Di usia satu dasawarsa ini, alhamdulillah MBS Sleman Yogyakarta sudah memiliki begitu banyak unit usaha. Mulai yang di dalam pondok ada 3 outlet Hasbuna Mart, TokoMu Putra, TokoMu putri, TokoMu MBS 2, Hasbuna Resto, Hasbuna Bakery, Hasbuna Catering, dan Hasbuna Laundry. Saat ini MBS Sleman melebarkan sayap ke peternakan lele sistem Bioflog dan Bengkel Las. Untuk usaha yang di luar lingkungan Pondok MBS Sleman Yogyakarta memiliki Hasbuna Grosir dan Hasbuna Toko Bangunan.

Tentu saja semua itu hanya bisa didapatkan karena karunia Allah SWT, dan dengan ikhtiar dari semua pihak terkait. Kalau kita perhatikan lahir dan berkembangnya setiap unit usaha, ada satu kesamaan ide dasar yang penting untuk kita ketahui. Ide dasar tersebut adalah bahwa semua unit usaha tersebut dibuka untuk menagkap peluang bisnis di dalam pondok dan sekitarnya. Peluang yang tercipta, harus bisa ditangkap untuk kemajuan MBS Sleman Yogyakarta. Peluang dari Pondok, dikelola oleh pondok, dan untuk kesejahteraan pondok.

Di usia satu Dasawarsa ini, MBS Sleman memiliki lebih dari 2.000 santri dan 200 lebih karyawan. Artinya ada begitu besar potensi yang bisa digali dengan membuka usaha untuk memenuhi kebutuhan santri mupun karyawan. Belum lagi potensi di luar pondok yang juga sangat penting untuk diperhitungkan.

Santri di MBS Sleman Yogyakarta hanya diizinkan belanja di luar pondok pada waktu-waktu tertentu saja yaitu saat perkeluaran dan perpulangan. Maka kebutuhan makan, minum, MCK, Cuci baju bisa dipenuhi oleh Pondok dengan cara mendirikan berbagai unit Usaha yang sudah saya sebutkan di awal.

Dari contoh di atas, pelajaran yang bisa petik adalah bahwa peluang usaha itu selalu ada dimanapun kita berada. Dimana kaki berpijak, di sana peluang terbuka. Yang perlu kita lakukan adalah menyadari peluang itu, dan menangkapnya dengan kemampuan yang memadai. Dengan kata lain kita harus “memantaskan diri” untuk menangkap peluang tersebut.

Upaya yang bisa kita lakukan dalam rangka “memantaskan diri” tersebut antara lain :

  • Memahami karakter usaha yang akan kita jalankan, mulai dari peluang, resiko, hingga analisis 5W + 1H (What, Why, Who, Where, When, How)
  • Lengkapi ilmu yang terkait dengan usaha yang akan kita jalankan dengan pelatihan-pelatihan yang relevan
  • Menjalin hubungan kerja dengan berbagai pihak, misalnya supplier, investor dan pihak-pihak lain yang tentunya dengan akad yang syar’i sehingga tidak merugikan salah satu pihak

Tentu masih banyak hal yang harus kita lakukan, tetapi yang paling penting adalah memulainya. Menurut Bob Sadino “usaha yang paling prospek adalah usaha yang dijalankan, bukan selalu dipikirkan dan dipertimbangkan.

Terakhir, harapan penulis, semoga tulisan singkat ini bisa menginspirasi pembaca untuk berkarya.

Jazakumullah khairan katsira

 

Ditulis oleh :’ Ustadz Muhammad Kharis, Manajer Koperasi PPM MBS Sleman-Yogyakarta

Beberapa unit usaha yang dikembangkan dan dikelola PPM MBS Sleman :

HASBUNA TOKO BANGUNAN

 

 

 

 

 

 

HASBUNA BAKERY

 

HASBUNA LAUNDRY

HASBUNA MINA

 

HASBUNA RESTO

 

 

HASBUNA MART

 

HASBUNA GROSIR

 

TOKO Mu

Pada dasarnya evaluasi bertujuan untuk mengukur dan menilai keammpuan peserta didik. Evaluasi bisa dijadikan tolok ukur pemahaman santri terhadap materi tertentu. Untuk bisa memahami materi dengan lebih baik, perlu adanya ujian praktek yang merupakan implementasi ilmu yg dipelajari di kelas.

