Seleksi gelombang pertama Tes Penerimaan Santri Baru (PSB) PPM MBS Yogyakarta Tahun Pelajaran 2025/2026 digelar hari  Ahad (03/11). Ratusan calon santri MBS bersama orangtuanya berbondong-bondong menuju kantor pusat PPM MBS Yogyakarta.

Antusiasme tersebut tak lain ialah untuk mengikuti pelaksanaan ujian Penerimaan Santri Baru (PSB) gelombang ke-1 PPM MBS Yogyakarta. Sebanyak 733 calon santri baru dari berbagai daerah di Indonesia ikut ambil bagian mengikuti tes tertulis dan wawancara yang dimulai pukul 08.00 – 14.00 WIB.

Tes diadakan di kompleks gedung putra, setelah sebelumnya diadakan upacara pembukaan di hall kampus putra. Ketua PSB ustadz Sidik Nugroho, S. Pd menyampaikan bahwa untuk tes tertulis ini diikuti untuk semua jenjang dari SMP, Takhasus dan SMA.

Besar harapan orang tua yang anaknya lulus pada tes seleksi gelombang pertama ini, menyampaikan dan menyatakan sepenuhnya kepercayaan atas anaknya untuk dididik dan dibina kepada pihak pesantren. Sesuai dengan motto nya,”Membina Iman, Akhlaq dan Ilmu”.

Sebagai informasi, PPM MBS merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah yang berbasis pesantren. MBS dalam program belajar mengajar menggunakan kurikulum keseimbangan antara dinas dan kurikulum pondok dengan persentase 50%:50%.

Dengan demikian diharapkan, santriwan dan santriwati alumni PPM MBS dapat menyebar ke berbagai perguruan tinggi negeri, swasta maupun internasional. Terlebih, MBS sendiri telah memiliki program khusus AR Fachruddin yang akan melahirkan calon-calon kader Muhammadiyah dengan spesifikasi ulumusyar’i.

Saat ini, MBS Yogyakarta telah bekerjasama dengan pihak universitas di Timur Tengah, seperti Libya, Turki. Selain itu, MBS juga telah mengantongi ijazah mu’adalah dari Universitas Al Azhar Kairo, Mesir dan Universitas Islam Madinah. MBS sendiri berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki visi mempersiapkan kader Muhammadiyah berdasarkan Alquran dan As-Sunnah.

Selanjutnya hasil pengumuman kelulusan tes PSB Gelombang 1 ini akan diumumkan melalui situs resmi dan akun media sosial pondok pesantren pada tanggal 9 November 2024 mendatang.(ElMoedarries)

 

Sejak berdirinya SMA MBS Tahun 2012, belum pernah ada siswa SMA MBS yang berhasil menembus kampus Universitas Indonesia (UI), Tapi tahun ajaran (2022/2023) ini siswi SMA MBS mengukir sejarah yakni Lulus UI melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).  Ia adalah Sabrina Dzahabiyyah Ramdana, siswi dari SMA MBS, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Selama enam tahun menjadi siswi MBS, putri sulung pasangan Bapak Irfan Ramdana dan Ibu Rahimah Amin ini selalu semangat dan tekun belajar. Kini usahanya telah membuahkan hasil yang memukau. Sabrina menjadi siswi pertama dalam sejarah berdirinya SMA MBS, yang berhasil menembus UI melalui jalur SNBT dengan jurusan Sastra Daerah untuk Sastra Jawa.

Dikutip dari website ui.ac.id UI adalah salah satu universitas riset atau institusi akademik terkemuka di dunia dengan pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global. UI berada di peringkat kampus terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian lembaga pemeringkatan dunia.

Kepala SMA MBS, ustadz Roiq, Lc mengatakan sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh Sabrina. Keberhasilan Sabrina menembus UI membuktikan usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mendidik siswa telah berhasil dan ini juga membuktikan bahwa SMA MBS merupakan sekolah kader yang mampu mencetak generasi-generasi emas yang luar biasa dengan tenaga pendidik yang sudah mumpuni di bidangnya masing-masing.(ElMoedarries)

Santri MBS juarai Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat SMA/MA sederajat se-DIY. Dia adalah Furqon Darmawan Atasoge, santriwan kelas 10 E.

Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XII diselenggarakan oleh AMAYO (Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta) dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2024.

