MBS Yogyakarta kembali menjuarai dalam ajang OBA [Olympiade Bahasa Arab] tingkat provinsi DIY. Lomba OBA kali ini usai digelar pada hari Sabtu 5 Oktober 2024 di MAN 1 Yogyakarta. MBS Yogyakarta mengikuti tiga  jenis lomba, yakni OBA 7 untuk tingkat SMP dan OBA 8 untuk kategori SMA berasrama, dan kategori 3 SMP berasrama.

Ustaz Septian Kashogi selaku pendamping lomba menuturkan, bahwa tahapan sebelum lolos tingkat provinsi kali ini, MBS sebelumnya lolos untuk tingkat kabupaten Sleman dengan memborong juara 1,2 dan 3 di masing-masing kategori.

Pada lomba kali ini, santri yang mengikuti lomba untuk tingkat SMP diantaranya; Muhammad Chanif Fathurahman, Mughni Arafadullah, Ailieen Sabillahazzada Viviana. Sementara di kategori SMA diikuti santri dengan nama berikut ini; Faiz Hilmi Aminuddin, Indira Pratistha Hastoro, dan Bagas Adi Satya Muhammad.

“Alhamdulillah MBS Yogyakarta mendapatkan juara terbaik dengan memperoleh juara I, II dan III di masing-masing kategori.” Ketika disinggung soal latihan, Ustaz Septian Kashogi mengaku setiap seminggu sekali anak-anak latihan rutin, dan lebih intens lagi ketika mendekati pelaksanaan lomba.

Ustaz Septian Kashogi juga berharap, semoga nanti anak-anak setelah maju tingkat nasional memperoleh hasil terbaik. MBS Yogyakarta saat ini maju ke-4 kalinya dalam lomba OBA tingkat nasional. Lomba ini diikuti puluhan sekolah terbaik se-DIY [A.Y]

 

Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta kembali melakukan langkah besar dalam pengembangan jejaring internasionalnya dengan menjalin potensi kerja sama dengan National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan di MBS, Senin (30/09/2024).

Kegiatan kolaborasi internasional ini bertujuan untuk mengeksplorasi peluang pertukaran pelajar, kolaborasi riset, dan pengabdian masyarakat antara kedua institusi pendidikan tersebut.

Pertemuan penting ini diadakan di ruang meeting PPM MBS Yogyakarta dan dihadiri oleh rombongan NCKU yang terdiri dari management director of EMLIKU, Mrs. Kathleen, CEO of EMLIKU, Mr. Fred, director of NCKU reaching center, Mr. Hong dan Mr. Chen selaku president of green engery.

Delegasi NCKU disambut hangat oleh pimpinan MBS, termasuk ustadz Rahmat Susanto, S. Pd Wadir 1 bidang Pendidikan; ustadzah Rinna Fitriyah, S. Pd, Bendahara Umum; serta ustadz Okta Dihartoni, S. Pd selaku kabag kurikulum.

Ustadz Rahmat menyambut baik inisiasi penjajakan kerjasama dunia pesantren dengan Taiwan. Beliau menyatakan bahwa MBS siap menyambut peluang ini dengan menerima santri-santri dari Taiwan atau mengirimkan kader terbaik pesantren studi ke Taiwan dalam bidang IT, kedokteran, pertanian, sains dan teknologi.

Menurut ustadz Rahmat langkah ini penting ditempuh sebagai bagian dari upaya menyiapkan SDM pesantren di masa depan yang cakap secara sains dan teknologi namun memiliki akhlakul karimah. Langkah ini bagian dari upaya menyiapkan bangsa kita dalam menghadapi tantangan bonus demografi Indonesia di tahun-tahun mendatang.

Ustadz Rahmat juga mengharapkan bahwa peluang-peluang kerjasama seperti ini agar terus dikembangkan bukan saja dengan Taiwan, tapi juga dengan negara-negara maju lainnya.

National Cheng Kung University (NCKU), yang didirikan pada tahun 1931, adalah penyedia pendidikan di Tainan, Taiwan. NCKU menawarkan pilihan studi melalui sembilan fakultas yang mencakup bidang Seni; Sains; Teknik Elektro; Ilmu Komputer; Perencanaan dan Desain; Manajemen; Kedokteran; Ilmu Sosial; Biosains; dan Bioteknologi. Universitas saat ini berada pada peringkat top 1% untuk institut penelitian dalam skala internasional.