Pada tanggal 8 dan 15 Maret 2018 diselenggarakan ujian praktek ekonomi untuk kelas 12 IPS. 8 Maret 2018 untuk santri putra, 15 Maret 2018 untuk santri putri. Dalam ujian praktek ini, santri dibagi ke dalam 5 kelompok dan masing-masing kelompok melakukan observasi untuk tema yang berbeda. Berikut pembagian tema untuk masing-masing kelompok :

Kelompok 1 : Manajemen Produksi

Kelompok 2 : Manajemen Pemasaran

Kelompok 3 : Manjemen  Keuangan

Kelompok 4 : Manajemen Sumber Daya Manusia

Kelompok 5 : Manajemen Administrasi dan akuntansi

Observasi dilakukan di Hasbuna Group yang notabene adalah unit usaha yang dimiliki MBS Sleman Yogyakarta. Kelompok 1 mengobservasi proses produksi di hasbuna bakery. Kelompok 2 mengobservasi strategi pemasaran Hasbuna Group. Kelompok 3 mengobservasi pengeloaan uang di Hasbuna Group. Kelompok 4 mengobservasi pengelolaan SDM di Koperasi MBS. Kelompok 5 mengobservasi administrasi dan pembukuan Hasbuna Group.

Setelah observasi selesai, santri ditugaskan untuk mempresentasikan hasil observasi dan terakhir mengumpulkan laporan observasi.

Manfaat yang bisa diambil dari model evaluasi di atas antara lain :

  • Santri bisa melihat langsung manajemen yang diberlakukan di Hasbuna Group yang ilmu itu bisa dijadikan bekal setelah lulus untuk membuka usaha atau bekerja di perusahaan yang diminati
  • Santri lebih memahami manajemen Hasbuna Group yang diharapkan akan menambah kecintaan dan kebanggaan terhadap MBS Sleman Yogyakarta
  • Presentasi berguna untuk mengasah percaya diri santri. Dimana percara diri adalah salah satu modal untuk meraih sukses.

Jazakumullah khairan katsiran

Presented by : Muhammad Kharis, Manager Koperasi PPM MBS Sleman-Yogyakarta

Ustadz Muhammad Fauzan Yakhsya, S. Hum  dikukuhkan sebagai kepala sekolah SMP MBS Sleman periode 2018/2022 menggantikan tongkat estafet yang sebelumnya diamahkan kepada ustadz Agus Yuliyanto, S. Pd. Bertempat di aula gedung PDM Sleman, Sabtu (10/03) Ustadz Fauzan beserta tiga calon kepala sekolah dan madrasah Muhammadiyah lainnya resmi dilantik. Dihadapan hadirin yang menyaksikan jalannya serah terima dan pelantikan, ketua PDM Sleman Harjaka, S. Pd, M.A melantik kepala sekolah SD/MI dan SMP di daerah kerjanya. Hadir pula dalam kesempatan tersebut ketua Dikdasmen PDM Sleman Dr. Suwadi, M. Ag.

Mengemban amanah baru sebagai Kepala Sekolah SMP MBS, ustadz Fauzan ditemui pasca pelantikan mengungkapkan perasaannya, “Alhamdulillah acara pelantikan sudah selesai, dan perasaan yang saya rasakan seperti gado-gado yang bercampur aduk jadi satu antara sebuah anugerah dari Allah untuk mengemban tugas, amanah, serta pengalaman baru yang tentunya tidak lepas dari pertanggung jawaban dunia akhirat. Ustadz Fauzan yang juga menjadi komandan sekaligus aktivis Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) / Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) PDM Sleman ini kembali memberikan pernyataannya.

Didampingi istri dan dua buah hatinya yang hadir di tempat acara, beliau mengungkapkan akan amanah yang akan dihadapinya, ‘membawa gerbong kereta dengan jumlah penumpang yang banyak bukan pekerjaan yang mudah, namun demikian kami dan rekan-rekan insya allah akan membawa kereta ini tetap berjalan di atas relnya dan mengantarkan semua penumpang ke tempat tujuan dengan selamat’pungkasnya.

 

Kita tentu pernah membayangkan atau bahkan tidak pernah terbayang sama sekali dan berpikir bagaimana caranya mengukur ketinggian sebuah gedung pencakar langit yang berada di negara-negara maju. Mengambil contoh menara Burj Khalifa/ Burj Dubai yang saat ini menyandang predikat sebagai gedung tertinggi (skycraper) di dunia. Berada di timur tengah, tepatnya di Dubai ( Uni Emirat Arab ) gedung setinggi 828 meter  atau 2717 meter di atas permukaan laut ini setara dengan ketinggian gunung bromo yang melegenda di Indonesia. Melihat fenomena di atas, kira-kira berapa ratus atau ribu meteran yang harus digunakan untuk mengukurnya? Temukan jawabannya disini.