“Alhamdulillah anak kita dari MBS berhasil meraih juara pertama sekaligus membawa piala,” kata ustadz Indra Oktora pembina Tilawah MBS, Selasa (29/10).

Ia menambahkan Furqon menjadi juara pertama setelah berjuang mengalahkan sekitar 30 peserta dari SMA/MA se-DIY.

Sementara itu, Furqon, santriwan asal NTT mengaku sangat senang dan terharu atas perolehan prestasi yang diraihnya sehingga mampu mangalahkan peserta lainnya yang terdiri dari berbagai sekolah/madrasah yang ada di DIY.

”Alhamdulillah senang dan bangga bisa mempersembahkan prestasi juara MTQ untuk pondok tercinta,” ujar Furqon yang juga diamini oleh ustadz Eko Sugiarto selaku kordinator lomba MBS.

Kepala Sekolah SMA MBS menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian santri SMA MBS pada lomba MTQ tingkat SMA/MA se-DIY. Prestasi yang diraih menunjukkan bahwa santri MBS memiliki semangat yang tinggi baik pada aspek akademik maupun religiusitas.

“Selamat kepada Furqon Darmawan Atasoge, semoga prestasi ini dapat memberikan semangat kepada santri lainnya untuk terus mengukir prestasi, pakailah ilmu padi, semakin berisi semakin rendah hati,” tutur ustadz Roiq, Lc diruang kerjanya.(ElMoedarries)

 

Sebanyak 32 personel Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) MBS memadati Lapangan Paseban, Bantul dalam acara Apel Akbar KOKAM pada Ahad, 27 November, yang diselenggarakan untuk memperingati Milad KOKAM ke-59. Acara ini berlangsung meriah dengan beragam kegiatan yang menunjukkan semangat dan kekompakan para kader.

Apel Akbar tersebut tidak hanya menjadi ajang kumpul KOKAM, tetapi juga dihadiri oleh pejabat pemerintah setempat. Bupati Bantul, Forkopimda kabupaten Bantul, Komandan KODIM, Kapolres Bantul, ketua PW Pemuda Muhammadiyah Yogyakarta, Komandan KOKAM Wilayah, PDA , IPM, HW, TS, IMM, turut serta dalam apel akbar yang dihadiri ribuan kader KOKAM DIY tersebut.

Acara dimulai dengan penampilan drumband dari KOKAM Sanden, Bantul yang turut menghibur para peserta dan tamu yang hadir.

Ramanda Arba Riksawan Qomaru, SE, selaku pembina apel, dalam sambutannya menekankan pentingnya apel ini sebagai momentum untuk memupuk kembali semangat anggota KOKAM. “Harapan kami, apel akbar ini mampu mengembalikan semangat rekan-rekan KOKAM untuk terus berjuang bersama Muhammadiyah dalam semangat ta’awun,” ujar Ramanda Qomaru.

Ia juga menambahkan bahwa selain apa yang tertulis di dalam panduan KOKAM yang telah diterbitkan oleh PP Pemuda Muhammadiyah, diharapkan KOKAM tetap berada pada garda terdepan untuk menjaga manhaj dan ideologi Muhammadiyah, tambahnya dengan penuh semangat.

Selain itu, ketua PDM Bantul itu berharap agar seluruh anggota KOKAM senantiasa berada di garda terdepan untuk menjaga marwah dan aset Muhammadiyah baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang ada di setiap cabang dan ranting. “Peran KOKAM di cabang dan ranting sangat penting, di antaranya bekerjasama dengan siapapun, terlebih kepada pemerintah untuk bersinergi, sekaligus merawat ukhuwah Islamiyah sesuai dengan tugas dan fungsi KOKAM,” tutupnya.(ElMoedarries)

 

Kabar gembira datang dari gelaran Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) antar mahasiswa asing yang diselenggarakan oleh Ikatan Persaudaraan Qori-Qori’ah Indonesia (IPQI). Dua orang alumni MBS yang kini tengah menempuh studi di Al-Azhar, Kairo, Mesir, Aushaf Nabila Farahdiya (angkatan ke-7) dan Kunta Ulinnuha (angkatan ke-9) berhasil meraih juara 2 MHQ 30 juz untuk kategori banat (perempuan), sementara Kunta Ulinnuha masuk finalis 5 besar MTQ pada ajang yang berlangsung pada pada 23-24 Oktober 2024, di Raudlah Husainiyyah itu.

