Dalam upaya menanamkan karakter dan akhlak mulia santri terhadap lingkungan, santri MBS yang tergabung dalam SATGAS Lingkungan melakukan Gerakan Pungut Sampah. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat (25/08/2023), di sekitar lingkungan pondok pesantren.

Kepala Bagian Kesiswaan Putra, ustadz Sidik Nugroho, S. Pd mengungkapkan, kegiatan tersebut mengusung tema “Aku Sayang Bumi”. Tema tersebut mengandung pesan bahwa masalah sampah bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga menjadi tanggung jawab bersama termasuk dunia pendidikan.

“Masalah utama lingkungan di D.I Yogyakarta, terkhusus kabupaten Sleman adalah kebersihan lingkungan. Di mana-mana terdapat tumpukan sampah. Terlebih pasca di non-aktifkannya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang menjadi pusat pembuangan sampah warga DIY,”ungkap ustadz Sidik.

“Perilaku membuang sampah sembarangan tentunya menjadi perhatian bagi semua pihak, khususnya di dunia pendidikan,” lanjutnya. Ustadz Sidik mengungkapkan, kegiatan tersebut juga sebagai bentuk implementasi profil pelajar pancasila yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan  dan berakhlak mulia.

Ustadz Sidik menuturkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih anak-anak agar sejak usia dini mereka terbiasa dan mampu berperilaku cinta akan lingkungan, sekaligus menjadi teladan bagi banyak orang.

“Anak-anak dilatih sejak dini untuk berperilaku sayang kepada bumi dengan membiasakan diri peduli sampah. Kegiatan peduli sampah ini adalah yang perdana, hanya di sekitar kompleks pondok saja. Ustadz Sidik menyampaikan, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk menuju beberapa program lainnya.

Artinya, kegiatan yang fokus terhadap lingkungan ini akan dilakukan terus-menerus. Seperti kegiatan pemilahan sampah organik, mengolah menjadi kompos dan pengelolaan sampah non organik melalui Bank Sampah yang ada di MBS,” sebutnya.

“Tentunya penanaman karakter peduli lingkungan pada santri dapat terus terbina. Kalau di pesantren sudah bisa menerapkan, tentu di rumah juga lebih peduli,” tutup guru pengampu IPS yang juga alumni MBS.(ElMoedarries)

Serangkaian kegiatan P-5 sudah diadakan sejak (19-24/8/2023). Pada Kamis (24/8/2023), kegiatan P-5 pun akhirnya ditutup dengan pembagian hadiah dan acara nonton bareng (Nobar) film pendek karya siswa kelas X dan juga pembagian hadiah.

Para siswa berkumpul di Pendopo Joglo Santri Putera MBS. Mereka sudah berkumpul sejak pagi menunggu acara nonton bareng karya mereka. Dalam waktu hanya tiga hari, ternyata anak-anak bisa kreatif dan memanfaatkan waktu dengan sangat baik untuk membuat karya bermutu.

Ada sekitar sepuluh kelas yang mengikuti lomba film pendek ini. Dalam kegiatan tersebut, para siswa antusias dan saling memberi apresiasi terhadap film pendek dari kelompok lain tentang “bahaya bullying”. Ustazah Lisa selaku Koordinator Panitia  yang juga ikut menonton bareng film pendek yang dibuat anak-anak merasa senang melihat karya dan kreativitas anak-anak. “mereka diberi waktu singkat, tetapi mampu menghasilkan karya yang keren-keren.”

Juara 1 untuk kategori film pendek dipegang oleh kelas XF. Film pendek tersebu berjudul “Bangkit”. Dalam film ini dikisahkan sekelompok anak yang suka membully teman-temannya. Si Anak yang dibully tidak membalas dan merasa tersakiti. Tetapi Si Anak kembali bangkit saat ada temannya yang peduli dan tidak menggubris bulyyan teman lainnya. Ia pun menampik bullyan dari teman-temannya dengan kalimat positif. Kekuatan cerita dan juga akting para santri mampu memukau juri.

