Sore hari menjelang petang, Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Republik Arab Mesir berkolaborasi dengan Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta (IKA MBS) Regional Mesir sukses menyelenggarakan Acara Bincang Santai & Temu Kader Edisi Keempat yang disampaikan oleh dua pembicara, yaitu Ustadz Fakih Udin, Lc., dan Ustadz H. Muhammad Taufiq, Lc., M.Pd. Keduanya merupakan Pimpinan PPM MBS Yogyakarta yang sedang berkunjung ke Mesir guna menyelesaikan beberapa urusan mengenai perpajangan masa berlaku ijazah mu’adalah dengan pihak Al Azhar.
Acara yang bertempat di Aula K.H. Ahmad Dahlan, Markaz Dakwah PCIM Mesir, Hayy Tasi’ Madinat Nasr, pada Selasa (10/12). Dan mengangkat tema “Refleksi Perkembangan Pontrenmu, Harapan dan Tantangan di Masa Mendatang” ini sangat membantu para Kader PCIM Mesir wabil khusus yang hadir dan diundang pada momen ini.
Mereka adalah yang menerima beasiswa dari Lembaga Zakat, Infak dan Sedekah Assalam fil Alamin, atau Lazis ASFA dan Lembaga Zakat, Infak dan Sedekah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, atau LazisMU Pusat. Acara ini diadakan untuk membangkitkan wawasan terkait peran alumni al Azhar di dunia pesantren nanti dan juga menggairahkan semangat belajar dan memperbarui niat para kader PCIM Mesir calon alumni al Azhar untuk terus berjuang sekuat tenaga agar bisa bermanfaat bagi semuanya terutama pasca kelulusan nya dari Universitas ini.
Ustadz Fakih Uddin dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa pontrenmu ini perkembangannya signifikan sekali dari awalnya hanya puluhan kini sudah ratusan, bahkan mencapai 500 pontrenmu hal ini menjadi sebuah kesyukuran dan kebanggaan tersendiri bagi kita warga persyarikatan, yang artinya gairah untuk mempelajari ilmu syar’i dengan basis Lembaga Pendidikan model pesantren kian berkembang.
“Pasca Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 2010 lalu berdirinya Ittihadul Ma’ahid Muhammadiyah atau yang lebih sering disebut ITMAM, perkembangan pontrenmu sudah jauh luar biasa, kini sudah mencapai 450 an pontrenmu, kini melalui Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau LP2M sudah berupaya untuk menekan laju pertumbuhan di titik yang sekarang dan meningkatkan mutu setiap pesantren agar keunggulan pontrenmu itu merata” ucapnya.
Namun, pasca perkembangan pontrenmu yang signifikan kini pontrenmu mengalami beberapa kendala diantaranya kekurangan asatidz dan asatidzah atau tenaga pendidik mata pelajaran ulum syar’iyyah yang lumayan banyak dan hal ini belum mampu tercukupi oleh semua pontrenmu, tak luput juga PPM MBS Yogyakarta, tambahnya.
Oleh karena itu, ustadz yang juga Pimpinan PPM MBS Yogyakarta ini, menekankan tentang pentingnya belajar yang giat, juga menguasai maharah lughawiyah atau kemampuan berbicara bahasa arab dengan lancar, agar nanti ketika melakukan pengajaran dan pembelajaran dengan santri pontrenmu tidak lagi terbata bata, walaupun sebenarnya mereka mampu untuk memahaminya.
Karena memang lingkungan di Mesir ini sangat bebas bahkan bisa jadi sebagian mahasiswa hanya mau berkomunikasi sehari hari dengan mahasiswa atau pelajar yang dari negara asalnya. Hal ini tentu jadi pantangan jika seorang mahasiswa ingin lancar berbicara dan berkomunikasi dengan bahasa arab yang fushah.
Selain itu beliau juga menekankan pada sebuah pertanyaan sederhana, tapi mengandung arti yang syarat akan tantangan, pertaruhan semangat dan cita-cita, serta mengobarkan kembali tujuan para mahasiswa yang hadir, untuk apa mereka datang ke Mesir?!. Hal ini tentu sedikit mengetuk hati agar setiap mahasiswa untuk terus konsisten pada apa yang ia niatkan pada masa awal kedatangannya datang dan hidup di mesir hanya untuk belajar, bukan untuk yang lain.
Pada sesi tanya jawab, Ustadz Fakih juga menekankan kepada mahasiswa untuk tidak berkutat dalam aktifitasnya dengan golongan saja, melainkan agar lebih terbuka atau berbaur dalam hal kerjasama maupun bergaul, sehingga jaringan kita akan semakin luas, tidak berkutat pada golongan itu-itu saja.
“jadikan prinsip bahwa kita bisa bergaul dengan siapa saja, sehingga itu penting, ketika kita pulang, kita bisa diterima dimana saja, tentu untuk pekerjaan juga tidak sulit, kita lebih berpeluang bekerja dimana saja,” tegasnya. Beliau juga mengingatkan untuk menerapkan prinsip open mind dalam kehidupan kita.
Tak cukup sampai di situ, dengan nada memotivasi peserta, Ustadz Fakih juga menyampaikan bahwa ‘ibrah atas itu bisa didapatkan di Al Azhar.
“Di Al Azhar itu antum semua dapat kesempatan untuk belajar dari ulama kaliber dunia dan semua fan ilmu ada disini, antum mau tafsir ada, antum mau hadis ada, antum mau ilmu-ilmu bahasa; balaghah, Sharaf, nahwu dan lain sebagainya ada semua di Al-Azhar.” ungkap sosok kelahiran kota Magelang ini.
Di akhir sesi, Ustadz Fakih menutup dengan berbagi pengalaman dan suka duka menjalani dunia kepesantrenan semenjak beliau lulus dari Imam Muhammad Ibn Su’ud University atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab atau LIPIA Jakarta pada tahun 2011.
Di sela-sela itulah beliau juga turut memberikan nasehat supaya untuk membekali diri baik secara keilmuan (ilmu dasar, lancar kuliah, dan penguasaan bahasa Arab) maupun juga secara sikap (punya passion, menjaga adab, dan doa).
Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustadz Fakih Udin, Lc., akan meninggalkan Kairo pada Rabu dini hari (11/12), setelah sebelumnya melakukan berbagai kunjungan salah satunya ke Markaz Sholah Kamil, Qitho’ Ma’ahid Azhariyah, bertemu dengan Dr. Haitsam, kemudian ke Markaz Tathwir li Ta’lim Thullab Al Wafidin wal Ajanib, selanjutnya menemui Dr. Nahlah Shabri Sha’idy, dan berbagai macam kunjungan lainnya yang dilakukan beliau selama kurang lebih seminggu berada di Kairo.
Menurut Kunta Ulinnuha, Ketua Umum IKA MBS Mesir, “beliau melakukan kunjungan ke Mesir, yakni untuk menjalin silaturahmi antara Mesir dan Indonesia, karena PPM MBS Yogyakarta merasa perlu berinisiatif untuk melakukan kunjugan dalam rangka melebarkan relasi pesantren, serta membangun kerjasama antara lembaga-lembaga di Mesir dengan di Indonesia khususnya MBS itu sendiri,” tutur pria yang mengatur segala jadwal Para Pimpinan Pondok selama di Mesir ini.
“Kedatangan Beliau memang untuk membersamai keberangkatan para mahasiswa baru Universitas Al Azhar Kairo Mesir Alumni PPM MBS Yogyakarta sekaligus finalisasi urusan perpanjangan masa berlaku ijazah mu’adalah dengan pihak Al Azhar, Mesir,” tutupnya.(re)