Musabaqoh ini diadakan oleh Ikatan Persatuan Qori Indonesia (IPQI) bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia Mesir (PPMI) yang diikuti oleh mahasiswa/pelajar dari berbagai negara di Mesir.

Keberhasilan Aushaf dan Kunta dimana keduanya merupakan wakil Indonesia dalam mushabaqoh ini setelah babak penyisihan, berhasil meraih nilai yang baik.

Adapun aspek penilaian di antaranya ada tajwid, fasohah, maqomat dan suara, juga adab. Ini merupakan kali keempat bagi IPQI menyelenggarakan MTQ antar Mahasiswa asing.

“Alhamdulillah kami sebagai perwakilan Indonesia dalam cabang lomba Musabaqoh Hifdzil Qur’an dan Musabaqoh Tilawatil Qur’an berhasil mengalahkan puluhan peserta dari berbagai negara, seperti Nigeria, Filipina, dan India,” demikian kata Kunta ketika dihubungi via whatsapp

Ditambahkan, MTQ Alamiyah ini menjadi agenda rutinan IPQI Kairo di setiap tahunnya. Sedikit menjelaskan bahwa IPQI Kairo ini adalah komunitas mahasiswa yang fokus bergerak pada pengembangan dan pembelajaran seni baca Al-Qur’an serta penguasaan maqomat showtiyah, terang Kunta.

Salah satu agenda rutinannya seperti Daurah Maqomat dan MTQ Alamiyah itu sendiri. Alhamdulillah MTQ Alamiyah tahun ini diikuti kurang lebih oleh 8 negara. Mulai dari Indonesia, Malaysia, Nigeria hingga Mesir itu sendiri, ucap Kunta.

Di akhir wawancara, Kunta berharap kegiatan ini sebagai sarana peningkatan intelektualitas dana bakat minat para mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Dirinya juga menyampaikan doa dan dukungannya terhadap setiap kegiatan yang membantu meningkatkan kualitas masisir menuju lebih baik. Masisir menjadi lebih baik secara kualitas, bukan kuantitas semata.(ElMoedarries)

 

 

 

 

 

 

 

 

PPM MBS Yogyakarta turut berpartisipasi dalam acara Kemah Santri Akbar yang digelar pada Ahad-Selasa [20-22/10/2024] di Bumi Perkemahan Kampung Karet, Karanganyar. Acara ini diikuti 1318 santri dari seluruh Indonesia, yakni 786 santri putra dan 532 santri putri, di bawah naungan pondok pesantren Muhammadiyah Se-Indonesia. Acara ini diadakan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah [LP2 Pimpinan Pusat Muhammadiyah].

PPM MBS Yogyakarta turut mengirimkan delegasinya berpartisipasi dalam gelaran KSM [Kemah Santri Muhammadiyah] Nasional. Selama tiga hari tersebut, para santri dilatih untuk mengokohkan pengamalan nilai-nilai utama yang terkandung dalam janji Hizbul Wathan dan 20 nilai budaya pesantren Muhammadiyah, seperti jiwa ikhlas, jujur, berpikir maju, kreatif, inovatif, disiplin, mandiri, serta hidup bersih dan sehat. Santri juga diajak peduli terhadap lingkungan, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjunjung tinggi integritas dengan malu berbuat melanggar norma agama maupun sosial.

Dalam Kemah Santri Muhammadiyah tersebut, digelar pula lomba yang berhubungan dengan dunia pesantren digelar, di antaranya musabaqah al-fahmi al-Quran, tilawat al-Quran, hafdz al-Quran, hafdz al-hadis, qiraat al-kutub, serta pidato dalam bahasa Arab dan Inggris. Selain itu, terdapat pula lomba kepanduan Hizbul Wathan, seperti baris-berbaris, lomba karya tulis ilmiah, dan lain-lain.

Alhamdulillah, PPM MBS Yogyakarta mendapatkan beberapa prestasi di beberapa cabang kejuaraan. Berikut beberapa nama santri beserta kategori kejuaraan yang diperoleh :

  1. Faiz Abhipraya / Juara 2 MQK Akhlak
  2. Azzam Hidayat Zain/ Juara 1 MQK Qur’an
  3. M. Chanif F/ Juara 1 MQK Hadist
  4. Fadhila Nurul Izzah/ Juara Harapan 2 Pidato Arab SMA
  5. M. Fathurrohman / Juara Harapan 1 MTQ SMP
  6. Mughni Arfadullah / Juara Harapan 2 Hadis Arba’in SMP
  7. Gavan Vadin /Juara 2 MQK Aqidah
  8. PPM MBS Yogyakarta Juara 2 Kerapian Tenda

Semoga prestasi yang diraih, menambah kesyukuran dan keberkahan bagi pondok tercinta. Selamat! [A.Y].

