Kegiatan P-5 PPM MBS Yogya belum usai. Para santri dilatih beragam kegiatan untuk menguatkan karakter kemandirian, cinta kebudayan dan juga kreativitas. P-5 dilaksanakan pada Sabtu, 28 Oktober 2023 sampai 2 November 2023. Pada hari ini Rabu (1/11/2023), santri fokus pada dua kegiatan P-5 yakni Lomba Orasi Kebangsaan dan juga kegiatan Pasar Murah di Kompleks PPM MBS Yogya. Lomba Orasi Kebangsaan diadakan di Aula Ki Bagus Hadi Kusumo Lt.2 PPM MBS Yogya diikuti enam kelompok kelas VII. Sementara Pasar Murah diikuti kelas VIII.

Sudah sejak pagi, pukul 08.30 Wib, para santri sudah berkumpul di depan Warung Berkah. Tiap kelas dibagi per kelompok, nampak mereka sedang menyusun Display dan menyiapkan dagangan dari kelompok mereka. Ada yang menjual Kemplang dari Palembang. Ada yang menjual Kripik Kentang, ada yang menjual Kripik Belut, ada yang menjual Kripik Salak, Kripik Telur Asin, dan aneka jajanan kue kering. Hampir yang dijual santri adalah makanan kering.

Salah satu Display dalam “Pasar Murah” yang menggunakan bahan ramah lingkungan. Rabu, 1 November 2023

Alif, kelas VIII A mengisahkan, “Untuk kemasan kita kemas selama satu hari. Sebelum ditentukan kemasannya, kami diskusi dulu, dan memutuskan menggunakan kemasan ramah lingkungan.” Dalam produk yang di Display ada juga yang menjual lanting dan juga kue satu. Kelompok dari Mas Alif menarik dibanding kelompok lainnya karena menggunakan bahan ramah lingkungan. Sementara itu, ada juga yang menjual Kripik Kemplang, salah seorang santri yang menjual Kripik Kemplang mengaku, “kami hanya main di kemasan, sementara bahan dan juga produk dikirim atau dipaketkan oleh orangtua kami langsung dari Palembang.” Setelah Pasar Murah dibuka, para santri pun diserbu para pembeli.

Kemplang, salah satu keripik dari Palembang yang dijual dalam “Pasar Murah” yang diadakan dalam kegiatan P-5

Sementara itu, di gedung Aula Ki Bagus Hadikusumo dalam waktu yang bersamaan sedang diadakan lomba “Orasi Kebangsaan”. Orasi Kebangsaan kali ini mengangkat tema sumpah pemuda. Ustazah Niqmah, panitia lomba Orasi Kebangsaan mengatakan, “Tema kegiatan ini satu saja Sumpah Pemuda, para santri dibatasi waktu lima menit saja untuk melakukan orasi. Setelah siap tampil, mereka akan diambil videonya untuk dinilai juri. Jumlah peserta atau kelompoknya ada 6 mewakili tiap kelas satu kelompok.” Para santri mengemas “Lomba Orasi Kebangsaan” dengan kostum yang bervariasi dan gaya orasi yang menarik. Kegiatan ini usai sebelum salat zuhur. [Arif Yudistira]