Sementara juara 2 film pendek dimenangkan oleh kelas XE. Film pendek yang dilombakan berjudul “Karma”. Mereka kelas XE berharap para penonton setelah menonton ini bisa bekerja bersama agar kampanye anti bullying harus terus dijalankan agar sekolah aman dan nyaman.” Karma dianggap mampu memberi pesan kuat tentang gerakan “anti” bullying.

Dalam kategori lomba essay, pemenang 1 dimenangkan oleh kelas XC kelompok 2. Esai mereka bertajuk “Pengaruh Bullying pada Kesehatan Mental”. Sementara juara 2 dipegang oleh kelas XF kelompok 4 dengan esai bertajuk “Peranan Pondok Pesantren dalam Meminimalisir perilaku Bullying”.  Sedangkan untuk kelompok putri, juara 1 dipegang oleh kelas Xi kelompok 4. Esai tersebut bertajuk “Sepatah Katamu Berakibat Fatal Bagi Orang Lain”. Sementara juara 2 dipegang oleh kelas XK kelompok 2 dengan judul “Nepotisme dalam Lingkungan Pondok, Apakah pemicu Bullying?”

Salah satu santri yang turut serta dan hadir pada saat itu Arkhan menyatakan bahwa “kegiatan ini pesannya sangat kuat yakni bahwa membuli akan yang merusak ke aspek yang lain.”

Acara Nonton Bareng [Nobar] dan pembagian hadiah pun berakhir pada pukul 11.10 Wib. Para santri merasa senang dan mendapatkan banyak ilmu dari kegiatan ini.(Arif)

 

Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta yang beralamat di Dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman Provinsi DIY kembali torehkan prestasi pada ajang Math and Science Competition (MASCOT) tingkat SMP dan SMA Sederajat.

Guru pendamping lomba, ustadz Wahyu Hidayat, S.Pd.Si, Selasa (23/08/2023) menjelaskan bahwa olimpiade MASCOT 2023 adalah kompetisi bergengsi pada jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat yang diselenggarakan oleh Pusat Olimpiade Sains Indonesia (POSI) dengan tujuan untuk memfasilitasi siswa/i, guru dan mahasiswa untuk berprestasi dan menjadi sarana evaluasi kemampuan untuk mengembangkan kapasitas diri dan kompetensi secara mendalam.

Selain itu, ustadz Wahyu menambahkan, tidak sekedar penguasaan konten sehingga memiliki kemampuan berfikir menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu.

Lanjut ustadz Wahyu, ajang bergengsi olimpiade MASCOT 2023 dilaksanakan secara online pada hari Ahad, 20 Agustus 2023. Olimpiade ini diikuti ratusan sekolah dengan ribuan peserta yang ada di Indonesia, kata ustadz Wahyu.

Alhamdulillah pada ajang olimpiade MASCOT 2023, santri MBS meraih prestasi yang cukup baik dengan rincian sebagai berikut; bidang studi matematika diraih oleh Rifqi Jauhar Akhan (9E) dan  Athaya Zhafif Arifli (9E), keduanya berhasil mendulang emas. Sedangkan medali perak dan perunggu dipersembahkan oleh Rafie Fathurrahman (11 MIPA1), dan M. Sulhan Rasyid Fahruddin (10 D) masing-masing bidang studi kimia dan matematika, ungkapnya seraya berkata “terima kasih atas doa dan dukungan dari semua guru karyawan dan komponen pesantren MBS, semoga ananda kita mendapatkan hasil yang lebih baik lagi ke depannya, ujarnya.

Ustadz Eko Sugiarto, S. Pd selaku koordinator lomba MBS saat ditemui menyampaikan ucapan selamat kepada ke-empat santri yang berhasil meraih medali olimpiade MASCOT tahun ini. Ia juga menjelaskan bahwa prestasi ini sangat penting untuk mengukir sejarah kemajuan pendidikan di negeri ini, lebih khususnya di DIY.

