yang sudah baik ini akan terus kita tingkatkan, sementara yang kurang maksimal akan kita evaluasi secara optimal agar kembali mengharumkan nama MBS di kancah yang lebih tinggi”, terangnya.(ElMoedarries)

DAFTAR PEROLEHAN MEDALI KAFILAH MTQ PELAJAR SMA MBS KORWIL SLEMAN TIMUR 2019

NO NAMA CABANG LOMBA JUARA
1 Landung Salsabila CCA 1
Nadya Kamila 1
Mentari Fatayatul 1
2 Luthfi Hamdan Khutbah Jumat 1
3 Kunta Ulinnuha MTQ pa 1
4 Muhammad Amirul Mubarok MTtQ Pa 2
5 Salila Ardiyah MTtQ Pi 1
6 Masagus Abiyoga Adzan 1
7 Ahmad Kamal Pidato Pa 1
8 Sinta Prasetya Pidato Pi 1
9 Fatha Munadiyah MSQ 1
Talifa Syafiqoh 1
Ardinnaila 1
10 Tahnia Nasyid 1
Aisyah
Nadya Kamila
Angelina
11 Fadhol Kaligrafi Pa 1
12 Iqbal Muhammad Ridho MHQ pa 3

Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah atau yang biasa disingkat PR IPM MBS Sleman Yogyakarta adakan upgrading pengurus periode 2019, kamis (5/9). Kegiatan upgrading yang diadakan di pantai Indrayanti, Gunungkidul ini berlangsung selama dua hari. Disampaikan oleh ustadz Fajar Shadik selaku direktur MBS, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, kekompakan, kerjasama dan komitmen seluruh pengurus IPM agar selalu kompak dalam menjalankan setiap program kerja yang akan direalisasikan dalam periode kepengurusannya.

Sebuah organisasi, lanjut ustadz Fajar memiliki visi dan misi, serta adanya peran anggota dalam misi yang dicanangkan. Visi dan misi harus dipahami oleh setiap anggota IPM, bukan hanya oleh ketuanya saja.”Jangan sampai ada organisasi yang anggotanya banyak, tetapi yang bekerja hanya satu dua orang saja, ucapnya. Lebih lanjut, direktur berharap agar IPM bisa menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. “Adanya upgrading ini merupakan langkah awal untuk dapat melakukan perubahan ke depannya, dan mudah-mudahan IPM tahun ini menjadi yang terbaik, harapnya.

Kegiatan upgrading yang diadakan di Joglo Assalaam, kompleks pantai trenggole, Indrayanti Gunungkidul ini berlangsung dua hari. Pada hari pertama IPM putra mendapatkan kesempatan lebih awal. Sementara itu IPM putri, di tempat yang sama mendapatkan gilirannya di hari kedua.

Mewujudkan pribadi unggul dan bertanggung jawab”adalah tema yang diusung dalam kegiatan upgrading kali ini. Dalam kesempatan ini disajikan beberapa materi terkait keorganisasian yang dibagi ke dalam empat pembahasan. Diantaranya materi tentang manajemen pelayanan yang disampaikan oleh ustadz Jamaludin Ahmad, dilanjutkan dengan ustadzah Repa Sepnita yang menyampaikan materi leadership. Sementara itu, ustadz Sahman memberikan materi tentang problem solving.

Dalam materinya, ustadz jamal memberikan tips kepada peserta upgrading mengenai Standar Operasional Prosedur pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dari seluruh bagian. Sementara itu ustadzah Repa yang menyampaikan materi leadership mengangkat prophetic leadership.

Pemimpin menurutnya adalah seorang yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang lain, melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain, melihat sebelum yang lainnya melihatnya. Lebih dalam ustadzah Repa menjelaskan bahwasannya seorang pemimpin itu bukan hanya memerintah tapi menjadi tauladan, bukan hanya didengarkan namun mampu mendengarkan, bukan hanya menanggung beban tapi mampu menebar semangat, bukan hanya menampung keluh tapi juga memiliki hati yang luas, karena hakikatnya pemimpin adalah ia yang mampu memimpin dan dipimpin, tukas ustadzah yang mempunyai lisensi training for trainer ini.

