Scrabble adalah permainan papan dan permainan menyusun kata yang dimainkan 2 atau 4 orang yang mengumpulkan poin berdasarkan nilai kata yang dibentuk dari keping huruf di atas papan permainan berkotak-kotak (15 kolom dan 15 baris).

Dalam permainan scrabble, dibutuhkan ketrampilan menyusun huruf menjadi kata. Konsep limit juga dapat diterapkan seperti halnya permainan scrabble. Untuk mengerjakan sebuah soal limit dibutuhkan langkah yang sistematis, urut, dan sesuai dengan konsep limit. Logika sederhananya anak harus tahu mana soal dan mana jawabannya.

Jika seorang anak mengerjakan dengan langkah yang tidak urut, maka bisa dipastikan anak tersebut tidak paham konsep limit. Untuk itu kenapa permainan scrabble sangat relevan diterapkan dalam metode pembelajaran matematika, khususnya materi limit.

Di kelas 11 IPS 3 dan 11 IPS 4 Ustadzah Nurul Hidayah, S. Pd.Si mentransformasikan game ‘new’ scrabble sebagai media ajar matematika. Menggunakan wasilah game ‘new’ scrabble, eksperimen ustadzah asal Kudus yang pernah ngangsu kawruh di kawah SEAMEO ini mendapatkan sambutan positif dari anak-anak. Hal itu ditunjukkan dengan suasana kelas yang hidup, anak-anak terlihat menikmati materi limit yang sudah dikemas ustadzah Nurul dalam bentuk permainan. “Seru banget pokoknya, hari ini rasanya tidak seperti sedang belajar matematika, tidak ada kesan rumit dan sulit seperti yang sering digambarkan, yang ada hanya rasa penasaran ingin segera menemukan susunan kepingan soal dan jawaban yang masih terserak di lantai”, tutur Mauizzatil santriwati kelas 11 IPS 3 asal kota Palu.

Eilah Hanifatu Rosyida membenarkan penuturan Mauizzatil, menurutnya materi limit termasuk kategori yang agak sulit baginya, apalagi bagi anak-anak jurusan IPS yang notabene punya kelebihan menghafal dibanding kemampuan menganalisa. Akan tetapi, lanjut santriwati kelas 11 IPS 4, kali ini agak berbeda, paling tidak dengan dikemas dalam bentuk game, sedikit banyak membantu kita untuk mengubah mindset serta mensugesti otak kita untuk masuk ke zona alfa. Masih menurut Eilah, apersepsi yang diberikan ustadzah Nurul di awal pembelajaran dengan muqadimah ‘hari ini kita akan bermain scrabble’ mampu membuka gelombang otak ke dalam kondisi yang rileks sehingga yang ada dalam benak pikiran kita adalah sesuatu yang menyenangkan.

Berdasarkan testimoni dari kedua santriwati diatas membuktikan media ajar yang diaplikasikan Ustadzah Nurul yang dikemas dalam bentuk game scrabble, mampu menstimulasi anak untuk menangkap materi pelajaran yang disampaikan. Karena sejatinya tidak ada anak yang tidak tidak paham materi, karena seorang guru adalah ‘transformer’ yang tugasnya menyampaikan butiran-butiran informasi kepada peserta didik. Guru adalah seniman tingkat tinggi.

 

Para santri yang menjadi penonton dalam perhelatan laga persahabatan di lapangan futsal MBS bersorak gembira. Laga persahabatan yang mempertemukan antara tim futsal MBS putra melawan Pondok Baitussalaam ini berhasil dimenangkan tim MBS dengan skor 3-1. Pertandingan pada ahad sore itu (15/1439), adalah pertama kalinya tim futsal MBS menerima lawatan dari luar .

Selain futsal, tim Basket MBS juga mengantongi hasil positif ,juga dari lawatan tim Baitussalaam. Tim basket MBS dari tingkat SMP berhasil menggilas lawan dengan skor 16-8. Tim basket lebih patut berbangga diri lantaran pada pertandingan sebelumnya, tim basket MBS dari tingkat SMA juga berhasil menggulung Baitussalaam dengan skor 78-46, bedanya pertandingan ini terselenggara di kandang lawan.