Harapannya, ke-empat santri binaan kami mampu mempertahankan prestasi ini di tahun-tahun mendatang.

“Selamat kepada tim olimpiade sains MBS atas capaiannya prestasi ajang Mascot tahun ini. Pencapaian prestasi dari ajang ini juga menjadi pembuktian bahwa Pesantren mampu bersaing dan bersanding dengan sekolah-sekolah umum lainnya. Semoga MBS mampu mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi ini di tahun-tahun mendatang,” pungkas guru mapel bahasa inggris tersebut dengan penuh bangga.(ElMoedarries)

 

Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta menerima kunjungan dari PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa) Turki untuk melakukan sosialisasi tentang studi lanjut di Turki. Acara ini berlangsung pada hari Senin, 21 Agustus 2023 di masjid Attanwir. Peserta sosialisasi tersebut adalah santriwan kelas XII.

Program sosialisasi yang dilakukan oleh PCIM Turki ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah dimulai tahun lalu ditujukan untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah di Indonesia. Program ini bernama KELIRA 2023 (Keliling Indonesia Raya), yakni program berkunjung ke berbagai sekolah di Indonesia untuk melanjutkan studi lanjut ke negeri Turki. Terdapat lima sekolah yang dikunjungi di daerah Yogyakarta, antara lain: MBS Prambanan Yogyakarta, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, dan MBS Pleret. MBS menjadi salah satu sekolah yang dituju, hal ini karena sudah ada beberapa alumni MBS yang menjadi mahasiswa di Turki, salah satunya adalah Neysa Rasionalis El Rahma (Kutahya Dumlupinar Universitesi).

Proses sosialisasi disampaikan oleh Haydar Syihabuddin, salah satu pengurus PCIM Turki yang sedang melanjutkan studi di Turki. Haydar menjelaskan bahwa Turki sudah membuka pendidikan lebar-lebar sejak tahun 2016 untuk berpendidikan di Turki. Sehingga PCIM Turki mengambil kesempatan itu untuk mengajak kader-kader Muhammadiyah di Indonesia agar bisa melanjutkan studi ke negara tersebut. Ia juga menjelaskan tentang berbagai jalur beasiswa untuk mendaftar ke perguruan tinggi di Turki, seperti YTB (Turkiye Burslari Scholarships), TDV (Türkiye Diyanet Vakf?), dan beasiswa lainnya.(ElMoedarries)

PPM MBS Yogyakarta pada hari Sabtu-Kamis (19-24/8/2023), menggelar kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5). Kegiatan ini merupakan bagian dari internalisasi Kurikulum Merdeka. Sebagaimana yang disampaikan Ustaz Roiq, Lc, kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan santri dalam menerapkan karakter profil pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa, mandiri, berpikir kritis, dan bergotong royong.

Pada hari Senin (21/8/2023) santri MBS kembali mengadakan kegiatan sebagai follow-up kegiatan Seminar Anti Bullying dan Pelatihan Menulis Esai yang telah usai dilaksanakan (Sabtu-Ahad, 19-20/8/2023). Santri berkumpul dan mengadakan kegiatan di kelas masing-masing. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 07.00-11.00 Wib.

Dalam kegiatan ini, para santri didampingi guru kelas. Para santri diminta untuk berkelompok dan diberi tugas untuk menulis esai dan juga membuat video bertema “Anti Perundungan”.

Para santri diharapkan bisa meresapi materi anti bullying yang didapatkan dari kegiatan P-5 ini. Harapannya, santri bisa berkomitmen bersama untuk terus mengkampanyekan “anti perundungan”.

