Dauroh Intensif Timur Tengah usai digelar. Setelah sebulan lamanya dilaksanakan (6 November-6 Desember 2023), Dauroh Intensif Timur Tengah pun ditutup. Penutupan Dauroh Intensif Timur Tengah dihadiri oleh Direktur MBS Ustaz Fajar Shadik, Ustaz Rahmat Susanto selaku Wadir Pendidikan, Ustaz Faqih selaku Wadir Kema’hadan dan Ketua Studi Lanjut Ustaz Suryanto serta Ketua Panitia Dauroh Ustaz Umar Zaelani.

Para Calon Mahasiswa Baru, peserta Dauroh juga hadir sebanyak 47 santriwan santriwati. Dalam kegiatan Dauroh ini para santri sudah belajar lebih jauh tentang pengetahuan studi Timur Tengah dan juga penguatan pembelajaran Bahasa Arab secara intensif selama satu bulan.

Salah seorang santri Muhammad Dhaifulah Witya Aziz Angkatan X mengungkapkan kesannya dalam Dauroh kali ini. “Alhamdulillah dari semua aspek saya sudah merasa cukup puas merasakan lingkungan pembelajaran Bahasa Arab di MBS Program Khusus AR Fakhruddin, saya ikut Dauroh agar lebih memantapkan lagi kemampuan Bahasa Arab saya.” Dirinya juga merasa dengan Dauroh ini dapat membantu menguatkan pembelajaran Bahasa Arab dalam membaca, mendengar orang berbicara Bahasa Arab maupun dalam menulis.

Dalam Dauroh Aziz mengaku mendapat wejangan dari Ustaz Mouhan, Lc yang juga merupakan Alumni Al-Azhar Mesir. “Ustaz Mouhan sempat menerangkan bahwa kalau di luar negeri nanti tuntutannya lebih berat, lebih ke diri sendiri mau jadi apa terserah kita masing-masing.”

Alumni Sekretaris PCIM Mesir itu juga berpesan bahwa organisasi sangat penting. “Di sana ada PCIM, ada organisasi yang bisa menguatkan jejaring. Kalau cuma mencari bisnis dan wisata, Anda salah tempat, tutur Ustaz Mouhan, Lc.

Berbeda dengan Aziz, Azzam merasa Dauroh ini perlu ditingkatkan. “Dari segi materi sudah bagus dan sesuai, namun untuk pelajarannya perlu lebih diintensifkan lagi. Ia merasa satu bulan Dauroh terasa kurang.”

Dalam sambutannya Ustaz Umar Zaelani, berpesan, “Kami dari panitia mengucapkan Syukur kepada Ustaz-Ustazah yang telah mengeluarkan tenaganya dengan penuh semangat dan tanggungjawab. Dimanapun tempatnya teman-teman harus bersyukur dan harus meluruskan niat. Karena antum semua adalah penerus umat. Kedua, teman-teman harus menjaga sikap jujur. Ketiga jadilah orang yang suka menolong dan bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain.

Sementara itu, Ustaz Faqihuddin, Lc selaku Wadir Kema’hadan berpesan “semoga apa yang dipesankan oleh semua pembimbing, pengajar dan juga Asatidz bisa dijalankan. Jangan lupa menjaga adab kepada pengajar, kepada siapa saja dalam menuntut ilmu di sana. Terakhir semoga antum semua diberi kelancaran dalam belajar sampai selesai. Ingat Dauroh ini bukan akhir dari belajar. Semoga ilmunya bermanfaat bagi umat dan bangsa, khususnya Muhammadiyah. “Umat menunggu antum semua!,  Jangan sia-siakan kesempatan belajar ini!”

Penutupan Dauroh ini dimulai pukul 09.45 hingga usai sebelum zuhur. Dauroh ditutup langsung oleh Ustaz Fajar Shadik selaku Direktur PPM MBS Yogyakarta. [Arif Yudistira]