Perwakilan tim basket MBS, Dimas Hanif Arkaan menuturkan, tujuan dari diselenggarakannya pertandingan persahabatan ini adalah guna meningkatkan silaturrahmi antar pondok pesantren, dan juga menyempurnakan program kerja dari ekstrakulikuler klub futsal dan basket. Pertandingan ini diharapkan agar menambah tabungan pengalaman bagi kedua klub tersebut agar tim-tim olahraga di MBS semakin maju dan berkembang.

MUBOSTA Basket Ball sebelumnya lebih dulu melakukan lawatan ke pondok Baitussalaam pada bulan maret. Lawatan pertandingan persahabatan dari Baitusalaam sendiri terlaksana lewat surat yang dilayangkan pihak tim futsal dan basket MBS pada hari rabu,28 maret 2018. Surat undangan yang mengatasnamakan IPM MBS Putra ini direspon positif oleh pihak Baitussalaam.

MUHBORSCH,  tim futsal MBS, telah berhasil menunjukan eksistensinya di ranah futsal antar pondok pesantren . Dua biji gol yang disarangkan Muhammad Zaidan Zain dan satu gol dari   .Selain mengantarkan kemenangan MUHBORSCH juga telah menyibak titik cerah bagi perkembangan tim futsal MUHBORSCH.

Lewat event ini, diharapkan akan semakin memotivasi tim-tim olahraga lainya di MBS seperti TTMC (Table Tennis Muhborsch Club) dan juga tim VBMC (Voley Ball Muhborsch Club) agar semakin meningkatkan kemampuan dan pengalaman supaya menjadi kebanggaan MBS Putra. Al aqlus saliim fii jismi saliim ( akal yang sehat ada pada raga yang sehat).

Presented by. ASBO ( Apresiasi Seni, Budaya dan Olahraga ) IPM Putra MBS Sleman-Yogyakarta

 

 

Kalimat ‘annadzofatu minal iman’ , sebuah pesan singkat mahfudzat yang sarat makna, mudah terucap dan dihafalkan namun sangat berat diamalkan. Ditambah pesan yang tersurat dalam wahyu ilahi surat Arrum ayat 41 yang artinya ‘telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)’. Isi kandungan ayat di atas membawa pesan moral yang sangat berharga, banyak kejadian bencana alam yang melanda negeri kita akhir-akhir ini terjadi akibat dari kelalaian dan ketidakpedulian sesosok makhluk hidup bernama manusia. Manusia yang telah menyatakan sanggup dan mampu memikul amanah menjadi khalifah di bumi yang tugasnya menjaga kelestarian dan keseimbangan alam semesta, malah bertindak kontraproduktif. Bencana banjir, tanah longsor, kebakaran hutan adalah bukti kecil ketidakpedulian manusia untuk merawat dan menjaga keseimbangan ekosistem alam. Alih-alih merawat, manusia justru punya andil besar menjadi penyebab utama bencana alam yang terjadi.

Atas dasar itulah, berbekal karung bekas dan kantong plastik, menyusuri aliran sungai dan memunguti sampah yang terbawa aliran sungai. Begitulah yang dilakukan anak-anak berseragam biru yang tergabung dalam wadah SAPALA MBS. Di bawah komando Ustadz Hemat, sedikitnya 62 santriwan diajak ‘menyapu’ dan menghilangkan ‘noda’ yang menempel di aliran sungai gejlik. Sungai gejlik yang dulunya nampak jernih dan menyegarkan sekarang sudah mulai keruh, hingga menghilangkan ‘pesonanya’.

Bersama SAPALA MBS, Santri Pecinta Alam, sebuah nama yang identik dengan kegiatan tadabbur alam, penjelajahan ayat kauniyah, mendaki gunung, climbing, rappling dan hal-hal yang berbau petualangan, kali ini dibawa ke salah satu sungai yang dalam bahasa arab dinamakan ‘an nahru’, sebuah kata dalam alquran yang selalu bergandengan dengan kata ‘jannah’ yang sejatinya mustahil melekat padanya sifat kotor dan keruh.

