Kabut haru menyelimuti seluruh santri baru dan juga orang tua wali serta para tamu undangan yang hadir dalam acara serah terima santri baru Muhammadiyah Boarding school Yogyakarta  yang dilaksanakan pada Ahad (17/07/2022) di kompleks Kampus Putri.

Acara yang diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran menambah suasana serah terima semakin khidmat dan haru. Acara dilanjutkan dengan penyerahan santri baru yang diwakili oleh Prof. DR. H. Ahmad Khairuddin, M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang merupakan salah seorang wali santri baru atas nama Najwa Aulia.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan, disaat perubahan iklim sosial di masyarakat terjadi sangat cepat, kami tidak bisa mengajari dan mengawasi anak kami setiap waktu. Kami belum tentu bisa memberikan contoh yang baik kepada anak-anak kami. Maka hari ini, putus beliau, kami sebagai orangtua santri percaya untuk mengantarkan anak-anak kami dalam study lanjut mereka di MBS. Tentunya kami sebagai orangtua mendambakan suatu saat nanti anak-anak kami menjadi anak-anak yang berprestasi, sholeh-solehah, menyenangkan, yang memiliki kompetensi dan bisa menjadi warna di masa yang akan mendatang, pungkasnya.

Santri baru diterima langsung oleh ustadz Fajar Shadiq selaku direktur MBS. Dalam sambutannya, selain menerima seluruh santri baru yang sudah di serahkan oleh perwakilan orang tua, beliau juga menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan seluruh orang tua yang telah memasukan putra-putrinya untuk mondok di MBS.

“Ini adalah sebuah kesyukuran yang luar biasa ketika anak mau dan ikhlas melanjutkan pendidikan di pondok pesantren. Ketika yang minta mondok adalah anak, maka itu adalah sebuah anugerah. Itu adalah modal, jika datangnya dari anak, tapi jika datangnya dari orangtua semoga dimudahkan”, tandasnya.

Bapak ibu kalo mau mencari tempat pendidikan karena prestasinya saja, salah alamat. Bapak ibu jauh-jauh datang kesini sampai ke Jogja kalau hanya ingin pandai dari sisi nilai mohon maaf lebih baik dipikir ulang, katanya.

Karena, lanjut beliau, disini bukan hanya itu yang dipikirkan.  Disini kurikulum yang dipakai adalah perpaduan antara kurikulum agama dan kurikulum umum yang itu harus berjalan secara seimbang.

Kita tidak bangga anak nilainya bagus tapi akhlaknya nol. Kita tidak gembira anak nilainya sempurna tapi ibadahnya nol. Kita ingin melahirkan kader-kader muhammadiyah yang ilmu agamanya bagus dan ilmu umumnya juga bagus, doa dan harap ustadz Fajar menutup sambutannya.

Sementara itu kegiatan penyerahan santri baru ini juga dirangkaikan dengan taushiyah yang disampaikan Drs Miftachul Jinan, M.Pd. I, LCPC, Trainer Untukmu Indonesia. Dalam isi taushiyahnya beliau berpesan kepada orangtua selaku walisantri agar senantiasa menyatukan visi misi untuk pendidikan anak di pesantren. “Orangtua harus tega, ikhlas, tawakkal dan percaya untuk menitipkan anak di pesantren, karena ini merupakan bagian dari perjuangan”,jelasnya.

Menurutnya, orangtua juga perlu menjaga komunikasi intens dengan musyrif atau musyrifahnya sebagai pengurus pondok sehingga tidak mengganggu proses belajar anak di pesantren.

Beliau juga menghimbau kepada orangtua, untuk membantu pondok dengan cara mengikuti peraturan pondok pesantren dalam berkunjung. “Jangan minta dispensasi apapun untuk anak selama berkunjung, karena itu akan membuat anak semakin lemah,”tutup Direktur Griya Parenting tersebut mengakhiri taushiyahnya.

Tahun ini, MBS menerima sebanyak 834 santri baru. Jumlah tersebut terdiri dari 185 santri SMP Putra, 216 santri SMP Putri dan 190 santri SMA Putra serta 243 santri SMA Putri. (ElMoedarries)

 

Bagi seorang mahasiswa, kuliah dan organisasi bisa berjalan beriringan tanpa mengganggu satu sama lain, jika bisa mengatur waktu dengan baik. Nampaknya, ungkapan tersebut layak disematkan kepada Hajir Ahmad, salah satu alumnus MBS angkatan VI  yang sekarang tengah menempuh pendidikan di kampus International University of Africa. Belum genap satu tahun menjadi mahasiswa, pemuda kelahiran 26 Maret 2001 tersebut resmi dilantik menjadi Sekretaris Umum BEM IMI (Ikatan Mahasiswa Indonesia) IUA Sudan.

Selain mendapatkan amanah sebagai Sekretaris di BEM, mahasiswa jurusan Dirosat Islamiyah semester 3 asal Palu, Sulawesi Tengah ini juga tengah disibukkan dengan aktivitasnya yang bejibun. Semenjak menginjakkan kakinya di negara yang terkenal dengan sebutan negeri Dua Nil, tercatat sedikitnya ada lima amanah lain yang harus ia emban di tengah tugas wajibnya sebagai seorang tholib.