 

Bersama ustadz Noly Setyadi, S. Pd guru pengampu mapel matematika yang juga jago IT ini mengajak anak-anak kelas XII IPA 2 untuk berpetualang menyelami samudera ilmu yang orang jawa zaman dahulu sangat populer dengan kaidah ping, poro lan sudo atau biasa disingkat pipolondo. Menggunakan bahan pipa, sedotan, busur derajat, tali/benang,  jarum dan timah pemberat,  jadilah alat sederhana yang dinamakan klinometer atau inklinometer.

Dimulai dari joglo, anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengukur ketinggian pohon dan gedung yang berada di sekitar kompleks santriwati. Seperti dilakukan Nurul Fitriana dan kelompoknya yang mendapat tugas untuk mengukur tinggi gedung asrama Siti Badilah. Bersama kelompoknya Nurul dan kawan-kawan memulai berdiri di depan gedung yang akan diukurnya, dengan dibantu rekannya yang membawa tongkat dan yang lainnya mencatat perhitungan. Alhasil setelah melalui proses pengukuran, didapatkan angka 426,6 cm atau 4,3 m tinggi gedung asrama Siti Badilah.

Sementara itu di tempat berbeda kelompok Liyana Nursetya Ningsih yang mendapat bagian untuk menentukan tinggi gedung KBM lantai 3 memulai pengukurannya. 964,1 cm atau 9,641 m angka yang didapatkan dari hasil pengukuran gedung KBM lantai 3. Dengan demikian, klinometer sederhana yang dibuat anak-anak terbukti mampu melakukan tugasnya dengan baik. Dengan membantu proses pengukuran tinggi gedung dan tempat-tempat tinggi dengan sudut kemiringan tertentu, kita tidak perlu susah payah untuk menyediakan meteran (tangga) atau bahkan naik ke puncak gedung serta tempat yang akan kita ukur ketinggiannya. Matematika melalui materi trigonometri nya, mampu mempermudah aktivitas dan tugas manusia dalam melakukan keberlangsungan hidupnya. Terimakasih matematika, ternyata susah itu katanya, faktanya tidak seperti itu…….

Di dalam Al-Qur’an cukup banyak dijelaskan tentang dimensi fisika, baik itu yang berupa benda, ruang, waktu dan dinamika alam, bahkan ada yang dituliskan dengan nama surat. Adanya suatu temuan ilmiah fisika yang disimpulkan, mengindikasikan hal tersebut dapat dipandang sebagai bukti-bukti kebesaran Allah SWT bagi manusia yang beriman dan bertaqwa.

Ayat-ayat diatas merupakan petunjuk bagi manusia untuk mempelajari alam  beserta keteraturan yang berlaku padanya. Fisika  salah satu instrumen untuk melihat bukti-bukti keteraturan tersebut. Berada di ruang laboratorium IPA, santriwan kelas XII IPA 1 dibersamai dengan ustadz Zanuar Rahmat Hadi, S. Pd pengampu mata pelajaran Fisika melakukan beberapa eksperimen. Pada hari itu anak-anak mendapatkan kesempatan melakukan uji coba dengan materi konstanta pegas.

Dengan penuh konsentrasi anak-anak melakukan percobaan dengan mengikuti petunjuk, alat dan bahan yang telah disediakan. Menggunakan teori dasar hukum Hooke, ustadz Zanuar memberikan muqadimah, ‘hukum Hooke menyatakan bahwa jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

F = – k . ∆x

Keterangan :

F          = Gaya luar yang diberikan (N)

k          = Konstanta pegas (N/m)

∆x       = Pertambahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hukum Hooke mengkaji jumlah gaya maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya elastis ( seringnya pegas ) agar tidak melewati elastisnya dan menghilangkan sifat elastis benda tersebut. Melanjutkan muqadimahnya, ustadz Zanuar juga mengutip ayat alquran yang menerangkan tentang pegas. Ternyata alquran telah lebih dahulu menjelaskan tentang konsep hukum Hooke, jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Lebih tepatnya ada di surat Ar rahman ayat 7 :

