Tidak setiap orang mempunyai hobi dan kesukaan yang sama. Pun demikian dengan pecinta binatang. Mempunyai hobi yang bagi sebagian orang tidak begitu menarik. Menjadi dokter hewan merupakan salah satu profesi yang didambakan oleh pecinta binatang. Bagaimana tidak? Ketika kerja, pasien yang ditangani oleh mereka terdiri dari berbagai jenis hewan, mulai dari yang ternak hingga yang liar.

Jika kamu adalah pecinta binatang, mungkin kondisi ini akan menggambarkan betapa mencintai  sesama makhluk ciptaannya akan membawa berkah tersendiri. Survey membuktikan, karena kecintaannya pada hewan, Ahmad Ghulam As Syauqi, alumnus MBS Yogyakarta angkatan 8 ini akhirnya bisa mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan UGM melalui jalur SBMPTN 2022.

Aam, begitu sapaan akrabnya,  adalah anak sulung dari 2 bersaudara pasangan Bapak Purwanto dan Ibu Siti Rahayu Widiastuti. Sejak SD, ia diketahui sudah menunjukkan kesukaannya pada binatang. Bahkan, diusianya yang masih tergolong belia, alumnus MBS kelahiran 2 Juli 2003 ini punya koleksi 10 ekor kucing di rumahnya.

Aam menuturkan, pencapaiannya duduk di UGM tidak didapatnya dengan mudah. Untuk meraih kesuksesan itu diperlukan tekad yang kuat. Prinsip ini yang selalu dipegang teguh mantan santri yang kenal MBS lewat kegiatan Amal Bakti Santri (ABAS) MBS yang diadakan di tanah kelahirannya, Kagongan, Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo, 2015 silam. Dibalik setiap kesuksesan pasti selalu ada proses dan lika liku kisah dalam mencapainya. Tak beda jauh, dalam belajar dan menuntut ilmu juga diwarnai dengan pasang surut problematika yang mengiringi perjalanannya.

Begitu pula yang dialami Aam, sebelum diterima  di fakultas favoritnya, dirinya pernah mengalami masa-masa sulit dimana ia harus melewati beberapa kali kegagagalan dalam tes masuk perguruan tinggi. Walhasil, cita-citanya untuk menjadi dokter hewan harus tertunda, usahanya yang pertama belum terkabul. Untuk sementara waktu, dirinya harus rela tidak menyandang status sebagai mahasiswa, demi bisa masuk ke jurusan yang dicitakannya.

Tidak menyurutkan semangatnya untuk bisa berkhidmat pada binatang, Aam yang waktu nyantri pernah menjadi bagian lughoh ini terus berusaha sekuat tenaga dengan senantiasa melangitkan doa dan menyempurnakan ikhtiar. Atas dasar itulah, sembari menunggu waktu penerimaan mahasiswa baru tahun berikutnya, Aam menjatuhkan pilihannya ke Ma’had Tahfidzul Quran Huffadzul Quran Bantul. Sebuah keputusan yang tepat, selama kurang lebih 12 bulan berinteraksi dengan AlQuran, pria yang mengidolakan Syeikh Misyari Rasyid ini sukses mengkhatamkan hafalan 30 juz.

Singkat cerita, buah dari kegigihan dan kesabarannya, Aam akhirnya berhasil menembus Fakultas Kedokteran Hewan UGM, setelah kembali berjuang melalui tes SBMPTN. “Alhamdulillah, Allah tidak pernah menyelisihi janjinya” , ujar putra asli Kulonprogo  ini. Aam berharap, nantinya bisa kuliah dengan lancar dan lulus tepat waktu. Dirinya juga berdoa semakin banyak alumni MBS yang mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan berkualitas dan mengikuti jejaknya menimba ilmu di universitas ternama. Semoga.(ElMoedarries)

Dalam rangka meningkatkan budaya membaca, menulis, dan meningkatkan  literasi informasi di kalangan santri, Perpustakaan MBS memberikan penghargaan atau reward kepada 8 pemustaka yang rajin berkunjung maupun yang rajin meminjam koleksi. Penyerahan reward dilakukan berbarengan dengan rangkaian apel  akbar santri, bertempat di kompleks kampus putra dan putri pada Sabtu, (23/7/2022).

