Dua alumni MBS yang kini tengah menimba ilmu di Maroko dan Libya dikukuhkan menjadi ketua PCIM setempat. Mahasiswa jurusan Islamic Studies Universitas Hassan II Casablanca, Maroko, Jundi Abdurrahman terpilih menjadi ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kerajaan Maroko periode 2023-2025.

Sedangkan PCIM Libya telah bermufakat memilih Ahmad Najirulloh Siregar sebagai nahkoda baru untuk periode 2023-2025. Ahmad merupakan mahasiswa Sastra Arab, Islamic Call College, Tripoli, Libya. Keduanya tercatat sebagai alumni MBS angkatan ke-8 dan ke-6.

Dikonfirmasi via WhatsApp, Jundi Abdurrahman, mantan ketua IPM Putra MBS masa bakti 2019-2020 menyampaikan ungkapan haru atas amanah dan kepercayaan yang diberikan. Menurutnya amanah ini bukan sekadar amanah biasa, tapi amanah keummatan yang harus diemban dengan penuh kesungguhan.

Hanya kepada Allah kita memohon Ridho serta petunjuk, semoga apa yang kita ikhtiyarkan dalam mengemban amanah ini dinilai ibadah, dan kepada kawan-kawan kader persyarikatan kami ucapkan rasa bangga dan hormat atas kepercayaan yang diberikan. Ini amanah ummat, yang harus dijalankan dengan kesungguhan, sekali lagi mohon dukungan serta titip doa di setiap sholatnya” jelasnya sesaat setelah terpilih.

Sementara itu, di tempat terpisah Ahmad Najirulloh Siregar atau yang akrab dipanggil Ahmad menyatakan akan berusaha mewujudkan PCIM Libya yang lebih dinamis dan lebih baik dari sebelumnya.

Penuh haru, santri asal Depok, Jawa Barat ini menyampaikan terima kasih terhadap pihak-pihak terutama kader diaspora yang telah memberikan kepercayaan untuk memimpin salah satu organisasi otonom di Muhammadiyah. Ahmad bertekad membawa PCIM Libya semakin maju, berwawasan luas, dan berpikir global.

Dia pun meminta dukungan seluruh kader untuk bersama-sama membangun PCIM Libya yang lebih baik. “Ini adalah amanah yang besar karena seluruh kader menumpukan harapan ke saya. “Saya mohon doa kepada semuanya, semoga mampu mengemban amanat ini sehingga ke depan, PCIM Libya yang selama ini mati suri mampu bangkit menjadi lebih baik,” ujar mantan bagian Perkaderan IPM MBS Putra dalam keterangan tertulis, Selasa (11/8).

Ucapan selamat pun mengalir dari berbagai pihak, salah satunya Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Besar Alumni MBS (IKA MBS) Yogyakarta, Hafidana Ardea, SH. Dia merasa bangga, dua alumni alumni MBS dipercaya memimpin PCIM Maghrib.

Saya mewakili IKA MBS menyampaikan selamat dan sukses atas terpilihnya dua rekan alumni MBS Ahmad Najirulloh Siregar dan Jundi Abdurrahman, santri MBS angkatan ke-6 dan ke-8 yang terpilih menjadi Ketua PCIM Libya dan Kerajaan Maroko 2023-2025. Semoga dapat menjalankan amanah dengan baik dan menginspirasi santri dan pelajar di Nusantara,” ucap Ade.

Ucapan selamat juga disampaikan Ketua Angkatan 8 MBS, Bahtiar Yusuf. Menurut Bahtiar, Jundi merupakan sosok pelajar yang ulet dan bercita-cita tinggi. Selama menjadi santri di MBS, mantan ketua PD IPM Nunukan, Kalimantan Utara itu aktif di berbagai organisasi dan kegiatan. Berkat kepiawaiannya berorganisasi, mengantarkan dirinya menduduki posisi sebagai ketua IPM Putra MBS 2019-2020, terangnya.