Sebut saja, di PCIM Sudan, Hajir duduk di Majelis Perkaderan dan Tabligh. Sementara itu, di Lazismu Sudan ia menggawangi Programmer. Membidangi infokom di Kekeluargaan KKS (Kerukunan Keluarga Sulawesi), konsentrasi di Majalah An naashi sebagai Crew Media, dan terakhir mendapatkan amanah di Bagian Kesehatan Syabab Markaz.

Menjadi seorang mahasiswa aktivis memberikan banyak tantangan baginya. Jadi aktivis itu tantangan dan tanggung jawabnya lebih besar. Cukup sulit untuk mengatur jadwal agar tidak berbenturan dengan jadwal kuliah. Tapi semua harus tetap jalan, setelah jadwal kuliah.

“Insya Allah saya komitmen dengan tugas ini, karena dari awal sudah ditanya tentang kesanggupan mengemban amanah ini. Walaupun berat, tapi harus tetap dilaksanakan”, terang putra sulung dari Bapak Muhammad Amin Parakkasi dan Ibu Mizan Sanamai.

Pemilik akun instagram @hjr_amd yang juga hobi typography menyebut, menjadi mahasiswa sekaligus aktivis itu harus pandai-pandai membagi waktu. Harus disadari bahwa tugas utama mahasiswa adalah kuliah, namun organisasi juga gak kalah penting, imbuhnya.

“Teman-teman yang sibuk kuliah sekaligus organisasi, jangan mengeluh karena capek. Insya Allah nanti akan ada hasilnya”.

Terpilihnya Hajir dalam kepengurusan ini menambah daftar diaspora alumni MBS di Timur Tengah yang aktif mewarnai dunia organisasi mahasiwa. Mudah-mudahan ananda Hajir Ahmad diberikan kesehatan, kemudahan dan kesuksesan dalam mengemban semua amanah mulia ini dan pengalaman terbaiknya bisa menjadi bekal di kehidupannya kelak.(ElMoedarries)

PPM MBS Yogya sudah berusia empat belas tahun. Pada 13-14 Juli 2022, PPM MBS Yogya beserta seluruh guru dan karyawan menyelenggarakan Rapat Kerja yang ke XIV di Kompleks PPM MBS.  Pada hari kedua, di hari Kamis, 14 Juli 2022, di pagi hari tepatnya pukul 09.00 diadakan seminar motivasi untuk memberi semangat untuk guru dan karyawan. Pada seminar motivasi kali ini, Ustadz Jamaluddin Ahmad dihadirkan selaku Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PP Muhammadiyah.

Ustadz Jamal membuka pengajian dengan mengisahkan memori yang tidak bisa dilupakan saat mengingat PPM MBS Yogya. “Saya punya keterlibatan emosional dengan PPM MBS”. Anak saya dua dan semua sekolah di MBS Yogya. Anak saya itu memiliki rasa kebanggaan, dan fanatik terhadap MBS. Ketika disinggung sedikit saja tentang MBS, pasti mereka  akan merespon serius.

Rasa bangga terhadap Muhammadiyah itu sama dengan rasa bangga anak saya terhadap MBS yang harus ada dan diperkuat. Ketika rasa bangga, atau dalam bahasa agama rasa syukur itu tidak ada, maka akan biasa saja dan tidak ada semangat untuk maju.

Ustadz Jamal menegaskan bahwa rasa senang, rasa bangga dan rasa bersyukur adalah modal maju dalam bermuhammadiyah. Begitu pula Ustadz-Ustadzah semua harus memiliki kebanggan terhadap Pondok Pesantren ini. Harus memiliki kebanggaan berjuang di Muhammadiyah.

Mengapa kita mesti bangga terhadap Muhammadiyah?. Pertama, agama menyuruh kita untuk hidup berbahagia. Kedua, salah satu prasyarat kebahagiaan atau sumber kebahagiaan adalah lingkungan yang baik. Lingkungan yang mengajak kepada kebaikan. “MBS ini saya yakin adalah tempat Ustadz-Ustadzah untuk mengajak kepada kebaikan.”

Bermuhammadiyah mesti harus dengan gembira, ketika beragama dan berjuang di MBS tidak dengan rasa bahagia, maka yang didapat hanya capek. Apabila ditanya mengapa mau masuk MBS? Padahal capek. Tentu jawabannya adalah “Kita bekerja di MBS sebagai wadah berjuang bersama Muhammadiyah dengan gembira, dan suka cita.” Tutup Ustadz Jamal mengakhiri pengajiannya. (Arif Yudistira, Tim Publikasi Pesantren PPM MBS Yogya)

 

Muda, menginspirasi, dan berprestasi. Itulah gambaran dari sosok Rayhan Rahadhiyan  santriwan MBS yang belum lama ini diwisuda dan mendapatkan predikat sebagai alumni. Santriwan asal Pringsewu, Lampung tersebut menuai karma baik setelah baru saja dinyatakan diterima di Fakultas Kedokteran UGM lantaran berhasil lulus tes Program Internasional atau International Undergraduate Program (IUP).

