Kabut haru menyelimuti seluruh santri baru dan juga orang tua wali serta para tamu undangan yang hadir dalam acara serah terima santri baru Muhammadiyah Boarding school Yogyakarta  yang dilaksanakan pada Ahad (17/07/2022) di kompleks Kampus Putri.

Acara yang diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran menambah suasana serah terima semakin khidmat dan haru. Acara dilanjutkan dengan penyerahan santri baru yang diwakili oleh Prof. DR. H. Ahmad Khairuddin, M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang merupakan salah seorang wali santri baru atas nama Najwa Aulia.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan, disaat perubahan iklim sosial di masyarakat terjadi sangat cepat, kami tidak bisa mengajari dan mengawasi anak kami setiap waktu. Kami belum tentu bisa memberikan contoh yang baik kepada anak-anak kami. Maka hari ini, putus beliau, kami sebagai orangtua santri percaya untuk mengantarkan anak-anak kami dalam study lanjut mereka di MBS. Tentunya kami sebagai orangtua mendambakan suatu saat nanti anak-anak kami menjadi anak-anak yang berprestasi, sholeh-solehah, menyenangkan, yang memiliki kompetensi dan bisa menjadi warna di masa yang akan mendatang, pungkasnya.

Santri baru diterima langsung oleh ustadz Fajar Shadiq selaku direktur MBS. Dalam sambutannya, selain menerima seluruh santri baru yang sudah di serahkan oleh perwakilan orang tua, beliau juga menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan seluruh orang tua yang telah memasukan putra-putrinya untuk mondok di MBS.

“Ini adalah sebuah kesyukuran yang luar biasa ketika anak mau dan ikhlas melanjutkan pendidikan di pondok pesantren. Ketika yang minta mondok adalah anak, maka itu adalah sebuah anugerah. Itu adalah modal, jika datangnya dari anak, tapi jika datangnya dari orangtua semoga dimudahkan”, tandasnya.

Bapak ibu kalo mau mencari tempat pendidikan karena prestasinya saja, salah alamat. Bapak ibu jauh-jauh datang kesini sampai ke Jogja kalau hanya ingin pandai dari sisi nilai mohon maaf lebih baik dipikir ulang, katanya.

Karena, lanjut beliau, disini bukan hanya itu yang dipikirkan.  Disini kurikulum yang dipakai adalah perpaduan antara kurikulum agama dan kurikulum umum yang itu harus berjalan secara seimbang.

Kita tidak bangga anak nilainya bagus tapi akhlaknya nol. Kita tidak gembira anak nilainya sempurna tapi ibadahnya nol. Kita ingin melahirkan kader-kader muhammadiyah yang ilmu agamanya bagus dan ilmu umumnya juga bagus, doa dan harap ustadz Fajar menutup sambutannya.

Sementara itu kegiatan penyerahan santri baru ini juga dirangkaikan dengan taushiyah yang disampaikan Drs Miftachul Jinan, M.Pd. I, LCPC, Trainer Untukmu Indonesia. Dalam isi taushiyahnya beliau berpesan kepada orangtua selaku walisantri agar senantiasa menyatukan visi misi untuk pendidikan anak di pesantren. “Orangtua harus tega, ikhlas, tawakkal dan percaya untuk menitipkan anak di pesantren, karena ini merupakan bagian dari perjuangan”,jelasnya.

Menurutnya, orangtua juga perlu menjaga komunikasi intens dengan musyrif atau musyrifahnya sebagai pengurus pondok sehingga tidak mengganggu proses belajar anak di pesantren.

Beliau juga menghimbau kepada orangtua, untuk membantu pondok dengan cara mengikuti peraturan pondok pesantren dalam berkunjung. “Jangan minta dispensasi apapun untuk anak selama berkunjung, karena itu akan membuat anak semakin lemah,”tutup Direktur Griya Parenting tersebut mengakhiri taushiyahnya.

Tahun ini, MBS menerima sebanyak 834 santri baru. Jumlah tersebut terdiri dari 185 santri SMP Putra, 216 santri SMP Putri dan 190 santri SMA Putra serta 243 santri SMA Putri. (ElMoedarries)