Luar biasa, Alquran kitab suci umat islam tidak pernah usang oleh waktu, tidak lekang oleh zaman, hingga menjadi rujukan dan inspirasi bagi siapapun yang membaca dan kemudian mentadabburinya. Bahkan dalam surat Ar rahman ayat 33 Allah memberikan isyarat secara ilmiah kepada manusia dan bangsa jin untuk berkelana menembus penjuru langit dan bumi dengan menggunakan instrument yang dinamakan ‘sulthan’. Dengan ‘sulthan’ yang ditafsirkan jumhur ulama sebagai ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi, manusia mampu menembus dimensi dan mengungkap misteri yang berada di luar angkasa.

Kemajuan yang telah diperoleh oleh bangsa-bangsa maju (bangsa barat) dalam bidang ilmu pengetahuan, sains dan teknologi di abad modern ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tradisi ilmiah yang telah dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan muslim pada abad pertengahan. Melalui eksperimen ini, besar harapan kami selaku pendidik untuk bisa mengambil pelajaran berharga darinya. Menjadi wasilah bagi peserta didik, wabilkhusus santri PPM MBS Sleman untuk lebih concern  dalam menggali brankas ilmu yang masih tersembunyi dalam alquran hingga tersingkap menjadi temuan ilmu dan formula baru bagi kemaslahatan umat. Sesuai dengan predikat yang melekat dalam alquran ‘rahmatan lil’alamin’ menjadi rahmat bagi semesta alam.

 

Mendengar kata nasyid, pikiran kita langsung tertuju pada nama Raihan atau Snada. Pun demikian dengan MBS, nama Sin Cos Tan sudah melekat di benak santri menjadi grup nasyid acapella yang performanya selalu dinantikan. Dengan segudang prestasinya, Sin Cos Tan menjelma menjadi grup nasyid yang layak diperhitungkan. Menyabet juara di setiap event perlombaan, dari tingkat kabupaten hingga provinsi membuat Sin Cos Tan menjadi rujukan ANN (Asosiasi Nasyid Nusantara) untuk menjadi model format penilaian nasyid MTQ nasional. Kabar terakhir diberitakan Ustadzah Istianah selaku pembina, Sin Cos Tan sudah  merilis album single terbaru dan sekarang sedang proses rekaman di Studio Diky. ‘Alhamdulillah kemarin kita rekaman lagi untuk lagu kedua, masih ada beberapa lagu yang disiapkan untuk kenang-kenangan di pondok’. Melihat apa yang diutarakan ustadzah isti, sapaan akrab beliau, mengindikasikan kebersamaan Sin Cos Tan di MBS tinggal menghitung hari. Namun demikian bagi pecinta nasyid di MBS tidak perlu khawatir, karena Sin Cos Tan telah menyiapkan penggantinya. Merasa bertanggung jawab atas regenerasi dan kelanggengan nasyid di MBS yang punya tempat tersendiri di hati santri, personel Sin Cos Tan mengadakan audisi. Menyeleksi dan menyaring talenta berbakat diantara ribuan santri bukan perkara yang mudah. Hal itu diungkapkan Aqila Fadiya Hayati, selaku kordinator audisi. ‘Agak susah memilih anak-anak disini, kualitas mereka rata-rata bagus, tugas kami disini adalah memilah yang paling bagus diantara yang bagus’. Singkat cerita, hasil audisi yang dilakukan Sin Cos Tan tersaring tujuh anak yang dinyatakan mempunyai sense dan kapabilitas di bidang tarik suara. Dari ketujuh anak tersebut lahir generasi nasyid acapella baru hasil dari metamorfosa Sin Cos Tan. Sativa, nama yang dipilih untuk memberikan identitas bagi grup nasyid yang dimotori oleh Niru Khoirunnisa dan kawan-kawan. Hadirnya Sativa memberikan harapan baru dan angin segar bagi regenerasi nasyid di MBS. Disejajarkan dengan Sin Cos Tan, grup nasyid Sativa mengaku bersyukur dengan performanya sekarang. Ois Rosi (beatbox Sativa)  mengamini hal tersebut dan berjanji akan memberikan yang terbaik di setiap performanya. Menurut Afra Arwinda ditemui disela-sela waktu istirahat sholat dhuha, ‘banyak yang mengatakan kami (Sativa) adalah duplikat dari Sin Cos Tan, mendengar kata-kata itu kami hanya bisa senyum sendiri’. Karena memang selama ini Sin Cos Tan yang membantu kami latihan, memberikan pengarahan dan masukan. Berbicara masalah kualitas dan performa, baik Sin Cos Tan atau Sativa mempunyai keunggulan sendiri. Kami punya kelebihan dan ciri khas sendiri, begitu juga dengan Sin Cos Tan. Doakan saja mudah-mudahan prestasi Sin Cos Tan bisa menginspirasi kami untuk bisa terbang lebih tinggi lagi, pungkas lead vocal Sativa asal Klaten ini. Lahirnya Sativa menandai kelanjutan tongkat estafet nasyid MBS yang tidak pernah absen dari dunia seni tarik suara.  Hal itu membuktikan santri MBS berinovasi tiada henti, punya ghirah tinggi dan kreativitasnya tidak pernah mati. Shoutu tajriban, wahid…..itsnani……tsalatsah…..

