Tapak Suci Turki sukses melaksanakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) di Padepokan Federasi Pencak Silat Turki, Kınalı Ada, Selasa (12/11/2024). Acara ini menghadirkan Pendekar Besar Mr. H.M. Shiddiq, SP. PBr, yang juga Ketua 1 PP Tapak Suci dan Wakil Ketua PB IPSI, sebagai penguji utama. UKT kali ini diikuti oleh kader dan siswa Tapak Suci Turki, yang masing-masing menunjukkan kemajuan dalam teknik dan nilai-nilai bela diri mereka.

Turut hadir dalam acara ini, Ketua PCIM Turki, Ahmad Dhiyaul Haq, B.A., M.Sos ; Konsul Jenderal RI di Istanbul, Bapak Darianto Darsono; dan Ketua Federasi Pencak Silat Turki, Prof. Yılmaz Aydın; yang semuanya memberi dukungan penuh terhadap pengembangan Pencak Silat melalui Tapak Suci di Turki sebagai warisan budaya Indonesia.

Acara ini dimulai dengan seremonial pembukaan yang khidmat, di mana “Segu” senjata khas Tapak Suci ditancapkan sebagai simbol pembukaan acara. Seremonial ini menjadi pengingat akan semangat dan nilai-nilai luhur yang selalu dijunjung tinggi dalam seni bela diri Tapak Suci.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan latihan bersama yang dipimpin oleh Pendekar Besar Mr. H.M. Shiddiq, SP. PBr. Setelah latihan, para peserta satu per satu menjalani ujian yang menguji kemampuan fisik, penguasaan teknik, dan pemahaman nilai Tapak Suci.

Dalam kesempatan tersebut 3 alumni MBS yang saat ini tengah menempuh Pendidikan di Turki, Thoriq Riwanda Fitrah (Wakil Ketua Tapak Suci Turki), Neysa Rasionalis El Rahma (Ketua Divisi Media dan Publikasi) serta Muhammad Syahbandi Rais (Ketua Divisi Penampilan dan Kordinator Wilayah Kutahya) turut hadir sebagai peserta.

Dua diantaranya dikukuhkan menjadi Kader Kepala, Sabuk Biru Melati Merah 3. Sementara atas nama Muhammad Syahbandi Rais menyandang Kader Dasar, Sabuk Biru Polos.

Dihubungi via wa, Neysa Rasionalis El Rahma mengatakan, UKT ini bertujuan untuk mengevaluasi kemajuan para anggota dalam menguasai teknik dan filosofi bela diri di setiap tingkatan, sekaligus menumbuhkan disiplin, dedikasi, dan daya tahan. Setelah berhasil menjalani ujian, para peserta menerima sabuk baru sebagai simbol pencapaian tingkatan yang lebih tinggi.

Melalui UKT ini, Tapak Suci Turki berharap para kader dan siswa tidak hanya berkembang sebagai atlet tetapi juga sebagai pribadi yang berpegang teguh pada nilai-nilai luhur Tapak Suci.

Alumni MBS angkatan ke-7 itu menambahkan bahwa event ini juga menjadi bukti kuat kolaborasi antara Tapak Suci Turki, Federasi Pencak Silat Turki, dan KJRI Istanbul, tukas mahasiswi jurusan Ekonomi Kutahya Dumlupinar Universitesi.

Setelah penutupan, acara dilanjutkan dengan bincang santai bersama Pendekar Besar Mr. H.M. Shiddiq, SP. PBr, merupakan kesempatan berharga bagi para peserta untuk memperdalam ilmu dan semangat Tapak Suci.(ElMoedarries)

Grand Final Olimpiade Bahasa Arab (OBA) ke-7 Tahun 2024 telah sukses digelar pada tanggal 7 hingga 9 November 2024, bertempat di Asrama Haji Embarkasi Jakarta.

Sangat membanggakan, dari hasil pengumuman untuk jenjang SMP dan SMA kategori sekolah berasrama, seluruh wakil MBS yang berjumlah enam santri berhasil meraih hasil positif.

Mughni Arfadullah meraih medali emas di Kategori 8 untuk tingkat SMP Boarding School (Juara 1 Tingkat Nasional), Muhammad Chanif membawa pulang medali perunggu Kategori 8  (Juara 6 Tingkat Nasional), dan Aileen Sabillahi Azzada menyabet perunggu Kategori 8 (Juara 7 Tingkat Nasional).