“Semoga pencapaian ini dan keuletan akhi Jundi menjadi inspirasi buat adik-adiknya di MBS, maupun rekan-rekan yang berkhidmat di persyarikatan,” ucap Bahtiar.(ElMoedarries)

 

Wakil Direktur 1 Bidang Pendidikan, ustadz Rahmat Susanto, S. Pd melepas keberangkatan Peserta Jambore Nasional Kader dan Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah, di hall parkir utama komplek kampus putra, Jum’at (18/8/2023).

Sebanyak 41 peserta kader Tapak Suci MBS dari perwakilan kelas 11 dan 12, akan bergabung bersama para kader dan pendekar Tapak Suci se-Indonesia, bahkan dikonfirmasi dari belahan penjuru dunia juga bakal hadir di acara tersebut.

Kontingen jamnas Tapak Suci MBS terdiri dari 22 putra dan 19 putri dengan dua orang pendamping putra dan dua orang pendamping putri, seluruhnya akan mengikuti kegiatan Jamnas selama tiga hari mulai 18 – 20 Agustus 2023, di Bumi Perkemahan Jaka Garong, Turi, Sleman, Yogyakarta.

Dalam sambutannya ustadz Rahmat berharap, sebagai duta pendekar Tapak Suci MBS, senantiasa menunjukkan keterampilan, kedisiplinan, berbuat maksimal pada setiap kegiatan dan lomba, untuk mendapatkan hasil yang maksimal pula, serta senantiasa menjaga kesopanan dengan menunjukkan perilaku etika jati diri seorang pendekar, menjaga nama baik almamater pondok pesantren.

Beliau juga meminta, menjadikan kegiatan Jamnas sebagai sarana menambah wawasan, relasi baru, mengenal kawan baru yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Sebagai bekal untuk kepribadiannya, yang kelak akan dapat diterapkan dan diajarkan di kemudian hari. Serta meminta seluruh peserta untuk tetap menjaga ibadah dengan tidak meninggalkanya, dengan memanfaatkan waktu dengan baik di padatnya kegiatan yang diikuti.

Disampaikan ustadz Rifki Yuldi Pratama, selama tiga hari ke depan, peserta Jambore mengikuti rangkaian kegiatan diantaranya; ramah tamah, outbond, latihan keterampilan ragawi, serta teknis praktis senjata yang meliputi sarung, tongkat alif, dan trisula.(ElMoedarries)

 

 

Sudah semenjak pukul 09.00 Wib, pada hari Rabu (16/8/2023) para peserta LCCS (Lomba Cerdas Cermat Sejarah) menunggu acara final lomba. Acara final lomba ini diselenggarakan di Gedung Youth Center Yogyakarta. Acara ini digelar atas Kerjasama Dinas Kebudayaan Sleman Yogyakarta. Tepat pada pukul 09.35 menit, final lomba LCCS pun dimulai. Acara dibuka dengan sambutan dari Dinas Pendidikan Sleman dan juga panitia penyelenggara.

Dalam sambutannya Perwakilan dari Dinas Pendidikan Sleman menyampaikan bahwa ajang lomba ini merupakan bagian dari kewajiban Dinas Pendidikan Sleman membina siswa-siswi SMA/K dalam bidang kebudayaan, pendidikan dan seni budaya. Pasca sambutan, acara dilanjutkan dengan tarian yang menggambarkan kekayaan budaya Yogyakarta. Tari Greget Nyawiji dibawakan oleh Chakil Squad Art Community.

Pada babak final ini, bobot soal memang tidak mudah. Banyak pertanyaan mengecoh yang membuat tim finalis kebingungan dan salah menjawab. Pertanyaan dari juri ini masih berkaitan dengan tema sejarah dan juga kebudayaan nasional dan Yogyakarta secara khusus. Lomba ini memang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam bidang sejarah dan pengetahuan tentang kebudayaan.