Salah seorang santri Fairuz terlihat sedang sibuk mengambil video bersama kelompoknya di kelas XD. Fairuz sedang membuat “Short Movie” berjudul Karma. Dalam pembuatan video itu, nampak tiga orang sedang membully ketika SD dan SMP. Saat mereka SMA, kini justru menjadi korban bullying. Film pendek ini mengirimkan pesan yang kuat bahwa “jangan membully orang lain, karena bisa jadi kita akan terkena karma di lain waktu”, kata Fairuz mewakili teman-temannya.

Sementara itu, di kelas lain XE, sekelompok siswa sedang membuat film yang berkisah tentang anak yang sedang di bully di kelas dan dilempari aneka barang. Si anak ini merasa murung dan sedih saat tahu teman-temannya membullynya. Salah satu perwakilan santri memberi keterangan ini adalah film pendek yang diharapkan penonton atau kita semua bisa memahami bahwa bullying itu sangat sakit dan tidak mengenakkan. Pesannya agar siswa dan kita semua bekerjasama dalam melawan bullying.

Di ruang kelas yang lain, nampak beberapa kelompok santri sedang sibuk mengetik dan membuat esai bertema anti perundungan. Ahmad Saifuddin salah satu siswa sedang membuat esai bertajuk Cerdas Berkarakter, Anti Bullying. Ahmad mengaku mendapatkan manfaat dari pelatihan dan seminar anti bullying kemaren. “Saya jadi tahu tentang cara membuat esai yang bagus sekaligus mempraktikkannya.” Ustaz Khomsa selaku wali kelas mengaku senang mendampingi anak-anak berkreasi dan menggali bakatnya.

Di kelas VII, para santri sedang sibuk untuk membuat Ecobrick. Ecobrick artinya mendaur ulang sampah plastik. Mereka berencana membuat kursi dari hasil karya mereka. Mereka terlihat sedang memotong-motong sampah plastik yang dimasukkan di botol-botol plastik bekas.

Salah satu pimpinan kelompok Muhammad Raihan Zainu mengatakan “Capek, karena harus mencari sampah plastik, atau botol. Tetapi kegiatan ini seru dan jadi merasakan manfaat mengelola sampah plastik.”

Ustazah Lisa Dwiana, S.Pd selaku Koordinator Panitia P-5 mengatakan bahwa “kegiatan ini diharapkan bisa mendokumentasikan karya anak. Untuk esai rencana mau buat buku antologi. Sementara untuk video bisa ditampilkan ke media sosial official PPM MBS Yogyakarta. [Arif Yudistira].

 

Sebagai landasan dasar dan fungsi sentral dalam membentuk tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, budaya menjadi nilai besar dan dasar bagi suatu negara untuk membangkitkan nilai-nilai mengakar dalam masyarakat. Di Indonesia sendiri berbagai macam kebudayaan yang terbangun dari bermacam-macam ras yang hidup di Indonesia menjadikan kekhasan tersendiri.

PR IPM MBS Putra bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga (ASBO) memandang perlunya pengembangan pemahaman dan minat santri PPM MBS Putra Yogyakarta dalam Kebudayaan. Maka, Senin (21/8/23) PR IPM MBS Putra menggelar “Bincang Budaya” dengan tema “Berbudaya dalam Era Digital” yang berlokasi di Aula Ki Bagus Hadikusumo Lt.2 Gedung Terpadu PPM MBS Yogyakarta.

Dalam Acara Ini PR IPM MBS Putra menghadirkan Usamma Fachruddin, Ketua IMM ASBO Jawa Tengah sekaligus Alumni MBS Yogyakarta angkatan ke-5. Beliau menjelaskan dampak yang diberikan oleh digitalisasi di era modern saat ini berdasarkan positif dan negatifnya digitalisasi tersebut. Dan dari paparan tersebut Usamma Fachruddin atau yang akrab dipanggil Umma ini menjelaskan bagaimana kebudayaan dapat terwujud di era digitalisasi.