Menurut Ustadz Hemat, apa yang dilakukan anak-anak adalah bentuk keprihatinan dan kepedulian kita terhadap alam, salah satunya sungai gejlik yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh dari pondok. Seandainya bisa bicara layaknya manusia, saya yakin sungai-sungai yang ditimbuni dan dilempari sampah oleh manusia pasti akan berteriak dan mengaduh. Bencana banjir yang terjadi kemungkinan besar adalah bentuk ‘demonstrasi’ besar-besaran yang dilakukan ‘komunitas’ air yang bergerak secara massif melakukan protes kepada manusia. Untuk itulah melalui SAPALA kita mencoba memulai sesuatu yang kecil, memunguti sampah dan kotoran yang terbawa aliran sungai. Harapannya dengan usaha dan upaya kita ini bisa di dengar dan dilihat ‘sungai’ dengan ‘mata’ dan ‘telinganya’, bahwasannya masih ada sekelompok manusia yang mau peduli, merawat dan menjaga kelestarian alam.

 

 

Harus punya ilmu, iman, amal, ikhlas dan istiqomah, begitulah isi taushiyah Ustadz Nashirul Ahsan, Lc pada rangkaian acara i’dad regenerasi tongkat estafet pengkaderan yang bertema Dimulai Dari Diri Sendiri, Jadilah Figur Sebelum Menegur dihadapan 146 santriwan kelas X di gedung lantai tiga kompleks KBM putra, Kamis (29/03/2018).

Ustadz Nashir, sapaan akrab beliau, menyampaikan pentingnya mendesain sosok pemimpin yang tangguh, yang mampu menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks. Syarat utama menjadi seorang pemimpin adalah harus punya ilmu. Sesuai dengan kaidah ‘al’ilmu qobla alqoul wal ‘amal’, sebelum melakukan sebuah tindakan ataupun amaliah, harus didasari dengan ilmu, agar segala aktivitas yang kita lakukan tetap on the track, tidak menyimpang dan terjerumus ke jurang ‘taqlid buta’ yang berakibat sia-sia segala amalan kita.

Ustadz Nashir melanjutkan, disamping punya ilmu, yang harus ada dan melekat pada sosok seorang pemimpin adalah ikhlas dan istiqomah. Ketika setiap pemimpin punya ke lima bekal tersebut, maka lanjut beliau, baik yang memimpin ataupun yang dipimpin akan bersinergi membentuk formasi barisan yang solid, tahan terhadap terpaan cobaan baik yang datang dari internal maupun eksternal.

Selain ustadz Nashir, acara yang digagas bagian Perkaderan IPM Putra MBS ini juga mengundang Ustadz Didik Riyanta, S. Sos.I sebagai pemateri. Memberikan bekal di hari kedua, Ustadz Didik dengan gaya khas nya yang berapi-api menyuntikkan motivasi di depan ratusan calon pemimpin bangsa. Dalam motivasinya, ayah tiga orang putra ini menyebutkan bahwasannya seorang pemimpin itu adalah bakat alami yang sudah ter install dalam software jiwa manusia. ‘Kullukum roo in, wa kullu roo in mas uulun ‘an ro’iyyatihi’ , setiap dari kalian adalah pemimpin, dan tiap-tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya.

Disamping bakat alami, Ustadz Didik kembali memberikan rumusnya, sosok pemimpin seyogyanya tidak ada pada dirinya melekat sifat sombong ataupun angkuh. Sombong yang mempunyai definisi ‘batharulhaq wa ghamtunnas’ menolak kebenaran dan merendahkan manusia akan selalu menghalangi manusia untuk mendapatkan nasehat maupun masukan. Seorang pemimpin yang mempunyai sifat sombong akan selalu mengedepankan ego dan kepentingan dirinya sendiri dan cenderung mengabaikan kepentingan dan kemaslahatan bersama.  Kebalikan dari sifat sombong, seorang pemimpin harus mempunyai kecakapan ataupun sifat rendah hati dan periang. Karena dengan kedua sifat tersebut seorang pemimpin bisa mengayomi dan memberikan kesejukan bagi rekan-rekan yang dipimpinnya, pungkasnya.