Pada hari sebelumnya (Selasa, 15/08/2023), TIM SMA MBS sebenarnya sudah berjuang untuk masuk ke babak final. Pada hari Selasa, SMA MBS berjuang dari semi final masuk ke babak final. Dalam ajang kompetisi ini, ada sekitar 39 sekolah yang mengikuti ajang LCCS ini.

Lomba ini mengangkat tema “Sumbu Filosofi Yogyakarta Menuju Warisan Dunia”. Para peserta sebelumnya sudah diberikan kisi-kisi untuk mempersiapkan lomba cerdas cermat sejarah ini.

Ketiga siswa yang mewakili SMA MBS dalam ajang ini ialah Daffa Muhammad Anggareksa, Lintang Sastrawijaya, Muhammad Walid Almuntase. Mereka bertiga merasa senang telah berjuang sampai detik ini. Lomba kali ini cukup mendebarkan, dan cukup sengit persaingannya, tutur mereka. Mereka sudah berusaha, berusaha dan bertawakkal.

Ustaz Lukman Hakim selaku pendamping dan pembimbing lomba mengatakan “Alhamdulillah meskipun belum bisa menjadi nomor satu, tapi anak-anak sudah berusaha yang terbaik. Semua ini berkat usaha anak-anak dan doa dari ustaz-ustazah. Insya Allah semoga di kesempatan yang akan datang, MBS bisa menjadi yang terbaik”,tuturnya.

Lomba pun berakhir Pukul 13.00 Wib. Lomba diakhiri dengan pembagian hadiah secara simbolik dan foto bersama panitia. Setelah melalui perjuangan panjang, Tim SMA MBS pun harus puas dengan membawa Bronze Medal atau Juara 3 dalam ajang LCCS kali ini. Semoga tahun depan siswa MBS bisa lebih baik lagi. Selamat untuk SMA MBS Yogya!. [Arif Yudistira]

Selasa (15/08/2023) Jofin Putri Alayya akhirnya tersenyum lebar. Senyum Jofin nampak sumringah setelah pengumuman hasil perlombaan diumumkan. Ia pun maju ke panggung menerima sertifikat secara simbolik dari Dewan Juri. Jofin bertandang dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat provinsi. Jofin berhasil memenangkan Silver Medal atau Juara dua mengalahkan kompetitor lainnya.

Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diselenggarakan oleh Pemerintah DIY. Lomba ini diadakan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Lomba ini dimulai semenjak pukul 08.30 sampai 13.00 Wib. Dalam proses seleksi lomba, ada sekitar 220 naskah masuk dari SMA dan 112 dari SMK. Dari keseluruhan naskah yang masuk diseleksi menjadi 50 besar, dan tim dari SMA MBS masuk ke 50 besar.

Setelah masuk 50 besar, mereka para peserta diwajibkan presentasi dan mempertahankan argumentasi penelitiannya dihadapan dewan juri. Tahap selanjutnya diambil 8 besar, dan dari 8 besar itu dipilih lima besar.

Jofin pun percaya diri dan mampu mempertahankan argumentasinya dihadapan juri. Jofin dalam wawancaranya kepada LPP mengatakan bahwa topik yang diangkat Jofin adalah “Penghayatan Budi Pekerti dalam Budaya Jawa”. Penelitian ini diangkat Jofin karena sejatinya Indonesia itu kaya dengan berbagai budaya daerah. Dalam kekayaan budaya daerah itu, kita memiliki khazanah dalam budi pekerti. Saya mengangkat budaya Jawa, tuturnya.

Sebagai kompetisi pertama dalam dunia karya tulis ilmiah, Jofin merasa grogi dan tertantang. “Ini pertama kali bagi saya, biasanya saya ikut lomba menghafal seperti pidato dan lainnya. Dengan presentasi saya harus tampil meyakinkan dan ini tantangan bagi saya.”

Dari kompetisi ini, Jofin mengaku senang bisa mendapatkan pengalaman dalam kompetisi ini. Ia pun mengaku senang bisa mendapatkan Silver Medal dalam ajang ini. Jofin yang bercita-cita menjadi reporter kini masih duduk di kelas XII MIPA 6.