Adapun indikator pemustaka teraktif tersebut dilihat dari frekuensi pemustaka dalam melakukan kunjungan dan transaksi peminjaman koleksi di  Perpustakaan MBS dalam kurun waktu bulan September 2021 sampai dengan Juli 2022. Pemberian penghargaan atau reward kepada pemustaka teraktif diberikan langsung oleh Wakil Direktur 1 bidang Pendidikan, ustadz Rahmat Susanto, S. Pd disaksikan juga Kepala  Perpustakaan MBS, ustadzah Sri Wahyuni, S.IP di kompleks putri. Sementara di tempat berbeda, ustadz Ahmad Jihad Satriyo, S. Pd,Gr, kabid perpustakaan MBS putra memberikan reward kepada pemustaka teraktif putra.

Ustadzah Sri Wahyuni menuturkan, bahwa pemberian penghargaan atau reward ini bertujuan untuk mendorong para pemustaka untuk lebih aktif mengunjungi perpustakaan dengan mamanfaatkan layanan, fasilitas yang ada di perpustakaan.   Adapun para penerima penghargaan atau reward sebagai berikut:

 

 

 

 

SMA PUTRA :

DZAKY MUHAMMAD ANANTA                           KELAS 11 MIPA 3

MUHAMMAD KEMAL SABDA MAJID               KELAS 11 MIPA 2

 

SMP PUTRA :

NADIF ZAIDAN ABIYAKSA                                    KELAS  9B

MUHAMMAD RAMADHANI                                 KELAS 9B

 

SMA PUTRI :

SAFRINA DHIYAULHAQ                                       KELAS 12 MIPA 5

NADIRA AHNAF RAYHANA                                 KELAS 11 MI PA 5

 

SMP PUTRI :

DANIA IZMA                                                            KELAS 8I

SHALWA IKARA PUTRI                                       KELAS 9F

 

 

Peran Musyrif di dalam pengasuhan santri tentu sangat strategis. Musyrif sangat mungkin berperan sebagai Murabbi, Muaddib dan Coach bagi perkembangan akhlak, visi dan sikap para santri.

Namun untuk mampu mengemban peran tersebut, seringkali kita mengabaikan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan pembimbingan musyrif yang cukup. Akhirnya kita saat ini sering melihat seorang musyrif hanya berperan sebagai pengawas dan security santri.

Berangkat dari fenomena tersebut, dalam rangka mewujudkan asrama pesantren yang rapi, bersih, dan nyaman,  Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta bekerja sama dengan Tim Trainer Griya Parenting Indonesia mengadakan Diklat Sertifikasi Pengasuh Asrama Santri Level Basic.

Diklat tersebut diikuti oleh 45 musyrif dan musyrifah dari berbagai jenjang, serta tim trainer: Ustadz Miftahul Jinan, Ustadz Akhmad Fauzi, serta Ustadz Arif Anjaruddin.

Dalam sambutannya, direktur MBS, ustadz Fajar Shadiq mengungkapkan bahwa tidak semua pesantren memiliki kepedulian dan perhatian yang besar untuk membekali para musyrif atau pengurus pesantren agar mereka terampil dalam membangun asrama dan lingkungan pesantren yang bersih dan nyaman.

Senada dengan hal itu, ustadz Miftahul Jinan menyatakan bahwa salah satu kriteria sebuah pesantren dapat dikatakan layak apabila asrama dan lingkungannya bersih, indah dan rapi. Menurut ustadz lulusan Gontor itu, para musyrif dan pengurus pesantren harus peduli terhadap seluruh bagian pesantren, mulai dari kamar, lemari santri dan isinya, kamar mandi, toilet, halaman pesantren, hingga prosedur dan kesepakatan-kesepakatan yang mampu mendorong terciptanya hunian pesantren menjadi sangat nyaman dan indah.

Diklat Pengasuh Asrama Santri (PAS) tersebut dilaksanakan pada 18-19 Juli 2022 sejak pukul 09.00 s/d 17.00 WIB. Dalam praktiknya, setelah disampaikan materi-materi berupa dasar teori, manfaat, simulasi-demonstrasi, dan contoh-contoh best practices dari berbagai pesantren binaan Griya Parenting Indonesia, peserta diklat langsung mempraktikkan semua aspek yang telah dijelaskan oleh tim trainer.

Salah seorang peserta Diklat PAS mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat karena telah memberikan gambaran yang utuh tentang kiat membimbing santri agar kamarnya rapi, bersih dan indah. Lebih jauh, para santri diharapkan memiliki budaya yang bersih, mencintai keindahan, serta ketertiban.

