Dalam setiap aktivitas, keuangan selalu memegang peranan penting. Di lingkungan institusi sekolah misalnya, manajemen keuangan sekolah diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan sekolah agar keberlangsungan pendidikan di sekolah tetap berjalan dan penyerapan anggaran pendidikan dapat dikelola secara maksimal.
Secara umum, manajemen keuangan sekolah adalah suatu kegiatan pengelolaan keuangan di lingkungan sekolah yang meliputi perencanaan anggaran, organisasi, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban.
Untuk dapat menjalankan pengelolaan keuangan sekolah yang baik, diperlukan SDM yang berkompeten. Dalam hal ini pengelola sekolah memiliki peran sentral dalam mengelola keuangan sekolah. Pengelola sekolah harus memahami secara utuh manajemen keuangan di sekolah sehingga dapat diterapkan strategi yang tepat dalam mengelola keuangan.
Pondok pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan keagamaan, dalam kenyataannya masih banyak yang mengalami kendala manajerial dalam melakukan aktivitas pesantren, baik yang berkaitan dengan anggaran, akuntansi, penataan administrasi, alokasi serta kebutuhan pengembangan pesantren maupun dalam proses aktivitas keseharian pesantren.
Upaya untuk mewujudkan tata kelola yang akuntabel dan transparan terus dilakukan oleh Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, salah satunya dengan memperkuat Sumber Daya Manusia bidang pengelolaan keuangan. Berkolaborasi dengan Tim IT Prabu Bima, Kamis-Jum’at (24-25/08/2023) mengadakan pelatihan SAKUTREN (Sistem Anggaran Keuangan Pesantren). Pelaksanaan pelatihan yang diselenggaran selama dua hari tersebut dilaksanakan di Gedung Terpadu lantai 2, aula Ki Bagus Hadikusumo.
Direktur MBS, ustadz Fajar Shadiq, dalam sambutannya mengatakan, setelah melalui telaah dan berbagai pertimbangan, dalam rangka menata sistem tata kelola keuangan yang lebih baik lagi, maka MBS memandang perlu diadakannya pelatihan manajemen keuangan pesantren ini. “Harapannya para peserta workshop bisa mendapatkan pengetahuan yang komprehensif dan implementasi di bagian dan bidangnya masing-masing,”kata beliau.
Lebih lanjut dipaparkan ustadz Fajar, ke depan lembaga pesantren akan dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks. Salah satunya yakni perkembangan teknologi yang tidak bisa kita hindari.
“Maka salah satu konsekuensinya adalah pesantren dalam pengelolaan SDM dan manajerial harus mengikuti perkembangan teknologi terbaru,” ungkapnya.
Aplikasi SAKUTREN ini digunakan sebagai sarana bagi satuan kerja dalam mendukung kinerja untuk melakukan pengelolaan keuangan yang meliputi tahapan perencanaan hingga pertanggungjawaban anggaran. SAKUTREN mengintegrasikan seluruh aplikasi satuan kerja yang ada. Mulai dari perencanaan keuangan, pelaporan yang semuanya terkoneksi dan bersifat real time. Hal tersebut disampaikan oleh Bendahara Umum MBS, ustadz Odjie Samroji, salah seorang peserta pelatihan yang juga pengelola keuangan. Ke depan, tambah beliau, semua proses pengelolaan keuangan MBS akan berbasis aplikasi SAKUTREN, dimana dokumen yang diunggah bersifat paperless, sudah tidak mempergunakan kertas, sehigga akuntabilitas dapat dipertanggung jawabkan, jelasnya.(ElMoedarries)