Ratusan pelajar bersama orangtuanya berbondong-bondong menuju kantor pusat PPM MBS Yogyakarta. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia. Antusiasme tersebut tak lain ialah untuk mengikuti pelaksanaan ujian Penerimaan Santri Baru (PSB) gelombang ke-2 PPM MBS Yogyakarta, Ahad (5/2/2023).

MBS Yogyakarta menyelenggarakan PSB gelombang 2 tahun ajaran 2023/2024 di gedung kelas terpadu putra kantor pusat PPM MBS Yogyakarta. Tak kurang dari 252 pendaftar mengikuti seleksi tertulis mulai pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Ujian dilaksanakan dalam dua sesi, sesi pertama ialah ujian tertulis. Disusul dengan wawancara calon santri, dan pengukuran seragam pada sesi berikutnya.

Untuk diketahui, MBS Yogyakarta pada tahun ajaran 2023/2024 ini membuka dua gelombang. Pada 1 Agustus hingga 3 November 2022 lalu, MBS menjaring siswa-siswi yang berjumlah 797 orang. Seluruh peserta ujian yang berasal dari berbagai SD dan SMP di Indonesia tersebut telah diseleksi pada Ahad, 6 November 2022.

MBS Yogyakarta membuka kesempatan bagi para pelajar yang ingin melanjutkan ke jenjang SMP dan SMA. Pada gelombang 1, MBS menerima 636 pendaftar, masing-masing terdiri dari 138 santriwan dan 143 santriwati jenjang SMP reguler.

Sedangkan pada jenjang SMP program khusus AR Fachruddin, MBS menerima 14 santri putra dan 17 santriwati.

Sementara itu, sejumlah 157 santriwan dan 97 santriwati lulus pada jenjang SMA reguler. Pada jenjang Takhasus, 31 santriwan dan 39 santriwati berhasil lolos tes dan menjadi bagian keluarga besar MBS.

Pada gelombang ke dua, dari 482 pendaftar disaring menjadi 252 pendaftar yang mengikuti ujian hari ini, Ahad (5/2/2023). Masing-masing jenjang terdiri dari 89 peserta ujian PSB SMP jalur reguler putra dan putri, 13 SMP jalur prestasi, dan 17 pendaftar dari jenjang SMP jalur program khusus.

Sedangkan peserta ujian untuk jenjang SMA, 32 peserta jalur Takhassus, 55 peserta ujian di jenjang SMA umum, dan 46 peserta dari SMP MBS.

Sebagai informasi, PPM MBS merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah yang berbasis pesantren. MBS dalam program belajar mengajar menggunakan kurikulum keseimbangan antara dinas dan kurikulum pondok dengan persentase 50%:50%.

Dengan demikian diharapkan, santriwan dan santriwati alumni PPM MBS dapat menyebar ke berbagai perguruan tinggi negeri, swasta maupun internasional. Terlebih, MBS sendiri telah memiliki program khusus AR Fachruddin yang akan melahirkan calon-calon kader Muhammadiyah dan disekolahkan hingga perguruan tinggi di Timur Tengah.

Saat ini, MBS Yogyakarta telah bekerjasama dengan pihak universitas di Timur Tengah, seperti Sudan, Turki, terbaru telah menjajaki kerjasama dan divisitasi oleh Universitas Islam Madinah. MBS sendiri berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki visi mempersiapkan kader Muhammadiyah berdasarkan Alquran dan As-Sunnah. (ft)