Personel komplet Sativa Acapella :

Afra Arwinda ( lead vocal )

Lu’luatul Fadhilah ( vocal acapella )

Niru Khoirunnisa ( vocal acapella )

Rizka Tri Astuti ( vocal acapella )

 

Aulia Fahriza ( bass )

Ois Rosi Annisa ( beat box )

Rohmah Sigi Anjani ( vocal acapella )

SLEMAN – Masalah literasi menjadi perhatian utama bagi banyak bangsa, terutama bangsa Indonesia. Minat literasi yang menurun menjadi pekerjaan bagi seluruh rakyat kita. Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk memajukan literasi bangsa kita?

Menjawab pertanyaan ini, pihak PR IPM PPM MBS Putri Sleman yang diprakarsai oleh Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP),  mengadakan acara Seminar Kepenulisan bersama Tere Liye yang dikemas dalam rangkaian acara BUKUPEDIA#2.

Acara yang memasuki tahun kedua ini dilaksanakan pada hari Sabtu (2/03) yang bertempat di Hall Utama Kompleks Gedung Kelas Putri PPM MBS Sleman. Mengambil tema “Talk Less, Write More”, Tere Liye mengajak para peserta agar lebih disiplin lagi dalam mengembangkan sebuah tulisan.

Topik yang diangkat dalam seminar ini lebih mengutamakan bagaimana cara seorang penulis agar mampu membuat sebuah tulisan dari sudut pandang yang berbeda. Beliau juga menyampaikan beberapa tips untuk para peserta agar senantiasa membaca dan berlatih, sebab membaca dan berlatih menulis adalah hal yang wajib bagi seorang penulis.

Tere Liye, sebagai narasumber berhasil membawakan jalan acara seminar yang biasanya terlihat formal, menjadi penuh canda tawa. Kisah – kisah perjuangan dan bagaimana akhirnya beliau masuk dalam dunia kepenulisan juga disampaikan dalam acara yang berhasil menyedot perhatian 300 peserta yang terdiri dari santriwati PPM MBS Putri Sleman, pelajar, mahasiswa, dan kalangan pendidik.

“Waktu terbaik menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu, dan waktu terbaik kedua untuk menanam pohon adalah hari ini. Tidak perlu menunggu 20 tahun lagi, mungkin 5 hingga 6 tahun lagi, pohonmu akan berbuah lebat,” ucap Tere Liye yang mengutip salah satu nasehat lama.

Acara Seminar Kepenulisan ini ditutup dengan penyerahan cinderamata yang diberikan langsung oleh Sekretaris PPM MBS Sleman, Ustadz Fauzan Yakhsya, S.Hum , selaku perwakilan dari Pimpinan PPM MBS Sleman.

BUKUPEDIA sendiri merupakan salah satu kegiatan PR IPM PPM MBS Putri Sleman dalam mengampanyekan gerakan literasi di lingkungan PPM MBS Sleman dan sekitarnya. Pada tahun sebelumnya, pihak panitia berhasil mendatangkan Asma Nadia sebagai narasumber.