“IUP merupakan program unggulan Universitas Gadjah Mada yang diselenggarakan oleh program studi sarjana di beberapa Fakultas. Program ini mewajibkan mahasiswanya untuk memperoleh international exposure selama menempuh pendidikan,” ujar Rayhan.

Menjadi dokter memang telah menjadi cita-cita putra  sulung pasangan Bapak Sony Rahadhiyan dan Ibu Suci Damayanti sejak kecil. Oleh karena itu, ketika mendengar kabar diterima kuliah di jurusan yang diimpikannya, ia tak mampu menahan rasa gembira dan haru. Impiannya menjadi seorang dokter menjadi semakin dekat.

“Waktu melihat ada nama saya di pengumuman seleksi IUP, tanggal 29 Juni 2022 yang lalu, saya seolah tidak percaya. Senang dan haru campur aduk jadi satu. Gak nyangka bisa diterima di jurusan favorit kebanyakan pelajar dengan persaingan yang cukup ketat,” katanya saat dihubungi via telepon, Jumat (8/7).

Rayhan mengungkapkan ketertarikannya menjadi dokter berawal dari kenyataaan di kampungnya masih minim dokter yang melayani masyarakat. Melihat kondisi itu ketika menjadi dokter kelak,  ia ingin bisa kembali mengabdi di daerahnya dan melayani masyarakat setempat. Ditambah pengalaman masa kecilnya dulu yang sempat didiagnosa mengidap paru-paru basah menjadi motivasi terbesar buatnya untuk menggapai asa nya.

“Cita-cita saya sejak kecil ingin jadi dokter spesialis paru-paru. Harapannya, nanti bisa mengedukasi, menolong dan membantu saudara dan tetangga sekitar,” terangnya.

Tahun ini, Rayhan, begitu biasa ia disapa, telah resmi menjadi satu dari ratusan peserta tes Seleksi Fakultas Kedokteran Program Internasional yang lulus dan telah melakukan proses registrasi.

Rayhan menyebut, ada sedikitnya lima tahapan tes yang harus ia lalui sebelum akhirnya  dinyatakan lulus. “Untuk tahap pertama ada tes potensi akademik dan tes kemampuan bahasa inggris. Masuk di kelas internasional, kemampuan berbahasa inggris menjadi syarat mutlak. Setelah dinyatakan lulus tes tahap pertama, masuk materi tes tahap kedua yang meliputi, tes MMPI, tes pengambilan keputusan dan interview,”katanya.

“Tidak ada kiat khusus, hanya belajar secara teratur saja disertai dengan doa,” kata santriwan yang pernah duduk di kelas XII MIPA 2 tersebut. Pengalamannya empat tahun belajar bahasa arab dan bahasa inggris, ditambah pelajaran berorganisasi di IPM selama menimba ilmu di MBS sangat membantu dan memudahkannya dalam menapaki tahapan tes demi tes. “Alhamdulillah, saya jadi percaya diri menjawab tiap pertanyaan interview yang disajikan dalam bahasa inggris,”urainya.

Sebelumnya, mantan pengurus IPM bagian ASBO ( Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga ) kelahiran Pringsewu, 17 Februari 2003 ini juga telah mencoba peruntungannya melalui seleksi nasional SNMPTN maupun SBMPTN.

Namun, siapa sangka nasib baik belum mau bersanding dengannya. Qodarullah,  dibalik kesuksesannya saat ini, ada kisah kegagalan yang dialami alumnus angkatan 9 penggemar tempe goreng tersebut. Pemilik akun instagram @raihan_rahadhiyan ini sempat gagal dalam seleksi nasional SNMPTN maupun SBMPTN.

Rayhan menceritakan kekecewaannya yang begitu mendalam begitu tahu namanya tidak tercantum dalam daftar peserta yang diterima  seleksi SNMPTN maupun SBMPTN.

“Gagal tes seleksi masuk Perguruan Tinggi favorit waktu itu menjadi salah satu titik balik kehidupan saya. Saya belajar bahwa kesuksesan tidak bisa instan dan hanya mengandalkan bakat. Perjuangan kita saat menjalani proses itu ternyata lebih penting,” tuturnya.

Ketidaklulusannya dalam seleksi rupanya menjadi peringatan dari Allah untuk menyadarkan Rayhan dalam memaknai arti kesuksesan. Ia akhirnya sadar jika bakat dan kecerdasan saja tidaklah cukup untuk menghantarkan pada kesuksesan.

“Bakat dan kecerdasan tidak cukup menjadikan seseorang sukses kalau tidak diasah. Tetap harus berjuang, bekerja keras, dan berdoa” tegasnya.

Belajar dari kejadian tersebut, menjadikan pria yang punya motto hidup “Tiada keberhasilan tanpa kerja keras, dan semua keberhasilan semata karena kehendak Allah” ini berjuang dan bekerja lebih keras. Alhasil, ia bisa masuk Fakultas Kedokteran UGM kelas internasional setelah berhasil melalui seluruh tahapan tes pada 17 Juni silam.

“Semoga prestasi ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi santri lainnya, dan semakin banyak yang mengikuti dan menyusul jejak keberhasilannya. Aamiin….(ElMoedarries)

 

 

Pagi itu sangat cerah, secerah perasaan santriwan dan santriwati MBS yang akan kembali melaksanakan gelaran kemah akbar dan berharap cuaca bagus ini bertahan sampai pelaksanaan kegiatan ini selesai. Iya, Ahad pagi, sedikitnya 58 truk mulai berdatangan siap untuk membawa rombongan peserta kemah akbar santri MBS ke Bumi Perkemahan.

