Setelah beberapa hari terahir diguyur hujan pagi ini  MBS Jogjakarta berserta wilayah sekitarnya di Sleman cuaca cerah.

Hujan sehari semalam yang berlangsung hari selasa 28 November 2017 sebagai dampak dari Siklon Tropis Cempaka pagi ini sudah berhenti.

Walaupun hujan terus turun aktivitas sehari-hari santri dan kegiatan pondok tetap berjalan normal.

Walau sisia sisa air hujan masih nampak terlihat, secara umum pagi ini cuaca di sekitar PPM MBS Jogjakarta dan MBS 2 sangat cerah.

Santriwan dan santri wati sangat bersemangat memulai aktivitas baik dilingkungan pondok dan juga lingkungan sekolah.

Pelaksanaan ujian Penilaian Ahir Semester (PAS) tingkat SMP, Takhasus dan SMA berjalan normal sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

Sehari setelah dinobatkan sebagai juara 1 Nasyid MTQ Tingkat Pelajar DIY, grup Nasyid putri MBS atau yang biasa dikenal dengan Sin Cos Tan mendapat kunjungan dari Asosiasi Nasyid Nusantara ( ANN ) tingkat Nasional. Rombongan tim ANN yang berjumlah sekitar 6 orang dari perwakilan Riau, Palembang, Jakarta, Jabar, Jateng dan DIY ini datang ke MBS untuk menyaksikan secara langung penampilan Sin Cos Tan.

Mas Era Sugiarso selaku kordinator ANN Yogyakarta menyampaikan, “kedatangan tim ANN tingkat pusat ini dalam rangka mengadakan Training Of Trainer di Yogyakarta. Adapun maksud diadakannya TOT ini adalah membuat formula pelatihan nasyid di sekolah umum/swasta yang tujuannya memperbaiki kualitas nasyid, sehingga standardnya jadi lebih bagus”.Kami memilih Sin Cos Tan sebagai model atau acuan dalam merumuskan  buku manual dasar-dasar nasyid di SMA ini karena mereka mampu membawakan lagu nasyid dengan rapat, artinya dengan format 4 personel ini yang menurut saya kurang proporsional dan lumayan berat untuk acapella, Sin Cos Tan mampu mengisi beberapa ruang space yang kosong, sehingga lagu yang mereka bawakan tidak hambar”, tegasnya.

Statement Mas Era ini sejalan dengan juknis yang dikeluarkan dari Kemenag, yang berisi tentang regulasi pelaksanaan MTQ tingkat pelajar khususnya untuk jumlah personel grup nasyid yang hanya diperkenankan 4 orang. Alasan dipilihnya Sin Cos Tan sangat masuk akal, disamping baru saja meraih juara 1 MTQ cabang nasyid tingkat DIY, penampilan Sin Cos Tan dari hari ke hari semakin menunjukkan progres yang baik. Dalam kunjungannya ke MBS yang kurang lebih 1 jam, tim ANN yang hadir bersama sekjend nya Mas Aris Kurnianto, S. Psi , langsung bertemu dan berdiskusi dengan anak-anak.

Memanfaatkan waktu yang sedikit, anak-anak langsung menunjukkan performanya di hadapan para pelatih dan artis dari ANN. Membawakan 4 buah lagu andalannya, grup nasyid yang dimotori Aqila Fadiya Hayati ( vocal utama ), Rahma Annisa ( co lead vocal ), Adzania Maghfira Sausan ( vocal acapella ), Sukma Anindita ( bass ), Masayu Alya Nur’aini ( vocal acapella ), Wisda Via Nurfalah ( beat box ) dan Zeina Dwi Putri ( vocal acapella ) memulai kariernya dengan latihan sendiri alias otodidak ini langsung tancap gas dan berhasil menyihir semua rombongan ANN. Tak terkecuali mas Abu, artis  sekaligus pelatih nasyid asal Jakarta ini memuji penampilan Sin Cos Tan. Beliau mengatakan “ mereka sangat layak untuk maju ke tingkat nasional mewakili DIY, kemampuan mereka sangat komplit, tidak salah kami datang kesini untuk menjadikan mereka sebagai model penilaian nasyid MTQ/PAI tingkat pelajar”. Setelah melihat penampilan Sin Cos Tan kami punya gambaran untuk melakukan eavaluasi dalam sistem penilaian dan pelatihan nasyid, wabilkhusus format penilaian nasyid untuk MTQ/PAI pelajar, imbuhnya. Selain tampil dengan 4 personel format MTQ, Sin Cos Tan juga menyuguhkan performa full team 7 personal atau personel aslinya, namun demikian tampilan 4 maupun 7 tidak mengurangi kualitas lagu yang dibawakan.

