Sebanyak 51 kader muda Muhammadiyah dilepas Pimpinan Pusat Muhammadiyah, guna menuntut ilmu ke Universitas Al-Azhar, Mesir.
Mereka berasal dari pondok pesantren MBS Yogyakarta, Mu’allimin dan Mu’allimat. Pelepasan dilakukan di Aula kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (25/11).
Menyampaikan pesan pelepasan, Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A mengatakan bahwa 51 kader ini adalah duta-duta Muhammadiyah yang dipersiapkan Persyarikatan untuk misi intisyaru rahmatallah (menyebarkan rahmat Allah) di muka bumi.
“Kita tadi juga minta izin sama orang tuanya supaya mereka ikhlas melepas dan mendoakan selalu putra-putrinya selama proses menimba ilmu.” Ucapnya.
Menuntut ilmu ke Al Azhar menurut Buya Syamsul merupakan kepentingan utama Muhammadiyah untuk menghasilkan ulama kompeten. Oleh karena itu, kepada anak-anak harus bisa memanfaatkan kesempatan studi di Mesir dengan baik, jangan bermalas-malasan, imbuh beliau.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, ustadz M. Fauzan Yakhsya, S. Hum mengatakan jika tahun ini 51 kader diberangkatkan ke Al-Azhar tanpa ujian dan seleksi dari Al-Azhar.
Sebab, mereka berasal dari Pondok Pesantren Muhammadiyah yang telah mengantongi ijin mu’adalah, memakai kurikulum yang telah diakui oleh Universitas Al Azhar Mesir. Sehingga hal tersebut menjadi syahadah atau tersertifikasi.
“Dari jumlah keseluruhan 51 santri yang diberangkatkan tahun ini, 31 diantaranya adalah santri MBS. Mereka adalah santri angkatan ke-11,”ujarnya.
Tujuan pemberangkatan para kader ke lembaga pendidikan bereputasi seperti Al-Azhar ini dimaksudkan untuk menyediakan sumber daya manusia Muhammadiyah yang kompeten di bidang ilmu syariat dan bahasa, yang selama ini Muhammadiyah kekurangan di posisi tersebut.
“Maka kita punya harapan besar bahwa setiap tahun ada kader-kader yang belajar dan setelah selesai nanti mereka bisa berkhidmah di seluruh Indonesia, di Pesantren Muhammadiyah dan khususnya kembali ke pesantren,” pungkasnya.
Prosesi pelepasan para kader ditutup dengan pemakaian jaket secara simbolis oleh Buya Syamsul kepada salah satu calon dari perwakilan santri.(ElMoedarries)