Diharapkan dari kegiatan ini, musyrif atau musyrifah mempunyai kompetensi :

  1. Pengasuh yang mempunyai kesadaran akan kebersihan, kerapian dan kenyamanan asrama santri
  2. Pengasuh yang mampu mendampingi santri di dalam membangun tanggung jawab akan kebersihan, kerapian dan kenyamanan lemari, kamar, dan lingkungan asrama
  3. Pengasuh yang mempunyai kapasitas dalam membuat peraturan dan prosedur asrama serta mampu menegakkannya.(ElMoedarries)

 

 

Saya ingat saat pertama kali anak saya masuk pesantren, setelah masuk kemudian saya tinggal. Itu rasanya separuh jiwaku pergi. Padalah saya dulu lulusan pesantren 12 tahun, tapi meninggalkan anak di pesantren saja masih berat. Maka saya membayangkan bagi bapak ibu yang sebelumnya sama sekali belum pernah menitipkan anaknya di pondok pesantren. Lalu bapak ibu dengan kekuatan yang ekstra untuk menyerahkan di sini, ini saya yakin pahalanya lebih besar daripada pahala yang saya terima.

Itu yang disampaikan Drs. Miftahul Jinan, M. Pd.I, LCPC, Trainer Untukmu Indonesia, Direktur Griya Parenting dalam acara Serah Terima Santri Baru 2022/2023 Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta, Ahad (19/07/2022) lalu.

Dalam moment singkat tersebut, ustadz Jinan, Konsultan Pendidikan Sekolah dan Pesantren itu mengatakan pentingnya menjadi sosok walisantri yang bijak. Beliau menyebut ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama berangkat dari niat, kedua membuat anak betah di pesantren, dan ketiga bijak dalam berkunjung.

Berangkat dari Niat

Berangkat dari hadis berikut, Innamal a’malu binniyat yang artinya ‘sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya’. Beliau mengatakan, jika ada orangtua yang  memasukkan anaknya pesantren, niatnya agar anak mendapatkan pendidikan yang baik, agar anak akhlaknya semakin baik, agar alquran anak lebih baik. Tapi ada yang lebih baik, daripada pusing anak di rumah pegang hp terus maka lebih baik memasukkan anak di MBS.

“Jika masih ada yang begitu, boleh, tapi mohon jadikan niat itu yang kesepuluh jangan niat utama karena hadisnya sudah jelas, kita hanya akan mendapatkan apa yang kita niatkan,” pesan Alumnus Pondok Pesantren Gontor itu.

Dihadapan sekitar 850 walisantri, beliau mengajak orangtua untuk memperbaiki niat dan memperkuat niat, jangan salah niat karena nanti ada ujian niatnya. Di perjalanan banyak mengeluh karena tidak betah kemudian dijemput orangtua.

Pun ketika anak curhat kepada orangtua, jangan baper dan cukup dengarkan saja. Beri kesempatan kepada anak untuk merasakan ujian kesulitan. Kalau orangtua lemas, anak di pesantren juga akan lemas.

Sebab, lanjut beliau menitipkan anak di pesantren sama dengan memberi kesempatan kepada anak agar memperdalam nilai-nilai agama dan mengamalkannya di masyarakat.

Sebagaimana hadis yang berbunyi, “Tidak sepatutnya bagi mukmin untuk pergi semua ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap dari golongan di antara mereka beberapa orang untuk pergi memperdalam ilmu agama, untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya.”

Membuat Anak Betah di Pesantren

Agar anak betah di pesantren, orangtua harus menyatukan visi misi untuk pendidikan anak di pesantren. Orangtua juga harus tega, ikhlas, tawakal dan percaya untuk menitipkan anak di pesantren, karena ini merupakan bagian dari perjuangan.

Bijak dalam Berkunjung

Orangtua, tegasnya, harus mengikuti peraturan pondok pesantren dalam berkunjung. Jangan minta dispensasi apa pun untuk anak selama berkunjung karena itu akan membuat anak semakin lemah.

Orangtua juga perlu menjaga komunikasi intens dengan musyrif atau musyrifahnya sebagai pengurus pondok sehingga tidak mengganggu proses belajar anak di pesantren.

Di akhir sesi, beliau juga mengingatkan bahwa orangtua santri harus mengajarkan anak agar tetap kuat, maka ketika melepas santri untuk mondok hendaknya jangan menangis di depan santri karena ini penting, pungkasnya. (ElMoedarries)

Hari Senin-Selasa (19-20 Juli 2022) sebanyak 20-an guru mengikuti Workshop Penulisan Ilmiah di ruang perpustakaan putri PPM MBS YOGYAKARTA. Guru-guru dari tingkat SD sampai SMA ini akan mengikuti workshop selama dua hari tentang literasi dan penelitian ilmiah.

Pelatihan ini menghadirkan tim trainer dari KETIKATA dari Yogyakarta. Pembicara yang akan mendampingi selama pelatihan adalah Bu Arifah Suryaningsih sama Bu Dwi Ermavianti. Keduanya juga merupakan guru SMK N 2 Sewon Bantul.