Sebelum meninggalkan MBS, rombongan ANN menyempatkan diri untuk berfoto bersama dengan Sin Cos Tan. Didampingi Ust. Agas dan Usth. Istianah, beliau berdua berpesan kepada anak-anak agar tetap selalu rendah hati, dan tidak jumawa dengan gelar ataupun prestasi yang disandangnya sekarang. Ust. Agas juga mengucapkan terimakasih kepada rombongan ANN yang sudah memilih dan mempercayakan Sin Cos Tan sebagai model penilaian nasyid nasional, khususnya format MTQ/PAI.

5 Wakil MBS yang maju di gelaran MTQ Pelajar tingkat Provinsi DIY sukses mendulang medali. Dari 5 wakil yang dikirim semuanya berhasil membawa pulang medali.

Kota Yogyakarta yang menjadi tuan rumah gelaran MTQ Pelajar tahun ini menunjuk SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebagai tempat ajang adu kreatifitas dan ketrampilan siswa.

5 Wakil MBS yang mewakili kabupaten Sleman maju di kategori lomba cabang Nasyid, Adzan, MHQ, Pidato dan MTTQ.

Alhamdulillah dari 5 wakil yang maju ke tingkat provinsi, semuanya berhasil membawa pulang medali.

Sin Cos Tan Nasyid Putri MBS berhasil meraih medali emas, setelah mendapatkan nilai tertinggi dari 4 kontestan lainnya. Tampil kompak dan kemampuan vokal yang powerfull mereka mampu mencuri perhatian dewan juri dan memukau penonton.

Dengan membawakan lagu wajib “kini kau telah dewasa” ( justice voice ) dan lagu pilihan “cahaya hati” ( opick ), Sin Cos tan berhasil mengungguli kontestan lainnya dalam pengumpulan point.

Selain Medali emas di cabang nasyid, Irfan Aufa santriwan asal kota batik Pekalongan yang sekarang duduk di kelas X juga berhasil menyumbang medali perak di kategori adzan tingkat SMA. Tampil dengan menggunakan maqaamat atau langgam syika, irfan mengumandangkan adzan dan iqamat dengan merdu, namun demikian irfan harus puas menempati urutan ke dua.

Di tempat lain MBS juga berhasil mengumpulkan pundi-pundi perunggu di cabang MHQ, MTTQ dan pidato. Mewakili cabang Tahfidz Hayyin Ainur berhasil menduduki peringkat ke tiga, begitu juga dengan Nuril Kaunaini di cabang Tartil.

Hal yang sama juga diraih oleh ananda Farel Izham Prayitno, santriwan kelas XI yang juga menjabat sebagai ketua IPM Putra ini hanya berhasil meraih posisi ke tiga di cabang Pidato.

Perolehan medali tersebut menjadi kebanggan tersendiri bagi anak-anak sekaligus menjadi kado istimewa untuk MBS yang sebentar lagi memasuki usianya yang ke-10.

Dengan raihan prestasi ini harapan ke depannya MBS bisa melahirkan kader- kader baru yang mempunyai banyak talenta, tidak hanya dalam bidang akademik saja, akan tetapi di banyak bidang, yang dengan talenta dan kemampuannya itu bisa berguna dan bermanfaat, baik untuk dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara yang pada akhirnya MBS akan menjadi pencetak kader yang melahirkan generasi rabbani dan menjadi pusat peradaban baru dunia pendidikan di kancah nasional maupun internasional.

Grup nasyid putri MBS, Sin Cos tan menahbiskan diri sebagai grup nasyid terbaik se DIY dalam ajang MTQ Pelajar tingkat Provinsi.

Setelah menjadi yang terbaik di Sleman, Sin Cos Tan mewakili kabupaten Sleman maju ke tingkat Provinsi DIY. Bersaing dengan 4 kontestan dari kabupaten Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul dan Kota Yogya, grup nasyid yang di arsiteki Mas Era Sugiarso dengan 4 personel Adzaniya Maghfira Sausan, Aqila Fadiya, Rahma Annisa dan Wisda Via Nur Fallah kembali mencuri perhatian dewan juri dengan mengumpulkan point tertinggi.