Ustadz Odjie Samroji yang mendapatkan sesi terakhir didapuk membacakan pakta integritas kepada para pengurus IPM. Pakta integritas yang menyatakan ikrar pengurus IPM terkait kesiapannya mengemban dan menjalankan tugas dan amanahnya dengan baik dibacakan dan ditandatangani secara serentak oleh seluruh pengurus yang hadir. Pernyataan kesanggupan atau pakta integritas ini kita lakukan dalam rangka mengingatkan kepada para pengurus tentang komitmen yang telah disepakati bersama untuk mengemban amanah selama satu tahun ke depan, ujar ustadz Odjie.

Di tempat lain, Haneef Ahsana Fadh Alharis, pengurus IPM bagian Perkaderan (PKD) mengaku dengan diadakannya upgrading ini pengurus IPM bisa ter upgrade kemampuannya, wabilkhusus di bidang organisasi. Selain itu, kita bisa tahu dari awal program-program IPM satu tahun ke depan dari awal, beber santriwan asal batang ini.

Selain diberikan materi tentang keorganisasian, seluruh pengurus IPM mendapat pelatihan kekompakan yang diwujudkan dalam beberapa kegiatan seperti outbond dan permainan beregu lainnya yang bermanfaat untuk membangun kekompakan tim. Follow up dari kegiatan upgrading ini adalah Rencana Tindak Lanjut yang berupa monitoring, evaluasi dan peningkatan program yang sudah ada.(ElMoedarries)

 

 

 

 

Alhamdulillah, prestasi demi prestasi diraih oleh santri PPM MBS Sleman Yogyakarta. Kali ini para santri memborong piala Olimpiade Kitab Kuning tingkat Kabupaten Sleman yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FORSIPP) Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman,(Ahad, 25/8).

Gelaran lomba yang dihelat di Pondok Pesantren Diponegoro, Sembego, Maguwoharjo, Depok Sleman ini diikuti ratusan peserta yang didominasi para santri dari perwakilan pondok pesantren di Kabupaten Sleman. Mengirimkan 18 santri terbaiknya, MBS berhasil membukukan hasil memuaskan setelah sukses meraih 10 medali.

Adalah Akmal Alhadi dan Aura Mutiara Faridl, santriwan dan santriwati MBS berhasil meraih juara 1 untuk kategori kitab Nahwu marhalah wustha dan ulya setelah mendapatkan point tertinggi. Bersaing dengan para kompetitor dengan segudang pengalaman di bidang kitab turots tidak membuat mental santri yang masih duduk di kelas XII ini kendur.

Membaca dan memahami kitab klasik Kifayatul ashab fi khali nadzmi qowaidul I’rab, karya Syaikh Zaini bin Muhammad Uzair, Akmal sukses membuat dewan juri bersepakat untuk memberikan nilai tertinggi kepadanya. Pun demikian dengan Aura, maju di marhalah ulya, santriwati kelas XII IPA 3 ini juga melangkah mulus  membaca kitab yang identik dengan sebutan kitab kuning atau kitab gundul dengan mendapatkan nilai terbaik.

Sementara itu juara 2 diperoleh santriwan atas nama Hudalil Muttaqin, Iflah Anugerah Ramadhan dan Azmi Taqiyuddin Robbani. Huda, yang maju di marhalah wustha bidang keilmuan akhlak kitab Minhajul Abidin harus puas menjadi runner up. Iflah juga menjadi runner up setelah hanya mampu menempati posisi kedua kategori marhalah ula kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali.

Untuk juara ke tiga dipersembahkan oleh Amrul Mubarokil Akbar, Ahmad Faqih Hidayat, Jundi Abdurrahman, Salma Nurhidayah dan Aushaf Nabila Farahdhiya. Prestasi ini membuktikan bahwa MBS merupakan pesantren yang serius dalam membina bakat santri dalam penguasaan khazanah keislaman. Semoga dengan hasil ini akan membangkitkan semangat dan motivasi bagi santri lainnya untuk berprestasi. Dan bagi para juara, terus belajar dan jangan cepat puas. Mudah-mudahan kelak menjadi ilmuan yang ilmunya bermanfaat.(ElMoedarries)

 