 

Presented by. Sulistyorini, Bagian PIP (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) IPM Putri PPM MBS Sleman

Streaming klik disini atau kunjungi channel youtube MBS TV Yogyakarta di www.youtube.com/c/MBSTVYogyakarta

Bagi sebagian orang, termasuk kita pelajaran geografi selalu identik dengan benda yang bernama globe, bumi dan peta. Tiga unsur itu tidak pernah terlepas dari materi pelajaran yang identik dengan jurusan IPS. Oleh karenanya, belajar geografi berarti belajar segala sesuatu yang menyangkut dengan keadaan bumi dan yang berada di sekitarnya, termasuk di dalamnya sisa barang yang dibuang dan tidak terpakai lagi (dibaca:sampah). Kata sampah mendapat predikat minor dan selalu menyandang konotasi negatif. Namun demikian, nama sampah akan berubah status ketika mendapat treatment yang positif. Dengan treatment yang tepat status sampah akan naik menjadi sesuatu yang punya nilai lebih, berdaya guna serta punya harga jual yang tinggi.

Itulah yang sedang dilakukan Ustadz Suko Nugroho, S. Pd. Bersama dengan santriwati kelas XI IPS 3, Ustadz Suko pengampu mapel Geografi mengajak anak didiknya untuk berkarya dengan sampah. Kebetulan sekali hari ini sampai pada materi ‘lingkungan hidup’yang di dalamnya dibahas konsep 3R. 3R terdiri atas Reuse, Reduce dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan yang terakhir Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Ustadz Suko yang juga menjadi ketua pemuda di desa tempat tinggalnya menambahkan, 3R atau Reuse, Reduce dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah), terangnya.

Bermodalkan barang-barang yang sudah tidak terpakai, anak-anak dengan ketrampilan dan kreativitasnya menyulap ‘sampah-sampah’ yang sudah tidak terpakai menjadi produk yang bernilai dan mempunyai manfaat. Seperti disampaikan Syifa’ Norhasni, santri kelahiran Denpasar yang tengah asyik melakukan praktek 3R mengungkapkan, ternyata tidak cuman pelajaran prakarya yang membutuhkan keahlian untuk menciptakan sesuatu, mapel geografi ternyata juga menyimpan sense of art yang tidak melulu menghafal peta dan letak geografis. Hal senada diungkapkan Niru yang nampak excite dengan materi 3R, ‘alhamdulillah kelompok kami bisa membuat tempat ballpoint dari kardus yang sudah usang’, perpaduan ilmu geografi dan seni menghasilkan karya yang luar biasa. Seni dan Geografi, Geografi dan Seni Si Kembar yang sangat sulit dipisahkan.

Pagi itu matahari melakukan tugasnya dengan memancarkan cahayanya. Lebih dari itu, selain menghangatkan bumi sinar matahari menjadi komponen utama bagi keberlangsungan ciptaan Allah yang bernama makhluk hidup. Tanpa matahari mustahil bagi makhluk hidup untuk bisa survive di bumi ciptaan Allah ini.

Hal itulah yang sedang dipraktekkan santriwati kelas 8H. Bersama Ustadzah Zam zam Fatma Ambarsari, M. Pd, anak-anak diajak untuk menyelami lebih dalam tentang dunia tumbuhan yang merupakan salah satu ciptaan Allah yang hidup di bumi. Layaknya manusia, tumbuhan juga membutuhkan asupan makanan sebagai cadangan energi untuk kelangsungan hidupnya.

Berada di halaman kelas, anak-anak dengan penuh semangat melihat secara langsung proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan perantara matahari, air dan karbon dioksida, atau yang biasa kita kenal dengan proses fotosintesis.

Pengertian singkat reaksi fotosintesis adalah suatu proses pembuatan makanan oleh tumbuhan dengan menggunakan cahaya matahari, air dan karbon dioksida. Percobaan yang kita lakukan hari ini adalah uji ingenhousz, salah satu percobaan fotosintesis untuk membuktikan bahwa hasil dari fotosintesis adalah oksigen, yang ditunjukkan dengan gelembung yang keluar ketika praktikum. Adapun objek penelitiannya adalah hydrilla verticillata atau dalam bahasa mudahnya tumbuhan sejenis ganggang, terang ustadzah Zamzam.