Sukses ini melengkapi rentetan prestasi Sin Cos Tan, yang di ajang sebelumnya juga berhasil meraih gelar juara 1 di korwil Sleman timur dan kabupaten Sleman.

Membawakan 2 buah lagu “ kini kau telah dewasa” dan “ cahaya hati ” , Sin Cos Tan tampil kompak dan powerfull. Menggunakan kostum warna biru kombinasi putih, perpaduan vokal dan koreografi yang disuguhkan grup Nasyid putri ini sangat menghibur dan tidak monoton.

Tepuk tangan meriah dan applaus dari penonton dan dewan juri di aula gedung serbaguna SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta menjadi pertanda, penampilan yang disuguhkan Sin Cos Tan pada gelaran MTQ  pelajar tingkat Provinsi tahun ini sangat impresif. Hal ini terlihat dari chemistry diantara mereka yang terjalin dengan baik.

Berlatih keras, tidak egois satu dengan yang lain menjadi kunci keberhasilan Sin Cos Tan menjadi grup Nasyid terbaik di ajang ini.

“Alhamdulillah, hari ini kami kembali bisa memberikan yang terbaik buat MBS. Piala ini spesial kami persembahkan untuk pondok kami yang tercinta, yang sebentar lagi menyongsong satu dasawarsa, menurut aqila. Insya Allah kami juga akan coba membuat satu lagu ciptaan kami sendiri yang kami dedikasikan untuk MBS, sebagai bentuk rasa terimakasih kami kepada pondok yang telah mendidik kami, ustadz ustadzah yang dengan sabar dan tak kenal lelah mengingatkan kami selama kurang lebih 4-6 tahun, mudah-mudahan lagunya sudah bisa di launching di acara gebyar satu dasawarsa MBS”, imbuhnya.

Semangat pahlawan banyak diasumsikan sebagai salah satu bentuk hasil dari memperingati hari pahlawan yang kemudian dijadikan sebagai bentuk hormat terhadap jasa para pahlawan terdahulu. Namun, dalam konteks ini semangat pahlawan sebenarnya memiliki arti yang luas salah satunya “semangat untuk berjuang menjadikan diri sendiri bahkan orang lain lebih baik dan berguna bagi nusa bangsa, boleh jadi dengan memperbaharui rasa nasionalisme serta berusaha berkontribusi untuk negara guna memperbaiki citra negara.

Salah satu cara menumbuhkan semangat pahlawan adalah dengan memperingatinya, yaitu pada tanggal 10 November, sebenarnya bukan pada hari peringatannya, namun yang terpenting adalah implementasi nyata itu sendiri yang lebih diwujudkan pada gerakan langkah kita dalam kehidupansehari – hari. Presiden Republik Indonesia yang pertama pernah berkata. “ Perjuanganku lebih mudah karena hanya mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”, faktanya sekarang itulah yang terjadi, maka dengan demikian semangat seperti seorang pahlawan itu memang sangat dibutuhkan.

Seluruh warga Indonesia seharusnya tetap memilik tujuan untuk terus menumbuh kembangkan sifat semangat bagaikan seorang pahlawan dalam segi apapun. Dengan keikhlasan dalam berjuang serta semangat yang menggebu maka akan menjadikan sebuah perjuangan akan terasa lebih mudah. Seorang yang bersungguh–sungguh dalam berjuang takkan pernah berdiam diri karena sesungguhnya perjuangan adalah pergerakan.

Sifat-sifat seperti rela berkorban, pantang menyerah, percaya pada kemampuan diri sendiri. Kesetiakawanan dan sosial yang tinggi harus ditanamkan kepada seluruh individu. Agar setiap individu memiliki sebuah semangat yang dapat disalurkan terhadap tindakan positif yang akan menghasilkan hasil yang maksimal bagaikan seorang pahlawan.

 

Penulis:

Resta Dzuhratun Nisak Santriwati kls. 11 IPS 4 (Ketua IPM tahun 2017-2018)

 

 

Innal Fattaa Man Yaquulu Haannadzaaa.. Wa Laysal Fattaa Man Yaquulu Kaana Abii..”

Adagium diatas sudah familiar tersentuh oleh telinga kita, menjelaskan bahwa fitrah pemuda sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna kehidupan umat dan bangsa. Bukti nyata sebenarnya sudah kita hafalkan dalam penyampaian materi di kelas maupun lewat bacaan yang tertata rapi di rak buku pribadi kita.