Benar saja, setelah menunggu sekian purnama, agenda tahunan yang sempat terhenti kurang lebih dua tahun lamanya kembali digelar. Selama empat hari tiga malam, Ahad-Selasa (3-6 Juli 2022), seluruh Santri Pondok Pesantren MBS Yogyakarta melaksanakan kegiatan Kemah Akbar. Mengusung tema Unggul Dalam Moral Cakap Dalam Berkarya Dan Terdepan Dalam Pengabdian”, kegiatan tahunan ini diselenggarakan di Bumi Perkemahan Girikaton (putra) dan Lembah Merapi (putri), Kaliurang.

Kegiatan Kemah Akbar ini adalah kegiatan tahunan bagi santri MBS, setelah sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi covid,”ujar pembina kemah, ustadz Faris Abdurrasyid. Kegiatan perkemahan akbar ini diikuti oleh seluruh santri MBS, mulai dari kelas VIII MBS 1 dan 2, Takhassus, kelas X dan XI.

“Peserta adalah seluruh santriwan dan santriwati MBS dengan jumlah seluruhnya 1764 santri, tuturnya. Jumlah tersebut, tambah ustadz Faris, terdiri dari 853 santriwan dan 911 santriwati yang telah kita ploting menjadi 76 kelompok putra dan 88 kelompok putri, “tandasnya.

Mendapatkan kesempatan lebih awal untuk berangkat. Kontingen putra memulai acara pelepasan yang dilakukan secara terpisah dan berbeda waktu itu tepat pukul 07.30. Dilepas secara langsung oleh Direktur MBS dengan mengenakan seragam HW atribut lengkap, ustadz Fajar berpesan kepada seluruh peserta kemah agar senantiasa menjaga adab dan mengedepankan akhlakul karimah sebagai santri dimanapun dan dalam kondisi apapun.

“Jaga nama baik pondok, ikuti semua rangkaian kegiatan kemah ini dengan semangat, taati semua peraturan dan tata tertib yang ditentukan panitia. Jangan lupa jaga kesehatan, pegang teguh sportivitas, jauhi ananiyah utamakan kekompakan dan komitmen sebagai seorang santri sejati,”pesan ustadz Fajar.

Ustadz Fajar menambahkan kepada seluruh peserta untuk bisa memanfaatkan moment kemah santri ini sebagai ajang untuk mengembangkan potensi diri. “Gunakan kesempatan ini sebagai bentuk pembelajaran di luar kelas, meningkatkan rasa ukhuwah, solidaritas sosial, melatih kemandirian dan keterampilan hidup berdampingan dengan alam terbuka serta memupuk rasa persaudaraan diantara sesama peserta,”imbuhnya.

Pesan yang sama juga disampaikan direktur MBS saat melepas kontingen putri. Mengutip poin pertama dan terakhir dari janji pandu Hizbul Wathan, dihadapan ratusan santriwati, ustadz Fajar kembali menekankan pentingnya menjaga adab dan akhlaknya. “Santri itu harus suci dalam pikiran, perbuatan dan perkataan. Maka dari itu, jangan ada stigma negatif kalau santri itu berperilaku buruk ketika sudah berada di luar pondok,”tandasnya. Ustadz Fajar juga mewanti-wanti agar santri tetap menaati peraturan yang berlaku walaupun berada di luar lingkungan pondok. Amanat kali ini ditutup dengan beberapa tagline yang dipimpin langsung oleh beliau, “Semboyan HW…!!!!Fastabiqul khoirooot…….,Fastabiqul khoiroot!!!!Allahu Akbarrrr……” untuk simbolis agar santriwati semakin semangat dalam mengikuti kegiatan ini.

Dalam kemah akbar ini, berbagai kegiatan dikemas secara menarik baik yang berkaitan dengan materi kepanduan, keagamaan maupun game-game. Misalnya, panitia memberikan materi kepemimpinan, kebersamaan, kemandirian dan sebagainya. Selain itu juga ada pentas seni kreatifitas santri dan acara puncak kobar api unggun pada malam Rabunya. (ElMoedarries)

 

SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathemathics (SEAQIM) adalah lembaga regional di bawah Southeast Asian Ministers of Education Organization SEAMEO. Sejak resmi diluncurkan pada 2009 silam, SEAQIM telah melaksanakan beberapa kegiatan baik dalam skala nasional maupun internasional dalam peningkatan mutu guru-guru dan tenaga kependidikan matematika di Asia Tenggara.

Tugas pokok SEAQIM adalah meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan matematika di lingkup negara anggota SEAMEO (Brunei Darussalaam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam).

Sehubungan dengan tugas pokok tersebut pada tahun 2020 SEAQIM memiliki beberapa program dalam rangka mendukung peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan bidang Matematika pada semua jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA dan SMK).

