Menyongsong Hari Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Oktober ini, rombongan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB)/Muhammadiyah Disaster Center (MDMC) PP Muhamadiyah, Senin 26 September 2022 kunjungi Pondok Pesantren Modern MBS Prambanan. Tujuan rombongan yang dipimpin oleh Pak Budi Santoso, S.Psi.M.K.M (koordinator Divisi PRBK MDMC PP Muhammadiyah) ini adalah untuk berkoordinasi menindaklanjuti rencana pelaksanaan kegiatan. Rombongan diterima oleh pimpinan pondok ustadz Shaman, ustadz Didik dan beberapa pengurus Korps Relawan Muhammadiyah (KRM).

Pak Budi menjelaskan gerakan Penanggulangan Resiko Bencana ini sudah menjadi bagian dari gerakan dakwah Muhammadiyah, sebagai perwujudan dari semangat dan nilai-nilai persyarikatan yang sudah menjadi tradisi semenjak organisasi ini dirintis. Murid K.H. Ahmad Dahlan bernama Suja Menterjemahkan ajaran Kyai  dalam bentuk organisasi “Penolong Kesengsaraan Oemoem” atau PKO yang pada 20 Mei 1919 telah menggerakan bantuan masyarakat Yogyakarta untuk membantu korban bencana Erupsi Gunung Kelud, selain itu PKO juga membantu korban-korban kebakaran dikota Yogyakarta dan sekitarnya terangnya.

Perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan tatanan sosial masyarakat internasional, menyebabkan dunia penanggulangan bencana juga ikut berubah. Tidak hanya sekedar upaya pertolongan darurat semata, namun menjadi satu keterpaduan upaya baik saat dan setelah kejadian bencana, maupun sebelum bencana itu terjadi.

Berkaca pada semangat songsong muktamar di Surakarta “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta”, menjadi syarat wajib untuk memajukan Indonesia tentu harus dibarengi dengan upaya membangun Indonesia yang tangguh dalam menghadapi bencana. Dengan agenda aksi berupa gerakan Pengurangan Resiko Bencana (PRB). Modal dasar gerakan ini terdiri dari empat prioritas kerangka:

  1. Pemahaman Resiko
  2. Kelembagaan
  3. Investasi Pengurangan Resiko Bencana
  4. Kesiapsiagaan dan Respon

Modal dasar tersebut masih membutuhkan upaya yang cukup besar untuk menjadikannya sistem gerakan yang evisien, efektif, terpimpin, dan terukur. Kegiatan pengurangan resiko bencana ini sebagai upaya untuk menghimpun hikmah, refleksi, dan juga pembelajaran bagi semua pihak dan merumuskan rekomendasi gagasan dan kerangka aksi penanggulangan bencana Muhammadiyah.

Rangkaian kegiatan direncanakan diawali dengan kegiatan gowes virtual yang di selenggarakan serentak diseluruh Indonesia. Sedang untuk Jogja sendiri akan dipusatkan berangkat dari kantor PP Muhamadiyah Jogja dan finis di Ponpes MBS Prambanan. Dilanjutkan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi, pertolongan pertama ada kebencanaan vertical rescue, dan sebagai puncaknya akan di launching Korps Relawan Muhammadiyah (KRM).