Sultan Muhammad Al Fatih adalah salah satu contohnya. Di usia 320 bulan setelah kelahirannya, beliau sudah mampu mempakari 6 bahasa asing. Bahkan dengan semangat beliau, tembok raksasa 3 lapis dengan tinggi 12 meter bertebalkan 5 meter dapat ia taklukkan. Fa Laa Haulaa Wa Laa Quwwata Illaa Billaah..

Bumi nusantara pun menjadi saksi dalam perjuangan para pemuda merobek kata kolonialisme. Seperti halnya Surabaya memiliki seorang orator ulung yang militan pula, Bung Tomo namanya. Dengan berbekal ketaatan pada Allah Maha Kuasa serta keberaniannya untuk menyuarakan kemanusiaan, maka para penjajah memutuskan untuk tidak kembali selama-lamanya. Maka janji Allah pun lagi lagi nyata kebenarannya,

“Betapa banyaknya kelompok berjumlah kecil yang dapat mengalahkan kelompok yang besar jumlahnya dengan izin Allah.” (Al Baqarah :249)

Maka pasti telah masuk dalam sanubari kita tentang jiwa patriotisme para pahlawan bangsa ini. Betapa tingginya ketaatan mereka kepada Sang Pencipta, juga begitu kokohnya mental mereka. Akan tetapi, nampaknya mental-mental pemuda saat ini memasuki masa kegelapan. Bagaimana bisa seorang pemuda bangsa mengajak untuk tidak takut kepada Sang Penguasa Alam Semesta ketika sedang menjalankan sistem pemerintahan? Bukankah kedekatan diri kita kepada Allah menjadikan segala kehidupan kita menjadi mudah? Begitu beraninya dia menantang kekuasaan Allah Ta’alaa.. Na’udzubillaahi Min Dzaalik..

Tak hanya terlepas dari itu saja, sudah menjadi berita bagi khalayak umum bahwa sebagian besar pemuda bangsa sudah tidak berkontribusi dalam menjadi peserta pembangunan bangsa. Mereka lupa bahwasannya tugas mereka sejatinya tidaklah mudah. Maka dengan momentum Hari Pahlawan ini, marilah kita semua mengingat perjuangan para pahlawan yang tidak pernah memikirkan diri mereka sendiri jika bangsanya belum merdeka. Karena itu salah satu senjata ampuh untuk merevolusi mental para pemuda. Bukankah tugas kita selaku pemuda masih banyak? Terlebih untuk menjadikan bangsa ini adalah bangsa yang ‘Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur’?

Maka, cukuplah Allah sebagai penolong kita semua..

Penulis: Farrel Izam P (Ketua IPM Putra PPM MBS Jogjakarta periode 2017-2018)

Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jogjakarta hari ini melaksanakan tes seleksi calon santri baru untuk jenjang SMP dan SMA. Sebanyak 625 santri dari Sabang sampai Merauke telah mendaftarkan diri di PPM MBS guna mengikuti ujian tes seleksi.  Santri luar pulau Jawa yang sudah mengikuti ujian sebanyak 60 calon santri baik  dari  Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan selatan, Kep. Riau, dan Lampung  dan Palembang sudah mengikuti ujian sebanyak 60 santri. Dari total keseluruhan pendaftar sebanyak 32 calon santri mengikuti jalur prestasi dan 565 calon santri mengikuti ujian tulis.

Ujian seleksi calon santri baru dilaksanakan di kompleks kampus putri tepatnya di kompleks kelas putri.  Ujian  baik ujian tulis, wawancara calon santri dan calon walisantri beserta ukur seragam dilaksakan dalam satu kesempatan secara berurut. Calon santri mengikuti ujian tulis terlebih dahulu, baru ujian wawancara dan baca Al-Qur’an  dan diahiri ukur seragam. Saat calon santri mengikuti ujian tulis calon wali mengikuti wawancara dengan panitia.

 

Rangakaian ujian tes seleksi masuk pondok MBS kali ini terasa sangat istimewa. Hal ini bertepatan dengan menyongsong satu dasawarsa MBS yang jatuh pada tanggal 20 Januari 2018. Dalam sambutannya Direktur PPM MBS Jogjakarta Ustad Fajar Shadik menekankan pentingnya niat yang lurus untuk menyekolahkan putra putrinya ke MBS. Ustad Fajar menekankan bahwa niat menyekolahkan ke MBS harus benar yaitu untuk menolong agama ALLAH bukan yang lain. kalo hanya untuk mencari ijazah atau prestasi keduniaan menurut beliau sangat rugi dan mohon untuk dipertimbangkan kembali.