Ustazah Kusworo Rini mengaku senang sekali dengan raihan prestasi santriwatinya ini. Sebagai pendamping lomba dan pembimbing dari Kesiswaan ia mengaku ikut terharu. “Saya ikut bangga dan terharu  santriwati MBS juara.  Karena tadi pagi tegang banget waktu nama-nama yang 8 dipanggil satu satu. Dan jurinya bukan orang sembarangan ada redaktur KR,  penulis senior, dosen dan penerbit.”(Arif)

 

Santri MBS Yogyakarta kembali menorehkan prestasi dalam bidang akademik. Para santri ini berlomba dalam ajang KI HAJAR STEM. Ki Hajar STEM adalah ajang perlombaan untuk siswa SMP, SMA untuk melatih berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dalam bidang project berbasis STEM (Sains, Technology, Engineering and Math).

Lomba ini diadakan dalam bentuk daring. Para peserta mengikuti lomba di Laboratorium di Kompleks MBS. Lomba KI HAJAR STEM ini dilaksanakan dua kali pada tanggal 6 dan 12 Agustus 2023.

Tim MBS sendiri mengirimkan 3 tim untuk mewakili SMP, dan 6 tim untuk mewakili SMA. Mereka mengikuti ajang perlombaan ini pada level basic. Lomba ini diadakan oleh Kemendikbudristek.

Ustaz Eko Sugiarto, S.Pd selaku bidang kesiswaan putera mengaku senang dan bangga atas prestasi santrinya. Dari tim yang diajukan, terdapat satu tim SMP dan 6 Tim SMA lolos ke babak Intermediate. Mereka akan bertanding lagi maju ke babak nasional. Ustaz Eko juga berharap nanti siswanya bisa lolos dan memenangkan di ajang KI HAJAR STEM ini di tingkat nasional.

Para peserta lomba KI HAJAR STEM pun senang dan ceria menyimak timnya lolos dan melaju ke babak nasional. [Arif Yudistira]

Bulan Muharram 1445 H, bertepatan tanggal 8 Agustus 2023 merupakan bulan bersejarah bagi Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, sebab pada bulan tersebut terwujudnya sebuah mimpi dan harapan Pondok tercinta untuk meraih akreditasi dari Universitas Islam Madinah (UIM) di Madinah, Saudi Arabia. Dengan demikian, ijazah Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta secara resmi diakui standar kelulusannya oleh Universitas Islam Madinah.

Mudir Ma’had MBS, Ustadz Fajar Shodiq, menyatakan sangat bangga dan bahagia dengan capaian pesantren MBS yang baru saja menerima ‘penghargaan’ dari UIM berupa mu’adalah (akreditasi). “Keberhasilan ini tidak lepas dari anugerah Allah Ta’ala, kemudian upaya dan kerja keras dari seluruh citivas Pondok Pesantren MBS,”ungkapnya.

Proses akreditasi ini melalui proses yang cukup panjang. Diawali dengan pengajuan proposal pada tahun 2017 dan visitasi asesor dari Universitas Islam Madinah, yaitu Syaikh Dr. Abdul Karim Ar-Ruhaili pada bulan Oktober 2022, terang ustadz Fajar.

Tak ada gading yang tak retak, proposal yang diajukan mendapatkan koreksi dari lajnah akreditas UIM. Proses perbaikan dilakukan berulang kali setiap lajnah akreditasi menemukan kekurangan, tandasnya. Atas kerja keras Tim Akreditasi dan bantuan alumni yang sedang menempuh studi di UIM, akhirnya lajnah akreditas UIM menetapkan kelayakan Pondok Pesantren MBS mendapatkan akreditas.

Dikonfirmasi terpisah, ketua mu’adalah sekaligus Wakil Direktur 3, ustadz Muhammad Taufik, Lc, M. Pd juga menyampaikan kegembiraannya atas capaian ini.