Pembagian angket, wawancara peserta i’dad dan materi problem solving menutup rangkaian acara yang dikomandoi akhi M. Syahrul Falah. Dari kegiatan ini akhi Syahrul selaku kordinator PKD berharap generasi IPM yang akan menggantikan tongkat estafet kepemimpinan tahun depan bisa lebih baik dan lebih solid dalam menjalankan amanah yang akan diembannya.

 

Siapa yang tak kenal dengan tayangan liga champion, acara sportaintment yang menyuguhkan seniman kulit bundar dengan klub-klub sepak bola terbaik benua biru. Siapa pula yang tidak familiar dengan Valentino Rossi, juara dunia moto GP asal negeri pizza yang terkenal dengan sebutan ‘The Doctor’, pemilik nomor 46 yang melegenda dengan tunggangan pabrikan Yamaha Movistar. Dan siapa pula yang tidak tahu sepak terjang Usain Bolt, penguasa lintasan atletik asal Jamaika yang menahbiskan diri sebagai manusia tercepat di dunia pemegang rekor lari 100 meter dengan waktu 9,58 detik. Jawabannya adalah memang tidak semua orang tahu dan wajib tahu atas prestasi mereka yang terukir abadi di pentas sejarah olahraga dunia. Namun demikian tidak kemudian tayangan tersebut bisa dilupakan begitu saja. Bagi sebagian kecil orang, termasuk salah satu diantaranya Ustadz Arifin, tayangan olahraga ternyata bisa memberikan inspirasi bagi dirinya. Pemilik nama lengkap Muhammad Arifin, S.Pd.Si, guru pengampu mata pelajaran matematika MBS ini mendapatkan nutrisi positif dari tayangan olahraga, khususnya liga champion eropa.

Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaan Ustadz Arifin dalam program pemerintah melalui program The Southeast Asian Minister of Education Organization ( SEAMEO ). Berkumpul dengan pegiat matematika se-Asia Tenggara dengan visi dan misi yang sama, membuat Ustadz Arifin bisa berbagi pengetahuan dengan peserta dari 11 negara tetangga. Berbekal video inovasi pembelajaran matematika yang diadopsi dari tayangan liga champions, pria asli temanggung penggemar klub la liga yang terkenal dengan sebutan ‘madridista’ ini berhasil memberikan sumbangsihnya dalam memberikan kemudahan ber-matematika. Hasil karyanya sekarang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika kreatif bagi guru pengampu matematika se-Asia Tenggara.

Ustadz Arifin bersama peserta SEAMEO QITEP in Math dari Malaysia

Selain SEAMEO, Ustadz yang punya motto ‘sedikit bicara banyak bekerja’ ini juga baru saja menerima kabar baik dari Ikatan Guru Indonesia (IGI). Masuk nominasi 20 deretan guru hebat yang punya ide kreatif, unik dan menyenangkan dalam pembelajaran Matematika dan Fisika, Ustadz Arifin kembali terpilih menjadi salah satu kontestan. Setelah melalui tahap seleksi yang cukup panjang, diantaranya seleksi administrasi, wawancara secara marathon dengan menggunakan hangout untuk tatap muka online, akhirnya tulisan inovasi pembelajaran matematika ‘Sport Game Tournament’ hasil karya Ustadz Arifin berhasil membawanya terbang ke Makassar. Kembali mengadopsi dari tayangan liga champion yang sering dilihatnya, dikembangkan dengan materi berbasis Team Game Tournament (TGT) membuatnya harus meninggalkan sang istri tercintanya untuk mengikuti Training of Coach (ToC) Nasional Mat Fis yang akan di helat di Samsung Smart Learning Class-IGI di Makassar 13-15 April 2018.

Ditemui di meja kerjanya Ustadz Arifin secara sederhana mendefinisikan Sport Game Tournament (SGT) dalam pembelajaran Matematika, menurutnya SGT adalah pengembangan dari metode Team Game Tournament (TGT), dimana dalam TGT sebelum memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan, motivasi dan materi apa yang akan dipelajari. Dalam pemberian motivasi, guru menyampaikan bahwa dalam pembelajaran nanti akan ada permainan berupa turnamen. Siswa sudah sadar ketika diadakan permainan mereka harus paham materi jika ingin memenangkannya. Hal ini akan membuat siswa tertarik untuk belajar. Pembelajaran akan lebih menyenangkan dan menarik ketika permainan atau turnamen yang akan dilakukan familiar di telinga mereka. Turnamen itu diantaranya adalah Liga Champion, Moto GP, Kora-kora, Lari Estafet dan lain sebagainya. Sebagian besar turnamen yang terkenal adalah dalam bidang olahraga (sport), itulah mengapa metode pembelajaran ini diberi nama Sport Game Tournament (SGT), urainya.