Pertemuan ini diawali dari inisiasi kolaborasi oleh Kwarpus HW, salah satu organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah yang bergerak di bidang kepanduan, yang menjembatani pertemuan awal antara MBS dan NCKU melalui Ketua Kwarpus HW, Ramanda Nugraha Hadi Kusuma. Ramanda Nugraha, dalam sambutannya, menyatakan, “Komunikasi ini diharapkan dapat dilanjutkan pada kolaborasi yang lebih konkret. Indonesia dan Taiwan sudah lama bersahabat.”

Diskusi yang berlangsung hangat selama hampir dua jam mencakup berbagai topik seperti program double degree, pertukaran pelajar, magang, riset bersama, dan program perkuliahan 2+2. Kedua belah pihak saling bertukar informasi mengenai program masing-masing dan mencari titik temu untuk kolaborasi yang lebih intensif di masa depan.

Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua institusi, tidak hanya dalam hal pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Taiwan. Dengan adanya kolaborasi ini, MBS berharap dapat mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan jejaring internasional yang kuat dan berkelanjutan.

Potensi kerja sama ini tidak hanya memperkuat posisi MBS di kancah internasional tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di bidang agrikultur dan teknologi. Melalui langkah ini, MBS menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam membangun peradaban yang lebih baik melalui pendidikan dan dakwah.(ElMoedarries)

 

Kunci utama untuk mewujudkan risalah islam berkemajuan dalam sebuah organisasi adalah dengan banyak bersyukur dan ikhlas. Hal itu ditegaskan Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Sayuti, S.Pd., M.Pd., M.Ed., Ph.D. dalam Kajian Rutin Kamis Siang (Jikamsi) di masjid Attanwir, Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta, kamis, (26/9).

Menurutnya, sikap bersyukur inilah yang akan menjadi energi dan semangat untuk mewujudkan Islam berkemajuan. Ketika manusia bersyukur, maka Allah akan menambah nikmatnya dalam berbagai kondisi. Ayahanda Sayuti mengatakan contoh mudah untuk melihat keberhasilan risalah islam berkemajuan ialah bercermin ke MBS.

“Coba dilihat bagaimana kiprah MBS. Menjadi embrio dan pioneer pondok pesantren Muhammadiyah, yang di usianya baru menginjak 16 tahun dengan jumlah santrinya sudah mencapai angka hampir 3000” ucapnya.

Ayahanda Sayuti melanjutkan, bahwa organisasi Muhammadiyah yang telah berdiri kurang lebih 115 tahun ini merupakan salah satu organisasi yang berhasil melaksanakan islamisasi dan modernisasi pendidikan. Namun, dibalik hal ini tentu banyak tantangan internal maupun eksternal yang dirasakan. Mulai dari kualitas SDM, kesenjangan pendidikan, kasus korupsi, penegakan hukum, oligarki, dan lain-lain.

Cara mengatasinya adalah dengan banyak belajar dan memaknai isi Alquran. Belajar tak harus mengenai agama saja, namun juga dibarengi dengan ilmu sains agar dapat masuk ke ranah global. Kemudian hal yang dapat dilakukan adalah dengan beramal tanpa lelah, mempelajari perubahan zaman dan cara mengatasinya, serta menjadikan Muhammadiyah sebagai patokan untuk berjihad dan berijtihad.

“Hal ini perlu diterapkan, khususnya di instansi pendidikan dalam upaya mencetak pendidikan unggul kelas dunia. Para guru dan asatidz di MBS harus banyak belajar dan melakukan inovasi agar pendidikan dapat semakin maju dan dilihat oleh dunia,” tambahnya.

Adapun organisasi Muhammadiyah telah memiliki banyak instansi pendidikan. Mulai dari 440 pesantren, 5.436 sekolah berbasis madrasah sederajat, dan 171 perguruan tinggi. Tak hanya itu, Muhammadiyah juga melakukan ekspansinya dengan mendirikan 31 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di luar negeri seperti Jepang, USA, Jerman, dan Australia.

Belum lagi dengan klinik, unit bisnis, rumah sakit dan lainnya yang merupakan bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Semua hal ini bertujuan untuk mewujudkan penegakan dan menjunjung tinggi nilai keislaman dengan sebenar-benarnya.