Sempat vakum selama kurang lebih tiga tahun akibat pandemi covid-19, kini SEAQIM kembali menggelar beberapa program kegiatan untuk menjawab kebutuhan para guru-guru dan tenaga kependidikan di lapangan. Bertajuk Regular Course  on Differentiated Instruction in Mathematics Education for Senior High School Mathematics Teachers. Acara yang diadakan selama dua pekan, (16-29 Juni 2022) ini diikuti oleh 36 peserta dari 8 negara ASEAN.

Nama Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta, salah satu sekolah berasrama (pesantren) yang menggunakan dua bahasa dalam proses kegiatan pembelajarannya, kerap kali menjadi rujukan beberapa instansi atau lembaga pemerintah dalam berbagai acara.

Salah satunya adalah SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathemathics (SEAQIM). Bermitra dengan MBS sejak 2018 silam, SEAQIM kembali mempercayakan MBS sebagai tempat praktek pembelajaran pada paket-paket pelatihan. Kali ini, SMA MBS menjadi tempat praktek”real teaching session” bagi para pegiat matematika se Asia Tenggara.

Hari ini agenda kita adalah real teaching atau praktek mengajar setelah dua pekan diklat di SEAQIM, terang Lely Dian Puspita, S.S. salah satu panitia kegiatan. Praktek mengajar ini adalah bentuk implementasi ke sekolah mitra yang ditunjuk SEAQIM. Leli menambahkan, dipilihnya MBS karena MBS merupakan sekolah mitra dari SEAQIM yang telah berkomitmen lama, paparnya.

Acara yang digelar pada hari Selasa, 28/6 di kompleks kampus putri ini dihadiri oleh direktur SEAQIM, DR. Sumardyono, Wadir 1 bidang pendidikan, ustadz Rahmat Susanto, S. Pd., dan Kepala Sekolah SMA MBS ustadz Roiq, Lc. Ustadz Rahmat menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta dan terimakasih kepada SEAQIM yang telah mempercayakan MBS sebagai tempat praktek bagi para partisipan. “Alhamdulillah, kegiatan praktek SEAQIM kembali diadakan di MBS. Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak positif dan inovasi baru kepada pengampu matematika dan para santri pada khususnya”.

Sementara itu, Direktur SEAMEO for QITEP in Mathematics, DR. Sumardyono menyampaikan kegiatan ini merupakan satu langkah awal bagi SEAQIM untuk memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan masalah di bidang pendidikan baik di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara, tuturnya.

Pria yang pernah mengajar di pesantren ini menambahkan, kegiatan semacam ini wajib untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kalau belajar tanpa ada kendala itu namanya bukan belajar. Jatuh bangun itu hal biasa. Setiap orang punya jalan suksesnya sendiri. Untuk itu buatlah sejarah sukses untuk diri kita masing-masing, pungkasnya penuh semangat.

Salah satu partisipan, Randha Ayu Nurlianadewi mengungkapkan rasa senangnya punya pengalaman mengajar di SMA MBS. Pengampu matematika di SMA Negeri 1 Karangkobar, Jawa Tengah ini mengaku excite bertemu dengan siswa yang luar biasa. “Mereka sangat menikmati pembelajaran matematika. Santriwati di kelas ini antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran”, ungkapnya.

Selaras dengan itu, peserta asal Surabaya, Havidz Masnurillah juga merasakan hal yang sama.”Alhamdulillah, saya dan beberapa partisipan yang sudah terseleksi berkesempatan untuk menerapkan ilmu yang sudah kami pelajari disini. Masuk di kelas XI MIPA 5 membawakan materi program linear. Melihat atensi yang luar biasa dari anak-anak, jadi feedback positif bagi kami untuk lebih semangat dari mereka. Mudah-mudahan, pengalaman belajar bersama ini membawa manfaat bagi kami maupun bagi para santri dan guru MBS”, ungkap pengampu matematika SMA Al Hikmah ini dengan sumringah.

Kegiatan yang sedianya dihadiri partisipan dari delapan Negara Asia Tenggara ini urung terlaksana. Sebanyak 16 pegiat matematika tersebut batal hadir dikarenakan terkendala masalah regulasi dan perijinan dari Negara asalnya. (ElMoedarries)

 

 

Kunci yang paling penting belajar segala bahasa, di antaranya bahasa arab adalah berinteraksi langsung dengan native speaker, al-Nathiq al-Ashli, yang berhubungan dengan bahasa tersebut. Terkait dengan hal tersebut, Pondok Modern MBS yang memiliki cita-cita agar santrinya mempunyai kecakapan dalam berbahasa asing, terutama bahasa arab, mendatangkan native speaker guna mematangkan kualitas berbahasa pasif dan aktif para santri.

Syeikh Dr. Amr Mohammad dan Syeikh Nasheer Aly, Lc. menjadi pemateri dalam acara Kuliah Umum dan Diskusi Kebahasaan. Dalam acara pembukaan kegiatan ini, Ust. Roid menyampaikan ada sebuah asa bahwa kedatangan beliau berdua mampu meningkatkan kualitas berbahasa arab santri, terutama dalam tarkib dan lahjah.

Ustadz Roid menambahkan, bahwa keberadaan penutur asli bahasa asing (native speaker) diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta didik berbahasa arab. “Menghadirkan penutur asli dapat mengakselerasi kemahiran bahasa santri,”kata ustadz Roid.