Kedua pembicara dihadirkan karena memiliki pengalaman dan segudang prestasi sampai tingkat nasional dalam bidang penelitian ilmiah.

Pelatihan ini menurut Ustadz Roiq, Lc selaku Kepala Sekolah SMA mengatakan dalam sambutannya bahwa literasi itu penting dan mustahil tanpa aktifitas membaca.

Wakil Direktur I bidang pendidikan Ustadz Rohmat Susanto, S. Pd juga mengatakan dalam sambutannya bahwa “harus ada follow up dari kegiatan ini. Selain itu pelatihan ini diadakan agar MBS menjadi pusat keilmuan yang menjadi tugas berat bersama.”(arif yudistira)

𝙈𝙚𝙣𝙮𝙖𝙢𝙗𝙪𝙩 𝙩𝙖𝙝𝙪𝙣 𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙧𝙪 2022/2023, 𝙈𝘽𝙎 𝙔𝙤𝙜𝙮𝙖𝙠𝙖𝙧𝙩𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙙𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙞𝙣𝙖𝙧 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙥𝙖𝙣 𝙆𝙪𝙧𝙞𝙠𝙪𝙡𝙪𝙢 𝙈𝙚𝙧𝙙𝙚𝙠𝙖 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙨𝙞𝙨𝙩𝙚𝙢 𝙥𝙚𝙣𝙙𝙞𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣. 𝙆𝙚𝙜𝙞𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙡𝙖𝙣𝙜𝙨𝙪𝙣𝙜 𝙙𝙞 𝙈𝙖𝙨𝙟𝙞𝙙 𝘼𝙡-𝘽𝙞𝙧𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙞𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙜𝙪𝙧𝙪 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙖𝙢𝙥𝙪 𝙠𝙚𝙡𝙖𝙨 7 𝙎𝙈𝙋 𝙈𝘽𝙎, 𝙎𝙚𝙣𝙞𝙣, (18/07/2022).

𝙈𝙚𝙣𝙜𝙝𝙖𝙙𝙞𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙧𝙖𝙨𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 𝙐𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝘼𝙜𝙪𝙨 𝙎𝙪𝙧𝙤𝙮𝙤, 𝙈. 𝙋𝙙. 𝙄 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙎𝙈𝙋 𝘼𝙡-𝙈𝙪𝙟𝙖𝙝𝙞𝙙𝙞𝙣 𝙂𝙪𝙣𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙙𝙪𝙡. 𝘿𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙢𝙖𝙩𝙚𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙡𝙞𝙖𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 4 𝙛𝙞𝙡𝙤𝙨𝙤𝙛𝙞 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙆𝙪𝙧𝙞𝙠𝙪𝙢 𝙈𝙚𝙧𝙙𝙚𝙠𝙖 :

𝙋𝙚𝙧𝙩𝙖𝙢𝙖, 𝙠𝙚𝙢𝙚𝙧𝙙𝙚𝙠𝙖𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙞𝙢𝙖𝙠𝙨𝙪𝙙𝙠𝙖𝙣 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙜𝙪𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙙𝙞𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙢𝙚𝙧𝙙𝙚𝙠𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙧𝙞𝙙 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙨𝙞𝙨𝙬𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙢𝙖𝙣𝙪𝙨𝙞𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙠𝙤𝙙𝙧𝙖𝙩𝙣𝙮𝙖.

𝙆𝙚𝙙𝙪𝙖, 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙪𝙨𝙖𝙩 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙞𝙨𝙬𝙖, 𝙢𝙖𝙠𝙨𝙪𝙙𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙞𝙨𝙬𝙖 𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙞 𝙠𝙖𝙧𝙖𝙠𝙩𝙚𝙧𝙞𝙨𝙩𝙞𝙠𝙣𝙮𝙖.

𝙆𝙚𝙩𝙞𝙜𝙖, 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙢𝙖𝙢𝙥𝙪𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙨𝙬𝙖𝙣𝙮𝙖.

𝙆𝙚𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩, 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙨𝙬𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙚𝙥𝙧𝙞𝙗𝙖𝙙𝙞𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙧𝙤𝙛𝙞𝙡 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖.

𝙎𝙚𝙡𝙖𝙞𝙣 𝙞𝙩𝙪, 𝙪𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝘼𝙜𝙪𝙨 𝙎𝙪𝙧𝙤𝙮𝙤 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙚𝙨𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙖𝙨𝙖𝙩𝙞𝙙𝙯 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙠𝙧𝙚𝙖𝙩𝙞𝙛 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙢𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙨𝙩𝙚𝙢 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙠𝙚𝙡𝙖𝙨, 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙩𝙖𝙢𝙖 𝙆𝙪𝙧𝙞𝙠𝙪𝙡𝙪𝙢 𝙈𝙚𝙧𝙙𝙚𝙠𝙖.