Ketua ASBO PR IPM MBS Putra, Muhadzib Zaky Zikrullah mengatakan bahwa diharapkan dengan adanya Bincang Budaya ini dapat  menjaga sekaligus mengenalkan ke santri tentang keberagaman budaya yang ada di Indonesia ini dan melestarikannya meski kita berada di era digitalisasi”. (MON)

Gebyar Bakat Santri 8 salah satu Big Event Tahunan yang diselenggarakan oleh PR IPM MBS Putra dengan melangsungkan berbagai macam lomba yang ada. Lomba-lomba tersebut antara lain seperti Keolahragaan, Kesenian, Kebahasaan, Keagamaan, dan Kemerdekaan.

Opening Gebyar Bakat Santri 8 digelar pada Tanggal 13 juli lalu (13/7/23) bersamaan dengan penutupan FORTASI 16 berlokasi di Lapangan sebelah masjid At-Tanwir. Gebyar Bakat Santri 8 mengangkat tema “Pemuda Bergelora, Budaya Dalam Kemerdekaan Nusantara” dimana acara ini bertepatan dengan menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke 78.

Acara tahunan PR IPM MBS ini berjalan selama satu bulan penuh hingga 17 Agustus lalu (17/8/23) dengan penuh keseruan dan kegembiraan dari khalayak santri. Dikarenakan bertepatan dengan HUT RI Ke 78 ini pula GBS 8 mengangkat lomba kemerdekaan di dalamnya.

Riza Damara selaku ketua panitia GBS 8 mengatakan, “meski terdapat berbagai kendala dari pihak panitia dan peserta, hal ini tidak menutup kesuksesan Gebyar Bakat Santri ke-8 kali ini. Saya berterimakasih kepada segenap teman-teman kelas 12 yang sudah berusaha sebaik mungkin untuk membantu terselenggaranya acara, begitu juga peserta GBS 8 yang sudah berusaha semaksimal mungkin,”terangnya.

Grand Closing acara ini digelar di lokasi yang sama tepat pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 78. Dengan memadukan antara Budaya dan Kemerdekaan, Panitia GBS 8 berhasil menyihir penonton di rumah dan di lokasi dengan berbagai penampilan-penampilan memukau oleh santriwan PPM MBS Putra. Mulai dari santri kelas 8 Hingga kelas 12 turut andil dalam mementaskan berbagai penampilan tersebut. Dan di akhir acara, PR IPM MBS Putra diwakili oleh sang Ketua, Ubaidillah Al Shafiq berpamitan kepada seluruh santri karena telah menemani dan membersamai santri selama hampir 1 tahun. Dan tidak lama lagi akan beralih tugas kepada penerus IPM selanjutnya. Esoknya, diumumkan pemenang dari 30 perlombaan yang diadakan. Dan dari 15 Asrama yang berpartisipasi, Asrama tahfidz khusus dari plempoh lah yang menjadi Juara Umum dalam acara Gebyar Bakat Santri Ke 8 ini (MON)

Santri MBS Kembali menorehkan prestasinya. Hari Sabtu (19/8/2023)  sejumlah perwakilan santri MBS lolos OBA (Olimpiade Bahasa Arab) ke tingkat Provinsi DIY. Adapun santri yang lolos adalah 2 santri dari tingkat SMA dan 3 santri dari tingkat SMP. Kategori SMA diwakili oleh Vania Nabila, dan Haedar Farras. Sementara untuk kategori SMP diwakili Indira Pratista, Bagas Adhi dan Rifqi Jauhar. Sabtu (19/8/2023) kemaren, mereka bertanding di Laboratorium Kompleks PPM MBS Yogyakarta secara daring.