Sementara itu di kategori 3 SMA berasrama, medali emas dipersembahkan oleh Faiz Hilmi Aminudin (Juara 3 Tingkat Nasional), sedangkan Bagas Adi Satya dan Indira Hastoro Pratistha kompak membukukan kemenangan dengan perolehan medali perak. Keduanya menempati posisi 4 dan 5 Tingkat Nasional.

Capaian prestasi ini tentu disambut dengan ucapan syukur dan selamat dari seluruh keluarga besar PPM MBS Yogyakarta. Ustadz Roiq, Lc selaku kepala SMA MBS memberikan apresiasinya.

“Alhamdulilah selamat kepada para juara, juga terima kasih kepada ustadz dan ustadzah pembimbing yang telah mengantarkan MBS menjadi yang terbaik di ajang OBA ini semoga manfaat berkah.” ucap ustadz Roiq bangga.

Sementara ustadz Septian Kashogi, S. Pd, salah satu guru pembimbing Olimpiade Bahasa Arab MBS mengaku sangat bersyukur semua santri wakil MBS berhasil menyumbangkan medali.

“Alhamdulillah…….Allah memberikan kita kesempatan untuk kembali berjuang di tingkat nasional. Hasilnya seperti yang bisa kita lihat sekarang, anak-anak mampu bersaing dan memberikan hasil yang terbaik. Luar biasa mereka…”  ungkap ustadz Septian.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi MBS, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk memberikan kualitas pembelajaran terbaik, sekaligus menjadi inspirasi bagi para santri lainnya untuk berprestasi .

Kegiatan Olimpiade Bahasa Arab ini diikuti oleh ribuan siswa dari berbagai daerah yang tersebar di seluruh Nusantara. Para peserta bersaing dalam berbagai kategori, mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA baik Boarding School Maupun UMUM.

Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan akademik, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun kepercayaan diri, kemampuan berpikir kritis, dan rasa bangga terhadap kemampuan Bahasa Arab mereka. Setiap tahapan seleksi dilalui dengan ketat bersaing dengan berbagai sekolah dari seluruh Provinsi Indonesia, sehingga hanya peserta terbaik yang dapat melaju ke babak final.(ElMoedarries)

 

 

 

Sejak berdirinya SMA MBS Tahun 2012, belum pernah ada siswa SMA MBS yang berhasil menembus kampus Universitas Indonesia (UI), Tapi tahun ajaran (2022/2023) ini siswi SMA MBS mengukir sejarah yakni Lulus UI melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).  Ia adalah Sabrina Dzahabiyyah Ramdana, siswi dari SMA MBS, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Selama enam tahun menjadi siswi MBS, putri sulung pasangan Bapak Irfan Ramdana dan Ibu Rahimah Amin ini selalu semangat dan tekun belajar. Kini usahanya telah membuahkan hasil yang memukau. Sabrina menjadi siswi pertama dalam sejarah berdirinya SMA MBS, yang berhasil menembus UI melalui jalur SNBT dengan jurusan Sastra Daerah untuk Sastra Jawa.

Dikutip dari website ui.ac.id UI adalah salah satu universitas riset atau institusi akademik terkemuka di dunia dengan pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global. UI berada di peringkat kampus terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian lembaga pemeringkatan dunia.

Kepala SMA MBS, ustadz Roiq, Lc mengatakan sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh Sabrina. Keberhasilan Sabrina menembus UI membuktikan usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mendidik siswa telah berhasil dan ini juga membuktikan bahwa SMA MBS merupakan sekolah kader yang mampu mencetak generasi-generasi emas yang luar biasa dengan tenaga pendidik yang sudah mumpuni di bidangnya masing-masing.(ElMoedarries)

Santri MBS juarai Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat SMA/MA sederajat se-DIY. Dia adalah Furqon Darmawan Atasoge, santriwan kelas 10 E.

Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XII diselenggarakan oleh AMAYO (Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta) dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2024.

“Alhamdulillah anak kita dari MBS berhasil meraih juara pertama sekaligus membawa piala,” kata ustadz Indra Oktora pembina Tilawah MBS, Selasa (29/10).