Ustad  Fajar juga menekankan bahwa ukuran calon santri agar diterima masuk MBS Jogjakarta syaratnya mudah, yaitu harus lolos tes seleksi baik tulis maupun wawancara, dan membayar registrasi yang sudah di tentukan jika sudah dinyatakan diterima. Tahun ajaran baru 2018/2019 kuota yang dimiliki MBS untuk jenjang SMP ada 12 kelas (10 MBS Pusat dan 2 kelas MBS 2) dan untuk kuota jenjang SMA ada 8 kelas. Mendengar pemaparan direktur MBS wali santri harap-harap cemas dan mengharapkan seluruh calon santri yang datang hari ini dapat diterima semua menjadi santri MBS Jogjakarta.

 

 

Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jogjakarta berkomitmen umtuk menanamkan pola pendidikan seimbang yang merupakan kebutuhan setiap manusia. Ilmu yang baik adalah ilmu yang dapat mengangkat derajat pemiliknya dihadapan ALLAH SWT. Dimana Ia menjadi semakin taat ke pada perintah dan menjauhi segala bentuk larangannya, berguna bagi orang lain dan berahlak mulia.

Keseimbangan pendidikan yang mencakup keimanan, pengetahuan dan ahlak adalah menjadi prasarat pendidikan yang holistik yang insyaalah akan dapat mengantarkan satri MBS mendapatkan kebahagian dunia dan ahirat. Pengajaran yang ada di MBS dilakukan untuk  mengasah santri dalam tiga hal yaitu kecerdasan IQ, EQ, dan SQ, yaitu melalui pendidikan yang kompetitif, melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan, keorganisasian,  dan pembiasaan pembiasaan dalam hal beribadah, baik yang bersifat fadu maupun yang bersifat sunah yang dipantau langsung oleh Ustad dan ustazah.

Penguatan karakter bagi santri MBS dimulai dari bangun tidur sampai tidur kembali baik di MBS 1 dan MBS 2. Penguatan karakter di lingkungan pendidikan di kelas banyak melibatkan peran serta dari santri IPM (Ikatan pelajar Muhammadiyah), guru dan karyawan. Dibawah pengawasan Wadir I, dan dibawah bimbingan ustad dan ustazah yang ada di jajaran kesiswaan baik putra dan putri, santri IPM menjalankan program penguatan ideologi. Program ini adalah salah satu program unggulan pondok pesantren MBS.

Penguatan  ideologi bagi santri dilaksanakan setiap hari kecuali hari Sabtu karena dipakai untuk upacara dan apel pagi. Santri melaksanakan program penguatan ideologi setiap hari Ahad, Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Dimulai pukul 06.25-06.35 wib santri sudah berbaris di depan kelas masing-masing untuk menyanyikan lagu Mars Muhammadiyah dan mengucapkan janji Pelajar Muhammadiyah (Arab dan Inggris). Pukul 06.40-06.55 penyampaian kosakata bahasa Arab dan Inggris disetiap kelas oleh IPM, baru pukul 07.00 kegiatan belajar mengajar secara umum di mulai.

Pengucapan janji pelajar Muhamadiyah dilakukan dengan menggunakan tiga bahasa yaitu Senin sampai Kamis bahasa Indonesia, Sabtu dan Ahad menggunankan bahasa Arab, dan bahasa Inggris. Hal ini dilakukan untuk mengasah kemampuan bahasa Arab dan Inggris para santri.

 

 

 

Senin 30 Oktober 2017 adalah hari yang istimewa bagi 66 santri putra kls 12 IPA 1 dan IPS 1.  Di bawah pengawasan Ustad Resi Sadewa Permana, M.Sc.  ustad Wiji Santoso, S.Pd. dan Ustad M. Amirul Mukminin, S.Pd. melakukan pembelajaran langsung di museum. Rombongan di lepas oleh jajaran pimpinan MBS dan dipesankan agar selama kegiatan berlangsung santri agar tetap menjaga etika baik dan mengikuti satu demi satu acara dengan sebaik baiknya.