Menurutnya, dalam menghadapi era inovasi seperti yang terjadi saat ini, Muhammadiyah sulit untuk berlari kencang jika hanya melihat spion terlalu sering.

Dia mencontohkan Muhammadiyah Australia College (MAC) yang di tahun ketiganya telah waiting list, dari yang tahun pertama hanya sebanyak 50 siswa, 129 di tahun kedua dan 159 siswa di tahun ketiga.

Bukan hanya itu, ada yang lebih menarik, dalam waktu tiga tahun, Muhammadiyah Australia College berhasil keluar sebagai juara 3 kompetisi sains tingkat nasional di Australia.

“Hal ini tentu tidak lepas dari dukungan pemerintah Australia kepada lembaga pendidikan Muhammadiyah di sana, yang mana 99 persen operasional MAC ditanggung oleh pemerintah Australia, dan satu persenya dari SPP siswa,” papar Ayahanda Sayuti.

Dalam hal ini ia pun menegaskan bahwa cara warga Muhammadiyah dalam mengelola organisasi harus terus menerus diperbaharui. Terbuka dengan cara-cara baru, penerapan teknologi mutakhir sebagai tools untuk mewujudkan visi Persyarikatan yang berkemajuan,”tegasnya mengakhiri.

Selain memberikan tausiyah kepada guru dan karyawan MBS, ayahanda Sayuti juga berbagi ilmu dan memberikan motivasi kepada santriwan MBS yang dilaksanakan bakda sholat Ashar(ElMoedarries)

 

MBS Yogyakarta terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan terhadap santri. Pelayanan tersebut tidak hanya pada kenyamanan dan keamanan santri, tapi juga pada kesehatan santrinya. Sebagai pondok modern yang telah memiliki ribuan santri, MBS berupaya dan terus menjaga kesehatan santrinya.

Baru-baru ini marak sebaran virus Japanese Enchepalitis. Pada hari Kamis [12/9/2024] PPM MBS Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Puskesmas Prambanan dengan Poskestren menggelar vaksinasi Virus JE.

Kegiatan vaksinasi ini diadakan untuk kelas VII, VIII, IX dan sebagian kelas X dan takhasus. Sebelum melakukan vaksinasi, MBS terlebih dahulu meminta persetujuan wali murid berkaitan dengan kesediaan anaknya divaksin.

Vaksinasi berjalan dari pagi hingga siang hari. Virus JE ini bisa menyebabkan radang otak. Virus ini menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi virus JE sehingga bisa membahayakan manusia. Selain melalui nyamuk, virus ini bisa menular melalui Babi dan Burung Air. Selama ini, 30-50% korbannya mengalami gangguan saraf permanen.

Sebagai wujud kepedulian MBS terhadap kesehatan dan keselamatan santrinya, MBS melakukan tindakan preventif dengan menggelar vaksin JE. Kepala Poskestren Ustazah Vani mengatakan, “tujuan dari kegiatan ini adalah mencegah virus JE sampai ke anak-anak. Sampai saat ini, virus ini belum ditemukan obatnya. Kepala Poskestren menambahkan, kegiatan ini sekaligus menjaga lingkungan pondok tetap dalam keadaan sehat terutama bagi santri dan penghuni pondok secara luas.” [AY]

 

 

Para santri SMP dan SMA PPM MBS Yogyakarta kembali mencetak prestasi, kali ini dalam ajang Olimpiade Bahasa Arab (OBA) Nasional ke-7 2024 tingkat Kabupaten Sleman yang diadakan secara online oleh Forum MGMP Bahasa Arab Nasional dan diikuti hampir seluruh madrasah dan sekolah Islam,  pada tanggal 24 Agustus 2024 lalu.

Setelah mengikuti berbagai tahapan lomba yang dilaksanakan melalui media Zoom, akhirnya sebanyak 6 santri MBS dari jenjang SMP dan SMA berhasil meraih prestasi dari sekitar ratusan lembaga dan ribuan lebih peserta Olimpiade Bahasa Arab ke-7 Nasional dari pelbagai macam kategori.