Ia menambahkan Furqon menjadi juara pertama setelah berjuang mengalahkan sekitar 30 peserta dari SMA/MA se-DIY.

Sementara itu, Furqon, santriwan asal NTT mengaku sangat senang dan terharu atas perolehan prestasi yang diraihnya sehingga mampu mangalahkan peserta lainnya yang terdiri dari berbagai sekolah/madrasah yang ada di DIY.

”Alhamdulillah senang dan bangga bisa mempersembahkan prestasi juara MTQ untuk pondok tercinta,” ujar Furqon yang juga diamini oleh ustadz Eko Sugiarto selaku kordinator lomba MBS.

Kepala Sekolah SMA MBS menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian santri SMA MBS pada lomba MTQ tingkat SMA/MA se-DIY. Prestasi yang diraih menunjukkan bahwa santri MBS memiliki semangat yang tinggi baik pada aspek akademik maupun religiusitas.

“Selamat kepada Furqon Darmawan Atasoge, semoga prestasi ini dapat memberikan semangat kepada santri lainnya untuk terus mengukir prestasi, pakailah ilmu padi, semakin berisi semakin rendah hati,” tutur ustadz Roiq, Lc diruang kerjanya.(ElMoedarries)

 

Kabar gembira datang dari gelaran Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) antar mahasiswa asing yang diselenggarakan oleh Ikatan Persaudaraan Qori-Qori’ah Indonesia (IPQI). Dua orang alumni MBS yang kini tengah menempuh studi di Al-Azhar, Kairo, Mesir, Aushaf Nabila Farahdiya (angkatan ke-7) dan Kunta Ulinnuha (angkatan ke-9) berhasil meraih juara 2 MHQ 30 juz untuk kategori banat (perempuan), sementara Kunta Ulinnuha masuk finalis 5 besar MTQ pada ajang yang berlangsung pada pada 23-24 Oktober 2024, di Raudlah Husainiyyah itu.

Musabaqoh ini diadakan oleh Ikatan Persatuan Qori Indonesia (IPQI) bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia Mesir (PPMI) yang diikuti oleh mahasiswa/pelajar dari berbagai negara di Mesir.

Keberhasilan Aushaf dan Kunta dimana keduanya merupakan wakil Indonesia dalam mushabaqoh ini setelah babak penyisihan, berhasil meraih nilai yang baik.

Adapun aspek penilaian di antaranya ada tajwid, fasohah, maqomat dan suara, juga adab. Ini merupakan kali keempat bagi IPQI menyelenggarakan MTQ antar Mahasiswa asing.

“Alhamdulillah kami sebagai perwakilan Indonesia dalam cabang lomba Musabaqoh Hifdzil Qur’an dan Musabaqoh Tilawatil Qur’an berhasil mengalahkan puluhan peserta dari berbagai negara, seperti Nigeria, Filipina, dan India,” demikian kata Kunta ketika dihubungi via whatsapp

Ditambahkan, MTQ Alamiyah ini menjadi agenda rutinan IPQI Kairo di setiap tahunnya. Sedikit menjelaskan bahwa IPQI Kairo ini adalah komunitas mahasiswa yang fokus bergerak pada pengembangan dan pembelajaran seni baca Al-Qur’an serta penguasaan maqomat showtiyah, terang Kunta.

Salah satu agenda rutinannya seperti Daurah Maqomat dan MTQ Alamiyah itu sendiri. Alhamdulillah MTQ Alamiyah tahun ini diikuti kurang lebih oleh 8 negara. Mulai dari Indonesia, Malaysia, Nigeria hingga Mesir itu sendiri, ucap Kunta.

Di akhir wawancara, Kunta berharap kegiatan ini sebagai sarana peningkatan intelektualitas dana bakat minat para mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Dirinya juga menyampaikan doa dan dukungannya terhadap setiap kegiatan yang membantu meningkatkan kualitas masisir menuju lebih baik. Masisir menjadi lebih baik secara kualitas, bukan kuantitas semata.(ElMoedarries)

 

 

 

 

 

 

 

 

PPM MBS Yogyakarta turut berpartisipasi dalam acara Kemah Santri Akbar yang digelar pada Ahad-Selasa [20-22/10/2024] di Bumi Perkemahan Kampung Karet, Karanganyar. Acara ini diikuti 1318 santri dari seluruh Indonesia, yakni 786 santri putra dan 532 santri putri, di bawah naungan pondok pesantren Muhammadiyah Se-Indonesia. Acara ini diadakan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah [LP2 Pimpinan Pusat Muhammadiyah].