Kegiatan berlangsung di 3 tempat museum yaitu museum Dewantra Kirti Griya, Museum Pura Pakualaman, dan museum Panglima Besar Jendral Sudirman. Kegiatan ini adalah kegiatan yang menjadi program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan D.I.Y. dengan tema wajib kunjung Museum. Alhamdulilah MBS lewat Ustazah Wahyu Widi Asih, S.Pd. berhasil mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ketiga musseum tersebut sebagai hadiah dari program wajib kunjung museum tersebut.

Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya merupakan museum peninggalan dari tokoh pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara yang berupa rumah dan pendapa. Selain itu, museum juga menampilkan koleksi peninggalan barang-barang yang dipakai oleh beliau beserta keluarga. Museum Pura Pakualaman. Museum tersebut berisi benda-benda bersejarah peninggalan masa Sri Pakualam I sampai Sri Pakualam VIII. Museum tersebut dikelola secara swadaya oleh keluarga Kraton Pura Pakualaman. Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman​ adalah museum sejarah dengan koleksi mengenai perjuangan Jenderal Sudirman .

Santri-santri MBS sangat antusias mengikuti jalannya agenda kunjungan ke museum tersebut dan berharap ada program program lainnya yang dapat diikuti.

 

Olimpiade Ahmad Dahlan (OlimpicAD) V  tahun 2017 yang di helat di Bandar Lampung 26-29 Oktober 2017  telah berakhir. Acara yang bertemakan “Membangun Sinergi dalam Mewujudkan Pendidikan Muhamamdiyah yang Unggul, Kompetitif, dan Berkemajuanini diikuti oleh sekolah-sekolah perguruan Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.

Jadwal kegiatan yang diikuti oleh peserta begitu padat, namun peserta tetap semangat wabil khusus santri-santri PPM MBS Jogjakarta. Total keseluruhan cabang yang dilombakan ada 21 cabang lomba mulai dari Olimpiade Matematika, IPA, Fisika, Kimia, Biologi, News Reading in English, Ismu in Arabic, Ismu in English, Otomotif (SMK), Robotika, Film Indie, Karya tulis ilmiah, desain web sekolah, Bussines Plan (SMK, MA), Penelitian tindakan sekolah, Majalah sekolah, Tilawatil Qur’an, Musabaqoh Fahmil Qur’an, Hafidz Qur’an, dan seni Tapak Suci.

Lomba-lomba dilakukan dalam 3 babak, yaitu babak penyisihan, babak semifinal, dan babak final. Alhamdulilah santri MBS dapat menorehkan prestasi terbaik di beberapa cabang lomba seperti:

  1. Olimpiade Fisika SMA mendapatkan medali Emas atas nama M Thoriq Mujiddilhaq
  2. Ismu in Arabic SMA mendapatkan medali Emas atas nama Rosti Hanifah Salsabila
  3. Robotika  SMA mendapatkan medali Emas atas nama Fuad Nurohman dan A. ilham Amrozi
  4. Olimpiade Biologi mendapatkan medali Emas atas nama M. Izzul Fikri Noor
  5. Olimpiade IPA SMP mendapatkan medali Emas atas nama Bihar Hikam Ahmadi
  6. Olimpiade matematika SMA mendapatkan medali Emas atas nama Wahid Nurrosyid
  7. Desain Web Site SMP mendapatkan medali Emas atas nama Faza Muhammad Ilham santri MBS 2

 

  1. News Reading SMA mendapatkan medali Perak atas nama Adzania Magfira Sausan
  2. Musabaqoh Fahmil Qur’an SMA mendapatkan medali Perak atas nama masayu Alya Mur’aini, Yamaica Nur Amalia, dan  Sekar Arum Fahma Adzkia

 

  1. Ismu in Arabic SMP mendapatkan medali Perunggu atas nama Hamzah Imawan
  2. Olimpiade Matematika SMP mendapatkan medali Perunggu atas nama Muthia Iza Latifah
  3. Desain Web Site SMP mendapatkan medali Perunggu atas nama Iqbal Sauqi Mubarok dan Faqih Miftahul Ghana

 

 

Hasil ini tentunya menjadi kebanggaan kita bersama. Selamat atas prestasi yang telah ditorehkan, sejarah telah mencatat apa yang telah diraih. Teruslah berbenah, teruslah belajar, teruslah berusaha, teruslah berdoa, teruslah berjuang agar torehan-tortehan prestasi di lain kesempatan dapat lebih baik lagi.

https://mwa.ipb.ac.id/-/slot-gacor/ https://sipil.ft.uns.ac.id/wp-content/plugins/