Keenam santri yang mengharumkan nama MBS pada OBA itu adalah :

Jenjang SMP

  1. Muhamad Chanif, kelas 9L (juara 1)
  2. Mughni Arfadullah, kelas 9L (juara 2)
  3. Aileen Sabilillah, kelas 9M (juara 3)

Jenjang SMA

  1. Bagas Adi Satya, kelas 10K (juara 1)
  2. Faiz Hilmi Aminudin, kelas 11 IPS 5 (juara 2)
  3. Indira Prathista Hastoro, kelas 10L (juara 3)

Capaian ini membuktikan bahwa para santri MBS tidak hanya berprestasi di bidang sains, tapi juga hebat dalam penguasaan bahasa arab.

Ustadz Septian Kashogi menyebut perolehan prestasi dari OBA ke-7 menjadi kesan yang luar biasa. Sebab keenam anak didiknya memiliki semangat yang tak pantang surut, bahkan selalu fokus dan disiplin dalam menjalani proses pembinaan dan pelatihan sampai pelaksanaannya.

Tak heran, jika mereka akhirnya bisa lanjut untuk berkompetisi pada Olimpiade Bahasa Arab tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan 5 Oktober 2024 mendatang, papar pembimbing lomba OBA itu.

“Selamat dan terima kasih tak terhingga kepada guru pembimbing yang selama ini bekerja dengan optimal sehingga menorehkan prestasi pada ajang Olimpiade Bahasa Arab 2024 ini,” ucap ustadz Fakih Udin, Lc.

Ustadz Fakih berharap kemenangan tersebut menjadi awal yang baik di tahun 2024 untuk MBS yang lebih baik ke depannya. Sebab, ia optimis semua pihak di lembaganya yakin bahwa esok pasti lebih baik.

“Semoga juga setiap tahunnya MBS bisa selalu mendelegasikan peserta didiknya ikut serta dalam Olimpiade Bahasa Arab dan bisa memenangkan Olimpiade tersebut kembali maupun olimpiade-olimpiade  di bidang lainnya, baik di tingkat lokal, regional dan nasional,” ujar Pimpinan MBS itu.

“Tidak berlebihan rasanya ke depan jika MBS siap menjadi sekolah yang selalu produktif melahirkan “Sang Juara”,” sambung ustadz Fakih, optimis.

Kegiatan Olimpiade Nasional Bahasa Arab merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (F-MGMP) Bahasa Arab se-Indonesia.

Melalui Olimpiade Nasional Bahasa Arab ini diharapkan potensi dan bakat pelajar dan pengajar Bahasa arab Indonesia dapat dimotivasi dan difasilitasi sehingga berkembang dengan baik dan dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan.(ElMoedarries)

 

 

 

 

 

 

 

 

PPM MBS Yogyakarta menggelar ANBK pada Rabu-Kamis [11-12/9/2024]. ANBK kali ini diikuti oleh santri kelas VIII PPM MBS Yogyakarta.ANBK kali ini diikuti oleh 50 santri.

Ketua ANBK, Ustaz Cahyo Purnomo Aji,S.Pd mengatakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) ini bertujuan untuk menilai mutu pendidikan di institusi sekolah. Asesmen ini melibatkan tiga komponen utama: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa. Survei Karakter: Mengukur karakter dan nilai-nilai moral siswa.

MBS sendiri menurutnya, menargetkan beberapa hal untuk ANBK ini diantaranya ; “ANBK ini diharapkan bisa mengkaji dan mengevaluasi kualitas pendidikan khususnya di MBS. Rencananya, setelah melihat hasil ANBK pada rapor pendidikan, baik Pemda maupun satuan pendidikan sekolah dapat membuat perencanaan kebijakan dan program pendidikan secara lebih terarah.”

ANBK melibatkan pengawas dari luar dua orang. Ketika disinggung tentang persipaan menghadapi ANBK, Ketua panitia ANBK menyampaikan, “Panitia  mengadakan bimbingan belajar dan pengarahan kepada santri yang terpilih agar nantinya santri lebih siap dan bisa untuk mengerjakan soal-soal ANBK yang terdiri dari materi kemampuan Literasi dan Numerasi, sementara itu dalam Sarana dan Prasarana, sewaktu pelaksanaan Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan sukses dengan sistem online.

Ustaz Cahyo berharap santri bisa mendapatkan hasil yang maksimal, agar nilai rapor sekolah serta nilai mutu MBS makin baik, dan mampu membuat perencanaan pendidikan yang semakin terarah dan maju, tutupnya. [ AY]

Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta yang terletak di dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman Yogyakarta telah melahirkan banyak alumni yang tersebar di Indonesia. Para alumni yang tersebar di berbagai daerah itu berkiprah di masyarakat dengan berbagai profesi dan berbagai bidang kegiatan.