Praktek berkomunikasi adalah sebuah keniscayaan bagi santri untuk menguasai bahasa, ungkap ustadz Abdi Fattah, Lc. “Keberadaan mereka juga diharapkan dapat memotivasi peserta didik agar lebih mencintai bahasa arab,”sambungnya.(ElMoedarries)

 

Kisah pahlawan tanpa tanda jasa bernama Roid Umami, Lc ini patut menjadi teladan. Demi mencerdaskan kehidupan bangsa, Ustadz Roid, biasa ia dipanggil, pengampu bahasa arab MBS ini rela hampir empat tahun pulang pergi tempuh puluhan kilo meter lintas provinsi demi berbagi ilmu dengan santri.

Setiap hari ustadz Roid harus menempuh perjalanan puluhan kilometer menembus dinginnya pagi untuk sampai ke MBS yang letaknya di dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Jika hujan turun, maka perjuangannya bertambah berat lagi.

Setiap pagi selesai subuh, beliau sudah mempersiapkan diri dengan sepeda motornya yang setia menemani untuk mengantarkannya ke pondok pesantren pioneer kebanggaan warga Muhammadiyah. Hujan petir tidak menghalanginya untuk pergi mengajar. Menyusuri sepanjang jalan Solo-Jogja yang berjarak 43 km dengan kecepatan 80 km/jam sudah menjadi rutinitas hariannya. Itu artinya 86 km per hari jarak yang harus ia tempuh untuk bisa bersua dengan para santrinya.

Pengampu mapel bahasa arab ini menjadi guru di MBS sejak tahun 2018 yang lalu. Sudah empat tahun, lulusan Bahasa dan Sastra Arab Al Azhar Kairo tersebut menikmati perjalanan puluhan kilo meter untuk tetap bisa mengajar. Berbagai pengalaman ia dapatkan mulai dari ban bocor sehingga harus menuntun sepeda motornya cukup jauh. Pengalaman paling membekas di hatinya adalah ketika pulang dalam keadaan larut dalam kondisi hujan lebat dan listrik mati.

“Terkadang saya harus nginep di pondok kalau situsasi tidak memungkinkan untuk pulang, tambah ayah dari Reiva Syazia Nisnina. Meskipun jauh dan terkadang berat, ustadz yang pernah belajar khot dengan syeikh Belaid Hamidi, khattath arab muslim pertama yang mendapatkan tiga ijazah pada lima cabang utama seni kaligrafi ini mencoba menikmatinya. Ia mengaku sangat mencintai anak didiknya dan ingin melihat mereka berhasil suatu hari nanti. “Sampai di sekolah sebenarnya lelah. Kalau sudah liat santri, lelah saya hilang. Sampai rumah jam 17.00 WIB. Dinikmati saja, katanya sembari tersenyum.

Pernah suatu hari karena musim hujan, ustadz Roid hampir tidak dapat mengajar karena kondisi jalan yang tidak bersahabat. Tetapi karena keinginannya yang sangat kuat untuk mengajar, demi memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada santrinya, ia rela menerjang hujan deras dengan menggunakan jas hujan.

Sepatu serta buku ia masukkan dalam plastik kresek agar tidak terkena air hujan. Kemudian ia masukkan lagi ke dalam plastik yang lebih tebal agar air hujan tidak membasahi buku dan sepatu yang akan ia pakai untuk mengajar. Kemudian ia berangkat mengendarai motor dengan doa dan harapan agar hujan segera berhenti. Inilah yang disebut dengan perjuangan.

Karena dedikasi, kedisiplinan, serta kapabilitas yang dimilikinya, alumnus pondok pesantren Gontor ini mendapatkan amanah untuk menggawangi kurikulum syar’i. Beserta rekan-rekannya, ustadz Roid berjibaku membuat rumusan serta beberapa buku pegangan atau muqarrar santri.

Yang terbaru, pria asli Ponorogo ini mendapatkan kepercayaan untuk menjadi kordinator dauroh timur tengah. Dimana dauroh timteng ini menjadi tumpuan para santri MBS yang akan melanjutkan jenjang studinya ke timteng.

Sebuah kisah yang menginspirasi untuk lebih banyak berbuat kebaikan dengan memberikan manfaat bagi orang lain. Karena sebuah kebaikan tak akan pernah sia-sia. Semoga ustadz Roid selalu diberikan rahmat dan keberkahan dalam hidupnya dan selalu menyebarkan virus kebaikan kepada orang banyak. Amin.(ElMoedarries)

 

 

Sebanyak 44 siswa SMA Muhammadiyah Boarding School (SMA MBS) berhasil lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit di Indonesia. Hasil tersebut diperoleh dari laman resmi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), yakni https://pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id/, Kamis, 23 Juni 2022 tepat pukul 15.00 WIB.

UTBK sendiri merupakan tes masuk perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh LTMPT. UTBK 2022 dapat diikuti oleh siswa lulusan 2020, 2021 dan 2022 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK dan sederajat), serta lulusan paket C tahun 2020, 2021, dan 2022 dengan umur maksimal 25 tahun (per 1 Juli 2022).

