Rabu (31/1/2024), Majelis Dikdasmen PCM Prambanan mengadakan “Workshop PPDB”. Kegiatan ini dimulai pukul 10.15 Wib. Sebelum dimulai, workshop dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah serta Aisyiah. Workshop ini diikuti kepala sekolah jenjang TK hingga SMA/SMK se-kecamatan Prambanan.

Dalam sambutannya, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Prambanan Ustaz Agus Yuliyanto, M.Pd mengatakan, “kami sengaja mengundang TK agar nanti semua melanjutkan SD ke SD Muhammadiyah.” Ustaz Agus Yuliyanto juga berharap peserta workshop bisa mengambil manfaat dari workshop ini dan bisa meningkatkan jumlah siswa dalam PPDB nanti.

Sementara itu, ketua PCM dr. Omar Indroyono menyampaikan dalam sambutannya, “kita semua sama-sama ingin meningkatkan jumlah siswa dalam PPDB. Harapan itu bisa kita raih dengan menambah ilmu bersama.”

Dr. Omar juga berpesan “Dari PCM Prambanan mengajak agar AUM-AUM ini bisa semakin maju melalui Dikdasmen PCM Prambanan yang didukung bapak ibu semua.”

Pada pemaparannya, Dr. Muhamad Ali menyampaikan sejarah perguruan Muhammadiyah Kota Barat. “Kami sebelumnya belajar dari Yogya, saat ada Sapen yang maju, tetapi kesulitan saat mereka (muridnya) hendak melanjutkan SMP. Karena melihat latar belakang itulah, kami membangun sistem perguruan Muhamamdiyah dari TK sampai SMA yang saling mendukung.”

Pak Ali juga menyampaikan bahwa sebelum membangun sekolah, atau sebelum berbicara mengenai PPDB, kita perlu belajar dari “Teori Cermin” yang disampaikan Pak Malik Fajar dulu saat pidato pengukuhan guru besar di UIN Jakarta.

“Kalau kita hendak mengelola sebuah sekolah, kita harus memperhatikan masyarakat mana yang akan kita pilih. Segmentasi sangat penting karena akan mempengaruhi sekolah kita akan berjalan.”

Menurut Dr. Muhamad Ali, kunci sukses PPDB ada tiga poin; pertama menentukan positioning sekolah kita, kedua menata diri, ketiga mengembangkan diri.

Dengan ketiga kunci itulah baru kita menentukan strategi teknis.

Setelah pemaparan materi, Dr Muhammad Ali pun mengajak para kepala sekolah dan guru untuk berdialog mengenai problem PPDB dan problem sekolah masing-masing. Acara workshop ditutup sebelum zuhur. [Arif Yudistira]