Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta memulai langkah awal di Tahun Pelajaran 2024/2025 dengan menggelar agenda besar bertajuk Ta’aruf Akbar 2024. Agenda yang baru pertama ini digelar sebagai wujud menumbuhkan semangat dan keyakinan bersama bagi seluruh keluarga besar pesantren sekaligus sebagai momentum untuk bersinergi menuju pesantren berkemajuan.
Sejak pagi, bertempat diarea terbuka lapangan pesantren pada Sabtu 20 Juli 2024 ribuan santri nampak antusias berkumpul rapi didampingi pengasuh asrama dan seluruh guru karyawan. Agenda ini diikuti seluruh santri dari unit pendidikan diantaranya SD, SMP dan SMA. Hadir pula ratusan karyawan dari unit Ekonomi Hasbuna Bisnis Center (HBC) yang merupakan bagian tak terpisahkan dari PPM MBS Yogyakarta. Acara ini juga mengundang unsur Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Prambanan, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Prambanan, Badan Pembina Pesantren (BPP) dan para tokoh Muhammadiyah lainnya.
Sebelum acara dimulai, peserta diberi sajian penampilan hiburan dari para santri, diantaranya pentas seni nasyid santriwati MBS, juga penampilan bacaan tahfidzul Qur’an dari para santri tingkat SD MBS.
Duduk dipanggung kehormatan pendiri pesantren K.H. M. Nashirul Ahsan, Lc,. didampingi 3 pimpinan pesantren Ustadz Faqihudin, Lc, Ustadz Didik Riyanta, S.Sos.I dan Ustadz M. Fauzan Yakhsya, S.Hum. Turut mendampingi Ketua BPP MBS Ustadz Amir Fauzy, S,Ag, Ketua PCM Prambanan Dr. H. Omar Indroyono, Ketua PCA Prambanan Ibu Hj. Suyati, Manajer HBC Ustadzah Mardiyah Hayati, S.Sos dan Direktur Periode Sebelumnya Ustadz Fajar Shadik.
Dalam sambutannya Ketua PCM Prambanan dr. H. Omar Indriyono menyampaikan rasa syukur dan bangganya dengan acara ini. Beliau mengajak agar seluruh keluarga besar MBS menjalankan peran dan tanggungjawab masing-masing yang semua bermuara kepada ketakwaan kepada Allah. “MBS ini
Sementara Ketua Badan Pembina Pesantren menegaskan tentang pentingnya mengenal para pengelola pesantren sebagai wujud untuk lebih mencintai dan memiliki pesantren ini. Beliau memperkenalkan satu persatu unsur pimpinan, dari PCM hingga Pimpinan PPM MBS yang baru.
Ustadz Faqihudin, salah satu unsur pimpinan dalam sambutan menyampaikan harapan agar agenda akbar ini menjadi momentum untuk bertaaruf, saling mengenal sekaligus sebagai ajang muhasabah agar kedepan MBS bisa terus berkembang lebih baik. Sementara itu, ditemui secara terpisah usai acara Ustadz Didik Riyanta, S.Sos.I salah satu dari pimpinan MBS menyatakan bahwa acara ini memiliki makna penting untuk mematik semangat seluruh keluarga besar pesantren, bukan hanya bagi para santri, namun juga ustadz ustdzah, para guru juga karyawan MBS. Beliau berharap agenda ini bisa dilaksanakan sebagai agenda rutin tahunan untuk memulai tahun ajaran baru.
Pendiri Mengingatkan 6 Nilai-Nilai MBS yang harus terjaga
Agenda dilanjutkan dengan tausyiah dari pendiri PPM MBS Yogyakarta K.H.M. Nashirul Ahsan, Lc, dengan rasa haru dan bangga beliau menyampaikan pesan-pesan kepada peserta yang hadir. Ustadz Nashir mengingatkan tentang pentingnya memiliki tujuan hidup, bahwa hidup ini semata-mata bertujuan hanya untuk beribadah meraih ridhoNYA Allah, maka akidah dan akhlak menjadi kunci yang utama.
Pesantren MBS berdiri dengan orientasi mencetak ulama intelektual dan intelektual ulama, dengan motto Membina Iman, Akhlak dan Ilmu maka inilah modal dasar yang harus dimiliki. “Jangan sampai orientasi pondok ini berubah, apalagi saat ini sebagian dari para pendiri masih ada” tegasnya.
Ustadz Nashir menambahkan, agar kita terus belajar dari kehidupan, agar terus hidup tentu membutuhkan ruh dan jiwa yang selaras dan berkesinambungan. Seperti halnya MBS memiliki nilai-nilai yang wajib dijaga. Enam Value yang harus dimiliki oleh santri, asatidz, karyawan dan semua keluarga besar yaitu : Keikhlasan, Kejujuran, Kedisiplinan, Kekeluargaan, Kebersamaan dan Kemandirian. Beliau menambahkan bukan sekedar memiliki ruh dan jiwa, namun untuk terus bertahan juga harus bergerak dan menggerakan maka seluruh pihak yang terlibat di pesantren harus saling bergerak dan menggerakan. Perjuangan agar terus bergerak perlu ditopang 3 unsur utama yaitu keimanan, akhlak dan ilmu yang terus bermanfaat. “Maka mari kita semua bersemangat untuk terus belajar, bergerak dan menggerakan agar MBS ini semakin maju dan terus berkembang” ujarnya.
Untuk diketahui, PPM MBS Yogyakarta saat ini berusia 16 tahun, berdiri sejak 2008 lalu, dengan semangat Nol Meter Nol Rupiah, yang secara harfiah bermakna tanpa memiliki modal apapun kecuali tekad dan kemauan para pendiri saat itu, hingga kini MBS terus berkembang dan dipercaya sebagai salah satu pesantren Muhammadiyah terbesar di Indonesia. Perkembagan ini dibuktikan dengan jumlah santri yang mencapai lebih dari 3000 dari seluruh unit pendidikan yang dikelola. Sebaran santri berasal dari berbagai penjuru di Indonesia bahkan beberapa santri berasal dari negeri jiran di ASEAN.
Perkembangan secara kuantitas tentu beriring dengan kualitas santrinya, dengan perpaduan kurikulum keseimbangan yang dirancang untuk menyiapkan kader-kader Muhammadiyah MBS memantaskan diri sebagai salah satu pesantren terbaik. Lulusan yang lahir dari pendidikan MBS tersebar bukan hanya di perguruan tinggi negeri swasta di dalam negeri, namun juga mampu menembus dibeberapa perguruan tinggi mancanegara.
Agenda taaruf akbar ini menjadi satu momentum mematik semangat bagi seluruh pihak, bukan hanya bagi santri tapi juga para usatidz, guru dan karyawan dari seluruh unit MBS. Acara berakhir hingga pukul 09.30 ditutup dengan penampilan apik para santri dari masing-masing ekstrakurikuler, Hizbul Wathan, Tapak Suci, KOKAM Korps Relawan, dan lain-lain. Dari wajah antusias ribuah santri terpancar semangat baru usai mengikuti acara ini, terselip sebuah harapan agar MBS yang mereka banggakan akan terus berkembang menuju pesantren terbaik, pesantren berkemajuan. Semoga ! [MOC]