𝙃𝙖𝙧𝙖𝙥𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙨𝙞𝙨𝙬𝙖 𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙞𝙠𝙚𝙡𝙤𝙢𝙥𝙤𝙠𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙧𝙖𝙠𝙩𝙚𝙧𝙞𝙨𝙩𝙞𝙠 𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖, 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙬𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙢𝙖𝙢𝙥𝙪𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙫𝙞𝙨𝙪𝙖𝙡, 𝙖𝙪𝙙𝙞𝙩𝙤𝙧𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙣𝙚𝙨𝙩𝙚𝙩𝙞𝙠. 𝙏𝙪𝙟𝙪𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙨𝙚𝙠𝙤𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙩𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙢𝙚𝙨𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖.(ElMoedarries)

𝙅𝙚𝙡𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠𝙞 𝙥𝙧𝙤𝙨𝙚𝙨 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙝𝙪𝙣 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 2022/2023, 𝙋𝙤𝙣𝙙𝙤𝙠 𝙋𝙚𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙚𝙣 𝙈𝙪𝙝𝙖𝙢𝙢𝙖𝙙𝙞𝙮𝙖𝙝 𝘽𝙤𝙖𝙧𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙎𝙘𝙝𝙤𝙤𝙡 𝙔𝙤𝙜𝙮𝙖𝙠𝙖𝙧𝙩𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙜𝙚𝙡𝙖𝙧 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙪𝙠𝙖𝙖𝙣 𝙁𝙤𝙧𝙪𝙢 𝙏𝙖’𝙖𝙧𝙪𝙛 𝙎𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞 𝙗𝙖𝙧𝙪 (𝙁𝙤𝙧𝙩𝙖𝙨𝙞) 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙠𝙨 𝙠𝙖𝙢𝙥𝙪𝙨 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙞.

𝙆𝙚𝙜𝙞𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙢𝙚𝙧𝙪𝙥𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙧𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙞𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙜𝙞𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙥𝙚𝙧𝙨𝙞𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙠𝙖𝙡 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙣𝙖𝙡 𝙥𝙤𝙣𝙙𝙤𝙠 𝙥𝙚𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙚𝙣. 𝙆𝙚𝙩𝙪𝙖 𝙠𝙚𝙜𝙞𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙁𝙤𝙧𝙩𝙖𝙨𝙞, 𝙪𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝙃𝙖𝙨𝙝𝙛𝙞 𝙍𝙖𝙙𝙞𝙛𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣, 𝙗𝙖𝙝𝙬𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠𝙞 𝙩𝙖𝙝𝙪𝙣 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 2022/2023. 𝙋𝙤𝙣𝙙𝙤𝙠 𝙋𝙚𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙚𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙥𝙚𝙧𝙨𝙞𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙗𝙚𝙧𝙖𝙥𝙖 𝙠𝙚𝙜𝙞𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙤𝙧𝙞𝙚𝙣𝙩𝙖𝙨𝙞 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙚𝙣𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙡𝙞𝙣𝙜𝙠𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙤𝙣𝙙𝙤𝙠 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞 𝙗𝙖𝙧𝙪. 𝙎𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙙𝙞𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙣𝙖𝙡 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙙𝙚𝙠𝙖𝙩 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙣𝙩𝙪𝙩 𝙞𝙡𝙢𝙪 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙞𝙣𝙞. 𝙁𝙤𝙧𝙩𝙖𝙨𝙞 𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙞𝙡𝙖𝙠𝙨𝙖𝙣𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡 17-21 𝙅𝙪𝙡𝙞.