PPM MBS Yogyakarta turut mengirimkan delegasinya berpartisipasi dalam gelaran KSM [Kemah Santri Muhammadiyah] Nasional. Selama tiga hari tersebut, para santri dilatih untuk mengokohkan pengamalan nilai-nilai utama yang terkandung dalam janji Hizbul Wathan dan 20 nilai budaya pesantren Muhammadiyah, seperti jiwa ikhlas, jujur, berpikir maju, kreatif, inovatif, disiplin, mandiri, serta hidup bersih dan sehat. Santri juga diajak peduli terhadap lingkungan, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjunjung tinggi integritas dengan malu berbuat melanggar norma agama maupun sosial.

Dalam Kemah Santri Muhammadiyah tersebut, digelar pula lomba yang berhubungan dengan dunia pesantren digelar, di antaranya musabaqah al-fahmi al-Quran, tilawat al-Quran, hafdz al-Quran, hafdz al-hadis, qiraat al-kutub, serta pidato dalam bahasa Arab dan Inggris. Selain itu, terdapat pula lomba kepanduan Hizbul Wathan, seperti baris-berbaris, lomba karya tulis ilmiah, dan lain-lain.

Alhamdulillah, PPM MBS Yogyakarta mendapatkan beberapa prestasi di beberapa cabang kejuaraan. Berikut beberapa nama santri beserta kategori kejuaraan yang diperoleh :

  1. Faiz Abhipraya / Juara 2 MQK Akhlak
  2. Azzam Hidayat Zain/ Juara 1 MQK Qur’an
  3. M. Chanif F/ Juara 1 MQK Hadist
  4. Fadhila Nurul Izzah/ Juara Harapan 2 Pidato Arab SMA
  5. M. Fathurrohman / Juara Harapan 1 MTQ SMP
  6. Mughni Arfadullah / Juara Harapan 2 Hadis Arba’in SMP
  7. Gavan Vadin /Juara 2 MQK Aqidah
  8. PPM MBS Yogyakarta Juara 2 Kerapian Tenda

Semoga prestasi yang diraih, menambah kesyukuran dan keberkahan bagi pondok tercinta. Selamat! [A.Y].

 

Industri kuliner semakin naik daun. Meski saat ini pengusaha kuliner terus bermunculan, manisnya peluang bisnis makanan masih terbuka lebar dan banyak sisi yang dapat dieksplor. Berinovasi dan cermat melihat trend kuliner adalah salah satu kunci keberhasilan untuk terus melaju di industri ini.

Pebisnis kuliner pun tak hanya muncul dari kalangan para investor dengan modal berlimpah, kini dari kalangan pebisnis dengan modal keyakinan dan akhirnya nekat pun mulai lahir sosok-sosok muda yang bergelut dalam bisnis kuliner. Salah satunya adalah Setya Rauf Ikhwanto dengan produk Sambal Nona Neni.

Berangkat dari kegelisahan dirinya, melihat jeritan para petani yang mengeluhkan ketidakstabilan harga panen yang diperparah dengan terus meningkatnya harga tanam yang mereka dapatkan.

Akhirnya membuat alumni PPM MBS Yogyakarta Angkatan ke-5 itu ingin mengangkat marwah petani lokal dalam kancah bisnis kuliner. Dengan cara mengolah hasil pertanian lokal yang ada di desanya menjadi produk yang memiliki nilai jual dan daya tahan yang lebih tinggi untuk memakmurkan petani yang ada di daerah. Dan hal itu ia wujudkan lewat produk sambal Nona Neni.

“Usaha ini saya rintis mulai tahun 2022 dari modal nekat dan yakin, meski di awal ada keraguan  tapi syukur banyak teman yang support,” tutur pria yang kerab disapa Rauf.

Kini Rauf telah berhasil dan sukses menjalankan usahanya dengan memproduksi sambal. Menariknya, ia menamai produknya dengan nama “Nona NeNi” yang terinspirasi dari nama ibundanya.