“Alhamdulillah ini adalah sebuah kesyukuran yang luar biasa. Sekali lagi Allah membukakan pintu kenikmatanNya kepada kita dengan dikabulkannya permohonan mu’adalah yang kita ajukan,” ujar ustadz Taufik.

Ustadz Taufik juga mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang terlibat dalam proses pengajuan mu’adalah. Beliau berpesan agar keberhasilan ini tidak menjadi euforia sesaat, akan tetapi sebaliknya, peluang yang telah ada ini harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. “Semoga dengan mu’adalah ini kita bisa mengirimkan anak-anak kita untuk melanjutkan kuliah ke Saudi Arabia terkhusus Madinah. Merekalah yang akan meneruskan kader-kader Muhammadiyah ke depan,”pungkasnya dengan nada optimis.

Semenjak MBS meluluskan santri jenjang SMA tahun 2013, sudah ada 4 santri alumni MBS sedang studi dan sudah lulus dari UIM. Bahkan ada 1 alumni mendapatkan kesempatan melanjutkan ke jenjang S2.

Capaian akreditasi UIM ini menambah deretan prestasi MBS, setelah MBS mendapatkan akreditasi serupa sebelumnya dari Universitas Al Azhar, Kairo. Hal ini sekaligus menjadi motivasi bagi para pengasuh, para Asatidzah dan seluruh santri Pondok Pesantren MBS semakin terpacu untuk meningkatkan kesungguhan serta kualitas dalam memajukan pendidikan di Pondok Pesantren MBS yang barokah ini.(ElMoedarries)

 

 

 

 

 

 

 

Santri MBS kembali menorehkan prestasi di bidang Pencak Silat. Terpantau ada dua pesilat MBS yang menjuarai kompetisi KEJURKAB Dewasa Antar Perguruan Pencak Silat se-Kabupaten Sleman tersebut, yaitu Hasbi Assyakira Abdillah (12 MIPA 3) dan Arif Reksa Pambudi (12 MIPA 1).

Kejuaraan yang diselenggarakan pada 4-5 Agustus 2023 di GOR LPMP DIY, Kalasan, Sleman tersebut, Hasbi berhasil meraih juara 2 kelas B putra, sedangkan Arif sendiri berhasil meraih juara 3 Kelas A putra.

Baik Hasbi maupun Arif mengaku bersyukur, senang dan  bangga meski belum bisa menjadi yang terbaik.   “Alhamdulillah, meski menjadi runner up dan juara tiga kami bisa mempersembahkan medali untuk sekolah.  Tentu ini menjadi motivasi kami untuk lebih serius dalam persiapan,” paparnya.

“Selamat dan sukses untuk Ananda berdua, semoga ini bisa memacu dan memicu untuk terus berprestasi.  Bahwa prestasi bukan hanya dalam bidang akademik, non akademik pun sangat diperlukan,” kata ustadz Roiq, Lc kepala sekolah SMA.  Prestasi dalam bidang olahraga dapat dijadikan pertimbangan dalam seleksi di perguruan tinggi, maka ustadz Roiq berharap kedua santri tetap semangat dalam meraih prestasinya.

Dengan raihan tersebut, MBS kembali menambah beragam prestasi santri dari berbagai kompetisi baik di tingkat lokal, maupun nasional.(ElMoedarries)

 

Santri MBS berhasil menyabet juara 2 dan juara harapan 1 lomba Kaligrafi tingkat Jateng & DIY pada ajang Festival Kaligrafi Jogja ke-10 tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan “Jogja Kaligrafi” bertempat di MI Sultan Agung Condong Catur.