𝙎𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙡𝙞𝙢𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙞, 𝙠𝙚𝙜𝙞𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙞𝙞𝙨𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙩𝙚𝙧𝙞-𝙢𝙖𝙩𝙚𝙧𝙞 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙪𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙧𝙖𝙠𝙩𝙚𝙧, 𝙙𝙞𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙈𝙖𝙩𝙚𝙧𝙞 𝙆𝙚-𝙈𝙪𝙝𝙖𝙢𝙢𝙖𝙙𝙞𝙮𝙖𝙝𝙖𝙣, 𝙈𝙖𝙩𝙚𝙧𝙞 𝙠𝙚-𝙄𝙋𝙈𝙖𝙣, 𝙈𝙖𝙩𝙚𝙧𝙞 𝙆𝙚-𝙈𝘽𝙎𝙖𝙣, 𝙎𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡𝙞𝙨𝙖𝙨𝙞 𝘼𝙩-𝙏𝙖𝙣𝙬𝙞𝙧, 𝙎𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡𝙞𝙨𝙖𝙨𝙞 𝙋𝙚𝙧𝙥𝙪𝙨𝙩𝙖𝙠𝙖𝙖𝙣, 𝙈𝙖𝙩𝙚𝙧𝙞 𝙆𝙚𝙢𝙖’𝙝𝙖𝙙𝙖𝙣, 𝙍𝙖𝙢𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙢𝙖𝙝 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙞𝙣𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙖𝙧, 𝙈𝙖𝙩𝙚𝙧𝙞 𝙆𝙚𝙨𝙖𝙙𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙖𝙣𝙜𝙨𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙣𝙚𝙜𝙖𝙧𝙖, 𝙈𝙤𝙩𝙞𝙫𝙖𝙨𝙞  𝙎𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡𝙞𝙨𝙖𝙨𝙞 𝙆𝙚𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩𝙖𝙣, 𝙏𝙤𝙪𝙧 𝙈𝘽𝙎, 𝙈𝙖𝙩𝙚𝙧𝙞 𝙨𝙤𝙛𝙩𝙨𝙠𝙞𝙡𝙡  𝙠𝙚𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙖𝙣 𝙥𝙤𝙣𝙙𝙤𝙠, 𝙎𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡𝙞𝙨𝙖𝙨𝙞 𝙋𝙚𝙧𝙥𝙪𝙨𝙩𝙖𝙠𝙖𝙖𝙣, 𝙊𝙪𝙩𝙗𝙤𝙣𝙙 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙙𝙞𝙩𝙪𝙩𝙪𝙥 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪𝙣𝙜 𝙜𝙚𝙢𝙗𝙞𝙧𝙖.

𝙈𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙩 𝙩𝙚𝙢𝙖 “𝙏𝙚𝙜𝙪𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙋𝙞𝙠𝙞𝙧𝙖𝙣, 𝙒𝙪𝙟𝙪𝙙𝙠𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧 𝘽𝙚𝙧𝙠𝙚𝙢𝙖𝙟𝙪𝙖𝙣” 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞𝙬𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 “𝙈𝙚𝙣𝙟𝙖𝙡𝙞𝙣 𝙐𝙠𝙝𝙪𝙬𝙖𝙝 𝙈𝙚𝙣𝙚𝙗𝙖𝙧 𝙎𝙚𝙣𝙮𝙪𝙢 𝙐𝙢𝙢𝙖𝙝”𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞𝙬𝙖𝙩𝙞.

𝙋𝙚𝙢𝙗𝙪𝙠𝙖𝙖𝙣 𝙁𝙤𝙧𝙩𝙖𝙨𝙞 𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙞𝙗𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙧𝙚𝙨𝙢𝙞 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝘿𝙞𝙧𝙚𝙠𝙩𝙪𝙧 𝙈𝘽𝙎, 𝙪𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝙁𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙎𝙝𝙖𝙙𝙞𝙦 𝙙𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙠𝙨 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙞. 𝙎𝙚𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙞𝙩𝙪, 𝙪𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝙍𝙖𝙝𝙢𝙖𝙩 𝙎𝙪𝙨𝙖𝙣𝙩𝙤, 𝙎. 𝙋𝙙 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙠𝙪 𝙒𝙖𝙙𝙞𝙧 1 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙠𝙖 𝙖𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙙𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙠𝙨 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙖. 𝘿𝙞 𝙝𝙖𝙙𝙖𝙥𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞𝙬𝙖𝙩𝙞 𝙗𝙖𝙧𝙪, 𝙪𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝙁𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙚𝙨𝙖𝙣 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙞𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙠𝙚𝙜𝙞𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙞𝙠-𝙗𝙖𝙞𝙠𝙣𝙮𝙖.”𝙆𝙖𝙢𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙖𝙣𝙩𝙪𝙣𝙣𝙖 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩, 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙣𝙞 𝙨𝙖𝙢𝙖, 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙬𝙖𝙟𝙞𝙗𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙥𝙪𝙡𝙖, 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙙𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙥𝙚𝙨𝙞𝙖𝙡,”𝙟𝙚𝙡𝙖𝙨𝙣𝙮𝙖. 𝙎𝙚𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙞𝙩𝙪, 𝙪𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝙍𝙖𝙝𝙢𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙣𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙫𝙞𝙨𝙞 𝙥𝙤𝙣𝙙𝙤𝙠 , 𝙡𝙞𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙧𝙖𝙠𝙩𝙚𝙧 𝙥𝙤𝙣𝙙𝙤𝙠 𝙈𝘽𝙎 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙧𝙤𝙛𝙞𝙡 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞 𝙥𝙤𝙣𝙙𝙤𝙠 𝙈𝘽𝙎 𝙙𝙞 𝙙𝙚𝙥𝙖𝙣 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙨𝙚𝙧𝙩𝙖 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙖.(ElMoedarries)

MBS tidak pernah kekurangan stok dan selalu menjadi yang terdepan dalam urusan mencetak kader unggulan. Terbaru, salah satu alumninya, M. Farhan Fadhilah yang kini tengah menempuh studi di Universitas Arrayan, Mukalla, Yaman baru saja merealisasikan berdirinya Tapak Suci di negeri para waliyullah.