Kepala SMA MBS, ustadz Roiq, Lc merasa sangat bangga dengan capaian santrinya. Keberhasilan ini adalah bukti kualitas layanan pendidikan di SMA MBS terus meningkat.

“Alhamdulillah, syukur kepada Allah SWT tahun ini jumlah santri SMA MBS Sleman Yogyakarta yang lulus seleksi SBMPTN mengalami peningkatan hampir 100 persen. Tahun lalu kita berhasil meloloskan 24 santriwan/wati, tahun ini sejumlah 44 santriwan/wati,” ujar ustadz Roiq.

Tentu ini menjadi hal yang perlu dibanggakan, diapresiasi dan disyukuri. Harapan kami semoga target tahun ini tercapai bahkan melebihi yakni menduduki peringkat 350 UTBK nasional, tandasnya.

Menurut ustadz Roiq, keberhasilan yang dicapai santri kelas XII ini juga merupakan keberhasilan civitas secara keseluruhan, termasuk stakeholder dan khususnya dukungan penuh tim Prestasi MBS yang telah berjuang keras menyukseskan program “sukses UTBK”.

Untuk anak-anakku yang lolos SBMPTN kami sampaikan terima kasih dan selamat atas prestasi yang antum torehkan.

Untuk anak-anakku yang belum lolos SBMPTN kami sampaikan terima kasih sudah berjuang, tetap semangat dan selamat berjuang kembali untuk melanjutkan ke PTN yang diimpikan lewat jalur yang lain. Tidak lupa terima kasih kami sampaikan kepada Tim Bimbel Smart Educafe dan Tim Quipper yang telah sukses mengantarkan anak-anak kami lolos SBMPTN, tutupnya.

Pada UTBK-SBMPTN tahun ini, sebanyak 44 santri berhasil menembus 22 perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia dari jumlah 85 perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.(ElMoedarries)

 DATA SEMENTARA (BISA BERTAMBAH)

PESERTA YANG DINYATAKAN LOLOS UTBK-SBMPTN 2022 SMA MBS SLEMAN YOGYAKARTA :

PUTRA

  1. Ahmad Naufal Haidar_Administrasi Bisnis/UNDIP
  2. Farouq Akbar Aldy_Teknik Elektro/Universitas Brawijaya
  3. Ahmad Kamal_Kesehatan Masyarakat/UNDIP
  4. Fikri Saiful Hanif_ Ilmu dan Industri Peternakan/UGM
  5. Glagah Fansuri Z_ Teknik dan Perancangan Jalan dan Jembatan/Politeknik Negeri Bandung
  6. Najib Fuadi_Teknik Geofisika/UPN Yogyakarta
  7. M Jakfar Abdullah_Agroteknologi/UPN Yogyakarta
  8. M Hikam Ma’had M_Teknik Informatika/UPN Yogyakarta
  9. Fadlan Hilmy R_Psikologi/UNNES
  10. Bagas Muhammad Brilliant_Industri Pariwisata Kampus Sumedang/UPI
  11. Iqbal M. Ridlo_PGSD/UNY
  12. Muhammad Fairoz Faelasof Annada_Arsitektur/UIN Surabaya
  13. Berlian Biru_Sastra Arab/UGM
  14. Affan Afandi_Agribisnis/Universitas Mulawarman
  15. M. Farras Raihan_Biologi/UIN Suka
  16. Azmi Taqiyuddin_Agroteknologi/ UPN Jogja
  17. M. Syahbandi Rais_Agribisnis/Univ. Lambung Amangkurat
  18. Bagus Farhan Haqiqi_Agroteknologi/UPN Jogja
  19. M. Danish Haziq_Keperawatan/UNDIP
  20. Rouhan Fatanadin Kho’ad_Ilmu Komunikasi/UNY
  21. Atha Harisina Raihan_FTMD (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara)/ITB
  22. Zulfan Fathi Zaman_Ekonomi Syariah/UNDIP
  23. Almaas Izdihar Sant_Teknik Informatika/UNNES

 

 PUTRI

  1. Hasna Nazahah_Ilmu Komunikasi/UNY
  2. Azizah Nisfulaeli Ikhda_Pend. Luar Biasa/Universitas Negeri Malang
  3. Nasywa Nur Afifah_Sains Data/Institut Teknologi Sumatera
  4. Aghna Rizqia_Demografi dan Pencatatan Sipil/UNS
  5. Lathifah Sahda_Teknik Informatika/ITS
  6. Faza Hafiza_ Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian/UGM
  7. Wiwi Azhari Hasanah_Ekonomi Syariah/Univ Mulawarman
  8. Azizah Nurul Hanun_Keperawatan/UNSOED
  9. Arisamiya_Pendidikan IPA/UNNES
  10. Maulidah Hanin_Biologi/UNY
  11. Nabilah Zahrotu Syawali_P. Ekonomi/UNNESA
  12. Nindita Sulistiani_Peternakan/UNILA
  13. Ariqah Fawzia_Ilmu Kesejahteraan Sosial/UIN Sunan Kalijaga
  14. Adellia Fatma_Akuakultur/UNDIP
  15. Sabrina Dzahabiyyah Ramdana_Sastra Daerah untuk Sastra Jawa/Universitas Indonesia
  16. Nabila Larasati Cut_Sastra Arab/UNS
  17. Shofia Nur Azizah_Agribisnis/UNSOED
  18. Irfani Yasmin_Sistem informasi/UPN Jogja
  19. Nahwa Nurul Izzati_Ekonomi Pertanian dan Agribismis/UGM
  20. Azila Annida Nur Hamidi_Pend. Geografi/UNNES
  21. Mutia Yasmin Salsabila_Seni Musik/ISI Jogja