Pelaksanaan kompetisi ini dilaksanakan tanggal 6 Juli 2023 yang diikuti oleh sekolah/madrasah SMA/SMK/MA sederajat dan umum untuk Wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dalam kompetisi tersebut, MBS mendulang dua medali, dengan hasil Farelza Adyastama Kencana (12 MIPA 3) berhasil lolos menjadi juara 2 dan Shalwa Ikara Putri (11 MIPA 4) juga berhasil mendapatkan juara harapan 1.
Menurut ustadzah Syarifah Layli, “Kompetisi Kaligrafi tingkat Jateng & DIY itu diselenggarakan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan “Jogja kaligrafi” dalam rangka Festival Kaligrafi Jogja ke-10 Tahun 2023. Dan alhamdulillah kerja keras latihan dan tekad kuat para peserta akhirnya bisa memborong 2 piala cabang kaligrafi” ungkap pengampu ekstrakurikuler kaligrafi MBS.

Kepala Sekolah SMA MBS, ustadz Roiq, Lc menyampaikan kebanggaannya terhadap prestasi yang diraih. Beliau juga berharap akan banyak prestasi-prestasi yang lain dari santri-santri MBS. “Gapai cita-cita, bina dan latih diri kita karena prestasi itu jawaban dari kualitas sebuah proses pembinaan,” ungkapnya.

Dengan ekstrakurikuler Kaligrafi di MBS, Alhamdulillah bisa dibuktikan dengan munculnya prestasi anak-anak kami,” tambah ustadz Roiq.(ElMoedarries)

 

Pada hari Jumat lalu, pada 4 Agustus 2023, dua santriwan dan satu santriwati telah mengikuti “Tasmi’ Al qur’an bil Ghaib”. Ketiganya alhamdulilah Jayid Jiddan di Kompleks PPM MBS Yogyakarta Program Khusus. Fadlurrahman Luthfi juz 1-5, Muhammad Ridwan 28-30 dan juz 1 dan 2. Sementara Vania Nabilla Izzati tasmi’ juz 3-8.

Tim LPP menyajikan untuk sahabat MBS Yogyakarta bagaimana proses dan keseharian mereka mendukung mereka menjadi pencinta Al-qur’an. Pada hari Ahad (6/8/2023), tim LPP berhasil mewawancarai santriwan dan santriwati yang ikut Tasmi’ Al-quran Bil Ghaib. Santriwan yang pertama adalah Mas Ridwan. Mas Ridwan telah menuntaskan Tasmi’ juz 28-30 dan juz 1 dan 2. Ridwan mengaku mengetahui pondok pesantren MBS dari teman SD-nya. Ridwan berasal dari Semarang, Jawa Tengah.

Ia mengisahkan proses dirinya menjadi seorang hafidz. Ridwan sendiri mengakui bahwa sebenarnya dalam keluarganya belum biasa untuk tradisi tahfidz di keluarganya. Hanya saja, keluarganya membiasakan tadarus qur’an setiap habis Magrib ia lakukan bersama keluarganya. Ridwan adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara. Ridwan lega sudah melangsungkan tasmi’ jumat lalu.

Ridwan juga menceritakan prosesnya bisa menyelesaikan hafalannya. “Di SD sebenarnya sudah hafal juz 29 dan 30”, sisanya di pondok AR Fakhruddin.” Saat ditanya apa motivasinya menghafal qur’an, Mas Ridwan menjawab “Qur’an itu kitab Allah. Saya ingin tahu lebih dalam tentang Islam dari Al-qur’an.”

Mas Ridwan kini masih duduk di kelas X, ia bercita-cita ingin menjadi mujahid dan ahli aqidah. Saat ini ia telah berhasil setoran hafalan 20 juz. “Pondok AR Fakhruddin sangat mendukung dan mensupport.” Menurut pengakuan Ridwan, ia bisa menghafal dengan lancar karena dirinya dalam keadaan fresh. “Ketika pikiran kita fresh, maka akan mudah menghafal. Berbeda kalau pikiran kita panas.”

Berbeda dengan cerita Mas Ridwan, Mas Luthfi dari gunung kidul membeberkan saat di SD, ia ditarget 2 juz, tapi ia belum mampu menyelesaikan. Ia baru selesai 1.5 Juz. Ia mengaku bahwa program dari pondok sangat mendukung untuk tahfidz. Di kelas VII sudah ada program tahsin sehingga membantu untuk menghafal qur’an. “Alhamdulilah sejak kelas VII ada program tahsin, kalau tidak ada tahsin akan sulit menghafal.”