Bersama dengan dua rekan mahasiswa lainnya dari Indonesia, tepatnya tanggal 5 Mei 2022, cabang beladiri kebanggaan warga persyarikatan Muhammadiyah besutan KH. Djarnawi Hadikusumo tersebut resmi buka cabang di Yaman.

“Alhamdulillah, pada 10 Ramadhan, tepatnya 11 April 2022, Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah telah memberikan SK untuk terbentuknya Tapak Suci di Yaman,”terang Farhan.

Usai mendapatkan 16 peserta pasca pembukaan pendaftaran tempo hari, alumnus MBS angkatan VIII yang berstatus kader sabuk biru tersebut melakoni latihan perdananya di pantai Sittin, Fuwwah, Mukalla, Hadramaut.

Latihan perdana ini resmi digelar pertama kali setelah sebelumnya terdapat beberapa latihan kecil di markaz Ibnu Abbas.

Farhan menyebut, materi latihan seputar ta’aruf, pemanasan, kuda-kuda, pelenturan tubuh, serta jurus-jurus dasar dalam Tapak Suci.

Hingga saat ini baru 4 kali latihan bersama dan 3 latihan extra bagi para pelatih TS untuk mereview materi.

Respon positif didapatkan dari Ketua Umum Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Bapak Afnan Hadikusumo, beliau gembira mendengar kabar baik ini. Tidak lupa, beliau mendoakan agar Tapak Suci Yaman semakin maju dan mendunia. (ElMoedarries)

Kabut haru menyelimuti seluruh santri baru dan juga orang tua wali serta para tamu undangan yang hadir dalam acara serah terima santri baru Muhammadiyah Boarding school Yogyakarta  yang dilaksanakan pada Ahad (17/07/2022) di kompleks Kampus Putri.

Acara yang diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran menambah suasana serah terima semakin khidmat dan haru. Acara dilanjutkan dengan penyerahan santri baru yang diwakili oleh Prof. DR. H. Ahmad Khairuddin, M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang merupakan salah seorang wali santri baru atas nama Najwa Aulia.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan, disaat perubahan iklim sosial di masyarakat terjadi sangat cepat, kami tidak bisa mengajari dan mengawasi anak kami setiap waktu. Kami belum tentu bisa memberikan contoh yang baik kepada anak-anak kami. Maka hari ini, putus beliau, kami sebagai orangtua santri percaya untuk mengantarkan anak-anak kami dalam study lanjut mereka di MBS. Tentunya kami sebagai orangtua mendambakan suatu saat nanti anak-anak kami menjadi anak-anak yang berprestasi, sholeh-solehah, menyenangkan, yang memiliki kompetensi dan bisa menjadi warna di masa yang akan mendatang, pungkasnya.

Santri baru diterima langsung oleh ustadz Fajar Shadiq selaku direktur MBS. Dalam sambutannya, selain menerima seluruh santri baru yang sudah di serahkan oleh perwakilan orang tua, beliau juga menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan seluruh orang tua yang telah memasukan putra-putrinya untuk mondok di MBS.

“Ini adalah sebuah kesyukuran yang luar biasa ketika anak mau dan ikhlas melanjutkan pendidikan di pondok pesantren. Ketika yang minta mondok adalah anak, maka itu adalah sebuah anugerah. Itu adalah modal, jika datangnya dari anak, tapi jika datangnya dari orangtua semoga dimudahkan”, tandasnya.

Bapak ibu kalo mau mencari tempat pendidikan karena prestasinya saja, salah alamat. Bapak ibu jauh-jauh datang kesini sampai ke Jogja kalau hanya ingin pandai dari sisi nilai mohon maaf lebih baik dipikir ulang, katanya.

Karena, lanjut beliau, disini bukan hanya itu yang dipikirkan.  Disini kurikulum yang dipakai adalah perpaduan antara kurikulum agama dan kurikulum umum yang itu harus berjalan secara seimbang.

Kita tidak bangga anak nilainya bagus tapi akhlaknya nol. Kita tidak gembira anak nilainya sempurna tapi ibadahnya nol. Kita ingin melahirkan kader-kader muhammadiyah yang ilmu agamanya bagus dan ilmu umumnya juga bagus, doa dan harap ustadz Fajar menutup sambutannya.