Beberapa metode pembelajaran SGT yang digunakan Ustadz Arifin disertai langkah-langkahnya :

  1. SGT ‘Liga Champion’

SGT Liga Champion adalah pembelajaran yang dikemas dalam permainan yang diadaptasi dari pertandingan sepak bola antar klub juara di eropa. Liga Champion dihelat setahun sekali dan menjadi acara paling ditunggu untuk penggemar sepak bola. Siswa akan lebih tertarik belajar ketika disampaikan bahwa pembelajaran akan menggunakan metode drawing liga champion. Untuk bagian yang diadaptasi terletak pada fase gugur liga champion, dimana nanti kelas akan dibagi menjadi 8 kelompok untuk kemudian dimulai babak perempat final. Masing-masing akan mengerjakan paket soal, dimana jumlah benarnya nanti akan dihitung sebagai ‘goal’.

  1. SGT ‘Moto GP’

SGT Moto GP adalah pembelajaran ‘peer teaching’ yang dikemas dalam permainan yang diadaptasi dari ajang motor balap Moto GP. Untuk bagian yang diadaptasi yaitu pada penskoran, dimana setiap pebalap punya skor sendiri dan begitu juga dengan tim nya. Setiap pebalap akan dilatih dan di briefing oleh tim nya sebelum mulai perlombaan. Agar pembelajaran bisa menyeluruh di kelas, pebalap dipilih dari siswa yang motivasi belajarnya kurang (kurang menguasai materi)

  1. SGT Lari Estafet

SGT Lari Estafet adalah metode pembelajaran berbasis permainan yang diadaptasi dari perlombaan lari estafet. Dalam lari estafet, biasanya satu tim terdiri dari empat pelari, dimana pelari kedua akan berlari setelah mendapat tongkat dari pelari pertama dan seterusnya sampai mencapai garis finish. Yang diadaptasi dalam pembelajaran adalah tongkatnya diganti menjadi kartu soal.

Menurut pengakuannya, tidak ada target khusus mengikuti seleksi ToC ini. Akan tetapi setelah mengetahui dirinya lolos seleksi administrasi kebimbangan dan keraguan mulai menghinggapinya, antara maju dan tidak. Akhirnya di puncak kegalauannya, muncul secercah harapan yang datang dari sosok wanita bernama Dewi Endrawati, S. Pd yang tak lain adalah belahan jiwa Ustadz Arifin. Dialah yang memberikan energi positif bagi saya, yang selalu menemani saya untuk menuangkan ide gagasan serta memotivasi saya ketika lelah dan memutuskan untuk menyerah. Tidak ada perjuangan yang sia-sia, kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil. Melalui ‘Sport Game Tournament’ buah karya dari tangan dinginnya, Ustadz Arifin ‘mengajak’ liga champions, moto gp dan lari estafet untuk bergabung bersama ‘club matematika’ yang hampir terdegradasi dari hati peserta didik. Menjadikan matematika yang sering diplesetkan anak-anak MAkin TEkun MAkin TIdak Karuan menjadi MATEMATIKA yang lezat berasa cokelat silverqueen.

Di tangan seniman, setumpuk sampah disihir menjadi ‘rupiah’, di tangan seniman jualah ‘liga champions’ disulap menjadi metode pembelajaran matematika kreatif dan inovatif  ala coach Arifin. Ustadz Arifin, seniman matematika yang dengan sentuhan magisnya kembali menciptakan karya monumental, dengan ‘gocekan’ dikombinasi ‘dribbling’ dan umpan ‘tiki-taka’ menghasilkan goal indah bernama ‘matematika asyik’. Siapa menyusul jadi seniman selanjutnya…??