“Asalkan yakin dan tekun pasti bisa. Selain itu, bahan-bahan yang digunakan juga harus segar agar konsumen nggak kabur karena rasanya tidak enak ataupun ikannya gak segar,” tuturnya.

Mengolah penganan berbahan dasar cabe, Rauf membutuhkan suplai dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Untuk menjamin pasokan bahan dasar terus terpenuhi, ia berupaya menjalin relasi dengan petani lokal sebagai supplier.

“Kami merangkul 35 petani lokal untuk memenuhi bahan baku yang kami butuhkan. Kami juga bekerjasama dengan desa untuk turut melakukan hilirisasai tehadap hasil panen yang dilakukan oleh petani yang ada di desa Caturharjo Sleman, Yogyakarta,” tuturnya.

Selain itu, dalam menjalankan bisnis sosial ini, pria 24 tahun yang punya kegemaran beladiri tersebut merangkul berbagai pihak seperti, stakeholders dari  akademisi dan juga masyarakat sekitar.

“Kami bekerjasama dengan stakeholder untuk melakukan perijinan dan legalitas terhadap produk yang kami miliki. Tidak cukup sampai disitu, kami juga menggandeng kalangan akademisi seperti dosen UNY untuk memantau dan menjaga kualitas dari sambal Nona Neni yang kami buat.

Untuk melancarkan usahanya, putra sulung pasangan Bapak Setya Robbanta dan Ibu Neni Koesnaeni ini juga menjalin mitra dengan mengajak 50 pemuda untuk ikut aktif dalam menjalankan bisnis ini.

Rauf menjelaskan, di bidang produksi dan penjualan dirinya memberdayakan 15 ibu rumah tangga di sekitar untuk mengolah limbah yang dihasilkan menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti vas bunga, rak bunga dan produk hantaran.

Kami juga mengolah limbah organik untuk menjadi pupuk untuk membantu petani dalam melakukan penanaman berikutnya, terangnya.

Ia mengakui, berbisnis kuliner dengan modal pas-pasan memiliki tantangan tersendiri. Adapun kendala yang kami hadapi sekarang adalah keterbatasan modal sehingga untuk proses packaging kami masih menggunakan peralatan sederhana, seperti menggunakan setrika dan hairdryer untuk menyegel kemasan yang kami miliki,”ungkapnya.

Bermain bisnis di lini sambal pun memerlukan keberanian. Mengingat beragamnya jenis sambal botol yang beredar di pasaran, yang juga tumbuh dari berbagai UKM dan produk lain skala rumah tangga.

Pun ketika menengok sosial media seperti Instagram misalnya, aneka jenis sambal ditawarkan dan dipromosikan dengan begitu apik. Meski begitu, peraih medali emas POPDA DIY cabang silat tahun 2017 tersebut tetap berusaha menciptakan pasarnya sendiri.

“Kami cukup berani mengambil segmen sambal, karena kami ingin menciptakan pasar kami sendiri dengan taste serta cita rasa nusantara, sehingga dapat diterima semua orang. Alhamdulillah produk kami hampir telah terjual di seluruh penjuru Indonesia dan beberapa negara tetangga seperti, Jepang, Korea, China dan Vietnam,”tukasnya.

Saat ini Sambal Nona Neni yang telah diproduksi alumni Tata Boga Universitas Negeri Yogyakarta ini memiliki 7 varian sambal, yaitu, bawang, teri, terasi, cumi ijo, cumi merah, ikan asap, dan juga sambal matah. Per bulannya bahkan menembus produksi hingga 700 sampai 1.600 botol.

Pria pemilik akun ig Sambal Nona Neni ingin menjadikan Sambal Nona Neni sebagai produk kuliner Sleman yang bisa go nasional dan internasional, serta menjadi perusahaan kuliner pertama yang memiliki produk yang mengangkat marwah petani lokal daerah Sleman, Yogyakarta.

Berkat visi inilah Setya Rauf Ikhwanto akhirnya mendapatkan predikat Pemuda Pelopor DIY bidang pangan dari kategori Boga. Rauf mengatakan melalui prestasi ini ia berharap dapat menginspirasi generasi muda Sleman untuk berkarya.

