Sehari setelah dinobatkan sebagai juara 1 Nasyid MTQ Tingkat Pelajar DIY, grup Nasyid putri MBS atau yang biasa dikenal dengan Sin Cos Tan mendapat kunjungan dari Asosiasi Nasyid Nusantara ( ANN ) tingkat Nasional. Rombongan tim ANN yang berjumlah sekitar 6 orang dari perwakilan Riau, Palembang, Jakarta, Jabar, Jateng dan DIY ini datang ke MBS untuk menyaksikan secara langung penampilan Sin Cos Tan.

Mas Era Sugiarso selaku kordinator ANN Yogyakarta menyampaikan, “kedatangan tim ANN tingkat pusat ini dalam rangka mengadakan Training Of Trainer di Yogyakarta. Adapun maksud diadakannya TOT ini adalah membuat formula pelatihan nasyid di sekolah umum/swasta yang tujuannya memperbaiki kualitas nasyid, sehingga standardnya jadi lebih bagus”.Kami memilih Sin Cos Tan sebagai model atau acuan dalam merumuskan  buku manual dasar-dasar nasyid di SMA ini karena mereka mampu membawakan lagu nasyid dengan rapat, artinya dengan format 4 personel ini yang menurut saya kurang proporsional dan lumayan berat untuk acapella, Sin Cos Tan mampu mengisi beberapa ruang space yang kosong, sehingga lagu yang mereka bawakan tidak hambar”, tegasnya.

Statement Mas Era ini sejalan dengan juknis yang dikeluarkan dari Kemenag, yang berisi tentang regulasi pelaksanaan MTQ tingkat pelajar khususnya untuk jumlah personel grup nasyid yang hanya diperkenankan 4 orang. Alasan dipilihnya Sin Cos Tan sangat masuk akal, disamping baru saja meraih juara 1 MTQ cabang nasyid tingkat DIY, penampilan Sin Cos Tan dari hari ke hari semakin menunjukkan progres yang baik. Dalam kunjungannya ke MBS yang kurang lebih 1 jam, tim ANN yang hadir bersama sekjend nya Mas Aris Kurnianto, S. Psi , langsung bertemu dan berdiskusi dengan anak-anak.

Memanfaatkan waktu yang sedikit, anak-anak langsung menunjukkan performanya di hadapan para pelatih dan artis dari ANN. Membawakan 4 buah lagu andalannya, grup nasyid yang dimotori Aqila Fadiya Hayati ( vocal utama ), Rahma Annisa ( co lead vocal ), Adzania Maghfira Sausan ( vocal acapella ), Sukma Anindita ( bass ), Masayu Alya Nur’aini ( vocal acapella ), Wisda Via Nurfalah ( beat box ) dan Zeina Dwi Putri ( vocal acapella ) memulai kariernya dengan latihan sendiri alias otodidak ini langsung tancap gas dan berhasil menyihir semua rombongan ANN. Tak terkecuali mas Abu, artis  sekaligus pelatih nasyid asal Jakarta ini memuji penampilan Sin Cos Tan. Beliau mengatakan “ mereka sangat layak untuk maju ke tingkat nasional mewakili DIY, kemampuan mereka sangat komplit, tidak salah kami datang kesini untuk menjadikan mereka sebagai model penilaian nasyid MTQ/PAI tingkat pelajar”. Setelah melihat penampilan Sin Cos Tan kami punya gambaran untuk melakukan eavaluasi dalam sistem penilaian dan pelatihan nasyid, wabilkhusus format penilaian nasyid untuk MTQ/PAI pelajar, imbuhnya. Selain tampil dengan 4 personel format MTQ, Sin Cos Tan juga menyuguhkan performa full team 7 personal atau personel aslinya, namun demikian tampilan 4 maupun 7 tidak mengurangi kualitas lagu yang dibawakan.

Sebelum meninggalkan MBS, rombongan ANN menyempatkan diri untuk berfoto bersama dengan Sin Cos Tan. Didampingi Ust. Agas dan Usth. Istianah, beliau berdua berpesan kepada anak-anak agar tetap selalu rendah hati, dan tidak jumawa dengan gelar ataupun prestasi yang disandangnya sekarang. Ust. Agas juga mengucapkan terimakasih kepada rombongan ANN yang sudah memilih dan mempercayakan Sin Cos Tan sebagai model penilaian nasyid nasional, khususnya format MTQ/PAI.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak sekaligus wali santri baru Sayid Jundi Akbar dalam sambutan mewakili wali santri, acara serah terima santri baru PPM MBS Yogyakarta, menekankan bahwa kehadiran wali santri dalam menyerahkan anak – anaknya dalam rangka menjemput harapan agar anak – anak menjadi lebih baik. Seimbang ilmunya baik akhlak dan budi pekertinya dan siap terjun di masyarakat. Dalam kesempatan tersebut beliau berpesan kepada pengelola PPM MBS Yogyakarta dan wali santri baru agar bersinergi dan mendidik putra putrinya agar mempunyai kecerdasan empati dan emosi yang baik.

Berikut adalah tulisan Bang Dahni Azhar Ketum PP Pemuda Muhammadiyah saat melepasa putranya di MBS Yogyakarta.

Saya kira Saya Akan biasa saja dan dengan ringan melepas Sayyid Jundi Anzar Simanjuntak Putra pertama Saya memulai hari-harinya di Pesantren, Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Ternyata, Tidak. Nak, air mata abi dan Bunda biarkan jatuh sekarang Karena sedih, agar kelak Kami berdua kembali menjatuhkan air Mata memandang mu Bukan Karena bersedih namun Karena bangga. Bangga kau bisa menyempurnakan kekurangan Aku dan Bunda mu. Bangga Karena kau jauh lebih baik daripada Kami berdua. Bangga Karena kau memberikan mamfaat bagi sesama. Bangga Karena kau menyempurnakan perjuangan Islam, Indonesia dan Muhammadiyah nak. Bergembiralah nak di tempat kau belajar. Abi pun akan belajar mengelola sedih karena kau tidak lagi tinggal bersama abi dan bunda. Belajar lah nak….

 

Sebagai salah satu wadah pembentukan karakter kepemimpinan, padvinder menjadi pandu guna mencetak kader kader pemimpin bangsa yang berwawasan kebangsaan yang kuat. Hizbul Wathon merupakan salah satu organisasi kepanduan yang hadir sejak sebelum kemerdekaan. Mencetak generasi muda yang kuat dan pemberani. Tidak banyak bicara tetapi penuh dengan aksi.

Cita cita pendirian Hizbul Wathon yan digagas oleh Kyai Dahlan tetap bergerak hingga hari ini. Menyongsong tantangan dengan gagah berani, menciptakan generasi generasi yang bersemangat juang dan berjiwa ksatria.

Segenap jajaran MBS Yogyakarta mengucapkan selamat kepada,
1.ustadz Eko Priyo Agus N, S.Pd.I
2.ustadz Satria Bintang T.A.R.IP
3.ustadzah Azizah Nur Ibtihaj Syaiful
4.ustadzah Humairah Ulfa Hastari
telah dilantik pada hari minggu 30 juli 2017 menjadi Hizbul Wathan Muhammadiyah cabang Prambanan. Semoga istiqomah dan bisa membawa HW lebih berkemajuan