Dalam lomba Olimpiade kali ini bentuk lombanya adalah tulis. Para santri diminta untuk mengerjakan tes bahasa arab secara tulis. Para santri perwakilan dari MBS sudah siap bertanding untuk maju ke tingkat provinsi. Ustaz Septian Kashogi mengatakan “Insha Allah untuk mental anak-anak sudah siap. Kita hanya memberi dorongan dan sugesti bahwa MBS sudah pernah juara OBA Nasional di tahun 2021 dan kali ini kita akan mencoba mengulangi prestasi itu,”tukasnya.

Para santri ini juga sudah memiliki kesiapan matang sebelum melaju ke tingkat provinsi DIY. Mereka mempersiapkan lomba ini dengan berlatih empat kali dalam seminggu. Mereka belajar dari buku-buku soal-soal dari tahun lalu.

Dari tahun ke tahun, perwakilan dari MBS yang masuk menjuarai Olimpiade Bahasa Arab seperti ini sudah biasa. Ini dikarenakan kurikulum pesantren MBS juga menekankan aspek kemampuan Bahasa Arab.

Prestasi ini menambah deretan prestasi santri MBS dalam bidang bahasa. Selamat untuk para santriwan/santriwati, semoga nanti bisa melaju ke tingkat Nasional dan mendapatkan juara kembali seperti tahun-tahun lalu.[Arif Yudistira]

Pada hari Sabtu (19/8/2023) ada yang berbeda di Masjid At-Tanwir PPM MBS Yogyakarta. Pagi hari pukul 08.00 Wib para santri sudah berkumpul di masjid putera MBS. Ratusan santri berkumpul untuk melaksanakan kegiatan P-5. Kegiatan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini digelar untuk mewujudkan pelajar yang memiliki karakter pelajar Pancasila.

Dalam sambutannya, Ustaz Roiq, Lc selaku kepala sekolah SMA MBS mengatakan “santri harus memiliki integritas. Ada yang tahu apa arti p-5?, santri pun menjawab sembari tersenyum “Pulang,pulang,pulang,pulang, pulang”. Bukan, Ustaz Roiq pun menjelaskan pengertian P-5.” Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah, santri harus memiliki karakter 6 Profil Pelajar Pancasila. Pertama, beriman bertaqwa kepada Tuhan. Kedua, berpikir kritis. Ketiga, gotong royong. Kelima mandiri dan terakhir kreatif.

Kegiatan kali ini mengangkat tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dan mengangkat sub tema “Stop Bullying”.  Ustaz Roiq juga mengingatkan dalam sambutannya mengenai pentingnya kita menghindari 3 dosa besar sekolah. Pertama, bullying. Kedua, kekerasan sexual. Ketiga, intoleransi.

Dalam kegiatan Seminar Anti Bullying ini, menghadirkan ustazah Esti Rosiana, M.Psi, Psikolog dari bagian At-Tanwir MBS. Dalam paparannya, Ustazah Esti menukil laporan Unicef bahwa dua dari tiga anak Indonesia usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan salah satunya adalah bullying.

Ustazah Esti mengingatkan kepada santri bahwa bahaya bully bisa menimbulkan dampak secara fisik maupun psikologis kepada anak (korban) bully. Anak-anak terlihat sangat antusias menyimak paparan dari Ustazah Esti.

Mereka tertarik saat melihat contoh video yang diputar di layar LCD tentang kasus anak yang dibully secara kelompok dan dipukul secara bergantian. Dalam materinya, Ustazah Esti juga memberi peringatan bahwa bullying ada 4 macam bentuk yang sama-sama bahaya diantaranya adalah pertama, bullying verbal. Kedua, bullying secara fisik seperti pemukulan, penamparan, penendangan dan lain sebagainya. Ketiga, adalah bullying secara kelompok seperti pengabaian, pengucilan, membeda-bedakan antar teman, sampai pada mendiamkan dan mengasingkan orang. Keempat adalah cyber bullying. Contoh cyber bullying diantaranya adalah menyebar hoax, mengedit dan menyebar foto tanpa izin, memperdaya untuk melakukan sesuatu yang memalukan, dan segala tindakan yang menyakiti orang lain.