DAFTAR PEROLEHAN MEDALI OLIMPIADE KITAB KUNING FORSIPP SLEMAN SANTRI PPM MBS SLEMAN YOGYAKARTA 2019

NO NAMA KELAS MARHALAH CABANG JUARA
1 IFLAH ANUGERAH. R 10 MIPA 1 ULA AKHLAK 2
2 AZMI TAQIYUDDIN. R 10 MIPA 1 ULA NAHWU 2
3 HUDALIL MUTTAQIN 11 IPA 3 WUSTHA AKHLAK 2
4 SALMA NURHIDAYA 10 MIPA 4 WUSTHA AKHLAK 3
5 JUNDI ABDURRAHMAN 11 IPS 2 WUSTHA FIQIH 3
6 AKMAL ALHADI 12 IPA 1 WUSTHA NAHWU 1
7 AMRUL MUBAROKIL. A 12 IPS 2 ULYA NAHWU 3
8 AURA MUTIARA FARIDL 12 MIPA 3 ULYA NAHWU 1
9 AHMAD FAQIH HIDAYAT 12 IPA 1 ULYA AKHLAK 3
10 AUSHAF NABILA. F 12 MIPA 4 ULYA AKHLAK 3

 

 

Indonesia dikarunia Allah tanah yang luas terbentang ujung timur hingga barat, hamparan pulau berjajar dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Jawa, Bali, Madura, Sulawesi hingga Papua. Sungguh ini menjadi nikmat tiada tara dengan beragam aneka budaya menyatu dalam keragaman.  Tak terkecuali dengan dakwah Islam, dengan populasi muslim terbanyak didunia Indonesia membutuhkan kader-kader dakwah Islam yang tersebar dari seluruh penjuru. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan Islam khususnya pondok pesantren.

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan lahirnya kader-kader tangguh, calon pemimpin ummat yang berkarakter kuat. Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta setiap tahun menjaring putra putri terbaik dari berbagai daerah untuk dibina menjadi santri hebat di pesantren MBS. Persebaran kader yang merata dari seluruh wilayah di Indonesia diharapkan bisa menjawab kebutuhan kader ulama dan intelektual dari alumni pesantren.  Setiap tahun menjadi agenda rutin pesantren MBS dengan program Penerimaan Santri Baru (PSB) melalui penjaringan calon santri di daerah. Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, beberapa daerah telah rutin menyelenggarakan ujian seleksi santri dibeberapa kota luar pulau Jawa, diantaranya Samarinda, Bontang, Sangatta, Banjarmasin, Bengkulu, Jambi, Palembang, Palu, Gorontalo, Denpasar, dan kota-kota lain.

Tahun ini MBS memberi kabar bahagia bagi warga masyarakat muslim di ujung timur Indonesia, tepatnya di Tanah Papua.  Dengan semakin bertambahnya santri dari Papua, menandakan antusias dan semangat warga disana menyekolahkan putra-putrinya di pesantren meningkat. Pesantren MBS menyambut baik dengan memberi kesempatan putra-putri terbaik lulusan SD, dan SMP untuk mengikuti proses seleksi tanpa harus datang langsung ke Yogyakarta.  Inilah kali pertama tim PSB akan datang ke Papua untuk mengadakan sosialiasi sekaligus Ujian Seleksi Masuk Santri Baru MBS tahun pelajaran 2020/2021.

Direktur PPM MBS Al Ustadz Fajar Shadik menyampaikan bahwa Program MBS ini adalah bagian dari upaya mengakomodir keinginan warga Muhammadiyah di Papua agar memiliki kesempatan yang sama dengan daerah lain bisa mengikuti ujian di daerah tanpa harus ke Yogyakarta. “InsyaAllah kita akan siapkan tim khusus ke Papua, bila perlu saya sendiri yang akan mengawal sampai sana” ujar beliau.

Pelaksanaan Ujian Seleksi mengambil tempat dikota Sorong, propinsi Papua Barat. Kota indah berjuluk kota minyak ini insyaAllah dipilih menjadi titik utama pelaksanaan seleksi santri baru MBS. Waktunya kapan? InsyaAllah akan segera di publikasikan dalam waktu dekat. “Kami akan koordinasi dahulu dengan warga Muhammadiyah disana, PWM dan PDM akan kita ajak untuk bekerjasama” ujar ustadz Fajar menambahkan.

Bagi anda warga Muslim khususnya warga persyarikatan di Papua Barat dan sekitarnya, silahkan gali informasi lebih lengkap tentang PSB MBS di tanah Papua melalui Nomor WA Tim PSB Papua 0813 4840 9782.

Tak mau kalah dengan adanya pemilihan berbagai pemimpin yang ada di negeri ini baik di tingkat desa, daerah, kecamatan, kabupaten, kota bahkan negara. Pondok Pesantren MBS Sleman Yogyakarta pun memiliki caranya tersendiri dengan mengadakan pesta demokrasi  ala pesantren. Salah satunya dengan mengadakan pemilihan ketua organisasi santri yang di MBS biasa disebut dengan IPM.