 

 

Sebagai bentuk peningkatan pelayanan dan fasilitas untuk pelanggan, mulai bulan Maret 2018 Hasbuna Grosir meluncurkan program baru yaitu bagi-bagi kartu member untuk pelanggan setia Hasbuna Grosir. Pelanggan dapat memiliki kartu member Hasbuna Grosir sesuai dengan kriterianya. Terdapat dua kriteria yang dapat dipilih yaitu: kriteria pelanggan rumah tangga untuk belanja kebutuhan sehari-hari dan atau pelanggan toko atau warung untuk kebutuhan belanja barang toko.

 

Untuk memiliki kartu member Hasbuna Grosir sangat mudah, cukup mengisi formulir pendaftaran sebagai member yang telah disediakan di Kantor KOPONTREN MBS Yogyakarta atau langsung mendaftar di Hasbuna Grosir kompleks Pasar Prambanan. Kartu member dapat dimiliki tanpa dipungut biaya alias gratis.

Dengan memiliki kartu member ini, pelanggan akan mendapatkan banyak keuntungan yang diperoleh, seperti point transaksi dan program menarik khusus member. Setiap belanja minimal Rp. 50.000,-, maka akan mendapatkan 1 point transaksi dan berlaku kelipatannya. Point transaksi yang sudah dikumpulkan dapat ditukarkan dengan barang-barang tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dengan kartu member ini diharapkan pelayanan dan fasilitas kami akan menjadi lebih lengkap, mudah dan memberi rasa nyaman bagi pelanggan dalam berbelanja, sesuai dengan slogan Hasbuna Grosir yaitu: ‘BELANJA MUDAH, MURAH dan BERKAH’

Ditulis oleh : Ustadz Alwi Dwi Purnomo, Staff Marketing Koperasi PPM MBS Sleman-Yogyakarta

 

Menghadapi perkembangan zaman, perlu membentuk strategi baru guna mempersiapkan diri untuk berjuang pada suasana baru dan tidak tenggelam oleh waktu. Pembaharuan strategi dalam sebuah organisasi tingkat alumni pondok pesantren menghasilkan langkah-langkah kekinian dan mempersiapkan para alumni untuk segera unjuk gigi dihadapan masyarakat luas.

Ikatan Keluarga Alumni Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta mengadakan Musyawarah Besar guna menentukan strategi dan langkah-langkah baru dalam menghadapi hal tersebut. Acara yang diadakan pada tanggal 25 Maret 2018 dibuka oleh Ustadz Didik Riyanta yang berpesan kepada alumni bahwa pondok pesantren MBS masih membutuhkan orang-orang yang siap membantu perkembangan MBS, dan yang paling diharapkan adalah alumni.

Dalam kegiatannya, Musyawarah Besar menghasilkan sebuah rancangan organisasi baru yang dipersiapkan untuk masa depan alumni beberapa tahun kedepan. Penetapan AD/ART organisasi akan semakin memperkokoh status alumni MBS Yogyakarta. Puncak acara Musyawarah Besar ini juga menghasilkan regenerasi kepemimpinan dari struktural organisasi. Dengan terpilihnya Ridlo Ilahi sebagai Ketua Umum dan Novlita Rayi sebagai Sekretaris Umum diharapkan akan menghadirkan gebrakan-gebrakan baru yang nantinya akan mengenalkan Ikatan Keluarga Alumni Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta kepada masyarakat.

 

Ditulis oleh : Bayu Irfan, alumni PPM MBS Sleman Yogyakarta angkatan III

Ketika bicara tentang kemandirian ekonomi muslim, tentu banyak tantangan yang harus kita hadapi. Mulai dari penguasaan aset oleh warga asing yang terlalu dominan, harga yang tidak stabil, hingga mind set muslim sendiri yang cenderung lebih nyaman menjadi pegawai kantoran dibanding menjadi wirausaha.

Saat ini mau tidak mau, suka atau tidak suka perdagangan bebas sudah berlangsung di Indonesia. Begitu banyak produk asing yang masuk ke pasar Indonesia. Dalam kondisi ini, kita tidak bisa hanya berdiam diri menjadi penonton saja tetapi harus juga menjadi pemain dalam era perdagangan bebas ini. Kita tidak bisa hanya terus menyalahkan banyak pihak, tetapi yang lebih penting dan paling utama adalah mulai bergerak menemukan solusi dari masalah ini.