Lulusan pesantren tidak semuanya akan menjadi ustadz atau kiai, seleksi alam akan membawa santri masuk ke dalam berbagai profesi yang berbeda, satu di antaranya di bidang militer, bahkan santri sangat berpotensi berkarir di dunia militer karena kebiasaan disiplin sudah diterapkan di pesantren.

Serda MAR Iqbal Awwaludin Amrulloh, demikian alumni Ponpes MBS Yogyakarta angkatan ke- VII (Speranza) yang kerap disapa Iqbal saat ini menjadi anggota TNI Angkatan Laut sebagai Bintara Penghubung Batalyon Roket 1 Marinir. Itu memang sudah cita-citanya sedari dulu, “Ini memang cita-cita sejak kecil. Saya ingin membanggakan orang tua dan mengabdi kepada NKRI,” tutur putra sulung dari pasangan Bapak Kartono dan Ibu Kopipah.

Ketika menjadi santri, pria kelahiran Brebes, 4 April 2002 dengan hobi lari dan kepanduan Hizbul Wathan ini pernah menjadi bagian keamanan dan kedisiplinan di organisasi IPM. Bagi Iqbal, sapaan akrabnya,  pendidikan pesantren turut banyak mempengaruhi dalam membentuk kepribadian dan perilakunya ke arah yang lebih baik.

“Pendidikan pesantren sangat berpengaruh kepada kehidupan saya, menjadi pribadi yang lebih baik ketika berkiprah di masyarakat sesuai dengan tuntunan agama Islam yang merupakan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari,” ujar pria dengan postur tinggi dan tegap itu.

Ada satu faktor pendukungnya adalah ketika mondok di MBS. Pertama, santri terbiasa hidup mandiri. Kedua adalah gemblengan mental, ini penting sekali. Sehingga santri mau berjuang tapi tawadhu’.

“Saya bangga menjadi alumni MBS Yogyakarta, karena banyak pelajaran dan ilmu selama nyantri,” tutur putra Brebes ini.

 Iqbal berpesan, jika ingin masuk TNI maka jangan pantang menyerah, utamanya adalah aspek fisik dan mental, “Jatuh bangun itu sudah biasa. Yang penting tetap usaha dan doa. Jangan menyerah!” Ia berharap makin banyak santri yang masuk TNI agar bisa bersama-sama menjaga NKRI.(ElMoedarries)

 

 

Berorganisasi adalah kegiatan yang memberikan manfaat bagi santri. Dalam berorganisasi, santri belajar untuk hidup dalam masyarakat dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta, santri mendapatkan fasilitas belajar berorganisasi lewat berbagai macam ekstrakurikuler dan juga IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah). Di MBS, IPM adalah bentuk lain dari OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

Masa bakti pengurus Pimpinan Ranting IPM MBS tahun 2023/2024 telah berakhir. Pengurus baru IPM Putra dan Putri periode 2024/2025 resmi dilantik oleh Pimpinan MBS, Kamis (05/09/2024).

Peraih medali emas ISMU in Arabic, Olympicad Bandung 2024, Jihan Ghaitsatul Arafah terpilih sebagai ketua IPM MBS Putri, sementara Hafizh Cahya Putra, yang baru saja dinobatkan sebagai santri teladan bagian Perkaderan IPM menjadi nahkoda baru IPM Putra periode 2024-2025. Proses pemilihan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh santri dan asatidz dalam memilih pemimpin yang akan mewakili mereka dalam menjalankan berbagai kegiatan dan inisiatif santri di pondok.

Jihan dan Hafizh berhasil memenangkan kepercayaan dan mendapatkan dukungan dari santri dan asatidz melalui visi-misi, program kerja yang inovatif, dan komitmen mereka untuk memperkuat semangat kepemimpinan, kebersamaan, dan memajukan organisasi di kalangan santri MBS.

Pada acara pelantikan dan serah terima jabatan tersebut, diikrarkan Janji Jabatan Pengurus IPM. Janji diucapkan oleh semua pengurus IPM baru. Setelah pembacaan janji selesai dilanjutkan taujih wal irsyaadaat oleh pimpinan ma’had.

