Kini ia tinggal di Gejayan Yogyakarta. Perjalanan dari rumah ke PPM MBS ia tempuh dengan sepeda motornya. Ia adalah ibu dari dua orang anak.

Ustazah Kusworo Rini Handayani, S.S. itulah nama lengkap beliau. Menjadi guru ia lakoni sudah puluhan tahun. Bekerja di MBS adalah ikhtiar menjalani profesi yang ia cintai. Kusworo dalam satu kesempatan pernah mengatakan bahwa ia mendaftar di MBS sudah terlambat. Tapi nasib orang tak pernah ada yang menahu. Kusworo pun diterima di PPM MBS Yogyakarta. Ia mengawali karir di MBS sejak 2018 sampai sekarang. Ustazah Kusworo adalah guru Bahasa Indonesia kelas X dan XII.

Ustazah Kusworo adalah guru yang kreatif. Itu ia buktikan dengan kerja inisiatifnya mendaftar menjadi guru penggerak. Ketertarikannya berawal dari keingintahuannya tentang program ini. Ia pun berlanjut mendaftar dan mengikuti program guru penggerak. Ia ingin mengupgrade diri dan belajar lebih jauh melalui program guru penggerak.

Bergerak dan Menggerakkan

Melalui program guru penggerak, ustazah Kusworo bergerak belajar dan mempelajari hal-hal baru dalam pedagogik dan pengajaran. Ustazah Kusworo menyadari bahwa program guru penggerak ini adalah upaya menggerakkan guru di seluruh Indonesia dengan saling berbagi dan menginspirasi.

Ustazah Kusworo mengikuti seleksi calon guru penggerak dan lolos. Setelah lolos ia mengikuti program guru penggerak selama 9 bulan. Baru setelah itu, ìa memperoleh sertifikat sebagai guru penggerak.

Ia sudah menjadi guru penggerak sejak tahun 2022. Ketika ditanya tentang ihwal membagi waktu dengan kegiatan mengajarnya, ia mengaku tidak ada masalah. Bahkan PPM MBS Yogyakarta memberi dukungan penuh terkait program guru penggerak ini. Sehingga ia tidak perlu bingung terkait ketugasan mengajar di MBS.

Ketika ditanya dampak program guru penggerak ia mengatakan “setelah mengikuti program guru penggerak, ia lebih percaya diri dalam mengajar. Ia seperti mendapat pencerahan mengenai pembelajaran dengan paradigma baru. Ia berharap bisa mendiseminasikan apa yang ia dapat di guru penggerak kepada guru-guru MBS yang belum ikut program ini.

Setelah merasakan program guru penggerak ia berharap guru-guru MBS turut serta berperan dan mengikuti program ini. Karena program ini sangat bermanfaat terutama bagi guru itu sendiri.

Pemerintah memang telah menerapkan kurikulum merdeka dan menyelenggarakan inkubator bagi guru dengan mengadakan program “Guru Penggerak”. Selain selektif, program ini juga diharapkan menunjang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional para guru di seluruh Indonesia. Kali ini program guru penggerak sampai pada angkatan ke-10.

Ustazah Kusworo berharap banyak guru tertarik dan mengikuti jejaknya. ” Program ini akan sangat bermanfaat bagi guru, untuk pengembangan kompetensi serta melakukan transformasi pengajaran yang diharapkan membentuk karakter anak di masa depan.”

Sebagai guru, ustazah Kusworo meyakini bahwa profesi guru bukanlah profesi main-main. Guru adalah seorang agen perubahan. Guru harus bermartabat dan terpandang.

Inilah sekilas profil salah satu pengajar di PPM MBS Yogya. Serial profil ini diterbitkan atas kerjasama PPM MBS dengan LPP (Lembaga Publikasi Pesantren). /Arif. Yudistira.