Solusi kunci dari masalah ini “usaha berjama’ah”. Belajar dari shalat berjama’ah, semua orang baik imam maupun makmum punya satu tujuan yaitu beribadah. Setiap orang menempati posisi masing-masing, ada yang berperan sebagai imam, makmum, muadzin, dan khatib. Shaf dalam shalat harus lurus dan rapat. Ada banyak makna yang bisa kita jadikan pelajaran dalam shalat berjamaah tersebut, yang bisa kita kaitkan dalam kehidupan ekonomi juga. Untuk mengatasi masalah ekonomi, hendaknya setiap muslim harus punya satu tujuan yaitu kemandirian ummat. Setiap muslim harus memegang peran masing-masing, ada yang berlaku sebagai produsen, konsumen, distributor, dan peran lainnya. Aplikasinya adalah, setiap muslim hendaknya mulai membangun usaha yang dimiliki oleh muslim, mendukung kelancaran produk muslim, karyawan yang dipekerjakan juga muslim, dan dibeli oleh muslim. Dengan kata lain usaha yang dibangun berasal dari muslim, dikelola oleh muslim, dan ditujukan untuk muslim juga dengan tidak mengesampingkan non muslim sebagi konsumen/ pelanggan.

Konsep tersebut Alhamdulillah sudah banyak disampaikan dan diperjuangkan oleh para Ulama dan aktivis muslim baik perorangan maupun kelembagaan. Termasuk salah satu yang memperjuangkan hal tersebut adalah Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Sleman Yogyakarta (PPM MBS Sleman Yogyakarta). Perjuangan tersebut diupayakan melalui banyak unit usaha yang dibangun, yang sebagian besar menggunakan nama Hasbuna. Kemudian disebut Hasbuna Group.

Perjuangan Hasbuna Group dilakukan secara bertahap. Usaha Muslim sudah mulai dibangun dimulai dengan memaksimalkan potensi di dalam Pondok. 3 Unit Hasbuna Mart, 3 Unit TokoMu, Hasbuna Laundry, Hasbuna Catering, Hasbuna Bakery, Unit Buku dan Seragam, Hasbuna Bengkel Las, Hasbuna Farm dibangun untuk memenuhi kebutuhan pondok dan tetap berusaha melebarkan pasar ke masyarakat luas. Untuk usaha yang berada di luar pondok ada Hasbuna Toko Bangunan dan Hasbuna Grosir.

Dengan dibukanya banyak usaha baik yang di dalam pondok maupun di luar pondok, ada banyak manfaat yang bisa kita terima, antara lain :

  • Kepemilikan aset produktif oleh muslim berangsur mulai membesar
  • Masyarakat muslim memiliki pilihan yang lebih banyak untuk belanja di toko muslim
  • Penyerapan tenaga kerja untuk kalangan muslim semakin luas, karena semua karyawan yang direkrut 100% muslim
  • Laba yang diperoleh In Syaa Allah digunakan untuk keperluan pondok pada khususnya serta perjuangan dakwah ke masyarakat pada umumnya
  • Kehalalan produk menjadi lebih terjamin karena dimiliki dan dikelola oleh muslim
  • Semua perjuangan yang telah dilakukan Hasbuna Group tentunya berujung pada satu tujuan mulia yaitu kemandirian pondok pada khususnya dan kemandirian muslim pada umumnya.

    Terakhir, harapan penulis adalah agar setiap pembaca mulai sadar dan membangun usaha muslim untuk kemandirian muslim. Semakin banyak usaha muslim yang dibangun maka akan mempercepat pencapaian tujuan kita Bersama yang tidak lain adalah kemandirian muslim

    Jazakumullah Khairan Katsiran

    Ditulis oleh : Ustadz Muhammad Kharis, Manager Koperasi PPM MBS Sleman-Yogyakarta

Masih ingat dengan seleksi Duta Lingkungan Hidup desember lalu??Ya…rentetan seleksi tersebut berhasil menyaring sekitar 50 santri terbaik dari berbagai kalangan kelas dan mengumpulkannya ke dalam satu forum yang sama.