Sementara itu kegiatan penyerahan santri baru ini juga dirangkaikan dengan taushiyah yang disampaikan Drs Miftachul Jinan, M.Pd. I, LCPC, Trainer Untukmu Indonesia. Dalam isi taushiyahnya beliau berpesan kepada orangtua selaku walisantri agar senantiasa menyatukan visi misi untuk pendidikan anak di pesantren. “Orangtua harus tega, ikhlas, tawakkal dan percaya untuk menitipkan anak di pesantren, karena ini merupakan bagian dari perjuangan”,jelasnya.

Menurutnya, orangtua juga perlu menjaga komunikasi intens dengan musyrif atau musyrifahnya sebagai pengurus pondok sehingga tidak mengganggu proses belajar anak di pesantren.

Beliau juga menghimbau kepada orangtua, untuk membantu pondok dengan cara mengikuti peraturan pondok pesantren dalam berkunjung. “Jangan minta dispensasi apapun untuk anak selama berkunjung, karena itu akan membuat anak semakin lemah,”tutup Direktur Griya Parenting tersebut mengakhiri taushiyahnya.

Tahun ini, MBS menerima sebanyak 834 santri baru. Jumlah tersebut terdiri dari 185 santri SMP Putra, 216 santri SMP Putri dan 190 santri SMA Putra serta 243 santri SMA Putri. (ElMoedarries)

 

Bagi seorang mahasiswa, kuliah dan organisasi bisa berjalan beriringan tanpa mengganggu satu sama lain, jika bisa mengatur waktu dengan baik. Nampaknya, ungkapan tersebut layak disematkan kepada Hajir Ahmad, salah satu alumnus MBS angkatan VI  yang sekarang tengah menempuh pendidikan di kampus International University of Africa. Belum genap satu tahun menjadi mahasiswa, pemuda kelahiran 26 Maret 2001 tersebut resmi dilantik menjadi Sekretaris Umum BEM IMI (Ikatan Mahasiswa Indonesia) IUA Sudan.

Selain mendapatkan amanah sebagai Sekretaris di BEM, mahasiswa jurusan Dirosat Islamiyah semester 3 asal Palu, Sulawesi Tengah ini juga tengah disibukkan dengan aktivitasnya yang bejibun. Semenjak menginjakkan kakinya di negara yang terkenal dengan sebutan negeri Dua Nil, tercatat sedikitnya ada lima amanah lain yang harus ia emban di tengah tugas wajibnya sebagai seorang tholib.

Sebut saja, di PCIM Sudan, Hajir duduk di Majelis Perkaderan dan Tabligh. Sementara itu, di Lazismu Sudan ia menggawangi Programmer. Membidangi infokom di Kekeluargaan KKS (Kerukunan Keluarga Sulawesi), konsentrasi di Majalah An naashi sebagai Crew Media, dan terakhir mendapatkan amanah di Bagian Kesehatan Syabab Markaz.

Menjadi seorang mahasiswa aktivis memberikan banyak tantangan baginya. Jadi aktivis itu tantangan dan tanggung jawabnya lebih besar. Cukup sulit untuk mengatur jadwal agar tidak berbenturan dengan jadwal kuliah. Tapi semua harus tetap jalan, setelah jadwal kuliah.

“Insya Allah saya komitmen dengan tugas ini, karena dari awal sudah ditanya tentang kesanggupan mengemban amanah ini. Walaupun berat, tapi harus tetap dilaksanakan”, terang putra sulung dari Bapak Muhammad Amin Parakkasi dan Ibu Mizan Sanamai.

Pemilik akun instagram @hjr_amd yang juga hobi typography menyebut, menjadi mahasiswa sekaligus aktivis itu harus pandai-pandai membagi waktu. Harus disadari bahwa tugas utama mahasiswa adalah kuliah, namun organisasi juga gak kalah penting, imbuhnya.

“Teman-teman yang sibuk kuliah sekaligus organisasi, jangan mengeluh karena capek. Insya Allah nanti akan ada hasilnya”.

Terpilihnya Hajir dalam kepengurusan ini menambah daftar diaspora alumni MBS di Timur Tengah yang aktif mewarnai dunia organisasi mahasiwa. Mudah-mudahan ananda Hajir Ahmad diberikan kesehatan, kemudahan dan kesuksesan dalam mengemban semua amanah mulia ini dan pengalaman terbaiknya bisa menjadi bekal di kehidupannya kelak.(ElMoedarries)