IPM Putra PPM MBS Yogyakarta menggelar Musran (Musyawarah Ranting). Musyawarah Ranting IPM digelar rutin untuk menandai masa berakhirnya jabatan pengurus IPM yang telah dilaksanakan selama satu tahun. Pada Musran kali ini agak sedikit berbeda, pengurus IPM periode ini mundur periodenya dikarenakan ada covid dan agenda yang padat sehingga Musran yang semestinya digelar lebih awal baru terlaksana akhir bulan ini.

Musran IPM Putra MBS diadakan dari tanggal 28 Agustus – 7 September 2023. Acara kegiatan ini dilakukan pada sore hari bakda asar sampai malam hari. Ini dilakukan karena santri di pagi sampai sore hari masih mengikuti kegiatan pembelajaran seperti biasa.

Dalam agenda Musran ke VII kali ini, ada sidang pleno I, sidang pleno II, debat formatur, sampai dengan pencoblosan, pelantikan dan sertijab (serah terima jabatan).

Arif Reksa selaku pimpinan bidang kader mengatakan “selama ini bidang kader alhamdulillah lancar dalam kegiatannya selama setahun. Dan siap menyampaikan LPJ selama setahun ini.” Reksa saat ini termasuk pengurus IPM yang ikut mundur waktu periodenya. Arif kini duduk di kelas XII IPA 1. Arif Reksa berharap dengan adanya Musran ke-VII ini, “Semoga dengan adanya Musran ini, dapat menumbuhkan kader-kader yang lebih baik yang bisa mencermati dan mengevaluasi periode kepemimpinan para pengurus pendahulunya.”

Disinggung tentang tujuan Musran VII ini, Arif menjawab “saya ingin muncul kader-kader baru yang militan sehingga mampu melanjutkan kepemimpinan yang progresif.”

Kegiatan Musran di Pondok Putra MBS  ini lebih lambat daripada kepengurusan di IPM putri. IPM putri saat ini sedang mempersiapkan acara pelantikan dan sertijab kepengurusan baru setelah pencoblosan.

Riski yang saat ini duduk di kelas XII IPA I, yang juga peserta Musran mengatakan “Alhamdulillah 90% dari peserta Musran datang semua.” Mereka perwakilan dari kelas X, XI  dan XII selalu hadir. Acara Musran digelar di Aula Ki Bagus Hadikusumo Kompleks PPM MBS.”

Acara Musran ini menurut Riski amat bermanfaat bagi adik-adik yang akan melanjutkan tongkat kepemimpinan nantinya. “Mereka para adik-adik jadi tahu bagaimana kegiatan dan apa saja manfaatnya untuk diri pribadi dan secara umum kepada pondok.”(Arif Saefudin Yudistira)