Dalam amanat yang disampaikan di tempat berbeda, ustadz Fakih Udin, Lc maupun ustadz Didik Riyanta, S. Sos. I kompak menyampaikan terimakasih kepada pengurus IPM demisioner, ucapan selamat dan pesan-pesan untuk pengurus IPM yang baru. Kepada pengurus yang baru agar siap dipimpin dan siap memimpin. Dan apa yang baik di periode yang lalu dilanjutkan dan apa yang buruk buang jauh-jauh.

Selain itu, keduanya juga berpesan kepada pengurus IPM baru agar melakukan kolaborasi dan sinkronisasi kegiatan lintas bidang bersama asatidz untuk merealisasikan programnya. Termasuk program penguatan karakter ruhiyah dan jasadiyah santri harus menjadi prioritas.

Setelah pembacaan amanat selesai, dilanjutkan penyerahan panji IPM dari pengurus lama kepada pengurus baru. Dan juga penandatanganan Berita Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pengurus IPM.

Dengan kepemimpinan Hafizh dan Jihan, diharapkan IPM MBS Putra maupun putri dapat berperan aktif dan kreatif dalam mengatur dan melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk santri dan pesantren. Selamat kepada Hafizh dan Jihan atas pencapaian ini, semoga mereka dapat memimpin dengan bijaksana dan menginspirasi santri lainnya untuk peran aktif dalam kehidupan di pesantren.(ElMoedarries)

 

 

 

 

Menunaikan ibadah ditanah suci tentu menjadi mimpi bagi setiap muslim, Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang diberikan kemampuan. Seorang muslim pastinya memiliki cita-cita untuk pergi ke tanah suci Makkah dan Madinah sebagai pengejawantahan pelaksanaan ketaatan. Namun jika haji harus menunggu waktu cukup lama, maka seorang muslim bisa mengikuti ibadah umrah tanpa harus menunggu antrian.

Rasa syukur bercampur haru dan bahagia inilah yang dirasakan sejumlah pegawai MBS Yogyakarta, saat mendengarkan pengumuman tentang pemberian penghargaan bagi guru dan karyawan atas pengabdiannya, serta dedikasi dan loyalitas yang sudah diberikan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini MBS Yogyakarta memberi reward penghargaan kepada pegawai untuk bisa berangkat menunaikan ibadah umroh, serta bantuan pendaftaran ibadah haji.

Pengumuman reward bagi pegawai disampaikan langsung oleh Ketua BPP Ustadz H. Amir Fauzy, S.Ag dalam kegiatan Kajian Akbar Pegawai bersama keluarga MBS pada Ahad 1 September 2024 yang lalu. Ribuan jamaah yang hadir di Masjid Komplek Pesantren AR Fakhrudin putra seolah menjadi saksi atas kebahagiaan pegawai yang namanya disebutkan untuk mendapatkan kesempatan berangkat ke tanah suci.

Sebanyak 8 orang pegawai yang beruntung terbagi menjadi 2 kategori penghargaan.  4 orang pegawai diberi bantuan pendaftaran haji,  dan 4 pegawai diberangkatkan umroh. Bantuan pendaftaran ibadah haji diberikan kepada ustadzah Mardiyah Hayati, ustadzah Kartika Canggah Octavia, ustadzah Sri Nur Rahmi dan ustadz Sajad Noor Akmal. Sedangkan pegawai yang diberangkatkan umroh yaitu bapak Sunyoto, ustadz Agus Muallim , ibu Sri Susanti dan ibu Alfiyah.

Pegawai yang menerima reward berasal dari berbagai bagian, selain sebagian adalah para guru pengajar di MBS,  sebagian lagi memiliki penugasan sebagai karyawan di unit ekonomi Hasbuna Bisnis Center, ada juga dari pegawai dapur, dan driver (supir) kendaraan pesantren.

Saat menyampaikan pengumuman, ustadz Amir Fauzy menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan salah satu bentuk reward bagi pegawai atas keikhlasan berjuang, kinerja yang bagus, loyalitas dan dedikasi terbaik di MBS. “Semua pegawai MBS memiliki kesempatan yang sama, semoga selanjutnya kita bisa memberangkatkan lebih banyak lagi pegawai ke tanah suci” ujarnya.  Ustadz Amir juga berharap agar bentuk penghargaan ini bisa menjadi penyemangat bagi pegawai lainnya agar terus bekerja dengan ikhlas, mengabdi tanpa batas.