Pemilihan ketua PR IPM putra masa bakti 2019/2020 kali ini mengikutkan lima kandidat yang bakal bersaing menduduki amanah  sebagai ketua IPM Putra satu tahun ke depan, ke lima kandidat santri terbaik itu diantaranya :

  1. Slamet Raharjo, santriwan asal Banyuwangi
  2. Jundi Abdurrahman, santriwan asal Nunukan
  3. Hamzah Imawan, santriwan asal Purbalingga
  4. Prananda Imammuddin, santriwan asal Sidoarjo
  5. Endi Fathoni Wibowo, santriwan asal Ngawi

Profil calon Ketua Umum PR IPM MBS Putra

Layaknya pemilihan presiden Indonesia, pemilihan ketua PR IPM juga terlebih dahului diadakan pemaparan visi dan misi dari masing-masing calon ketua PR IPM satu tahun ke depan sebelum pencoblosan dilaksanakan, terang Ilham Luthfi selaku ketua KPU. Ilham menambahkan, pemilihan umum ini merupakan sarana demokrasi, dimana santri belajar bertanggungjawab atas pilihan politiknya dan bagi calon pengurus agar bertanggungjawab atas amanah yang diberikan dari pondok. Panitia berharap, melalui pemilu pengurus ini diharapkan terjadinya proses pembentukan pengurus yang adil, terbuka dan kompetitif, pungkasnya.

Pesta politik kecil ini dimulai dengan kampanye singkat oleh para kandidat. Dalam kampanye ini para kandidat memperkenalkan diri, menyampaikan orasinya, melontarkan visi misi dan program kerjanya jikalau terpilih menjadi ketua organisasi nantinya. Disusul oleh sambutan pembimbing yang diwakili oleh Ustadz Kahar. ” Pilihlah wakil-wakil yang kalian percaya untuk mengemban amanah sesuai dengan hati nurani masing-masing. Karena dalam pencoblosan ini tidak ada unsur paksaan.” Himbau Ustadz Kahar.

Setelah masa kampanye penyampaian visi misi berakhir, tibalah waktu dimana hari pencoblosan. Waktu pencoblosan yang dilaksanakan hari Sabtu malam diikuti oleh seluruh santri yang mempunyai hak pilih.  Santri kelas 12 yang bertindak selaku panitia tidak mempunyai hak pilih. Penghitungan suara seketika dilakukan pada malam hari itu juga. Berdasarkan penghitungan real count dari KPU, diperoleh hasil kandidat nomor satu mendapatkan 17 suara, nomor urut dua 295 suara. Sementara itu Hamzah Imawan yang menempati nomor urut tiga memperoleh 59 suara, diikuti kandidat nomor urut empat dan lima mendapatkan 37 dan 193 suara. Dengan hasil real count ini artinya kandidat nomor urut dua, santriwan atas nama Jundi Abdurrahman terpilih menjadi suksesor ketua PR IPM satu tahun ke depan.

Terpilihnya akhi Jundi, santriwan asal Nunukan, Kalimantan Utara ini tentunya tidak terlepas dari kompetensi yang dimiliki dalam pemaparan visi dan misi yang disampaikannya pada saat kampanye.  Misi “ishlahul akhlaq” yang diusung mantan ketua PD IPM Nunukan ini ternyata mampu menggerakkan hati para pemilih untuk memilihnya kemudian memberikan amanah sebagai nakhkoda baru untuk mengarungi samudera kegiatan IPM satu tahun ke depan.

Suasana Penghitungan Suara

”Saya Jundi, selaku ketua IPM Putra terpilih mengucapkan terima kasih kepada dewan asatidz, rekan-rekan yang telah mempercayakan amanah dalam memegang tampuk kepemimpinan ini. Kami mengharapkan doa dan dukungan dari dewan asatidz sebagai pembimbing kami. Partisipasi dan kerja sama para anggota sangat kami nantikan karena tanpa dukungan anggota, program kerja yang kami gariskan sungguh tiada artinya.” Sambut Jundi Abdurrahman, salah satu kandidat terpilih diakhir acara pemilihan ketua PR IPM. Selanjutnya serah terima jabatan dan pelantikan pengurus baru PR IPM Putra masa bakti 2019/2020 sekiranya akan digelar pada tanggal 3 Agustus 2019. (ElMoedarries)