Baginya sebagai seorang wirausaha harus siap menghadapi tantangan, berani untuk memulai dan mencoba, serta fokus dalam menjalankan usahanya. Rauf pun bercita-cita memiliki sebuah pabrik yang dimana semua pekerjanya berasal dari pemuda desa Caturharjo sehingga  membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal setempat.

“Saya ingin membantu para pelaku UMKM agar dapat maju dan menghasilkan produk berkualitas skala nasional dan internasional,” tutupnya.(ElMoedarries)

Nama Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta kembali berkibar dalam kancah nasional. Kali ini melalui prestasi salah satu santrinya yaitu Nail Zufar Arrijal kelas XII MIPA 1. Nail berhasil menembus babak final dalam dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2024 yang diselenggarakan oleh BPTI Kemendikbudristek.

Dibawah bimbingan asatidz MBS, Nail mengikuti OPSI dengan mengangkat judul penelitian “Ekstrak Propolis dari Lebah Tanpa Sengat (Stringless Bee) Sebagai Kandidat Antikanker Usus Besar”.

Makalah hasil penelitian terhadap daya hambat dan daya bunuh ekstrak propolis terhadap antikanker secara invitro yang didapatkan dari pengujian eksperimental tersebut memperoleh apresiasi yang sangat baik dari tim penilai.

Dikonfirmasi melalui pesan singkat, guru pendamping, ustadzah Frista Mufti Faisyah Dewanti, S. Pd, menyampaikan kesyukurannya atas hasil positif ini. Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa anak didiknya telah melalui tahap seleksi yang cukup panjang hingga ditetapkan sebagai salah satu dari 100 finalis yang mempresentasikan makalah di babak final.

Dimulai dari seleksi proposal penelitian dan alhamdulillah lolos ke tahap penelitian. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2024 dan direncanakan selama 5 bulan (selesai pada bulan Juni 2024) yang meliputi survei lokasi penelitian, pengujian di laboratorium, dan penulisan laporan penelitian, jelasnya.

Ustadzah Frista menambahkan, ekstraksi propolis dan analisis kandungan senyawa dilakukan di Laboratorium Layanan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Gunungkidul, sedangkan pengujian antikanker dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Setelah itu dilakukan seleksi laporan penelitian dan alhamdulillah lolos ke tahap finalis, tegas guru pengampu mapel Biologi tersebut.

Di tempat berbeda ustadz Eko Sugiarto, S. Pd selaku kordinator lomba mengatakan, saat ini, Nail beserta 10 tim peneliti dari sekolah SMA/MA di DIY yang lolos sebagai finalis, sedang mengikuti pembekalan oleh DISDIKPORA DIY untuk kemudian mewakili kontingen provinsi DIY di tingkat nasional pada tanggal 3-9 November di Jakarta.

Doa terbaik adalah energi positif yang sangat dibutuhkan Nail dalam menghadapi tantangan dan meraih prestasi. Kami berharap dukungan dan support dari para asatidz, Nail bisa tampil percaya diri dan membawa pulang prestasi yang membanggakan dari final OPSI 2024 tahun ini, pungkasnya penuh harap.(ElMoedarries)

 

 

 

 

 

MBS Yogyakarta kembali menjuarai dalam ajang OBA [Olympiade Bahasa Arab] tingkat provinsi DIY. Lomba OBA kali ini usai digelar pada hari Sabtu 5 Oktober 2024 di MAN 1 Yogyakarta. MBS Yogyakarta mengikuti tiga  jenis lomba, yakni OBA 7 untuk tingkat SMP dan OBA 8 untuk kategori SMA berasrama, dan kategori 3 SMP berasrama.

Ustaz Septian Kashogi selaku pendamping lomba menuturkan, bahwa tahapan sebelum lolos tingkat provinsi kali ini, MBS sebelumnya lolos untuk tingkat kabupaten Sleman dengan memborong juara 1,2 dan 3 di masing-masing kategori.

Pada lomba kali ini, santri yang mengikuti lomba untuk tingkat SMP diantaranya; Muhammad Chanif Fathurahman, Mughni Arafadullah, Ailieen Sabillahazzada Viviana. Sementara di kategori SMA diikuti santri dengan nama berikut ini; Faiz Hilmi Aminuddin, Indira Pratistha Hastoro, dan Bagas Adi Satya Muhammad.