 

Industri kuliner semakin naik daun. Meski saat ini pengusaha kuliner terus bermunculan, manisnya peluang bisnis makanan masih terbuka lebar dan banyak sisi yang dapat dieksplor. Berinovasi dan cermat melihat trend kuliner adalah salah satu kunci keberhasilan untuk terus melaju di industri ini.

Pebisnis kuliner pun tak hanya muncul dari kalangan para investor dengan modal berlimpah, kini dari kalangan pebisnis dengan modal keyakinan dan akhirnya nekat pun mulai lahir sosok-sosok muda yang bergelut dalam bisnis kuliner. Salah satunya adalah Setya Rauf Ikhwanto dengan produk Sambal Nona Neni.

Berangkat dari kegelisahan dirinya, melihat jeritan para petani yang mengeluhkan ketidakstabilan harga panen yang diperparah dengan terus meningkatnya harga tanam yang mereka dapatkan.

Akhirnya membuat alumni PPM MBS Yogyakarta Angkatan ke-5 itu ingin mengangkat marwah petani lokal dalam kancah bisnis kuliner. Dengan cara mengolah hasil pertanian lokal yang ada di desanya menjadi produk yang memiliki nilai jual dan daya tahan yang lebih tinggi untuk memakmurkan petani yang ada di daerah. Dan hal itu ia wujudkan lewat produk sambal Nona Neni.

“Usaha ini saya rintis mulai tahun 2022 dari modal nekat dan yakin, meski di awal ada keraguan  tapi syukur banyak teman yang support,” tutur pria yang kerab disapa Rauf.

Kini Rauf telah berhasil dan sukses menjalankan usahanya dengan memproduksi sambal. Menariknya, ia menamai produknya dengan nama “Nona NeNi” yang terinspirasi dari nama ibundanya.

“Asalkan yakin dan tekun pasti bisa. Selain itu, bahan-bahan yang digunakan juga harus segar agar konsumen nggak kabur karena rasanya tidak enak ataupun ikannya gak segar,” tuturnya.

Mengolah penganan berbahan dasar cabe, Rauf membutuhkan suplai dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Untuk menjamin pasokan bahan dasar terus terpenuhi, ia berupaya menjalin relasi dengan petani lokal sebagai supplier.

“Kami merangkul 35 petani lokal untuk memenuhi bahan baku yang kami butuhkan. Kami juga bekerjasama dengan desa untuk turut melakukan hilirisasai tehadap hasil panen yang dilakukan oleh petani yang ada di desa Caturharjo Sleman, Yogyakarta,” tuturnya.

Selain itu, dalam menjalankan bisnis sosial ini, pria 24 tahun yang punya kegemaran beladiri tersebut merangkul berbagai pihak seperti, stakeholders dari  akademisi dan juga masyarakat sekitar.

“Kami bekerjasama dengan stakeholder untuk melakukan perijinan dan legalitas terhadap produk yang kami miliki. Tidak cukup sampai disitu, kami juga menggandeng kalangan akademisi seperti dosen UNY untuk memantau dan menjaga kualitas dari sambal Nona Neni yang kami buat.

Untuk melancarkan usahanya, putra sulung pasangan Bapak Setya Robbanta dan Ibu Neni Koesnaeni ini juga menjalin mitra dengan mengajak 50 pemuda untuk ikut aktif dalam menjalankan bisnis ini.

Rauf menjelaskan, di bidang produksi dan penjualan dirinya memberdayakan 15 ibu rumah tangga di sekitar untuk mengolah limbah yang dihasilkan menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti vas bunga, rak bunga dan produk hantaran.

Kami juga mengolah limbah organik untuk menjadi pupuk untuk membantu petani dalam melakukan penanaman berikutnya, terangnya.

Ia mengakui, berbisnis kuliner dengan modal pas-pasan memiliki tantangan tersendiri. Adapun kendala yang kami hadapi sekarang adalah keterbatasan modal sehingga untuk proses packaging kami masih menggunakan peralatan sederhana, seperti menggunakan setrika dan hairdryer untuk menyegel kemasan yang kami miliki,”ungkapnya.