Terik matahari turut membakar semangat 50 santri anggota baru DLH pada saat prosesi pelantikan yang berlangsung pada Jum’at (23/3) pagi itu. Pelantikan yang bertempat di halaman belakang sekolah PPM MBS Sleman kompleks putri ini dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.

Bacaan basmalah membuka prosesi pelantikan pagi itu. Setelah acara dibuka, dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua duta lingkungan hidup, Aniq Jauharunnisa (XI IPA 4) dan Resta Dhuhrotun Nisak (XI IPS 4), selaku ketua umum PR IPM PPM MBS Putri Sleman.

Arahan dari ustadz Didik Riyanta, S. Sos. I selaku wadir I bidang pendidikan sekaligus pembina DLH pun membuka rentetan pelantikan pagi itu. Dalam arahannya, ustadz Didik pun berharap agar lingkungan sekolah menjadi lebih bersih dan hijau. Ustadz Didik juga memberikan kepercayaan kepada para anggota baru DLH agar menjadi pelopor hijau dan bersihnya lingkungan sekolah.

Pelantikan secara simbolis dilakukan dengan pemberian slayer yang berlogo Duta Lingkungan Hidup MBS Sleman. Setelah mereka resmi dilantik, acara dilanjutkan dengan prosesi foto bersama anggota baru DLH. Anggota baru DLH ini merupakan generasi pertama, mengingat DLH sendiri juga merupakan forum baru di MBS putri.

Acara tak berakhir sampai disitu, setelah resmi dilantik, anggota baru DLH pun langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penghijauan lingkungan sekolah. Dengan arahan  Pak Kardi selaku kepala bagian kebersihan MBS, mereka memulai menanam rumput di halaman samping Hasbuna Resto. Tanpa takut kotor, mereka bahu membahu menanam rumput siang itu.

Adanya Duta Lingkungan Hidup sendiri juga merupakan langkah penghijauan lingkungan sekolah dalam rangka persiapan lomba Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan tingkat Provinsi yang akan berlangsung pada bulan November 2018 mendatang.

 

Ditulis oleh : Zidna Navela Kamelia, IPM Putri Bagian Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)

 

 

Bidang kajian dakwah Islam (KDI) kembali menggelar acara triwulannya, yakni Muhadhoroh Kubro per angkatan. Kali ini menjadi giliran bagi angkatan 7 atau kelas 4 sebagai pengisi acara. Dilaksanakan pada hari kamis (22/3) malam, acara ini dibuka dengan puisi berbahasa arab dan inggris. Kemeriahan acara berlanjut dengan masuknya 3 MC dengan 3 bahasa yang berbeda.

Mengangkat tema “Menjadi Generasi Zaman Now Dalam Menghadapi Globalisasi”, panitia acara menampilkan berbagai macam penampilan yang mendukung tema tersebut. Seperti hiburan yang menampilkan perbedaan zaman dulu dan zaman sekarang.

Menuju acara inti yakni khitobah 3 bahasa. Muncul nama Luthfi Retno sebagai penyampai pidato bahasa inggris. Santriwati kelas X MIA 3 ini berbicara akan pentingnya waktu sebagai generasi zaman now. Ia juga memaparkan bagaimana seharusnya para remaja mengatur waktunya. Kemudian tampil Ratu Azmy dengan pidato bahasa arabnya. Ia melengkapi pidato sebelumnya dengan tema “Laa ilaaha illallah”, dimana pidato yang disampaikannya mengungkap akan pentingnya kekuatan iman dalam diri tiap remaja di kehidupan sehari-hari.

Terakhir, pidato bahasa indonesia yang disampaikan Syifa Haulina, ‘Berhati-hatilah menjadi seorang wanita’, diangkat sebagai materi utama. Santriwati asal Brebes ini memaparkan kelebihan wanita sebagai makhluk Allah yang apabila tak dibarengi penjagaan lisan dan pakaian menjadi sia-sia.

Tak hanya berisi khitobah, beberapa hiburan juga ditampilkan. Ada Shadow Show dan nasyid yang menarik perhatian ratusan santriwati PPM MBS Putri Sleman. Muhadhoroh Kubro ini dipungkasi dengan evaluasi acara oleh Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI).

Ditulis oleh : Zidna Navela Kamelia, IPM Putri Bagian Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)