Saat ditanya nyaman mana antara halaqah dan sendiri, Mas Luthfi menjawab tidak ada masalah dengan dua metode itu. Mas Luthfi biasa ngaji dari rumah, disarankan masuk ke pondok. “Alhamdulilah dengan masuk pondok bisa termotivasi untuk hafalan.”

Mas Luthfi saat ini berhasil menyetorkan hafalan 30 juz. Ia mengisahkan proses spiritualnya saat menghafal qur’an. “Alhamdulillah, selama proses menghafal ini ada perubahan yang saya rasakan. Setiap ada masalah, dimudahkan oleh Allah.”

Itulah pengakuan Mas Ridwan dan Mas Luthfi saat ditemui di kantor Pondok MBS Program Khusus AR Fakhruddin.

Sementara itu, Mbak Vania berhasil menyelesaikan juz 3 sampai 8. Vania juga berhasil menyetor hafalannya 30 Juz. Ia menghafal sejak kelas 7. Ia mengakui juga orangtuanya sangat mendukung ia menjadi hafizah.

Vania menyimpan kenangan tersendiri. Ia ingat saat sebelum masuk MBS Yogya tetapi tidak lulus karena tidak punya tabungan hafalan. Ia mengakui masuk MBS Yogya belum ada satu juz. Kini ia berhasil menyetor 30 Juz. Ia mengaku sempat down, tetapi kepercayaan dirinya pulih setelah masuk MBS Yogya Program Khusus. Vania adalah salah satu santriwati yang mendapat beasiswa Dhuafa’.

Ia bercita-cita menjadi Dosen Ilmu Syar’I, Pendakwah dan Penulis. Ia juga berharap ketika ada peluang, ia ingin kuliah di Madinah. Masha Alloh.

Terprogram

Bidang Kema’hadan Putra-Putri Ustaz Mohamad Ridho Al Hikam  mengatakan bahwa per jenjang target dari tahfidz MBS Yogya berbeda-beda. Selama semester pertama, kita focus ke tahsin. Semester kedua, santri diminta menghafal juz 30. Kemudian, selama pendidikan di MBS Pondok Khusus AR Fakhrudin ditargetkan santri bisa hafal dua juz per satu semester. Dari pondok sendiri menargetkan 11 juz. “Alhamdulilah, santri gak sampai tahun ke empat sudah banyak yang hafal 30 juz. Pendidikan di MBS wajib 6 tahun atau selama 12 semester.”

Saat ditanya tentang jumlah santri saat ini, Ustaz Ridho Al Hikam menjawab ada 180 total santri keseluruhan dan ada 19 santri yang berhasil menuntaskan setoran hafalan 30 juz.

Saat ditanya metode pondok dalam membidangi tahfidz, Ustaz Ridho Al Hikam menambahkan bahwa kita didukung program halaqoh. Di pondok MBS Program Khusus, program tahfidz tidak masuk jam pelajaran. Program halaqoh ada dua kali setiap hari. Halaqoh pertama diadakan ba’da subuh untuk setoran hafalan baru. Sementara halaqoh kedua diadakan ba’da magrib untuk setoran murojaah.

Pada MBS Program Khusus juga ada program Dauroh Al-qur’an selama satu bulan khusus kelas IX yang sudah selesai studinya. “kita dibantu untuk itu, jadi santri sebelum liburan mereka ikut program Dauroh Al-qur’an.” Ustaz Hikam juga menambahkan dalam program Dauroh ini, anak bisa hafal satu juz satu hari. Selain itu, program bahasa yang intensif mendukung anak-anak makin cepat menghafal qur’an.[Arif Yudistira]

 

 

 

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Maroko (PPI Maroko) menggelar berbagai penampilan budaya di Indonesian Cultural Day pada Sabtu 29 Juli 2023. Penampilan tersebut berjalan  dengan meriah dan memukau di panggung teater Parc Hassan II, Rabat, Maroko.