Bermain bisnis di lini sambal pun memerlukan keberanian. Mengingat beragamnya jenis sambal botol yang beredar di pasaran, yang juga tumbuh dari berbagai UKM dan produk lain skala rumah tangga.

Pun ketika menengok sosial media seperti Instagram misalnya, aneka jenis sambal ditawarkan dan dipromosikan dengan begitu apik. Meski begitu, peraih medali emas POPDA DIY cabang silat tahun 2017 tersebut tetap berusaha menciptakan pasarnya sendiri.

“Kami cukup berani mengambil segmen sambal, karena kami ingin menciptakan pasar kami sendiri dengan taste serta cita rasa nusantara, sehingga dapat diterima semua orang. Alhamdulillah produk kami hampir telah terjual di seluruh penjuru Indonesia dan beberapa negara tetangga seperti, Jepang, Korea, China dan Vietnam,”tukasnya.

Saat ini Sambal Nona Neni yang telah diproduksi alumni Tata Boga Universitas Negeri Yogyakarta ini memiliki 7 varian sambal, yaitu, bawang, teri, terasi, cumi ijo, cumi merah, ikan asap, dan juga sambal matah. Per bulannya bahkan menembus produksi hingga 700 sampai 1.600 botol.

Pria pemilik akun ig Sambal Nona Neni ingin menjadikan Sambal Nona Neni sebagai produk kuliner Sleman yang bisa go nasional dan internasional, serta menjadi perusahaan kuliner pertama yang memiliki produk yang mengangkat marwah petani lokal daerah Sleman, Yogyakarta.

Berkat visi inilah Setya Rauf Ikhwanto akhirnya mendapatkan predikat Pemuda Pelopor DIY bidang pangan dari kategori Boga. Rauf mengatakan melalui prestasi ini ia berharap dapat menginspirasi generasi muda Sleman untuk berkarya.

Baginya sebagai seorang wirausaha harus siap menghadapi tantangan, berani untuk memulai dan mencoba, serta fokus dalam menjalankan usahanya. Rauf pun bercita-cita memiliki sebuah pabrik yang dimana semua pekerjanya berasal dari pemuda desa Caturharjo sehingga  membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal setempat.

“Saya ingin membantu para pelaku UMKM agar dapat maju dan menghasilkan produk berkualitas skala nasional dan internasional,” tutupnya.(ElMoedarries)

Kontingen Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta yang menerjunkan 30 santri dan 4 pendamping, mengikuti Kemah Santri Muhammadiyah (KSM) Nasional untuk kali pertama yang dipusatkan di Kota Karanganyar, Jawa Tengah.

Kontingen yang terdiri dari 2 regu putra dan 1 putri ini dilepas oleh Pimpinan MBS, ustadz Muhammad Fauzan Yakhsya, S. Hum, Ahad, (20/10). Dalam sambutannya, ustadz Fauzan berharap kontingen MBS mampu menunjukkan yang terbaik pada ajang yang digelar perdana tersebut.

Pada kesempatan ini, ustadz Fauzan berpesan kepada seluruh kontingen untuk memanfaatkan kesempatan kemah santri ini sebagai ajang untuk mengembangkan potensi diri, memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan sikap nasionalisme.

“Saat pelaksanaan kegiatan, tunjukkan kemampuan dan keterampilan antum dengan tetap menjunjung tinggi sportifitas serta mengedepankan akhlakul karimah, jaga kebersamaan dan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari budayakan perilaku bertegur sapa dan jaga kebersihan,” tegasnya.

“Apa yang selama ini diajarkan oleh ustadz dan ustadzah, di sanalah kita tunjukkan kepada semua yang hadir bahwa kita juga bisa menghadirkan yang terbaik,” kata ustadz Fauzan. Ia berharap, semua arahan para pendamping, ustadz dan ustadzah, dapat diterjemahkan dengan baik.

Ustadz Fauzan juga menyemangati para santri yang terpilih ke dalam ajang tersebut untuk menunjukkan identitas santri MBS dengan selalu takallam billughotil ‘arobiyyah  di area perkemahan.

“Tunjukkan kalau antum itu berbeda dengan kontingen lainnya, usahakan selalu berbahasa arab selama antum di perkemahan. Karena antum adalah santri-santri pilihan yang terpilih untuk mewakili pondok pesantren kita,” imbuhnya.

