Kamis (28/3/2024), PPM MBS Yogya telah usai menyelenggarakan Dakwah Santri di sekitar DIY dan juga Klaten. Setelah kurang lebih sepuluh hari (19-28) diterjunkan di desa-desa untuk berdakwah dan membaur di kalangan masyarakat, santri PPM MBS Yogya kembali ke pondok hari ini.

Dalam kegiatan Dakwah Santri ini, para santri telah membaur bersama masyarakat turut serta berpartisipasi dalam dakwah di lingkungan masyarakat setempat. Selama sepuluh hari itu, santri turut mengajar TPA, menjadi khotib, turut serta dalam kultum ba’da tarawih, hingga turut membantu warga yang ditempati/ditinggali.

Ada sekitar 349 santri yang diterjunkan, “mereka dibagi menjadi 59 kelompok, 32 kelompok putera, dan 27 kelompok putri.”

Dalam kegiatan Dakwah Santri ini, para santri PPM MBS Yogya berkolaborasi dan berkomunikasi dengan Pimpinan Ranting, Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat. Santri diterjunkan dalam Dakwah Santri untuk belajar, berkomunikasi, dan juga berinteraksi lebih intensif dan mengenali langsung bagaimana gambaran tentang dakwah di masyarakat bersama PCM dan PRM.

Santri penuh haru berpisah dengan warga di Dakwah Santri

Direktur PPM MBS Yogya Ustaz Fajar Shadik berharap santri yang telah usai mengikuti Dakwah Santri kelak bisa menjadi pendakwah yang bermanfaat di masyarakat kelak. “Semoga mereka bisa berkontribusi positif terutama dalam dakwah keagamaan di masyarakat yang ditempati.”

Ustaz Fendik, selaku Ketua Panitia Dakwah Santri mengatakan, “Alhamdulillah Dakwah santri tahun ini berjalan dengan Hidmat lancar dan sukses, kegiatan tersebut juga sangat efektif dalam melatih pembentukan karakter kepribadian santriwan dan santriwati dalam dakwah di masyarakat dimulai dari melatih kematangan fisik, intelektual dan kejiwaan ketika mereka berada langsung  berbaur di lingkungan yang sama dengan masyarakat setempat”

Ustaz Fendik juga berharap “setelah semua santri balik pondok bisa lebih giat belajar dan menjadi lebih baik serta lebih maksimal lagi memanfaatkan waktu selama tinggal di pondok supaya kedepannya menjadi kader-kader yang membawa solusi di tengah ummat yang sangat membutuhkan bimbingan belajar agama Islam secara kaaffah, mereka dapat memberikan manfaat bagi ummat, mengajak semua elemen masyarakat wabil khusus generasi muda  agar dekat dengan Allah dan ajaran nabinya Muhammad shalallahu alaihi wasallam bisa memakmurkan masjid di bulan Ramadhan dengan kegiatan ibadah qouliah maupun fi’liah. [Arif Yudistira]