 

 

 

 

 

Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah-Aisyiyah (PCIM/A) Turki beserta pengurus baru ortom dan AUM periode 2022-2024 dilantik pada Rabu (22/06/2022) kemarin, bertempat di KJRI Istanbul. Ortom maupun AUM tersebut adalah PCIM, PCIA, LazisMu, dan Tapak Suci cabang Turki.

Pelantikan yang digelar secara daring dan luring ini menghadirkan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. Selain itu, pelantikan PCIA Turki juga dihadiri PP Aisyiyah, Dr. Siti Noordjannah Djohantini,MM, M.Si secara virtual.

Tidak ketinggalan, hadir pula ketua umum Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Drs. Afnan Hadikusumo yang akan melantik PP Tapak Suci Turki. Serta yang terakhir hadir juga secara virtual wakil ketua pusat LazisMu, Eny Wijayanti, SE, M.Si. Semua disambut secara hangat oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Imam As’ari sebagai tuan rumah.

Menarik diikuti, karena beberapa pengurus PCIM yang dilantik adalah alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Dalam susunan kepengurusan PCIM Turki periode 2022-2024, tercatat ada 12 nama alumni MBS yang sekarang tengah menempuh pendidikan di Turki.  Tamatan sekolah kader yang biasa dikenal dengan sebutan MBS ini dikukuhkan menjadi pengurus PCIM-PCIA Turki untuk mengemban amanah di beberapa bidang, diantaranya :

  1. Neysa Rasionalis El Rahma

– PCIA Turki / Wakil Sekretaris

– Lazismu Turki / Kepala Staff Keuangan

– Tapak Suci Turki / Anggota Bidang Hubungan Masyarakat

  1. Aina Arrifati Ulfah A Zaini

– PCIA Turki / Pengkaderan

  1. Dhiracitta Hanifah Hidayat

– PCIA Turki / Wakil Bendahara

– Lazismu Turki / Staff Keuangan

  1. Keisha Aura

– PCIA Turki / Bendahara

  1. Aqilah Putri Dzakiyyah

– PCIA Turki / Anggota Majelis Advokasi

– Lazismu Turki / Staff Fundraising

  1. Aleesya Azza Badrina

– Ketua Majelis Tablig dan Keilmuan

  1. Uzlah Irbah Karimah

– PCIA Turki / Anggota Majelis Publikasi dan Komunikasi

– Lazismu Turki / Staff Fundraising

  1. Nasyah F

– Tapak Suci Turki / Bendahara

  1. Thoriq Riwanda Fitrah

– PCIM Turki / Majelis Pengkaderan

– Tapak Suci Turki / Wakil Ketua

  1. Muhammad Azka Imtaza

– PCIM Turki / Majelis Pustaka dan Informasi

  1. Ahmad Jihad Syamil

– PCIM Turki / Majelis Tarjih

– Lazismu Turki / Staff Fundraising

  1. Zaki Akrom Nazih

– PCIM Turki / Majelis Pustaka dan Informasi

Thoriq Riwanda Fithrah yang baru saja dilantik sebagai majelis Pengkaderan, wakil ketua Tapak Suci dan ketua PRIM Kutahya menceritakan perjuangan mengembangkan organisasi berlambang matahari di bumi utsmani. Di hubungi via telepon, mahasiswa semester dua jurusan public finance Dumlupinar University tersebut merasa bersyukur karena bisa bergabung di kepengurusan periode ini.

Thoriq berharap, bergabungnya rekan-rekan alumni MBS di gerbong kepengurusan ini bisa memberikan kontribusi dan sumbangsih bagi kemajuan Muhammadiyah Turki. Mahasiswa asal Samarinda ini juga sangat berharap dengan pelantikan kali ini bisa melebarkan sayap Muhammadiyah atau internasionalisasi Muhammadiyah.

Hal demikian diamini Neysa Rasionalis El Rahma. Neysa merasa bersyukur karena pada tahun ini diresmikan juga PCIA, LazisMu dan Tapak Suci Turki setelah kurang lebih enam tahun lamanya PCIM berjuang sendiri di Turki. Dara asli Bantul tersebut juga berpesan kepada sesama rekan seperjuangannya agar bisa membagi porsi waktu antara berorganisasi dan belajar. Neysa menyebut, sudah menjadi kewajiban sebagai kader persyarikatan  untuk bisa berkhidmat secara maksimal di Muhammadiyah, namun demikian kewajiban utama untuk belajar dan menyelesaikan studi tepat waktu tidak boleh terabaikan, ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut juga diadakan acara seminar pra pelantikan dan upgrading Rakerpim PCIM Turki. Mengusung tema “Halal Lifestyle” kolaborasi PKM Internasional Farmasi UAD dengan program PCIM Turki dan KJRI Istanbul.(ElMoedarries)