Bapak Sunyoto, salah satu pegawai yang menerima reward umroh mengaku sangat bahagia dan bersyukur. Baginya penghargaan ini seperti mimpi, pegawai yang sudah 10 tahun mengabdi di MBS sebagai driver (supir) kendaraan dinas ini  tidak menyangka dirinya akan menerima reward dan bisa berangkat ke tanah suci. “Ini seperti mimpi, karena selama ini saya tidak membayangkan bisa berangkat ke mekah, alhamdulillah, saya bersyukur dan berterimakasih kepada MBS” tuturnya terharu sambil berkaca-kaca.

Sebagai pesantren modern yang terus berkembang, MBS Yogyakarta rutin memberikan penghargaan bagi para pegawainya. Keberangkatan ibadah Haji dan Umroh menjadi reward sepesial bagi setiap guru dan karyawan.  Hal ini tentu menjadi kesyukuran bagi setiap pegawai yang terus berjuang dalam pengabdian untuk membesarkan pesantren. (moc)

Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta menggelar agenda Pengajian Akbar bagi Guru dan Karyawan. Acara ini berlangsung pada Ahad 1 September 2024 bertempat di Masjid Putra Komplek Pesantren AR. Fakhrudin. Lebih dari seribu jamaah hadir terdiri dari para pegawai dari seluruh unit pendidikan maupun unit bisnis dari Hasbuna Bisnis Center, kajian diikuti oleh keluarga pasangan suami dan istri dari pegawai masing-masing.

Sebagai pengisi kajian dihadirkan Ustadz Restu Sugiharto, da’i yang cukup popular dikalangan keluarga, dengan gelar ustadz “cinta” ini menyampaikan materi ringan seputar keluarga penuh berkah melalui bingkai cinta menuju tangga sakinah mawadah warahmah. Dalam tausyiahnya ustadz Restu menyampaikan keutamaan cinta bagi orang-orang yang beriman. Membina keluarga yang harmonis harus didasari rasa cinta, karena ikatan cinta inilah yang akan menjadikan keluarga semakin harmonis. Beliau menekankan peran keluarga dalam menumbuhkan rasa cinta, bukan hanya datang dari satu pihak, namun semua pihak dari pasangan kita akan menjadi penentu keharmonisan.

Hadir pula dalam kajian akbar Ketua BPP MBS Yogyakarta ustadz Amir Fauzi juga Pendiri MBS al ustadz K.H. M. Nashirul Ahsan, Lc. Dalam amanahnya ustadz nashir menyampaikan harapan agar seluruh keluarga besar PPM MBS Yogyakarta senantiasa meningkatkan rasa syukur, menjadikan MBS sebagai ladang amal untuk menggapai kebahagiaan akhirat.

Disela acara, juga disampaikan pengumuman penghargaan bagi guru dan karyawan yang diberangkatkan umroh serta mendapat bantuan pendaftaran ibadah haji. Sebagai rasa syukur dan penghargaan atas dedikasi dan loyalitas pegawai, MBS tahun ini memberangkatkan beberapa ustadz dan ustadzah untuk beribadah ke tanah suci.

Agenda ini menjadi program dari bagian Pembinaan Idiologi dan Karakter PPM MBS Yogyakarta, ustadz Suko Nugroho, S.Pd  selaku Kepala Pembinaan Idiologi dan Karakter menyampaikan bahwa program kajian ini bertema Pembinaan Keluarga Samawa bagi pegawai MBS, diikuti keluarga dengan tujuan memupuk rasa cinta bagi masing-masing pegawai.  “Kami berharap masing-masing pasangan pegawai MBS (suami dan istri) memiliki rasa “handarbeni” yaitu memiliki terhadap keberadaan pondok pesantren”. Ustadz Suko menambahkan atas rasa cinta yang tumbuh tersebut, akan memberikan dukungan terhadap pasangan untuk bekerja dan berjuang di MBS Yogyakarta.

Salah satu Guru MBS Ustadzah Zahratul  mengaku senang dengan terselenggaranya acara tersebut. Menurutnya kajian tematik semacam ini akan menambah wawasan dan keilmuan para pegawai khususnya bagi keluarga muda agar semakin harmonis.  “Mudah-mudahan kedepan akan banyak kajian-kajian yang menambah keilmuan bagi kami” tuturnya. (moc)