“Alhamdulillah MBS Yogyakarta mendapatkan juara terbaik dengan memperoleh juara I, II dan III di masing-masing kategori.” Ketika disinggung soal latihan, Ustaz Septian Kashogi mengaku setiap seminggu sekali anak-anak latihan rutin, dan lebih intens lagi ketika mendekati pelaksanaan lomba.

Ustaz Septian Kashogi juga berharap, semoga nanti anak-anak setelah maju tingkat nasional memperoleh hasil terbaik. MBS Yogyakarta saat ini maju ke-4 kalinya dalam lomba OBA tingkat nasional. Lomba ini diikuti puluhan sekolah terbaik se-DIY [A.Y]

 

Para santri SMP dan SMA PPM MBS Yogyakarta kembali mencetak prestasi, kali ini dalam ajang Olimpiade Bahasa Arab (OBA) Nasional ke-7 2024 tingkat Kabupaten Sleman yang diadakan secara online oleh Forum MGMP Bahasa Arab Nasional dan diikuti hampir seluruh madrasah dan sekolah Islam,  pada tanggal 24 Agustus 2024 lalu.

Setelah mengikuti berbagai tahapan lomba yang dilaksanakan melalui media Zoom, akhirnya sebanyak 6 santri MBS dari jenjang SMP dan SMA berhasil meraih prestasi dari sekitar ratusan lembaga dan ribuan lebih peserta Olimpiade Bahasa Arab ke-7 Nasional dari pelbagai macam kategori.

Keenam santri yang mengharumkan nama MBS pada OBA itu adalah :

Jenjang SMP

  1. Muhamad Chanif, kelas 9L (juara 1)
  2. Mughni Arfadullah, kelas 9L (juara 2)
  3. Aileen Sabilillah, kelas 9M (juara 3)

Jenjang SMA

  1. Bagas Adi Satya, kelas 10K (juara 1)
  2. Faiz Hilmi Aminudin, kelas 11 IPS 5 (juara 2)
  3. Indira Prathista Hastoro, kelas 10L (juara 3)

Capaian ini membuktikan bahwa para santri MBS tidak hanya berprestasi di bidang sains, tapi juga hebat dalam penguasaan bahasa arab.

Ustadz Septian Kashogi menyebut perolehan prestasi dari OBA ke-7 menjadi kesan yang luar biasa. Sebab keenam anak didiknya memiliki semangat yang tak pantang surut, bahkan selalu fokus dan disiplin dalam menjalani proses pembinaan dan pelatihan sampai pelaksanaannya.

Tak heran, jika mereka akhirnya bisa lanjut untuk berkompetisi pada Olimpiade Bahasa Arab tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan 5 Oktober 2024 mendatang, papar pembimbing lomba OBA itu.

“Selamat dan terima kasih tak terhingga kepada guru pembimbing yang selama ini bekerja dengan optimal sehingga menorehkan prestasi pada ajang Olimpiade Bahasa Arab 2024 ini,” ucap ustadz Fakih Udin, Lc.

Ustadz Fakih berharap kemenangan tersebut menjadi awal yang baik di tahun 2024 untuk MBS yang lebih baik ke depannya. Sebab, ia optimis semua pihak di lembaganya yakin bahwa esok pasti lebih baik.

“Semoga juga setiap tahunnya MBS bisa selalu mendelegasikan peserta didiknya ikut serta dalam Olimpiade Bahasa Arab dan bisa memenangkan Olimpiade tersebut kembali maupun olimpiade-olimpiade  di bidang lainnya, baik di tingkat lokal, regional dan nasional,” ujar Pimpinan MBS itu.

“Tidak berlebihan rasanya ke depan jika MBS siap menjadi sekolah yang selalu produktif melahirkan “Sang Juara”,” sambung ustadz Fakih, optimis.

Kegiatan Olimpiade Nasional Bahasa Arab merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (F-MGMP) Bahasa Arab se-Indonesia.

Melalui Olimpiade Nasional Bahasa Arab ini diharapkan potensi dan bakat pelajar dan pengajar Bahasa arab Indonesia dapat dimotivasi dan difasilitasi sehingga berkembang dengan baik dan dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan.(ElMoedarries)