Kampanye dan gerakan anti perundungan ini penting dilakukan agar kita semua bisa tumbuh belajar, berkembang dengan nyaman. Ini seperti yang ada pada pasal 28 ayat 2, tutup Ustazah Esti.

Sebelum menutup materi, Ustazah Esti juga mengajak kepada santri dengan yel-yel. “Siap menjadi agen anti perundungan?”, anak-anak pun menjawab dengan kompak “siap!”.

Peserta seminar, Raja dari kelas XG mengungkapkan kesan dari materi ini. “Saya jadi lebih paham tentang bullying. Ia pun siap melawan bila ada teman yang membullynya dengan tindakan pencegahan dan menindaklanjuti bully tersebut.” Disinggung mengenai harapan dari acara ini, Raja mengungkapkan “Semoga di MBS  tidak ada bullying.

Ditemui secara terpisah, Ustazah Esti, dan Ustaz Imam Wahyu, S.Sos dari At Tanwir kita terus mengadakan “seminar edukasi dan kampanye preventif untuk mencegah bullying terjadi di MBS. Kita juga melakukan kegiatan kuratif seperti pendampingan dan konseling.”

Selepas acara seminar dan tanya jawab usai, anak-anak diajak untuk membubuhkan cap tangan dan pesan sebagai komitmen dukungan dan kampanye anti perundungan. Acara berakhir sampai pukul 14.00 Wib dengan kegiatan tindak lanjut proyek penguatan pelajar pancasila seperti membuat esai dan video.(Arif Yudistira)

 

Wakil Direktur 1 Bidang Pendidikan, ustadz Rahmat Susanto, S. Pd melepas keberangkatan Peserta Jambore Nasional Kader dan Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah, di hall parkir utama komplek kampus putra, Jum’at (18/8/2023).

Sebanyak 41 peserta kader Tapak Suci MBS dari perwakilan kelas 11 dan 12, akan bergabung bersama para kader dan pendekar Tapak Suci se-Indonesia, bahkan dikonfirmasi dari belahan penjuru dunia juga bakal hadir di acara tersebut.

Kontingen jamnas Tapak Suci MBS terdiri dari 22 putra dan 19 putri dengan dua orang pendamping putra dan dua orang pendamping putri, seluruhnya akan mengikuti kegiatan Jamnas selama tiga hari mulai 18 – 20 Agustus 2023, di Bumi Perkemahan Jaka Garong, Turi, Sleman, Yogyakarta.

Dalam sambutannya ustadz Rahmat berharap, sebagai duta pendekar Tapak Suci MBS, senantiasa menunjukkan keterampilan, kedisiplinan, berbuat maksimal pada setiap kegiatan dan lomba, untuk mendapatkan hasil yang maksimal pula, serta senantiasa menjaga kesopanan dengan menunjukkan perilaku etika jati diri seorang pendekar, menjaga nama baik almamater pondok pesantren.

Beliau juga meminta, menjadikan kegiatan Jamnas sebagai sarana menambah wawasan, relasi baru, mengenal kawan baru yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Sebagai bekal untuk kepribadiannya, yang kelak akan dapat diterapkan dan diajarkan di kemudian hari. Serta meminta seluruh peserta untuk tetap menjaga ibadah dengan tidak meninggalkanya, dengan memanfaatkan waktu dengan baik di padatnya kegiatan yang diikuti.

Disampaikan ustadz Rifki Yuldi Pratama, selama tiga hari ke depan, peserta Jambore mengikuti rangkaian kegiatan diantaranya; ramah tamah, outbond, latihan keterampilan ragawi, serta teknis praktis senjata yang meliputi sarung, tongkat alif, dan trisula.(ElMoedarries)

 

 

https://mwa.ipb.ac.id/-/slot-gacor/ https://sipil.ft.uns.ac.id/wp-content/plugins/