Mengangkat tema “The Beauty in Diversity” yang mencerminkan Bhineka Tunggal Eka ala Indonesia, para pelajar ini suguhkan 5 penampilan budaya dari berbagai daerah di Indonesia untuk dipromosikan kepada masyarakat kancah internasional.

Lima penampilan tersebut adalah Tari Saman (Aceh), Tari Sajojo (Papua), Pencak Silat (Jawa), Musik Angklung (Jawa Barat), hingga penampilan teater Kisah Malin Kundang (Sumatra) yang dialihbahasakan ke dalam Bahasa Arab.

Salah seorang mahasiswa Indonesia yang ikut serta memeriahkan Indonesia Culture Day, Jundi Abdurrahman mengatakan, acara yang digelar oleh PPI Maroko ini bertujuan menjadi jembatan bagi para pelajar Indonesia di Maroko untuk mempromosikan dan memperkenalkan budaya Indonesia. Selain itu, acara ini dianggap sebagai upaya untuk menjaga hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Maroko, yang telah terjalin selama puluhan tahun.

Jundi yang merupakan alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta angkatan ke-8 tampil menyuguhkan aksi teatrikal kisah Malin Kundang. Dibawakan versi bahasa arab, mahasiswa jurusan Islamic Studies Universitas Hassan II Casablanca tersebut sukses menghibur para penonton dengan memerankan tokoh utama “Malin Kundang”. Sebagai warga negara Indonesia, tentunya bangga bisa mempersembahkan penampilan salah satu cerita rakyat yang melegenda asal Sumatera Barat tersebut.

Kisah Malin Kundang kita pilih karena sarat nilai moral dan nilai pendidikan kepada anak-anak untuk tidak bersikap durhaka kepada orang tuanya, terutama sang Ibu, ungkap mantan ketua IPM MBS Putra masa bakti 2019-2020.

Lebih lanjut Jundi mengisahkan, antusias warga lokal maupun internasional secara keseluruhan terlihat ketika tribun mulai dipenuhi penonton dari berbagai ras dan bangsa. Tepuk tangan pun tak kunjung usai terlebih setelah penampilan demi penampilan selesai dipamerkan.

Selain pagelaran tari, musik dan teater, tambah Jundi, terdapat juga pameran busana tradisional Indonesia mulai dari Palembang, Jawa sampai Sumatera Barat. Pameran busana tersebut diadakan di opening acara, dan tentunya berhasil untuk menarik perhatian penonton, imbuh pria asal Nunukan, Kalimantan Utara itu.

Indonesian Cultural Day meninggalkan kesan mendalam, memperkuat ikatan budaya antara Indonesia dan Maroko. Acara ini tidak hanya tentang hiburan dan keindahan budaya, ini adalah perpaduan dari berbagai elemen dari nusantara. Pelajar Indonesia di Maroko dengan bangga membawa semangat persatuan dan kebhinekaan budaya Indonesia ke depan panggung acara ini.

Melalui Indonesian Cultural Day, pelajar-pelajar tersebut menunjukkan bahwa keberagaman budaya adalah harta karun bagi suatu bangsa dan dapat menjadi daya tarik menarik bagi komunitas internasional. Pengakuan dan dukungan yang diterima dari penonton lokal maupun internasional menjadi bukti bahwa budaya Indonesia memiliki daya tarik unik bagi orang dari berbagai latar belakang.

Acara ditutup dengan kebersamaan para pelajar Indonesia dan penonton dalam menyanyikan “Gemu Fa Mi Re” (Nusa Tenggara Timur). Kemeriahan terus berlanjut dengan sesi foto bersama, dimana banyak penonton yang menyampaikan apresiasi dan minatnya terhadap budaya Indonesia.(ElMoedarries)

 

 

 

 

 

 

https://mwa.ipb.ac.id/-/slot-gacor/ https://sipil.ft.uns.ac.id/wp-content/plugins/