Walau berusia belia unit produksi las Hasbuna makin berjaya. Mungkin inilah gambaran yang pas untuk unit produksi las milik PPM MBS Sleman Yogyakarta. Bermodal semangat para punggawanya unit las tak gentar ditengah minimnya sarana dan prasarana. Hari demi haripun berganti, ditengah bilangan bulan yang tak lama berbagai karya telah tertoreh dan berhasil dibuat dengan baik.
Saat di temui tim redaksi di tempat produksi pak Supriyanto (kabid produksi las) memaparkan bahwa munculnya unit produksi las ini dikarenakan karena kebutuhan pondok pesantren yang semakin hari semakin banyak. Dimulai dengan seperangkat alat las dan gerenda sederhana produksi mulai di jalankan. Beberapa produkpun dapat dihasilkan seperti tralis jendela. Ditengah perjalanan, alhamdulilah unit produksi ini mendapat bantuan berbagai peralatan alat las, Jenset, dan alat alat pengaman kerja, dan juga pembinaan berupa bimbingan teknis dari kementrian perindustrian Republik Indonesia Direktorat Logam Mesin Elektronik dan Alat angkut.
Setelah adanya bantuan dan bimbingan dari kementrian ini hasil produksi terus meningkat mulai dari tower air, kanopi, pintu dan jendela aluminium, tralis, tempat tidur, rak sepatu, reling tangga, kontruksi baja ringan, menengah sampai berat, pembuatan bio flok, penutup gorong gorong sampai pegangan tangga naik untuk kebutuhan pondok dapat terpenuhi. Dengan 8 orang karyawan terbagi menjadi 4 divisi yaitu divisi perbaikan, aluminium, konstruksi baja ringan sampai berat dan divisi finising. Model sistem kerja yang diterapkan adalah saling membantu jika satu bagian sudah selesai bisa membantu bagian lain yang mengalami kesulitan.
Di tempat terpisah Ustad Faqihuddin Lc. sebagai penanggung jawab umum unit produksi hasbuna las memaparkan harapannya kedepan bahwa unit produksi las dapat mandiri, sehingga pengelolaan kedepan dapat lebih provesional. Diharapkan unit produksi ini dapat menjadi salah satu andalan pondok pesantren dalam menopang kemandirian ekonomi pondok pesantren.
Comments are closed.