Untuk itu, ia berharap para santri yang ikut dalam kegiatan ini untuk memberikan yang terbaik demi nama baik pondok pesantren. “Ini kesempatan terbaik menunjukkan kemampuan kita,” ucapnya.

Diketahui, gelaran perdana Kemah Santri Muhammadiyah (KSM) Nasional ini sebagai rangkaian peringatan Hari Santri Nasional. Kegiatan ini akan berlangsung dari Ahad hingga Selasa, 20-22 Oktober 2024, di Bumi Perkemahan Kampung Karet, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.

Kemah Santri Nasional akan dihadiri oleh santri dari berbagai daerah di Indonesia. Tercatat sekitar 24 provinsi telah terkonfirmasi mengirimkan kontingen pesertanya di ajang Kemah Akbar tersebut.(ElMoedarries)

 

PPM MBS Yogyakarta usai menggelar acara Tour De Campus. Acara ini digelar pada Kamis,17 Oktober 2024. Acara dimulai dari pagi hari hingga malam hari. Dalam waktu seharian itu, santri kelas XII diajak berkeliling ke kampus-kampus di solo raya. Para santri diajak ke UMS, UNS, Masjid Syekh Zayyed, Taman Balekambang, PGS serta Javenir. Acara tour de campus di buka dengan pembacaan ayat suci al-quran oleh Arsya Satria Joanda 12 Sains 2.

Ketika di UMS, santri disambut oleh Pak Ratnanto Fitriadi, S.T., M.T. selaku Kabag Admisi dan Akademik. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwasanya gedung-gedung di UMS adalah milik persyarikatan, jadi kita bisa menggunakannya karena bagian dari persyarikatan. Sementara itu, Prof. Apt. Dr. Muhammad Da’i, M.Si. Di UMS ada kerjasama penyelenggaraan tes penjajakan akademik bagi seluruh santri kelas 12 yang bertujuan untuk mengidentifikasi minat dan bakat akademiknya, sehingga dapat memilih program studi yang sesuai dan meningkatkan peluang diterima di perguruan tinggi.

Ketika berkunjung di UNS, santri dan rombongan Tour De Campus disambut oleh Pak Yaman Umaran, S.Si sebagai perwakilan UNS. Dalam sambutannya ia menyampaikan, “UNS adalah Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret akan tetapi sesuai keputusan keppress RI No. 55 thn 1982 yang membuat nama kampus berubah menjadi Universitas Sebelas Maret. Beliau juga memaparkan program, jurusan, fakultas dan beasiswa-beasiswa yang bisa didapatkan di kampus tersebut.”

Ustazah Sri Kijang selaku ketua kegiatan menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini adalah “memotivasi anak-anak kelas XII agar semangat dalam belajar, menjadi pribadi yg lebih baik, persiapan untuk melanjutkan studinya setelah lulus dari MBS, dan menjadi ulama intelektual dan intelektual ulama di seluruh penjuru dunia.” Ustazah Sri Kijang juga menambahkan, dengan acara ini, anak-anak bisa memiliki gambaran setelah lulus dari pesantren kelak.[A.Y]

 

Selasa, 15 Oktober 2024, PPM MBS Yogyakarta menggelar acara Outing Class. Outing Class digelar di daerah Yogyakarta. Tujuan Outing Class ini diantaranya adalah Kampus UAD, Museum Muhammadiyah, Keraton Yogya,Taman Pintar. Kegiatan ini sudah dimulai sejak pagi hari hingga sore hari.

Outing Class diikuti oleh kelas IX PPM MBS Yogyakarta. 383 anak mengikuti kegiatan ini. Ketua panitia Outing Class, Ustaz Umar Zaelani mengatakan, “tujuan dari acara ini adalah membuat santri bisa berpikir dan berwawasan serta membuka cakrawala mereka untuk masa depan yg akan mereka hadapi, khususnya di bidang pendidikan”.

Dirinya menambahkan “target dari acara ini adalah agar santri-santri MBS bisa menjadi lebih semangat lagi dalam belajar dan melanjutkan jenjang pendidikannya di MBS agar mudah dalam masukke kampus-kampus favorit khususnya kampus Muhammadiyah.

Dalam acara Outing Class ini santri juga mengunjungi kampus UAD dan mendapatkan informasi lebih banyak tentang perkembangan dan jurusan yang bisa dijadikan rujukan setelah lulus dari MBS Yogyakarta.

Alhamdulillah acara Outing Class berjalan lancar dari pagi hingga sore harinya. [AY]