Perlu diketahui bahwa proses fotosintesis ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil ( zat hijau daun ). Tanpa adanya klorofil tumbuhan tidak akan bisa membuat makanannya sendiri. Lewat penelitian ini, selain anak-anak bisa mengetahui proses fotosintesis pada tumbuhan, yang lebih penting mereka bisa belajar dari ayat-ayat kauniyah yang tersebar di bumi, pungkasnya. Itu menjadi bukti akan kebesaran ciptaanNya. Hal itu sesuai dengan firman Nya yang terdapat dalam  surat Ali Imran ayat 191 :

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka”

Menyadari akan pentingnya belajar ilmu biologi yang membahas tentang kehidupan di dunia dari segala aspek, baik itu tentang makhluk hidup, lingkungan maupun interaksi makhluk hidup dan lingkungannya. Oleh karena itu, ketika materi itu tidak dibungkus dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran, maka sejatinya kita tidak pernah mendapatkan nilai apa-apa kecuali hanya sedikit saja. Dari sinilah belajar Biologi terasa lebih asyik, tidak hanya dapat materi umumnya saja, akan tetapi kita bisa melakukan proses discovery knowledge lebih dalam ketika Biologi kita sandingkan dengan Alquran. Karena dalam kemasan Alquran, Biologi terlihat lebih elok dan menarik dengan content ayat kauniyah dan qauliyah.

Assalamu’alaikum wa ramahtullahi wa barakatuh

Secara khusus, tujuan Koperasi adalah untuk mensejahterakan anggota. Begitu juga dengan Koperasi Muhammadiyah Boarding School (MBS). Tujuan didirikannya Koperasi MBS yang utama adalah untuk mensejahterakan anggota yang tidak lain adalah Ustadz/ Ustadzah/ Karyawan MBS. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Koperasi MBS mendirikan 3 Unit minimarket serta Kredit Syariah.

Sebagian modal yang diperoleh dari anggota melalui penjualan Sertifikat Modal Kepemilikan (SMK). Ke depan akan ditambah dengan Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib anggota. Hal ini menunjukkan bahwa Koperasi MBS adalah Milik Anggota. Sehubungan dengan status kepemilikan anggota tersebut, maka keberlangsungan hidup Koperasi MBS adalah tanggung jawab seluruh anggota, yang kemudian untuk menjalankan usaha dibentuk Pengurus, Dewan Pengawas, dan perekrutan karyawan.

 

Melalui tulisan ini, saya bermaksud menyampaikan tentang sejauh mana Koperasi MBS menerapkan prinsip Demokrasi. Makna dari Demokrasi di sini adalah bahwa Pengelolaan Koperasi MBS berasal dari Anggota, Oleh Anggota, dan Untuk Anggota. Tujuan akhir dari penerapan Demokrasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

 

Berikut saya sampaikan ulasan tentang penerapan Prinsip Demokrasi di Koperasi MBS:

  • Pengelolaan dari Anggota

Kekuasaan tertinggi di Koperasi MBS berada di tangan anggota yang dilaksanakan melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT). Adapun hasil dari RAT tersebut adalah pemilihan Pengurus dan Dewan Pengawas. Selain itu di dalam RAT juga diputuskan program kerja yang harus dilaksanakan dalam 1 periode ke depan.

  • Pengelolaan oleh Anggota

Program Kerja Koperasi MBS dijalankan oleh Pengurus dan diawasi oleh Dewan Pengawas. Pengurus dan Dewan Pengawas dipilih oleh anggota melalui RAT. Artinya Koperasi MBS pada dasarnya dikelola oleh anggota, yang pelaksanaannya dialankan oleh Pengurus serta dewan pengawas untuk memastikan jalannya Program Kerja MBS sesuai dengan keputusan RAT.

Selain hal tersebut, anggota juga diberikan hak untuk menitipkan barang dagang yang kuotanya telah diatur. Hal ini mencerminkan bahwa Koperasi MBS melibatkan partisipasi aktif anggota dalam pengelolaannya.

  • Pengelolaan untuk anggota

Semua program kerja dan struktur organisasi berikut pembagian tugas dan wewenangnya, tidak lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya. Kesejahteraan anggota tersebut diwujudkan melalui beberapa hal, antara lain :

  • Pendirian unit usaha yang sesuai dengan kebutuhan anggota
  • Fasilitas Kredit Syariah untuk anggota
  • SHU yang dibagikan setiap akhir tahun

Terakhir, saya meningatkan kepada seluruh anggota Koperasi MBS untuk lebih berperan aktif dalam Koperasi MBS melalui pengambilan keputusan, saran/ masukan yang membangun, dan tentunya dengan berbelanja di Unit Usaha yang sudah kita miliki. Kesejahteraan akan bisa meningkat seiring dengan partisipasi aktif anggota dalam Koperasi MBS.

 

 

Jazakumullah Khairan Katsiran

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Oleh : Muhammad Kharis ( Manager Koperasi PPM MBS )